KKP Dan SPHP OP Popok Keron
KKP Dan SPHP OP Popok Keron
I. UMUM
A. PERNYATAAN PEMERIKSA
Berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ini hanya digunakan untuk kepentingan perpajakan.
Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak telah dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan. Pengujian kewajiban
perpajakan Wajib Pajak dan pos-pos SPT yang diperiksa terbatas pada jenis pajak dan pos/pos turunan yang ada pada rencana pemeriksaan (audit plan)
dan perubahannya.
Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan administrasi dalam laporan ini, terdapat data baru termasuk data yang semula belum terungkap pada
pemeriksaan ini, dan/atau tindak pidana di bidang perpajakan akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
B. PENUGASAN PEMERIKSAAN
1. a. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
Nomor : PRIN-19/RIK.SIS/2020
Tanggal : 20/02/2020
Tim Pemeriksa :
a. Ketua Kelompok : Anda 19730211 199302 1 001
b. Ketua Tim : Butuh 19780815 199901 1 001
c. Anggota Tim : Cemilan 19900219 200002 1 001
Telepon : 021-6782001
Tim Pemeriksa telah melakukan pemeriksaan secara objektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan serta telah mengikuti tata cara
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim Pemeriksa mengusulkan untuk:
halaman 1 dari 16
A. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar terhadap
Nama Wajib Pajak : Popok Keron
NPWP : 01.890.456.8-011.000
B. Apabila di kemudian hari hasil pemeriksaan Wajib Pajak yang terkait dengan Wajib Pajak dan data-data baru lainnya
diperoleh termasuk data yang semula belum terungkap dan/atau kesalahan atas usulan hasil pemeriksaan , supaya
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Tangerang Kita ,
Tim Pemeriksa ,
Mengetahui :
Kepala Kantor , Supervisor
Ketua Tim
Butuh
19780815 199901 1 001
Anggota Tim
Cemilan
19900219 200002 1 001
halaman 2 dari 16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PONDOK JAGUNG
PERHATIAN :
No. Judul KKP/Nama Dokumen Pemeriksaan Kode Indeks Indeks ini hanya con
dengan KKP yang ad
sebenarnya mesti An
Anda buat.
I. Induk Induk
II. PPh Wajib Pajak Orang Pribadi B
Penghasilan Neto sehubungan dengan usaha B1
Penghasilan Tidak Kena Pajak B2
Kredit Pajak B3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
MENURUT
No. PERKIRAAN Ref. Koreksi (Rp)
SPT / WP (Rp) Pemeriksa (Rp)
1. PPh Orang Pribadi B
Penghasilan Kena Pajak 2,446,000,000 3,752,500,000 1,306,500,000
PPh Terutang 678,000,000 1,070,750,000 392,750,000
Kredit Pajak 678,000,000 678,000,000 0
PPh Kurang atau Lebih Dibayar 0 392,750,000 392,750,000
Sanksi Administrasi 78,550,000 78,550,000
PPh YMH/(Lebih) Dibayar 471,300,000 471,300,000
STP 471,300,000 471,300,000
Indeks : Induk
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
MENURUT
No. PERKIRAAN Ref. Koreksi (Rp)
SPT / WP (Rp) Pemeriksa (Rp)
Sumber Pengujian :
SPT Tahunan OP 2019
Bukti kepemilikan harta dan hutang
BA Wawancara
Pengujian yang dilakukan :
pengujian dilakukan dengan pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal DJP; tracing. Adapun dalam mengetahui kewajaran penghasilan
yang dilaporkan WP maka pemeriksa melakukan analisa biaya hidup dan kekayaan bersih.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh keterangan tentang informasi harta Popon Kerok sbb:
Harta Akhir
No. Th 2018 Th 2019
tahun :
1 Rumah (Nilai NJOP) 5,000,000,000 5,000,000,000
Simpulan :
MENURUT
No. PERKIRAAN Ref.
SPT / WP (Rp) PEMERIKSA (Rp)
Penjelasan
No. Uraian Dasar Hukum
1. berdasarkan hasil pengujian berupa perhitungan biaya hidup dan kekayaan bersih Pasal 12 ayat 3 UU KUP
disimpulkan bahwa terdapat koreksi penghasilan neto dalam negeri dari usaha sebesar Rp Pasal 4 ayat 1 UU PPh
1.311.000.000.
Indeks :
am mengetahui kewajaran penghasilan
KOREKSI (Rp)
(1,311,000,000)
Dasar Hukum
Pasal 12 ayat 3 UU KUP
Pasal 4 ayat 1 UU PPh
Ditelaah Oleh
Tanggal
B1
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan PPh OP
- Kartu Keluarga
- Data SIDJP
- Data Kependudukan
pengujian dilakukan dengan melakukan pemanfaatan informasi internal dan/atau ekternal DJP;
Penelusuran Bukti.
MENURUT
No. PERKIRAAN Ref. KOREKSI (Rp)
SPT / WP (Rp) PEMERIKSA (Rp)
Penjelasan
No. Uraian Dasar Hukum
1. berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa PTKP Peraturan Menteri Keuangan
adalah sebesar Rp 58.500.000 sehingga terdapat Nomor 101/PMK.010/2016
koreksi sebesar Rp 4.500.000
Indeks : B2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Sumber Pengujian :
- SSP
- MPN
MENURUT
No. PERKIRAAN Ref. KOREKSI (Rp)
SPT / WP (Rp) PEMERIKSA (Rp)
Penjelasan
No. Uraian Dasar Hukum
1. berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa SSP Kredit Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-148/PJ/2007
Pajak PPh pasal 25 dan PPh Pasal 29 telah sesuai dengan MPN Pasal 25 UU PPh dan Pasal 29 UU PPh
.
Indeks : B3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
12 Desember 2020
Nomor : 202019192
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : 1
Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan nomor 374731910 tanggal 5 Juli 2020, bersama ini
disampaikan hasil pemeriksaan sebagaimana terlampir, Saudara dapat memberikan tanggapan tertulis dalam
jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimnya surat ini, dalam bentuk :
a. Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan, dalam hal Saudara menyetujui seluruh hasil
pemeriksaan; atau
b. Surat sanggahan yang disertai dengan alasan yang mendukung sanggahan, dalam hal Saudara tidak
menyetujui sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan.
Dalam hal Saudara tidak dapat menyampaikan tanggapan tertulis dalam jangka waktu tersebut di atas :
a. Saudara dapat melakukan perpanjangan penyampaian tanggapan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga)
hari kerja yang dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja tersebut; dan
b. perpanjangan jangka waktu dimaksud dilakukan dengan terlebih dahulu menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian Tanggapan Hasil Pemeriksaan sebelum
berakhirnya jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja tersebut.
Mengingat hasil pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang harus Saudara penuhi,
setelah Saudara memberikan tanggapan tertulis maka kepada Saudara akan disampaikan undangan untuk
melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
Apabila Saudara tidak memberikan tanggapan tertulis atas hasil pemeriksaan dan tidak hadir dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan maka hasil pemeriksaan
dianggap telah Saudara setujui seluruhnya dan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dianggap telah
dilakukan serta kewajiban perpajakan Saudara akan dihitung sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.
Budi Suharso
1969 200602 1 001
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
mengetahui:
Budi Suharso
12 desember 2020
tim pemeriksa pajak
Supervisor
Anda
19730211 199302 1 001
Ketua Tim
Butuh
19780815 199901 1 001
Anggota Tim
Cemilan
19900219 200002 1 001