Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : Muhamad Mario Bima Pratama

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 049315412

Tanggal Lahir : 11 September 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/ Manjemen

Kode/Nama Program Studi : 54/ Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 45/ Yogyakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu/ 28 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Muhamad Mario Bima Pratama


NIM : 049315412
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/ Manjemen
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : 45/ Yogyakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Yogyakarta, 27 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

Muhamad Mario Bima Pratama


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1.
1). Pada saat ini, PT. Q menerapkan pendekatan motivasi yang lebih berfokus pada pengawasan dan pemberian
gaji yang sesuai. Hal ini perlu diubah menjadi pendekatan motivasi yang lebih inklusif dan partisipatif. Karena
pengalaman direktur baru yang berasal dari perusahaan multinasional menunjukkan bahwa motivasi karyawan
untuk mencapai kinerja tinggi tidak hanya bergantung pada pengawasan, tetapi juga melibatkan partisipasi mereka
dalam kemajuan perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor motivasi, seperti memberikan
kesempatan pengembangan karir, pemberdayaan karyawan, pengakuan atas prestasi, dan memberikan mereka
peran yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan perusahaan.

2). Asumsi yang digunakan dalam pendekatan motivasi PT. Q saat ini adalah bahwa pengawasan dan penghargaan
finansial (gaji yang sesuai) merupakan faktor utama dalam memotivasi karyawan. Asumsi ini didasarkan pada
pengalaman manajer produksi yang mengamati bahwa pengawasan meningkatkan kinerja dan produktivitas
karyawan. Asumsi ini perlu diperluas yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, seperti partisipasi, pengakuan,
dan pengembangan karir.

3). Dalam pendekatan motivasi PT. Q, kebijakan yang dapat digunakan adalah:

 Meningkatkan partisipasi karyawan: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam
proses pengambilan keputusan dan memberikan masukan mereka dalam perencanaan dan implementasi
perubahan di perusahaan.
 Pengakuan atas prestasi: Mengakui dan menghargai kinerja dan kontribusi karyawan yang baik melalui
penghargaan, apresiasi, dan insentif non-finansial.
 Pengembangan karir: Memberikan kesempatan pengembangan karir kepada karyawan melalui pelatihan
dan pendidikan yang relevan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2.
1). Jenis kemitraan yang terjadi antara A dan PT. B adalah kemitraan usaha atau partnership. Dalam
konsep kemitraan ini, PT. B berperan sebagai perusahaan besar yang memiliki kebutuhan akan
peternakan bebek untuk memenuhi pasokan produk unggas mereka. Peternak A berperan sebagai mitra
atau penyedia layanan peternakan untuk PT. B.

2). Kewajiban masing-masing pihak yang bekerjasama dalam jenis kemitraan ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
PT. B: Bertanggung jawab dalam menyediakan pembiayaan untuk pembelian bibit bebek, pakan, dan
peralatan yang dibutuhkan oleh peternakan A. Selain itu, PT. B juga bertanggung jawab dalam
memberikan pembinaan, pelatihan, dan bimbingan teknis kepada peternak A dalam hal manajemen
peternakan, kualitas produk, dan standar operasional yang ditetapkan oleh PT. B. PT. B juga memiliki
tanggung jawab dalam pemasaran produk yang dihasilkan oleh peternakan A.

Peternak A: Bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan peternakan sehari-hari, termasuk


