Lampiran-E1
Lampiran-E1
Kontraktor :
Alamat :
Tanggal :
Nama Pekerjaan :
No. Kontrak :
Telepon :
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
A B C D Subtotal Factor Total
ELEMEN 5 – PERENCANAAN DAN PROSEDUR
5 .1 Prosedur HSSE untuk pelaksanaan pekerjaan 0 4 8 12
5 .2 Inspeksi Peralatan dan HSSE 0 4 8 12
5 .3 General Inspeksi HSSE 0 4 8 12
5.4 Manajemen Perjalanan - Journey Management 0 4 8 12
SUBTOTAL X1/4
ELEMEN 6 – IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN
KINERJA
6 .1 Kinerja HSSE - Umum 0 4 8 12
6 .2 Insiden Investigasi dan Pelaporan 0 4 8 12
SUBTOTAL X1/2
ELEMEN 7 AUDIT DAN TINJAUAN
0 3 11 14
SUBTOTAL X1
ELEMEN 8 – PROSEDUR TANGGAP DARURAT
0 3 11 14
SUBTOTAL X1
TOTAL RATING (ELEMEN 1 – ELEMEN 8)
IKHTISAR
Nilai numerik di bawah ini adalah peringkat pembobotan yang dihitung berdasarkan matrik penilaian
Seleksi. Total merupakan skor keseluruhan untuk Kontraktor.
TOTAL PENILAIAN *)
DIEVALUASI OLEH:
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
LEMBAR MINIMUM EKSPETASI HSSE PLAN
PEKERJAAN BERISIKO SEDANG / TINGGI
Komitmen Manajemen
Minimum Ekspetasi
Komitmen terhadap 1. HSSE menjadi agenda yang pertama dibahas bagi setiap
aspek HSSE pertemuan dan personal.
diperlihatkan oleh 2. Semua manajer senior harus memberikan contoh kepada yang
pimpinan/pekerja lain. aktif terlibat dalam urusan HSSE, misalnya : menghadiri
senior pertemuan HSSE, berpartisipasi dalam HSSE audit dan review,
dll
3. Harus mempromosikan budaya positif di setiap tingkatan
pekerja
4. Kebijakan dan standar harus dilaksanakan dan didukung
oleh semua tingkatan
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
4. Tersedia untuk perusahaan dan karyawan kontraktor dalam
bahasa pekerja
Kebijakan dan implementasinya ketika dikeluarkan didiskusikan oleh
Pengenalan
para manajer lini dengan tiap karyawan.
ELEMEN 3 ORGANISASI, TANGGUNGJAWAB, SUMBERDAYA, STANDAR DAN
DOKUMENTASI
HSSE Organisasi
Minimum Ekspetasi
1. Personil yang bertanggungjawab kepada implementasi tujuan HSSE
secara jelas digambarkan dalam struktur organisasi
2. Bertanggungjawab secara menyeluruh setiap tahapan
kontrak
Personal Inti
3. Deskripsi pekerjaan semua anggota grup tentang kompetensi
HSSE, tanggungjawab serta fungsinya harus terlihat.
4. Organisasi secara jelas menunjukkan posisi dari profesional
HSSE
1. HSSE Organisasi ditetapkan untuk memenuhi tujuan HSSE, target
waktu, biaya dan kualitas pekerjaan.
2. Akuntabilitas dari kesuksesan dan kegagalan HSSE
dinyatakan secara jelas
3. Penanggungjawab pekerjaan dan tim harus memastikan
Tujuan Kontrak/
bahwa semua aspek HSSE telah diidentifikasi
akuntabilitas
4. Menunjuk Team leader untuk membuat tujuan, tugas dan
target HSSE untuk kontrak
5. Target dan lainnya harus realistis dan konsisten
6. Membuat prosedur HSSE untuk didistribusikan, dilaporkan dan
ditinjau
Profesional HSSE
1. Peran dari HSSE Advisor kontraktor harus dinyatakan
Definisi Pekerjaan dengan jelas
2. Definisi Pekerjaan telah disusun
Pelaporan/ Tindak 1. HSSE Profesional melapor langsung ke manajemen lini
lanjut 2. Mempunyai akses langsung ke pimpinan tertinggi
3. Manajemen lini harus menindaklanjuti nasihat HSSE yang telah
diberikan
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
HSSE Departemen Departemen HSSE terlibat dalam:
1. Persiapan dan pemantauan rencana tindakan perbaikan
2. Perumusan dan penyesuaian aturan HSSE
3. Perencanaan inspeksi dan audit bersama dengan
manajemen lini
4. Mempromosikan materi HSSE
5. Pelatihan HSSE
6. Penilaian sub kontraktor
7. Pelatihan dan Audit
8. Penilaian Resiko HSSE
9. Pemantauan dan pengawasan Kinerja HSSE
10. Pemantauan aspek lingkungan
11. Mendukung insiden investigasi oleh manajemen lini
Petunjuk atau pedoman diberikan oleh manajemen HSSE
kontraktor terkait persiapan dan implementasi:
1. Panduan rencana operasi dan keadaan darurat
2. Pelatihan untuk tim pemadam kebakaran, pertolongan
pertama, dll.
3. Latihan keadaan darurat
4. Perlindungan peralatan dan penyelamatan
Sub Kontraktor
Manajemen 1. Terintegrasi dan diidentifikasi dengan baik dalam rencana
HSSE kontrak
2. Memiliki rencana HSSE sendiri jika melaksanakan pekerjaan
dalam porsi besar
3. Rencana HSSE harus diperiksa untuk kesesuaian oleh
kontraktor utama
4. Kontraktor utama mengkomunikasikan bahwa subkontraktor
sama ketatnya dengan standar HSSE kontraktor utama
Identifikasi 1. Sub kontraktor harus diidentifikasi sesuai proyek
2. Memelihara daftar subkontraktor yang disetujui yang sudah
mempertimbangkan aspek HSSE
Komunikasi HSSE
Cakupan 1. Mengatur jalur komunikasi untuk menangani permasalahan
HSSE, misalnya:
Akses langsung untuk pelayanan keadaan darurat
Rumah sakit terdekat
Ketersediaan Helikopter
Ambulan, dll.
Komunikasi terhadap personal yang sudah diotorisasi atau
yang bertanggung jawab dan implementasi prosedur harus
dipahami sepenuhnya.
2. Kontraktor membuat schedule rutin untuk HSSE Meeting
3. Meeting secara konsisten didokumentasikan
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
Komunikasi Eksternal 1. Membuat jalur komunikasi secara eksternal untuk
mengkomunikasikan insiden yang dapat membahayakan
orang-orang dilapangan.
2. Kontraktor mampu berkomunikasi dengan semua
karyawannya dalam keadaan darurat
3. Mempunyai kemampuan untuk memobilisasi dalam keadaan
darurat, misalnya dokter, fasilitas rumah sakit
Promosi dan kepedulian HSSE
Teknik Mempunyai teknik komunikasi kepada setiap personil agar
menyadari masalah HSSE. Misalnya :
1. Personal Contact
2. Video interaktif
3. Papan pemberitahuan
4. Surat Kabar (cocok untuk lapangan yang besar)
5. Buletin
6. Poster, dll
Kinerja Mempunyai media untuk mengkomunikasikan kinerja HSSE
Pemeriksaan Kesehatan (Fitness To Work)
Kesehatan Personil Mempunyai data status kesehatan dari fasilitas medis atau RS yang
diakui dan disetujui oleh perusahaan untuk semua karyawan
yang akan diusulkan kontraktor dalam kontrak
Program Orientasi Karyawan
Pendekatan 1. Penyediaan buku pegangan yang komprehensif untuk semua
karyawan baru
2. Orientasi kerja bagi staf pengawas
Karyawan Baru 1. Cukup terlatih dan yakin akan kemampuan mereka sendiri
2. Dilatih untuk meningkatkan praktek kerja mereka daripada
menyalahkan atas kesalahan yang diperbuat dalam bekerja.
Akuntabilitas 1. Karyawan tahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk
kinerja HSSE
2. Menyadari bahwa kinerja HSSE mereka sebagai bagian dari
penilaian kontraktor dan sistem penghargaan
Prosedur Disyaratkan agar orientasi karyawan baru konsisten dengan
panduan perusahaan
HSSE Training
Standar Kontrak Pernyataan dalam standar saat ini bahwa pekerja dan
persyaratan pelatihan memenuhi standar yang tertulis dalam
kontrak
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
Program pelatihan Termasuk, diantaranya :
yang dibuat 1. Sistem Manajemen HSSE
2. Prosedur Kerja
3. Manajemen keselamatan perjalanan (Journey Risk
Management)
4. Pelatihan Kesehatan (bahaya kesehatan, pertolongan pertama pada
kesehatan, pelayanan medis, alcohol dan obat-obatan, promosi
kesehatan, penggunaan APD)
5. Audit
6. Investigasi insiden dan Pelaporan
7. Pengembangan Pengawasan
8. Perlindungan lingkungan
Program Formal 1. Program Orientasi HSSE untuk karyawan yang bekerja di
lapangan
2. Catatan tertulis karyawan yang telah melalui program tersebut
3. Karyawan dilatih sebelum mulai bekerja
4. Pelatihan sesuai dengan kontrak yang sedang dilaksanakan
Peraturan HSSE
Cakupan Dalam Rencana HSSE harus mencakup :
1. Daftar lengkap undang-undang yang berlaku
2. Pemerintah, aturan standar nasional dan internasional
3. Peraturan Perusahaan, aturan dan standar
4. Identifikasi peraturan kontraktor, aturan dan standar lainnya
yang berlaku
Standar HSSE
Ketersediaan 1. Kontraktor memiliki panduan HSSE / standar HSSE
2. Mengidentifikasi kriteria minimum untuk pencapaian kinerja
HSSE selama pelaksanaan kontrak
3. Tersedia dan tertulis untuk semua pengguna dalam bentuk yang
konsisten, ringkas dan jelas
4. Pengguna yang terlibat dalam pengembangan HSSE standar
5. Standar sejalan dengan kebutuhan perusahaan
Kontrol/Otorisasi 1. Setiap Dokumen harus terkontrol dan terdokumentasi dengan baik.
2. Diperbaharui secara teratur
3. Mempunyai tingkatan persetujuan
4. Mempunyai prosedur jika terjadi deviasi dari standar
5. Mempunyai tanggungjawab dan personil yang di otorisasi
terkait deviasi tersebut.
6. Standar sesuai dengan persyaratan perusahaan.
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
Minimum Ekspetasi
Metode dan Prosedur Manajemen Bahaya dan Dampak
1. Identifikasi Bahaya dan Resiko digunakan sebagai titik awal
sebelum kontrak dilaksanakan.
Cakupan 2. Mekanisme untuk identifikasi bahaya dan Resiko dilakukan
sesuai dengan metode formal dan prosedur yang ada.
3. Identifikasi Bahaya dan Resiko mencakup semua ruang
lingkup kontrak dan lokasi sesuai kontrak
Penilaian paparan bahaya/resiko dan dampak terhadap tenaga kerja
Kontraktor membuat dan mengembangkan penilaian terhadap derajat
Cakupan paparan bahaya/resiko dan dampak proses terhadap
tenaga kerja sesuai lingkup pekerjaan
Material dan Data Sheet dan penanganan bahan kimia
Kontraktor dapat menunjukkan ketersediaan dan distribusi mengenai
petunjuk dan informasi tentang penanganan bahan kimia, yang mungkin
Cakupan digunakan atau dipersyaratkan dalam kontrak guna kepatuhan terhadap
petunjuk penanganan selama
pelaksanaan kontrak.
Alat Pelindung Diri (APD)
1. Semua proses kerja yang membutuhkan APD harus
Penilaian Bahaya / diidentifikasi.
2. Prosedur APD harus tersedia ditempat termasuk persyaratan
Persyaratan APD
pemeriksaaan bersama-sama beserta tindak lanjut dan penggantian /
re-sertifikasi
3. Tempat dan Prosedur Penyimpanan APD yang memadai dan
aman serta memastikan kecukupan stok.
1. Identifikasi Persyaratan untuk semua personil
Petunjuk APD dan 2. Instruksi penggunaaan dan pelatihan tersedia jika diperlukan
Pelatihannya 3. Prosedur untuk pemeriksaan APD harus ditetapkan dan
diimplementasikan
Pembaharuan dan
Mempunyai schedule dan kriteria untuk pembaharuan APD
Penggantian
ELEMEN 5 PERENCANAAN DAN PROSEDUR
Minimum Ekspetasi
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
1. Prosedur harus tersedia dan tertulis mencakup seluruh operasi yang
berbahaya terhadap aspek HSSE
2. Termasuk tindakan pencegahan terhadap bahaya dan resiko aspek
HSSE
3. Konsisten dengan panduan perusahaan
4. Mempunyai pengontrolan dokumen
5. Mempunyai tingkatan yang tepat
Ketersediaan / Kontrol 6. Cakupan: termasuk kesehatan dan lingkungan
7. Prosedur tertulis:
Difamilirisasi dan disosialisasikan kepada semua karyawan
termasuk sub kontraktor
Tersedia dalam bahasa yang sesuai dengan pemahaman pekerja
Konten berhubungan dengan deskripsi pekerjaan secara
individual
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
Manajemen Perjalanan (Darat, Laut dan Udara) – Journey Management
1. Menilai kemampuan fisik, mental dan psikologis
Kompetensi dan 2. Latar Belakang (pengalaman, pendidikan, pelatihan, dll)
Pemilihan 3. Pemeriksaan medis, sertifikat yang sah Keterampilan
khusus seperti mengetahui medan dan
Driver/Pilot/Captain pengalaman iklim serta memiliki pengetahuan pertolongan pertama.
Ijin Mengemudi /
Harus merekam semua ijin mengemudi / license personal
License
Pilihan kendaraan / 1. Pastikan jenis yang tepat, kapasitas dan ukuran untuk fasilitas
kapal / pesawat 2. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
terbang. 3. Memiliki izin yang sah
Pengangkutan / Memenuhi desain kendaraan / kapal / pesawat dan batas beban
Kargo yang diijinkan
Pemeliharaan /
Dilakukan secara teratur
Maintenance
Pastikan prosedur pengelolaan rencana perjalanan tersedia untuk
Prosedur
semua jenis operasi transportasi
Kesiapan keadaan
Harus tersedia dan di uji coba
darurat
ELEMEN 6 IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA
Minimum Ekspetasi
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
1. Ketersediaan analisa dan catatan kinerja HSSE selalu
direkam.
Umpan Balik / Analisa
2. Feedback / review / diskusi pada pertemuan HSSE.
3. Presentasi dan distribusi kepada karyawan.
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
Perbandingan dengan Kinerja :
Perbandingan Kinerja 1. Dengan Kontrak lain yang serupa
2. Frekuensi pekerjaan
3. Keterlibatan personal perusahaan
Insiden Investigasi dan Pelaporan
1. Tersedia Prosedur Pelaporan Insiden untuk Kontrak
2. Meliputi tidak hanya cedera dan kehilangan waktu kerja
tetapi juga:
- Insiden Kesehatan (penyakit, eksposur zat berbahaya,
nearmiss, dll)
Cakupan
- Insiden Lingkungan (tumpahan, pelepasan, kontaminasi, dll)
- insiden keselamatan lainnya (kegagalan peralatan
keselamatan, hilangnya peralatan)
- Kerusakan Properti
Minimum Ekspetasi
Mempunyai prosedur mengenai audit HSSE yang menguraikan
Ketersediaan
tanggung jawab, frekuensi, metode dan tindak lanjut
1. Jadwal Audit untuk durasi kontrak penuh.
2. Keterlibatan personil dalam tim audit yang dari luar lokasi.
Cakupan
3. Dilakukan oleh lintas fungsi termasuk perusahaan dan personil
subkontraktor.
1. Keterlibatan manajemen korporasi kontraktor dalam
meninjau temuan audit
Keefektifan 2. Temuan Audit di sampaikan
3. Diskusi dengan personil dalam kontrak dan rapat HSSE
4. Pelajaran digunakan untuk meningkatkan operasional
1. Pengolahan temuan audit di buat secara numerik .
2. Mempunyai Frekuensi tinjauan progress pelaksanan tindak
Tindak Lanjut
lanjut.
3. Penolakan dari temuan audit diotorisasi dan didokumentasikan.
ELEMEN 8 PROSEDUR TANGGAP DARURAT - EMERGENCY RESPONSE
Minimum Ekspetasi
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
1. Menyediakan Prosedur Tanggap Darurat
2. Identifikasi potensi skenario keadaan darurat utama, dan
prosedur digunakan dalam skenario, seperti :
• Fire / Ledakan
Cakupan • Bencana alam
• Tumpahan minyak / kimia / limbah B3
• Insiden transportasi darat/laut/udara
• Ledakan
PIHAK
PERTAMA PIHAK
KEDUA
USER HSSE
• Gas Release (Mudah Terbakar, Beracun, Berbahaya)
• Keadaan darurat laut
• Terorisme / ancaman bom / sabotase
• Tabrakan
• Kerusuhan sipil
• Pandemi / Wabah
3. Berpotensi menggunakan pedoman perusahaan / sejalan dengan
pedoman perusahaan
1. Orientasi
2. Jadwal latihan
Pengetahuan / 3. Termasuk Rencana kontingensi jika kejadian medis
4. Review frekuensi latihan
Kesadaran
5. Tugas dan Tanggung jawab karyawan untuk sendiri dan
rekan-rekan 'HSSE
6. Mekanisme Pemantauan
1. Rencana kontingensi yang diperbolehkan untuk dalam situasi
Rencana darurat.
2. Prosedur Pemulihan keadaan darurat harus tersedia dan
digunakan jika keadaan darurat sebenarnya atau saat latihan
A B C D
(Tidak memenuhi (Dibawah persyaratan (Memenuhi harapan (Melebihi persyaratan
persyaratan minimum) minimum) minimum) minimum)
62