pembibitan dan pembesaran bebek sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PT. B. Peternak A harus
memastikan kualitas produk bebek yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh PT.
B. Peternak A juga harus memberikan laporan keuangan dan operasional kepada PT. B secara teratur.
3). Keuntungan dan resiko dari peternakan A jika memilih jenis kemitraan dengan PT. B adalah sebagai
berikut:
Keuntungan:
 Akses ke pasar yang lebih luas: Dengan menjadi mitra PT. B, peternakan A akan mendapatkan
akses ke pasar yang lebih besar dan terjamin. PT. B sebagai perusahaan besar dapat membantu
dalam pemasaran dan distribusi produk bebek dari peternakan A ke konsumen yang lebih luas.
 Pembinaan dan pelatihan: Peternak A akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan dari PT. B,
yang akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak A dalam mengelola peternakan
serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Pembiayaan yang lebih terjamin: Dalam kemitraan ini, PT. B akan menyediakan pembiayaan untuk
pembelian bibit bebek, pakan, dan peralatan. Hal ini dapat membantu peternakan A dalam memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan tanpa harus mengandalkan modal sendiri.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Resiko:
 Ketergantungan pada PT. B: Peternakan A akan menjadi tergantung pada PT. B sebagai mitra
utama, yang dapat berdampak pada ketergantungan finansial dan operasional. Peternakan A
harus memastikan adanya kesepakatan yang jelas mengenai ketersediaan pasokan pakan, bibit
bebek, dan pembiayaan dari PT. B agar tidak terjadi risiko ketidakstabilan pasokan.
 Kehilangan kendali: Dalam kemitraan ini, peternakan A mungkin harus mengikuti standar
operasional dan persyaratan yang ditetapkan oleh PT. B. Hal ini dapat mengurangi tingkat
fleksibilitas dan kebebasan dalam mengelola peternakan sesuai dengan keinginan peternak A
sendiri.
 Pembagian keuntungan: Peternakan A harus membagi keuntungan dengan PT. B sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat dalam perjanjian kemitraan. Hal ini dapat mempengaruhi potensi
keuntungan yang bisa diperoleh oleh peternakan A secara independen.

3.
1). Fungsi manajemen yang rutin dilakukan oleh PT. Z adalah pengendalian (control). Pengendalian
adalah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas dan hasil organisasi sesuai dengan yang
direncanakan. Tujuan dari fungsi pengendalian adalah memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan
dicapai dengan efektif dan efisien.

2). Pada bulan Juni 2021, PT. Z melakukan pengendalian tipe perbaikan (corrective control). Tipe
pengendalian ini dilakukan setelah terjadi ketidaksesuaian atau ketidakcapaian target. PT. Z melakukan
pengawasan dan menganalisis penyebab penjualan yang tidak tercapai, kemudian melakukan perbaikan
atau tindakan korektif untuk memastikan bahwa target akhirnya tercapai. Selain pengendalian
perbaikan, tipe pengendalian lainnya yang dapat dilakukan PT. Z adalah:

Pengendalian preventif (preventive control): Dilakukan sebelum terjadi ketidaksesuaian atau masalah.
Tujuannya adalah mencegah terjadinya masalah atau ketidaksesuaian dengan mengidentifikasi potensi
risiko dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindarinya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pengendalian detektif (detective control): Dilakukan setelah terjadi ketidaksesuaian atau masalah.
Tujuannya adalah mendeteksi adanya masalah atau ketidaksesuaian secepat mungkin agar dapat diambil
tindakan korektif dengan cepat.

Pengendalian konstruktif (constructive control): Merupakan tipe pengendalian yang dilakukan melalui
perencanaan yang baik, pemberian otoritas dan tanggung jawab yang jelas, serta pengembangan sistem
dan prosedur yang efektif. Tujuannya adalah membangun struktur organisasi yang kuat dan lingkungan
kerja yang mendukung untuk mencapai tujuan perusahaan.

3). Variabel yang dianggap kritis/penting dalam pengendalian ini dikenal juga dengan istilah indikator
kinerja kunci (key performance indicators/KPIs). KPIs adalah metrik atau ukuran yang digunakan untuk
menilai dan memantau pencapaian tujuan organisasi. Variabel ini berfungsi sebagai petunjuk atau sinyal
untuk memahami apakah organisasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Untuk menciptakan sistem yang mendukung fungsi manajemen ini, PT. Z dapat melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
 Menentukan tujuan dan target yang jelas: Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan berbatas waktu, serta mengkomunikasikan secara jelas kepada seluruh
anggota organisasi.

 Mengidentifikasi indikator kinerja kunci (KPIs): Menentukan variabel-variabel yang menjadi tolok
ukur untuk mengukur pencapaian tujuan. KPIs harus dapat diukur secara objektif dan relevan
dengan tujuan organisasi.

 Memantau dan mengukur KPIs secara berkala: Melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap
KPIs untuk melihat apakah kinerja organisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai