Anda di halaman 1dari 79

i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, DAN


MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
TAHUN 2017-2021

SKRIPSI

Oleh:

Ilham Nadhir

2019327011

Sebagai Salah Satu Syarat


Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Pada

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2023
ii

ABSTRAK
Profitabilitas merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
entitas mendapatkan laba dalam hubungan dengan penjualan, aset, laba, dan modal
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) pembiayaan mudharabah
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah, (2) pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah, dan 3) pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa dokumentasi dan menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan. Populasi pada penelitian adalah perusahaan sektor perbankan
syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2017-2021.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel terpilih
sebanyak 6 perusahaan dengan total pengamatan sebanyak 30. Analisis data
penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) pembiayaan mudharabah berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, 2) pembiayaan musyarakah
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, dan 3) pembiayaan
Murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pembiayaan
Murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Profitablilitas.


iii

ABSTRACT

Profitability is a ratio used to measure an entity's ability to earn profits in


relation to sales, assets, profits, and equity. This study aims to analyze 1)
mudharabah financing on the profitability of Islamic Commercial Banks, (2)
musyarakah financing on the profitability of Islamic Commercial Banks, and 3)
murabahah financing on the profitability of Islamic Commercial Banks.
This research is included in the type of quantitative research with data
collection techniques in the form of documentation and using secondary data in the
form of financial reports. The population in this study are companies in the Islamic
banking sector that are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the
2017-2021 period. The sampling technique used was purposive sampling and a
sample of 6 companies was selected with a total of 30 observations. Analysis of the
research data used multiple linear regression analysis.
The results showed that 1) mudharabah financing had a negative but not
significant effect on profitability, 2) musyarakah financing had a non significant
negative effect on profitability, and 3) Murabahah financing had a positive and
significant effect on profitability Murabahah financing had a positive and significant
effect on profitability.
Keywords: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, and Profitability.

HALAMAN JUDUL
iv

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, DAN


MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
TAHUN 2017-2021

SKRIPSI

Oleh:
Ilham Nadhir
2019327011

Diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat


guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jakarta, Januari 2023


Dosen Pembimbing

(Maryati ,S.E.,M.Ak)
NIDN: 03.270794.01
Disetujui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kepala Program Studi Akuntansi
Univeritas Muhammadiyah Jakarta

(Dr. Luqman Hakim, SE., M.Si., Ak., (Dr. M. Irfan Tarmizi, SE., Ak.,MBA., CA.)
CA., QIA., CPA.)
v

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, DAN


MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
TAHUN 2017-2021

SKRIPSI

Oleh:
Ilham Nadhir
2019327011
Akuntansi Syariah

Telah diuji dan dinyatakan lulus sebagai salah satu syarat


guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jakarta, Februari 2023


yang menyatakan,
Ketua Tim Penguji,

(Dr. M. Irfan Tarmizi, SE., Ak., MBA., CA.)


NIDN: 03 230372 03

Anggota Tim Penguji I

(Bobby Fisher., SE., M.Si)


NIDN: 03.030484.01

Anggota Tim Penguji II

(Maryati ,S.E.,M.Ak)
NIDN: 03.270794.01
vi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ilham Nadhir
NIM : 2019327011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Pengaruh


Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Tahun 2017-2021” adalah benar merupakan karya saya sendiri yang
belum pernah disampaikan untuk mendapatkan ijazah dan gelar Sarjana pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Jakarta, ataupun ijazah dan gelar akademik dari program studi dan/atau perguruan
tinggi yang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda
sitasi dan ditunjukkan pada daftar referensi.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan ditemukan
pelanggaran dalam karya skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi serta dicabut
segala wewenang dan hak saya yang berhubungan dengan ijazah dan gelar Sarjana
sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Jakarta, 21 Januari 2023

Materai 10.000

Ilham Nadhir
2019327011
vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan dengan rasa syukur kepada Allah SWT yang
selalu memberi petunjuk dan kemudahan untuk saya serta untuk orang-orang
yang tidak pernah berhenti mendoakan, menyayangi, melindungi, memotivasi,
mengasihi serta membantu peneliti selama ini untuk mereka

• Ayah dan Umi, orangtua, serta adik yang luar biasa, selalu mendoakan
dan memotivasi dalam tugas akhir peneliti
• Teman, dan Rekan saya yang selalu mensupport untuk menyelesaikan
skripsi ini.
• Sahabat-sahabat people come n go, double-an, soulmate, konoha
untuk mendukung dan memotivasi saya
• Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang memberikan peneliti
pelajaran hidup.
viii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ilham Nadhir


NPM : 2019327011
Program Studi : Akuntansi
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Maret 1996
Agama : Islam
Jumlah Saudara/Anak ke : 2 (dua) / 1 (Pertama)
Alamat Rumah : Jl. Solo No. 7 Kp. Utan Cempaka Putih
Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten 15412

Pendidikan:

1. SD : SD Islam Lazuardi GIS (2008)


2. SMP : SMP Islam Lazuardi GIS (2011)
3. SMA : SMA Islam Lazuardi GIS (2014)
4. Perguruan Tinggi:

• Politeknik LP3I Jakarta-Komputerisasi Akuntansi, 2019


• Universitas Muhammadiyah Jakarta-Akuntansi Syariah, 2023

5. Pengalaman Kerja

• Magang Sebagai Staff Administrasi Keuangan pada Pulih@The Peak,


Jakarta Selatan ( 23 Juli 2018 – 5 Oktober 2018 ).
• Quality Check Staff pada Kimia Farma Asman Project dari biro
psikologi konselor (10 Januari 2019 – Sekarang).
• Muamalat Institute (4 Desember 2019-Sekarang).
ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Tahun 2017-2021” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
sehingga jauh dari kata sempurna, baik materi maupun dalam teknik penulisan. Hal ini
tidak terlepas dari keterbatasan yang dialami penulis selama penyusunan skripsi ini.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Selama proses penyelesaian ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
penulis hadapi. Sehingga penulisan skripsi ini tidak dapat selesai dengan baik tanpa
bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rara terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Luqman Hakim, S.E.,M.Si.,Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta
2. Ibu Dr. Nuraini, S.E.,M.M selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jakarta
3. Ibu Hairul Triwati, S.E.,Ak.,M.M selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta
4. Bapak Dr. Imam Muhtadin, S.E.,M.M selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta
5. Bapak Dr. M. Irfan Tarmizi, S.E.,Ak.,MBA.,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta.
6. Ibu Maryati, S.E., M.Ak selaku dosen pembimbing dosen pembimbing yang
senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta mencurahkan segala
perhatian, arahan, masukan dan motivasi yang sangat berharga selama
memberikan bimbingan, proses penulisan skripsi hingga akhir.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen, tenaga kependidikan dan teman-teman mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan, membantu pelayanan akademik dan
menjadi teman selama kuliah.
8. Kepada kedua orang tua saya Bapak Tridarmansyah dan Ibu Viera Adella yang
telah membesarkan, membimbing, dan memberikan segala bentuk bimbingan,
x

ilmu, pendidikan, dan amalan yang sangat bermanfaat untuk penulis serta selalu
memberikan semangat yang membangun kepada penulis selama penulisan skripsi
ini sampai selesai. Serta untuk kakak dan adikku yang juga selalu memberikan
motivasi hingga penulisan skripsi ini selesai.
9. Dan semua pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun
senantiasa memberikan do’a, dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis.
Tiada kata yang dapat penulis sampaikan selain ucapan terima kasih, semoga
Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas bantuan dan amal baik yang
telah diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini jauh
dari kata sempurna, maka dengan segala kekurangan, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Jakarta, 21 Januari 2023
Penulis,

Ilham Nadhir
xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


HALAMAN JUDUL .................................................................................................... iii
SKRIPSI ........................................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN LITERATUR, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS..... 6
A. Tinjauan Literatur.............................................................................................. 6
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian......................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 27
A. Desain Penelitian............................................................................................. 27
B. Operasionalisasi Variabel................................................................................ 27
C. Sumber Data, tempat, dan waktu penelitian.................................................... 29
D. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 30
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 32
F. Metode Analisis Data ...................................................................................... 32
Tabel 3.4.................................................................................................................. 34
xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 37


A. Hasil ................................................................................................................ 37
1. Gambaran Objek Penelitian .................................................................... 37
2. Analisis Data Penelitian .......................................................................... 42
B. Pembahasan ..................................................................................................... 52
C. Refleksi Tauhid ............................................................................................... 55
1. Ringkasan Pembahasan ........................................................................... 55
2. Metode dan Kriteria Refleksi Tauhid...................................................... 55
3. Hasil Refleksi Tauhid.............................................................................. 56
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 59
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 59
B. Keterbatasan .................................................................................................... 59
C. Implikasi.......................................................................................................... 60
D. Saran................................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 64
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan Kinerja Bank Umum Syariah Tahun 2017-2021…….……2


Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu……………………………………………………...19
Tabel 3.1. Definisi dan Operasional Variabel……………………………...………..28
Tabel 3.2. Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia………………………………..30
Tabel 3.3. Daftar Sampel Penelitian…………………………………………………31
Tabel 3.4. Hipotesis Uji Durbin Watson…………………………………………….34
Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif……………………………………………………42
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test………………………..44
Tabel 4.3. Uji Multikolonieritas……………………………………………………..45
Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson…………………………………..47
Tabel 4.5. Hasil Uji Regresi Liniear Berganda……………………………………...48
Tabel 4.6. Hasil Uji F………………………………………………………………..50
Tabel 4.7. Hasil Uji t………………………………………………………………...50
Tabel 4.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)……………………………………52
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Pembiayaan Mudharabah………………………………………13


Gambar 2.2. Skema Pembiayaan Musyarakah………………………………………16
Gambar 2.3. Skema Pembiayaan Murabahah ………………………………………19
Gambar 4.1. Grafik Normal Probability Plot (Uji Normalitas)……………………..44
Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedasitas…………………………………………….46
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan Perbankan Syariah selama 5 Tahun terakhir dalam
kurun waktu tahun 2017-2021 ini baik dari segi tingkat nasional maupun
internasional pada saat Pandemi Covid-19 melanda di seluruh penjuru dunia
mengalami perkembangan positif dan dalam keadaan stabil melalui beberapa
konversi dari beberapa bank pembangunan daerah (BPD) serta implementasi
peraturan daerah berbasis syariah dan tren industri halal yang menjadi faktor
dalam perkembangan perbankan syariah tersebut (Damayanti, Suartini, dan
Mubarokah, 2022). Dinar, Sri Isro, dan Nanu (2021) mengatakan Perbankan
Syariah adalah bank memiliki tugas yang tujuanya adalah menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang diatur fatwa MUI
seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (Adl wa tawazun), kemaslahatan
(mashlahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,
maysir, riba, zalim, dan objek yang haram bank syariah. Saat ini, Perbankan
Syariah di Indonesia terus mengalami perkembangan yang cukup bagus
dengan seiring berkembangnya pemikiran masyarakat tentang sistem syariah
yang tanpa menggunakan bunga (riba).

Perbankan syariah dapat membantu perkembangan perekonomian


dunia khususnya di Negara Indonesia, sehingga dapat dikembangkan untuk
bersaing dalam dunia bisnis global. Perbankan syariah dapat menjadi salah
satu acuan pemerintah yang bermanfaat untuk membantu pengelolaan dana
masyarakat. Lembaga keuangan meningkatkan nilai transaksi yang berbasis
syariah. Sari, Suartini, Mubarokah, dan Hasanuh (2021) mengatakan
peningkatkan ini ditandai dengan meningkatkan akuntansi syariah, Perbankan
2

syariah dapat membantu perkembangan perekonomian dunia khususnya di


Negara Indonesia.

Kinerja Bank Syariah diukur berdasarkan profitabilitas melalui Return


on Asset Ratio (ROA) menunjukan tren yang berfluktuasi selama tahun 2017-
2021 di Indonesia (Lihat Tabel 1.1). Kinerja Bank Umum Syariah baru mulai
meningkat per Mei 2022 dengan perolehan ROA sebesar 1,88% pasca
pandemi Covid-19 dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Tabel 1.1

Perkembangan Kinerja Bank Umum Syariah Tahun 2017-2021

Tahun Profitabilitas (ROA)


(%)
2017 0,63
2018 1,28
2019 1,73
2020 1,40
2021 1,55
2022* 1,88
*) Per Mei 2022
Sumber: OJK (2022)
Nilai profitabilitas menjadi salah satu dasar penilaian kinerja bank
umum syariah terkait tingkat kesehatan bank. Kinerja bank umum syariah
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu dari sisi penyaluran pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, dan pembiayaan murabahah yang
disalurkan oleh bank syariah kepada masyarakat (Miptahilah, 2020).
Pembiayaan (financing) adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah
yang berarti pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan kepada masyarakat. Penyediaan dana oleh bank syariah
dalam fasilitas pembiayaan akan memberikan pendapatan bagi bank syariah
berupa imbal hasil jika menggunakan akad mudharabah dan akad
musyarakah, serta keuntungan (margin) jika menggunakan akad murabahah.
Semakin tinggi tingkat penyaluran dana berupa pembiayaan mudharabah,
3

pembiayaan musyarakah, dan pembiayaan murabahah maka akan


meningkatkan pendapatan bagi bank umum syariah. Ini tentu akan berdampak
positif pada nilai profitabilitas yang mencerminkan kinerja bank syariah yang
baik.

Bahri (2022) menjelaskan bahwa Mudharabah merupakan bagi hasil


dari kerja sama usaha antara bank (pemilik dana) dengan pengelola dana,
sedangkan terjadinya kerugian sepenuhnya tanggung jawab pemilik dana.
Hubungan antara Pembiayaan Mudharabah dengan Profitabilitas adalah
Tingginya pendapatan bagi hasil yang diperoleh dapat memengaruhi
profitabilitas. Hal ini dikarenakan sebagai Sistem bagi hasil dan mudahnya
persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan mudharabah maka menaikkan
minat nasabah untuk mengembangkan usahanya. Tingginya pembiayaan ini
akan menghasilkan pendapatan dan laba juga akan meningkat. Ini diperkuat
oleh penelitian terdahulu oleh Pratiwi (2020), dan Lestari & Anwar (2021)
yang menjelaskan bahwa Mudharabah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas yang berarti bahwa pendapatan dari pembiayaan mudharabah
berdampak terhadap jumlah keuntungan yang diperoleh bank dan akan
meningkatkan profitabilitas.

Bahri (2022) menjelaskan bahwa musyarakah merupakan akad kerja


sama kemitraan yaitu semua pihak berkontribusi pendanaan dengan laba
dibagi sesuai kesepakatan, sedangkan rugi didasarkan besarnya kontribusi
dana. Berbeda dengan mudharabah, modal usaha tidak sepenuhnya dari bank.
Meningkatnya pembiayaan musyarakah maka meningkatkan nilai
profitabilitas karena Berbeda dengan mudharabah, modal usaha tidak
sepenuhnya dari bank. Meningkatnya pembiayaan musyarakah maka
meningkatkan nilai profitabilitas karena pembiayaan musyarakah
menghasilkan pendapatan berupa nisbah yang akan memengaruhi besarnya
laba bank. Semakin tinggi pendapatan dari pembiayaan musyarakah yang
disalurkan bank maka semakin tinggi pula tingkat laba. Hal ini sejalan dengan
4

pernyataan dari Afridani (2018), Pratiwi (2020) dan Bahri (2022) yang
menyatakan bahwa Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.

Bahri (2022) juga menjelaskan bahwa Pembiayaan Murabahah


berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Harga jual dapat dibayar tunai atau
dibayar tangguh yaitu pembayaran saat barang telah diserahkan baik tunai
atau angsuran sesuai kesepakatan (IAI 2020a). Murabahah paling dominan
dalam pembiayaan di bank umum syariah dengan porsi pembiayaan paling
besar. Murabahah merupakan produk bank syariah yang memiliki persentase
tinggi untuk memengaruhi profitabilitas bank syariah. Nilai pembiayaan jual
beli berdampak pada return. Pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah
diharapkan memperoleh return dan margin. Semakin tinggi persentase
murabahah maka profitabilitas semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan karena
Meningkatnya profitabilitas yang disebabkan kenaikan pembiayaan
murabahah adalah arah yang sama. Hal ini senada dengan penelitian terdahulu
dari Faradilla, Arfan, dan Shabri (2017), Pratiwi (2020), dan Sari, Suartini,
Mubarokah, dan Hasanuh (2021), Resyarahma (2021) yang menyatakan
pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, dan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah Tahun
2017-2021”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas


Bank Umum Syariah?
5

2. Apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas


Bank Umum Syariah?
3. Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah
2. Mengetahui pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah
3. Mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna bagi kalangan
perbankan dalam menyalurkan dananya untuk pembiayaan dimana hasil
dari penelitian dapat menjadi pertimbangan untuk diaplikasikan pada
perbankan Syariah dan mengetahui layak atau tidaknya suatu perusahaan
itu dalam pengelolaan modal yang ada dalam perusahaan.
2. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat memberikan alternatif arah pengembangan industri
perbankan di Indonesia, dan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan perbankan untuk masa yang akan datang.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan rujukan bagi pihak-
pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya, sebagai pengetahuan
dan penambahan pemahaman serta perkembangan ilmu dan perbankan di
masa mendatang.
6

BAB II

TINJAUAN LITERATUR, KERANGKA BERPIKIR DAN


HIPOTESIS

A. Tinjauan Literatur
1. Stewardship Theory
Bahri (2022) menjelaskan bahwa Stewardship Theory dilandasi oleh
asumsi filosofis mengenai sifat manusia yang pada hakekatnya dapat
dipercaya, bertanggungjawab, memiliki integritas dan kejujuran kepada
pihak lain. Teori yang menggambarkan situasi bahwa manajer tidaklah
termotivasi terhadap tujuan individu tetapi lebih pada kepentingan
organisasi. Teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang
dirancang bahwa para eksekutif sebagai steward (pengelola) termotivasi
untuk bertindak sesuai keinginan principal (pemilik), selain itu perilaku
steward tidak akan meninggalkan organisasinya karena berusaha mencapai
sasaran dan kesuksesan organisasi sehingga profitabilitas akan maksimal
sesuai dengan harapan pemilik. Pembiayaan mudharabah sama dengan
teori ini bahwa principal mempercayai secara penuh pengelola dana untuk
mengelola dana dan akan dibagikan hasil keuntungannya sesuai
kesepakatan di awal akad. Hal ini terjadi juga pada pembiayaan
musyarakah bahwa bank syariah (mitra pasif) menyetorkan sebagian modal
untuk bekerjasama dengan nasabah (mitra aktif) yang bertanggungjawab
untuk melakukan pengelolaan dari seluruh kontribusi modal yang telah
disetorkan keduanya.

Menurut Kuncoro (2021) Stewardship Theory lebih mengarah kepada


pentingnya kinerja manajemen terhadap profitabilitas perusahaan.
Stewardship Theory yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan
tingkat profitabilitas mengenai pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan
7

murabahah pada perusahaan perbankan syariah. Tinggi atau rendahnya


profitabilitas dapat diukur dari segi pembiayaan bank syariah (shahibul
maal) terhadap nasabah (mudharib), sehingga kemungkinan aktivitas
pembiayaannya memiliki dampak terhadap profitabilitas bank syariah.
Stewardship Theory dapat digunakan sebagai pendukung produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan perbankan. Bank syariah
sebagai prinsipal yang mempercayakan nasabah sebagai steward untuk
mengelola dana yang idealnya mampu mengakomodasi semua kepentingan
Bersama antara prinsipal dan steward yang mendasarkan pada pelayanan
yang memiliki perilaku dimana dia dapat dibentuk agar selalu dapat diajak
bekerjasama dalam organisasi, memiliki perilaku kolektif atau
berkelompok dengan utilitas tinggi daripadai individualnya dan selalu
bersedia untuk melayani. Dengan diberlakukannya teori ini, maka pemilik
dana (shahibul maal) memberikan kepercayaan kepada pengelola dana
(mudharib) untuk mengelola dana tersebut ke dalam suatu usaha yang
bersifat produktif demi mencapai tujuan yang sama yaitu kesejahteraan
hidup.

Menurut Puspitasari (2021) menjelaskan bahwa Stewardship Theory


adalah suatu keadaan dimana manajer sebagai steward lebih berfokus pada
kepentingan Bersama atau tujuan organisasi bukan pada kegiatan pribadi.
Stewardship Theory lebih mengedepankan kepentingan dan tujuan
organisasi, teori ini berbedan dengan teori agensi dimana manajer lebih
mengedepankan tujuan pribadinya khususnya dalam hal ekonomi. Oleh
karena itu manajer yang berperan sebagai steward bergerak untuk
memenuhi keinginan prinsipal dan tingkat loyalitas terhadap organisasi
lebih tinggi sebab steward berusaha untuk mencapai tujuan organisasinya.

Menurut Rozyandhik (2019) menyatakan bahwa Stewardship Theory


adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidak
termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran
8

hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi, sehingga teori ini


mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah dirancang dimana
para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai
keinginan prinsipal, selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan
organisasinya sebab steward berusaha mencapai sasaran organisasinya.
Teori ini didesign bagi para peneliti untuk menguji situasi dimana para
eksekutif dalam perusahaan sebagai pelayan dapat termotivasi untuk
bertindak dengan cara terbaik pada prinsipalnya. Implikasi Stewardship
Theory terhadap penelitian ini dianggap dapat menjelaskan eksistensi
Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang merupakan Lembaga
Keuangan yang banyak diminati oleh masyarakat umum. Selain itu
Lembaga Keuangan Syariah ini juga merupakan suatu Lembaga yang dapat
dipercaya untuk bertindak sebaik-baiknya bagi kepentingan publik
manapun stakeholder dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
tepat, sehingga tujuan ekonomi maupun kesejahteraan sosial Lembaga
Keuangan Syariah yang diawasi dapat tercapai secara optimal.

Menurut Sari dan Nuraini (2022) menjelaskan bahwa Stewardship


Theory adalah teori menjelaskan situasi dimana para manajer termotivasi
untuk kepentingan organisasi bukan untuk tujuan-tujuan individu. Teori
Stewardship memiliki dasar yang sudah dirancang dimana para eksekutif
sebagai steward untuk berbuat sesuai dengan keinginan prinsipal.
Hubungan antara teori stewardship dengan penelitian ini adalah pada bank
syariah sebagai pemilik dana dengan nasabah sebagai pengelola dana. Bank
syariah selaku steward akan melakukan apa yang dibutuhkan oleh nasabah
untuk mendapatkan pembiayaan atau modal kerja dan pihak bank syariah
akan menawarkan akad pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
9

2. Profitabilitas
Bahri (2022) menyampaikan bahwa Profitabilitas adalah Rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan entitas mendapatkan laba dalam
hubungan dengan penjualan, aset, laba, dan modal sendiri. Rasio
profitabilitas disebut juga rentabilitas. Indikator rasio profitabilitas yaitu
gross profit margin (GPM), net profit margin (NPM), return on investment
(ROI), return on equity (ROE), dan return on assets (ROA). ROA
menunjukan kemampuan entitas menghasilkan laba bersih sebelum pajak
dari total aset. ROA mengukur bagaimana entitas dalam memanfaatkan
asetnya untuk memperoleh laba dan tingkat pengembalian investasi dengan
menggunakan seluruh asetnya. Rasio yang tinggi mengindikasikan kinerja
yang baik karena efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset.

Menurut Afridani (2018) menyatakan bahwa Profitabilitas merupakan


hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan
untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh
oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin
baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio profitabilitas akan
menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang
pada hasil-hasil operasi. Rasio profitabilitas ini mengukur efektifitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh hubungannya dengan penjualan maupun
investasi. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.

Menurut Sari, Suartini, Mubarokah, dan Hasanuh (2021) menjelaskan


bahwa Profitabilitas merupakan rasio yang memiliki tujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan/ perbankan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu dan dapat memberikan
10

gambaran mengenai tingkat efektivitas manajemen di dalam melaksanakan


kegiatan operasinya.

Menurut Anjani dan Hasmarani (2016) menyatakan bahwa


Profitabilitas adalah merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan perusahaan. Bagaimana perusahaan menggunakan seluruh
modal yang dimiliki untuk mendapatkan laba (keuntungan) merupakan
cerminan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (keuntungan). Rasio
profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan
sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan
analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga
dapat dialakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan.

Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas menurut Reinissa (2015) adalah:

1. Return on Asset (ROA)


Return on Asset (ROA) adalah perbandingan antara pendapatan
bersih (net income) dengan rata-rata aktiva (average assets) atau
perbandingan dari laba sebelum pajak terhadap total asset yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba Sebelum Pajak
ROA = --------------------------------- x 100%
Total Aset
Perhitungan ROA diatas sesuai dengan SE.BI 30/11/KEP DIR
tanggal 30 April 1997 tentang penilaian kesehatan bank.
Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asetnya.
2. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah indikator untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia
11

untuk mendapatkan keuntungan. Dari pandangan para pemilik,


ROE adalah ukuran yang lebih penting karena merefleksikan
kepentingan kepemilikan mereka. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Laba Setelah Pajak
ROE = --------------------------------- x 100%
Total Ekuitas
Semakin tinggi rasio ini semakin baik perusahaan dalam
menghasilkan profitabilitas.
Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah ROA karena
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar
ROA bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi
penggunaan aset (Wulandari, 2019).

3. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerja sama antara
pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib)
dengan pembagian keuntungan atas dasar nisbah bagi hasil sesuai
yang kesepakatan, sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung
pemilik dana. Dalam mudharabah seluruh kerugian ditanggung
shahibul maal, kecuali jika kerugian tersebut disebabkan mudharib
seperti kecurangan, penyelewengan, ataupun penyalahgunaan dana.
Tinggi rendahnya pendapatan bagi hasil bergantung dari pengelola
dana dalam memaksimalkan usaha yang dijalankannya. Pemilik
modal mempercayakan dananya untuk usaha guna mencapai
keuntungan yang maksimal (Bahri 2022).

Menurut Lestari dan Anwar (2021) menyatakan bahwa


Pembiayaan Mudharabah adalah yakni kerjasama antar penyedia
12

modal (shahibul maal) dan pengelola (mudharib), dimana untung


dan rugi dibagi sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.
Dalam praktiknya mudharabah dibagi menjadi dua bentuk yakni
mudharabah muthlaqoh (investasi tidak terikat) serta mudharabah
muqayyadah (investasi terikat). Mudharabah muthlaqoh merupakan
kegiatan bisnis yang ruang lingkupnya tak terbatas oleh
pengkhususan jenis bisnis, waktu dan wilayah bisnis sesuai anjuran
pemilik modal. Sedangkan mudharabah muqayyadah merupakan
kegiatan bisnis yang ruang lingkupnya terbatas oleh pengkhususan
jenis bisnis, waktu dan wilayah bisnis sesuai anjuran pemilik modal.

Syarat Akad Pembiayaan Mudharabah Menurut Pratiwi (2020)


adalah diharuskan modalnya berupa uang atau barang yang dinilai
atau jumlanya harus diketahui, dan tunai, bukan piutang serta
keuntungan harus dibagi kedua belah pihak sesuai dengan awal
perjanjian, dan penyedia dana harus menanggung risiko kerugian.

Gambar 2.1.

Skema Pembiayaan Mudharabah

Gener
al Bank
(shahibul maal)

Sumber: Prasetyo (2017)


13

Bank syariah (shahibul mal) dan nasabah (mudharib)


menyepakati akad mudharabahuntuk usaha yang akan dijalankan.
Modal 100 % dari koperasi syariah dan nasabah sebagai pengelola
usaha. Sebelum mencairkan dananya, bank syariah mengajukan
agar pembiayaan yang akan dilakukan tersebut diasuransikan.
Proyek usaha menghasilkan laba atau rugi. Jika laba, dibagi sesuai
nisbah. Jika rugi ditanggung pemilik dana (bank). Bank syariah
tidak mungkin menanggung sendiri kerugian tersebut. Selain itu,
konsep skema bagi hasil juga terbukti dapat meredam instabilitas
sistem keuangan, memperbaiki distribusi pendapatan dan dapat
pula meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kuatnya
hubungan antara sektor keuangan dan sektor riil pada penggunaan
skema bagi hasil tersebut. Hal ini terkait dengan level upaya yang
dilakukan nasabah, untuk dapat menghasilkan bagi hasil yang
optimal yaitu sesuai dengan harapan kedua belah pihak, nasabah
harus dapat menjalankan usahanya dengan level upaya yang
maksimal agar nantinya pendapatan yang dihasilkan juga
maksimal.
4. Pembiayaan Musyarakah
Bahri (2022) menjelaskan bahwa Pembiayaan Musyarakah
adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha
tertentu, dimana masing-masing dari pihak tersebut memberikan
kontribusi modal dengan keuntungan yang dibagi berdasarkan
kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung berdasarkan modal
yang dikontribusikan. akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk usaha tertentu, dimana masing-masing dari pihak tersebut
memberikan kontribusi modal dengan keuntungan yang dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung
berdasarkan modal yang dikontribusikan.
14

Menurut Lestari dan Anwar (2021) menyatakan bahwa


Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasama penanaman modal yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih guna menjalankan bisnis sesuai
dengan ketentuan islam yang dimana untung dan rugi dibagi sesuai
dengan persentase modal yang diberikan setiap pihak dan bisa
bersifat musyarakah menurun maupun permanen.

Menurut Anjani dan Hasmarani (2016) menjelaskan bahwa


Pembiayaan Musyarakah adalah adalah perjanjian kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-
masing pihak memeberikan kontribusi dana. Keuntungan atau
kerugian akan ditanggung bersama sesuai proporsi yang telah
disepakati. Pembiayaan musyarakah pada perbankan syariah adalah
penyertaan modal yang diberikan bank syariah terhadap nasabah
yang telah memiliki sebagian modal.

Jenis-Jenis Musyarakah menurut Pratiwi (2020) adalah


Bentuk kerjasama antar mitra usaha dimana porsi kerja dan
penyertaan modal tidak sama disebut Syirkah al-anwal. Bentuk
kerjasama antar mitra usaha dimana porsi kerja, penyertaan
modalnya, pengelolaan kerja, dan pembagian keuntungannya sama
disebut Syirkah al-mufawadhah. Bentuk kerjasama dimana semua
mitra usaha ikut memberikan jasa terhadap pelanggan disebut
Syirkah al-a’mal. Bentuk kerjasama dimana mitra usaha tidak
memiliki investasi sama sekali disebut Syirkah al-wujuh.

Rukun dan Akad Musyarakah menurut Pratiwi (2020)


adalah Rukun Musyarakah yaitu dilakukannya ijab qabul diantara
pihak yang terlibat dengan menjelaskan pokok-pokok persetujuan
(objek akad) dan Akad Musyarakah yaitu berlakunya akad, sahnya
akad, terealisasinya akad dan syarat lazim.
15

Manfaat dan Risiko Musyarakah menurut Pratiwi (2020)


adalah Peningkatan dalam jumlah tertentu akan dinikmati pihak
bank ketika profit nasabah mengalami peningkatan. Tidak
diwajibkannya membayar pada jumlah tertentu oleh bank ke pihak
nasabah pendanaan secara tetap tidak, melainkan harus sesuai dari
hasil pendapatan hasil usaha bank, dengan begitu negatif spread
tidak dialami oleh bank. Serta Mencari usaha yang benar-benar
halal dan aman serta menguntungkan dilakukan bank secara
selektif. Sedangkan Risiko Musyarakah adalah Kelalaian yang
dilakukan oleh nasabah secara sengaja. Nasabah menggunakan dana
itu tidak sesuai yang dikatakan di kontrak. Serta Nasabah yang tidak
jujur, dengan menyembunyikan keuntungan yang didapat.

Gambar 2.2.

Skema Pembiayaan Musyarakah

Sumber: Kuncoro (2021)

Bank Syariah (Shahibul Maal 1) dan nasabah (Shahibul


Maal 2) dan menandatangani akad pembiayaan. Bank Syariah
menyerahkan modal sebesar 70% dari kebutuhan proyek usaha
yang dijalankan, lalu nasabah menyerahkan dana 30% dan
16

menjalankan usaha sesuai dengan kontrak/ akad. Pengelola proyek


usaha dijalankan oleh nasabah, dapat dibantu oleh bank syariah
atau menjalankan bisnisnya sendiri, bank syariah memberikan
kuasa untuk mengelola usaha. Hasil usaha atas kerjasama yang
dilakukan antara bank syariah dan nasabah dibagi sesui nisbah
yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan, misalnya 60%
untuk nasabah dan 40% untuk bank syariah. Namun dalam hal
terjadinya kerugian, maka bank syariah akan menanggung
kerugian sebesar 70% dan nasabah menanggung kerugian 30%.
Setelah kontrak berakhir, maka modal dikembalikan kepada
masing- masing mitra kerja, yaitu 70% dikembalikan kepada bank
syariah dan 30% dikembalikan kepada nasabah.
5. Pembiayaan Murabahah

Bahri (2022) menyatakan bahwa Pembiayaan Murabahah


adalah jual beli barang dengan harga perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati. Dalam akad ini, bank syariah dapat
bertindak sebagai pembeli dan juga sebagai penjual. Penjual
berkewajiban menyampaikan harga pembelian dan menentukan
tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Murabahah merupakan
akad jual beli barang pada harga aslinya yang ditambahkan dengan
keuntungan yang telah disepakati Transaksi penjualan barang
dengan menyatakan harga perolehan barang dan keuntungan
(margin) yang telah disepakati pihak penjual dan pembeli.
Pembayaran akad ini dapat secara tunai atau tangguhan.

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana kelebihan dari


harga pokoknya merupakan keuntungan dari penjualan barang
sehingga sesuai dengan syariah islam. Murabahah dengan penjualan
yang biasa dilakukan dapat dibedakan dengan penjual secara jelas
memberitahukan harga pokok barang tersebut dan besarnya
17

keuntungan yang diinginkannya secara jelas kepada pembeli.


Penjual dan pembeli dapat melakukan tawar-menawar atas besarnya
keuntungan yang pada akhirnya diperoleh kesepakatan Bersama
(Sari, Suartini, Mubarokah, dan Hasanuh, 2021).

Ketika melakukan jual beli hal yang harus diperhatikan


adalah beriskap jujur dan tidak merugikan antar sesame. Semua itu
bertujuan untuk menjaga kemaslahatan umat agar menumbuhkan
sikap tolong-menolong antar sesame, seperti yang tertuang dalam
fatwa DSN MUI No. 4/ DSN-MUI/ IV/ 2000, bahwa dalam rangka
membantu masyarakat guna melangsungkan dan meningkatkan
kesejahteraan dan berbagi kegiatan, bank Syariah perlu memiliki
fasilitas murabahah bagi yang memerlukannya, yaitu menjual suatu
barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan
pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba
(Kuncoro, 2021).
Jenis-jenis Murabahah Menurut Pratiwi (2020) adalah Akad
jual beli dimana pertukaran antara barang dengan barang atau barter
dinamakan Bai’ al-muqayyadah. Pertukaran antara barang/jasa
dengan uang dimana uang sebagai alat tukar disebut Bai’ mutlaqah.
Suatu akad jual beli dimana pembeli membayarkan uang (sebesar
harga) atas harga yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan
barang yang diperjualbelikan akan diserahkan di tanggal yang telah
disepakati saat awal perjanjian disebut Bai’as-salam. Suatu akad
jual beli dimana harga atas barang tersebut dibayar lebih dulu, tetapi
dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat yang telah
disepakati antara kedua belah pihak sebelumnya, setelah itu barang
di serahkan dikemudian hari dinamakan Bai’al-istisna.

Tujuan Murabahah Menurut Astuti (2019) berdasarkan


beberapa ahli fiqh, diantaranya, Menurut Al Marghinani, tujuan dari
18

murabahah adalah untuk melindungi konsumen yang tidak


berdaya terhadap tipu muslihat para pedagang yang curang
karena konsumen tersebut tidak memiliki keahlian untuk dapat
melakukan jual beli. Seseorang yang tidak memiliki ketrampilan
untuk melakukan pembelian di pasar dengan cara musawamah,
seyogianya menghubungi seorang dealer murabahah yang
dikenal kejujurannya dan membeli barang yang dibutuhkannya
dari dealer tersebut dengan membayar harga perolehan dealer
tersebut atas barang itu ditambah dengan keuntungan. Dengan
cara seperti ini, konsumen tersebut akan terpuaskan dan terlindung
dari kecurangan.

Gambar 2.3.

Skema Pembiayaan Murabahah

Sumber: Kuncoro (2021)

Bank syariah dan nasabah melakukan negosiasi harga, bank


syariah juga memberikan persyaratan kepada nasabah. Bank syariah
mencari dan membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah dari
penjual. Bank syariah dan nasabah melakukan akad jual beli
19

murabahah. Setelah akad disepakati, pihak bank melakukan


pengiriman barang yang dibutuhkan melalui penjual kepada nasabah.
Nasabah menerima barang yang dibutuhkan dari penjual. Nasabah
melakukan pembayaran atas barang yang dibeli sesuai akad yang
sudah ditentukan di awal pembelian.

B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,
dan murabahah terhadap profitabilitas telah dilakukan oleh berbagai
peneliti terdahulu. Berikut ini hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya, antara lain.

Tabel 2.1.

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil


Peneliti Persamaan Perbedaan
1 Bahri Pengaruh Murabahah, - Pembiayaan
(2022) Pembiayaan Mudharabah, Murabahah
Murabahah, Musyarakah, tidak
Mudharabah, dan berpengaruh
Dan Musyarakah Profitabilitas terhadap
Terhadap profitabilitas,
Profitabilitas namun
pembiayaan
mudharabah
berpengaruh
positif
terhadap
profitablitas,
dan
pembiayaan
musyarakah
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
profitabilitas.
20

2 Lestari dan Peran Moderasi Mudharabah, Profit Pembiayaan


Anwar Non Performing Musyarakah Sharing mudharabah
(2021) Financing Ratio, berpengaruh
Terhadap Tidak ada positif dan
Pembiayaan Murabahah signifikan
Mudharabah, terhadap
Musyarakah, Dan profitabilitas,
Profit Sharing pembiayaan
Ratio Pada musyarakah
Profitabilitas dan profit
Bank Umum sharing ratio
Syariah tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas.
Non
performing
financing
mampu
memoderasi
pengaruh
pembiayaan
mudharabah
dan profit
sharing ratio
namun tidak
mampu
memoderasi
pengaruh
pembiayaan
musyarakah
terhadap
profitabilitas
3 Resyarahma Pengaruh Murabahah, Periode Penelitian
(2021) Pembiayaan Mudharabah, waktu menunjukkan
Mudharabah, Musyarakah, penelitian bahwa secara
Musyarakah dan dan (2016-2019) parsial
Murabahah Profitabilitas variabel
Terhadap mudharabah
Profitabilitas dan
Bank Umum murabahah
Syariah di tidak
Indonesia Tahun berpengaruh
2016-2019 terhadap
21

profitabilitas
bank umum
syariah,
sedangkan
variabel
musyarakah
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
bank umum
syariah di
Indonesia.
4 Pratiwi Pengaruh Murabahah, - Pembiayaan
(2020) Pembiayaan Mudharabah, mudharabah
Mudharabah, Musyarakah, tidak
Musyarakah Dan dan berpengaruh
Murabahah Profitabilitas terhadap
Terhadap profitabilitas.
Profitabilitas Pembiayaan
Bank Umum musyarakah
Syariah tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
dan
pembiayaan
murabahah
tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas.
5 Afridani Pengaruh Musyarakah, Tidak Ada Pembiayaan
(2018) Pembiayaan dan Mudharabah, musyarakah
Musyarakah Profitabilitas dan berpengaruh
Terhadap Murabahah signifikan
Profitabilitas terhadap ROA
Pada Bank
Umum Syariah
Di Indonesia
(Periode 2015-
2017)
22

6 Reinissa Pengaruh Murabahah, - Pembiayaan


(2015) Pembiayaan Mudharabah, mudharabah
Mudharabah, Musyarakah, berpengaruh
Musyarakah, Dan dan signifikan dan
Murabahah Profitabilitas positif
Terhadap terhadap ROE
Profitabilitas tetapi tidak
Bank Syariah berpengaruh
Mandiri, Tbk signifikan
terhadap ROA
dan ROF.
Pembiayaan
musyarakah
berpengaruh
signifikan dan
positif
terhadap ROA
dan ROE
tetapi tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
ROF.
Pembiayaan
murabahah
berpengaruh
signifikan dan
negatif
terhadap ROA
dan ROE
tetapi tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap ROF
23

C. Kerangka Berpikir

Pembiayaan
Mudharabah (X1)

Pembiayaan Profitabilitas (Y)


Musyarakah (X2)

Pembiayaan Murabahah
(X3)

D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
Akad mudharabah adalah akad kerja sama antara dua belah
pihak, yang mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
modalnya, sedangkan pihak yang lain menjadi pengelola (mudharib).
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila mengalami
kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut
bukan akibat kelalaian dari si pengelola (Pratiwi, 2020).
Pembagian keuntungan didasarkan kesepakatan sesuai kontrak,
sedangkan rugi ditanggung bank jika penyebabnya bukan kelalaian
pengelola. Pembagian keuntungan didasarkan kesepakatan sesuai
kontrak, sedangkan rugi ditanggung bank jika penyebabnya bukan
kelalaian pengelola. Tingginya pendapatan bagi hasil yang diperoleh
dapat memengaruhi profitabilitas. Tingginya pembiayaan ini akan
menghasilkan pendapatan dan laba juga akan meningkat (Bahri, 2022).
Berbagai hasil penelitian mendapati bahwa mudharabah berpengaruh
terhadap profitabilitas (Lestari dan Anwar, 2021; Resyarahma, 2021;
24

dan Reinissa, 2015). Berdasarkan teori stewardship, pihak bank sebagai


principal dan nasabah yang mengajukan pembiayaan sebagai steward
yang akan melakukan akad kerjasama. Bank syariah sebagai selaku
pemberi modal 100% kepada nasabah yang akan mengelola modal,
apabila mendapatkan keuntungan maka profit akan dibagikan sesuai
nisbah yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
H1: Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas.
2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas
Musyarakah merupakan akad kerja sama kemitraan yaitu semua
pihak berkontribusi pendanaan dengan laba dibagi sesuai kesepakatan,
sedangkan rugi didasarkan besarnya kontribusi dana. Berbeda dengan
mudharabah, modal usaha tidak sepenuhnya dari bank. Meningkatnya
pembiayaan musyarakah maka meningkatkan nilai profitabilitas karena
pendapatan akan meningkat. Pembiayaan musyarakah menghasilkan
pendapatan berupa nisbah yang akan memengaruhi besarnya laba bank.
Semakin tinggi pendapatan dari pembiayaan musyarakah yang
disalurkan bank maka semakin tinggi pula tingkat laba (Bahri, 2022).
Pembiayaan musyarakah merupakan jenis perjanjian yang
melibatkan banyak peserta dalam suatu perusahaan. Dapat diprediksi
banyak pembisnis yang mempercayakan usahanya kepada orang lain
sesuai dengan hukum syariah. Pembiayaan musyarakah dapat
mewujudkan pendapatan bank dalam bentuk bagi hasil, apabila
pendapatan meningkat maka keuntungan bank juga akan meningkat.
Sehingga tingkat profitabilitas suatu bank dapat dipengaruhi oleh
pembiayaan musyarakah (Lestari dan Anwar, 2021). Hubungan
tersebut sesuai dengan temuan penelitian dari Resyarahma (2021),
Afridani (2018), dan Reinissa (2015). Berdasarkan teori stewardship,
bank syariah sebagai principal akan memberikan pembiayaan kepada
nasabah sebagai steward dengan kerjasama pemenuhan modal yang
25

dibutuhkan nasabah. Profit dari kerjasama ini akan dibagikan sesuai


dengan pemenuhan modal dari bank syariah kepada nasabah sebagai
pengelola modal.
H2: Pembiayaan Musyarakah berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas.
3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
Murabahah merupakan pembiayaan konsumsi dan modal kerja
(investasi). Keuntungan bersumber dari penjualan barang kepada
nasabah dengan kesepakatan margin. Harga jual dapat dibayar tunai
atau dibayar tangguh yaitu pembayaran saat barang telah diserahkan
baik tunai atau angsuran sesuai kesepakatan Murabahah paling
dominan dalam pembiayaan di bank umum syariah dengan porsi
pembiayaan paling besar. Murabahah merupakan produk bank syariah
yang memiliki persentase tinggi untuk memengaruhi profitabilitas bank
syariah. Nilai pembiayaan jual beli berdampak pada return. Pembiayaan
yang disalurkan kepada nasabah diharapkan memperoleh return dan
margin. Semakin tinggi persentase murabahah maka profitabilitas
semakin tinggi pula (Bahri, 2022).

Murabahah merupakan salah satu akad pembiayaan yang paling


sering digunakan dalam aktivitas pembiayaan Bank Umum Syariah
karena lebih mudah diterapkan dan resiko yang ditanggung oleh Bank
Umum Syariah lebih kecil. Dari pembiayaan murabahah yang
disalurkan, akan diperoleh margin yang akan dibayarkan oleh nasabah
baik secara tunai ataupun tangguhan. Margin yang diterima akan
menjadi semakin tinggi jika pembayaran dilakukan secara tangguhan
dalam jangka waktu yang panjang. Namun, jika pembayaran dilakukan
secara tunai maka, margin yang diperoleh menjadi semakin kecil. Dari
margin yang didapat maka, akan meningkatkan profit pada bank umum
syariah. (Nurfajri dan Priyanto, 2019).
26

Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty


contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of
profitnya (keuntungan yang ingin diperoleh). Karena dalam definisinya
disebut adanya “keuntungan yang telah disepakati” karakteristik
murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli tentang harga
pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang
ditambahkan pada biaya tersebut. Misalnya, seseorang membeli barang
kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa
besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal rupiah atau
dalam bentuk presentase dari harga pembeliannya, misal 10% atau 20%
(Resyarahma, 2021). Hubungan tersebut telah sesuai dengan Nurfajri
dan Priyanto (2019), dan Resyarahma (2021). Berdasarkan teori
stewardship, bank syariah syariah (principal) akan memberikan
pembiayaan kepada nasabah (steward) dalam bentuk jual beli atau
pemenuhan kebutuhan nasabah. Keuntungan pembiayaan murabahah
ini, bank akan mendapatkan pendapatan berupa margin, dimana margin
tersebut mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Semakin banyak
pembiayaan murabahah yang disalurkan, maka semakin tinggi margin
yang diperoleh dan semakin tinggi profitabilitas bank syariah.

H3: Pembiayaan Murabahah berpengaruh positif terhadap Profitabilitas.


27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kuantitatif, karena data yang diperoleh akan diwujudkan dalam bentuk angka
dan dianalisis berdasarkan statistik. Penelitian merupakan asosiatif kausal
dengan pendekatan kuantitatif. Keseluruhan objek penelitian yang memenuhi
karakteristik yang ditetapkan adalah populasi (Bahri, 2022).

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara


umum tujuan penelitian kuantitatif ada tiga macam yaitu bersifat penemuan,
pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari
penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan
yang telah ada. Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah
(Djollong, 2014). Penggunaan metode kuantitatif pada penelitian ini bertujuan
untuk pembuktian tentang pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,
dan murabahah terhadap kinerja keuangan Bank umum Syariah di Indonesia.

B. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Independen (X)


Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain (dependen) (Roezyandhik, 2019). Variabel
Independen dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Mudharabah (X1),
Pembiayaan Musyarakah (X2), dan Pembiayaan Murabahah (X3).
28

2. Variabel Dependen (Y)


Variabel Dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti dan tujuan peneliti. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan
variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi
(Roezyandhik, 2019). Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas (Y) yang diproksi dengan Return of Assets (ROA).
Tabel 3.1
Definisi dan Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator (Rumus) Skala
Operasional
Profitabilitas Profitabilitas Laba Sebelum Pajak x 100 Rasio
(Y) adalah Rasio yang ROA =
digunakan untuk Rata-Rata Total Aset
mengukur
kemampuan
entitas
mendapatkan laba
dalam hubungan Sumber:
dengan penjualan, Agustina (2014), Wijaya et al (2016),
aset, laba, dan dan Fitriyani et. al (2019)
modal sendiri.
Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah = Ln (Total Pembiayaan Nominal
Mudharabah Mudharabah Mudharabah)
(X1) adalah Akad
kerjasama usaha
antara dua pihak,
dimana pihak
pertama (shahibul
maal)
menyediakan
seluruh modalnya
disebut
pembiayaan
mudharabah,
sedangkan pihak
lainnya menjadi Sumber:
pengelola Agustina (2014), Wijaya et al (2016),
(mudharib). dan Fitriyani et. al (2019)
29

Pembiayaan Pembiayaan Musyarakah = Ln (Total Pembiayaan Nominal


Musyarakah Musyarakah Musyarakah)
(X2) adalah Akad
kerjasama antara
bank dengan
nasabah untuk
bersama-sama
membiayai suatu
usaha dengan
pembagian
keuntungan dan
risiko sesuai
kesepakatan di
awal perjanjian
disebut Sumber:
pembiayaan Agustina (2014), Wijaya et al (2016),
musyarakah. dan Fitriyani et. al (2019)
Pembiayaan Murabahah Murabahah = Ln (Total Pembiayaan Nominal
Murabahah adalah akad jual Murabahah)
(X3) beli barang
dengan
menyatakan
perolehan dan
keuntungan
(margin) yang
Sumber:
disepakati oleh
Agustina (2014), Wijaya et al (2016),
penjual dan
dan Fitriyani et. al (2019)
pembeli.

C. Sumber Data, tempat, dan waktu penelitian

1. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder


yang meliputi data laporan keuangan masing-masing sampel penelitian.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
tahunan yaitu website resmi masing-masing bank umum syariah, karena
seluruhnya memiliki web sendiri dan mempublikasi laporan keuangan
masing-masing.
30

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 sampai dengan
Desember 2022. Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah
(BUS) dengan melihat laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasi
melalui website resminya pada Bank Umum Syariah.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Menurut Kuncoro (2021) menjelaskan bahwa Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian
ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia.

Tabel 3.2
Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia
No. Nama Bank
1. PT. Bank Syariah Indonesia Tbk *)
2. PT. Bank Mega Syariah
3. PT. Bank Aladin Syariah Tbk **)
4. PT. Bank Victoria Syariah
5. PT. Bank Jabar Banten Syariah
6. PT. Bank Panin Dubai Syariah Tbk
7. PT. Bank KB Bukopin Syariah ****)
8. PT. Bank BCA Syariah
9. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk
10. PT. Bank Aceh Syariah
11. PT. BPD Riau Kepri Syariah *****)
12. PT. Bank NTB Syariah
13. PT. Bank Muamalat Indonesia
14. PT. Maybank Indonesia Syariah
Sumber: www.ojk.go.id dan www.bi.go.id

Keterangan:
*) Berdasarkan KDK No.4/KDK.03/2021 tanggal 27 Januari 2021, PT.
Bank Syariah Mandiri, PT. Bank BRI Syariah Tbk dan PT. Bank BNI
Syariah melakukan merger menjadi PT. Bank Syariah Indonesia Tbk.
31

**) PT. Bank Net Indonesia Syariah Tbk berubah nama menjadi PT. Bank
Aladin Syariah Tbk berdasarkan Surat Keputusan OJK nomor KEP-
42/PB.1/2021 tanggal 3 Juni 2021
***) PT. Bank Syariah Bukopin berubah nama menjadi PT. Bank KB
Bukopin Syariah berdasarkan Surat Keputusan OJK No. 53/PB.1/2021
tanggal 10 Agustus 2021
****) PT. BPD Riau Kepri terdapat perubahan izin usaha menjadi PT.
BPD Riau Kepri Syariah berdasarkan keputusan OJK No. KEP-
93/D.03/2022 tanggal 4 Juli 2022

2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perbankan syariah
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017–2021.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya
bisa lebih representatif juga mendapatkan sampel yang sesuai dengan
kriteria. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu:

Tabel 3.3
Daftar Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia 14
periode 2017 – 2021
2 Perusahaan Bank Umum Syariah yang ada mengalami (3)
merger periode 2017 – 2021
3 Perusahaan Bank Umum Syariah yang mempublikasikan (1)
laporan keuangan tahunan secara tidak lengkap periode
2017 – 2021.
4 Perusahaan Bank Umum Syariah yang tidak memiliki (4)
komponen pembiayaan mudharabah atau pembiayaan
musyarakah atau pembiayaan murabahah.
5 Jumlah Sampel 6
6 Jumlah Pengamatan (6 Bank Umum Syariah x 5 Tahun) 30
32

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan


metode dokumentasi (data sekunder), yaitu cara yang dilakukan dengan
mengunduh, mengumpulkan juga kemudian mencatat hal-hal yang dibutuhkan
pada penelitian. Data sekunder yang dikaji berupa laporan keuangan tahunan
dari perusahaan perbankan syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa
Keuangan dan diakses melalui website masing-masing Bank Umum Syariah.

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier


berganda dengan maksud untuk membuktikan bagaimana pengaruh
Pembiayaan Mudharabah (X1), Pembiayaan Musyarakah (X2) dan
Pembiayaan Murabahah (X3) terhadap Profitabilitas (Y).

1. Analisis Statistik Deskriptif


Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau penjelasan dari
suatu data yang dapat dilihat dari mean (nilai rata-rata), standar deviasi,
maksimum dan minimum dari masing-masing variable. Kumpulan dari data
yang diperoleh tersaji secara ringkas serta dapat memberikan informasi inti
dari kumpulan data tersebut. Informasi yang diperoleh dari analisis statistik
deskriptif antaranya ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, dan
kecenderungan suatu data (Kuncoro, 2021).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji yang digunakan untuk menguji
apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak,
asumsi normalitas merupakan persyaratan yang penting pada uji
koefisien regresi. Ghozali (2018) menyebutkan bahwa uji normalitas
data dilakukan untuk melihat apakah variabel mempunyai distribusi
33

yang normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat berdasarkan
Normal P-Plot.
b. Uji Multikonearitas
Menurut Puspitasari (2021), Uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi anatara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
pada model regresi. Kriteria pengambilan keputusan terkait uji
multikolinearitas adalah adalah jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance >
0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas, dan jika nilai VIF > 10 atau
nilai tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Pratiwi (2020), Uji ini bertujuan untuk mengetahui
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain dalam model regresi. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, sedangkan apabila berbeda disebut
heteroskedastisitas. Kriterianya adalah Jika ada pola tertentu seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Pratiwi (2020), Uji Autokorelasi diuji jika data yang
memiliki time series. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
dalam model regresi linear. Uji autokorelasi dilakukan untuk
34

mengetahui korelasi antara variabel dengan perubahan waktu. Peneliti


memilih uji durbin watson (DW-Test) untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan dengan menggunakan statistik uji
durbin watson dengan hipotesis sebagai berikut (Ratna et al, 2021).

Tabel 3.4
Hipotesis Uji Durbin Watson
Daerah Pengujian Kesimpulan
d < d1 Terdapat autokorelasi positif
d1 < d < du Ragu-ragu
du < d < 4 – du Tidak terdapat autokorelasi
4 – d1 < d Terdapat autokorelasi negatif

3. Persamaan Regresi Linier Berganda


Secara umum rumus persamaan regresi linier sederhana adalah
Y = α + β1MUDi+ β2MUSi + β3MURi + ε

Koefisien-koefisien persamaan regresi linear berganda diatas dapat


diartikan sebagai berikut :
a = Konstanta
β = Koefisien Variabel
MUDi = Pembiayaan Mudharabah

MUSi = Pembiayaan Musyarakah

MURi = Pembiayaan Murabahah

ROAi = Return on Asset

e = Random error

β1, β2, β3 = Koefisien variabel

4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk membuktikan apakah
variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen.
35

Untuk melakukan pengujian ini bisa dengan membandingkan nilai t hitung


dengan t kritisnya (Roezyandhik, 2019).

a. Uji F
Uji F dalam penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel bebas yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah
terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas yang dilakukan secara
simultan. Kriteria pengujian dalam uji F ini adalah dengan melihat
hasil dari probabilitas F statistic dengan syarat jika probabilitas f
statistic lebih kecil dari 0.05 (< 0.05) berarti seluruh variabel bebas
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika probabilitas f statistic > 0.05 dapat diartikan
bahwa variabel bebas secara bersamaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat dalam penelitian (Pratiwi, 2020).
Uji F dilakukan untuk menilai kelayakan model.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh masing-
masing variabel independen yang terdiri dari pembiayaan mudharabah,
musyarakah, murabahah terhadap profitabilitas. Pengujian hasil
regresi dilakukan dengan menggunakan α = 5%. Variabel independen
dapat memberikan pengaruh yang signifikan kepada variabel dependen
apabila nilai probabilitas t statistic < 5%. Apabila nilai signifikansi >
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sedangkan, apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika didapatkan
hasil pengujian sebuah hipotesis signifikan, berarti hipotesis tersebut
(Ha) meyakinkan sehingga dapat diterima dan dapat dibuktikan secara
ilmiah. Sedangkan variabel independen dapat memberikan pengaruh
positif apabila nilai koefisien > 0,05 dan akan memberikan pengaruh
negatif apabila nilai koefisien < 0,05 (Pratiwi, 2020).
36

c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Koefisien ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
Pembiayaan Mudharabah (X1), Pembiayaan Musyarakah (X2) dan
Pembiayaan Murabahah (X3) terhadap Profitabilitas (Y). Menurut
Pratiwi (2020) Koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai alat untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini bertujuan untuk
mengukur baik atau tidaknya porsentase analisis yang digunakan,
dengan melihat nilai R2 di dalam satuan porsentase. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1, nilai R2 yang kecil artinya
kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Jika nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran Objek Penelitian
a. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah perusahaan Perbankan Syariah
yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan dan diakses melalui
website masing-masing Bank Umum Syariah selama periode 2017-
2021. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan
sampel adalah metode pusposive sampling. Penelitian secara pusposive
sampling mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan representasi dari populasi yang ada, serta
sesuai dengan tujuan penelitian.
b. Deskripsi Sampel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
sekunder yang meliputi data laporan keuangan masing-masing sampel
penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan tahunan yaitu website resmi masing-masing bank umum
syariah, karena seluruhnya memiliki web sendiri dan mempublikasi
laporan keuangan masing-masing. Terdapat 6 Bank Umum Syariah
yang memenuhi kriteria menjadi sampel penelitian yaitu:

1) Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat
Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah
Pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us
Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian
38

mendapatkan dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.


Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H,
Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan
produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah
(Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat
(DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia
Finance).

BMI terus berinovasi dengan mengeluarkan produk-produk


keuangan syariah seperti Sukuk Subordinasi Mudharabah,
Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah
(Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan
baru di Indonesia. Selain itu, produk Shariah yang diluncurkan
pada 2004 merupakan tabungan instan pertama di Indonesia.

2) Bank BJB Syariah


Pendirian bank BJB syariah diawali dengan pembentukan
Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang
mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan
syariah pada saat itu.
Hingga saat ini bank bjb syariah berkedudukan dan berkantor
pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8
(delapan) kantor cabang, kantor cabang pembantu 57 (empat
puluh tujuh) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang
tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta
dan 49.630 jaringan ATM Bersama. Pada tahun 2013 diharapkan
bank bjb semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang
tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
39

3) Bank KB Bukopin Syariah


PT Bank KB Bukopin Syariah (selanjutnya disebut perseroan)
sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang
bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk
diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank
konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk. Proses akuisisi
tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008,
dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang sebelumnya
bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di
Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102
tanggal 29 Juli 1990 merupakan bank umum yang memperoleh
surat keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/KMK.013/ 1990
tanggal 31 Desember 1990 tentang pemberian izin peleburan
usaha 2 (dua) bank pasar dan peningkatan status menjadi Bank
Umum dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang
memperoleh kegiatan operasi berdasarkan surat Bank Indonesia
(BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang
pemberian Izin Usaha Bank Umum dan pemindahan kantor bank.
4) Bank Panin Dubai Syariah
Bank Panin Dubai Syariah Tbk atau Panin Dubai Syariah Bank
(Perseroan) semula bernama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja
sesuai dengan akta berdirinya yang dibuat oleh Moeslim Dalid,
notaris di Malang, yaitu Akta Perseroan Bank Terbatas No. 12
tanggal 8 Januari 1972. Perseroan telah beberapa kali melakukan
perubahan nama, berturutturut dimulai dengan nama PT Bank
Bersaudara Djaja. Perubahan nama tersebut didasarkan pada Akta
Berita Acara Rapat No. 25 tanggal 8 Januari 1990, yang dibuat
oleh Indrawati Setiabudhi, S.H., notaris di Malang. Kemudian,
berdasarkan Akta Berita Acara No. 27 tanggal 27 Maret 1997
yang dibuat oleh Alfian Yahya, S.H., notaris di Surabaya,
40

Perseroan kembali berganti nama menjadi PT. Bank Harfa.


Kemudian, nama tersebut kembali mengalami perubahan menjadi
PT. Bank Panin Syariah berdasarkan Akta Berita Acara RUPS
Luar Biasa No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs.
Bambang Tedjo Anggono Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari
Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Perubahan tersebut sehubungan perubahan kegiatan usaha
Perseroan dari semula menjalankan kegiatan usaha perbankan
konvensional menjadi kegiatan usaha syariah. Panin Dubai
Syariah Bank mengubah seluruh Anggaran Dasar sehubungan
dengan perubahan. kegiatan usaha Perseroan dari semula
menjalankan kegiatan usaha perbankan konvensional menjadi
kegiatan usaha perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil
berdasarkan syariat Islam. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan
dalam Akta Berita acara RUPS Luar Biasa No. 1 tanggal 3
Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang Tedjo Anggono
Budi, S.H., M.Kn, pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Keputusan Gubernur BI No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6
Oktober 2009 menjadi dasar pemberian izin perubahan kegiatan
usaha Panin Dubai Syariah Bank dari Bank Umum Konvensional
menjadi Bank Umum Syariah.
5) Bank BCA Syariah
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat
dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat
mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi
kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta
Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia,
Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank
(Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah.
41

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional


menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank
Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI
No.12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan
memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA
Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
6) Bank Victoria Syariah
PT. Bank Victoria Syariah didirikan untuk pertama kalinya
dengan nama PT. Bank Swaguna berdasarkan Akta Nomor 9
tanggal 15 April 1966. Akta tersebut kemudian diubah dengan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 4 tanggal 5 September
1967 yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia (Menteri Kehakiman) berdasarkan Surat
Keputusan Nomor:JA. 5/79/5 tanggal 7 November 1967 dan telah
didaftarkan pada Daftar Perusahaan di kantor Panitera Pengadilan
Negeri di Cirebon masingmasing di bawah nomor 1/1968, serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
42 tanggal 24 Mei 1968.
Selanjutnya, PT. Bank Swaguna diubah namanya menjadi PT.
Bank Victoria Syariah sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Nomor 5 tanggal 6 Agustus 2009 yang dibuat
dihadapan Erni Rohainin SH. MBA, Notaris Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang berkedudukan di Jakarta Selatan. Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Berdasarkan Surat Keputusan Nomor :AHU -
02731.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 83
tanggal 15 Oktober 2010. Tambahan Nomor 31425.
42

2. Analisis Data Penelitian


a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Mudharabah_X1 30 15,23 20,43 18,9417 1,26301


Musyarakah_X2 30 20,19 23,68 21,8150 ,98848
Murabahah_X3 30 18,21 23,69 21,0183 1,45817
Profitabilitas_Y 30 -11,21 5,58 -,2547 2,81612
Valid N (listwise) 30

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22


Tabel 4.1 di atas dapat terlihat bagaimana gambaran mengenai
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitan. Dapat
diketahui bahwa Variabel Profitabilitas yang diproksikan ROA, yaitu
nilai minimumnya sebesar -11.21 sedangkan nilai maksimumnya
senilai 5.58. Nilai rata-rata dari profitabilitas sebesar -0.2547
sedangkan nilai standar deviasi sebesar 2.81612, dapat disimpulkan
dalam rentang waktu 2017-2021 terjadi penyimpangan nilai ROA
sebesar 2.81612. Apabila standar deviasi lebih besar daripada mean
atau nilai rata-rata, ini menandakan ada tingkat kesenjangan yang
tinggi antara nilai minimum dan nilai maksimumnya.
Variabel mudharabah, nilai minimum sebesar 15.23 sedangkan
nilai maksimum sebesar 20.43. Nilai rata-rata mudharabah sebesar
18.9417 dengan nilai tersebut artinya rata-rata mudharabah yang
dimiliki oleh bank umum Syariah di Indonesia adalah 18.9417.
Kemudian standar deviasi sebesar 1.26301, sehingga dapat diartikan
terjadi penyimpangan pada periode 2017-2021 sebesar 1.26301.
Apabila standar deviasi lebih besar daripada mean atau nilai rata-rata,
ini menandakan ada tingkat kesenjangan yang tinggi antara nilai
minimum dan nilai maksimumnya.
43

Pada variabel musyarakah nilai minimum sebesar 20.19


sedangkan nilai maksimum sebesar 23.68. Nilai rata-rata musyarakah
sebesar 21.8150 nilai tersebut artinya rata-rata musyarakah yang
dimiliki oleh bank umum Syariah adalah 21.8150, lalu standar deviasi
sebesar 0.98848 sehingga dapat diartikan terjadi penyimpangan
penelitian musyarakah pada periode 2017-2021 sebesar 0.98848.
Apabila standar deviasi lebih kecil daripada mean atau nilai rata-rata,
ini menandakan tidak ada tingkat kesenjangan yang tinggi antara nilai
minimum dan nilai maksimumnya.
Pada variabel murabahah, nilai minimum sebesar 18.21
sedangkan nilai maksimum sebesar 23.69 nilai rata-rata murabahah
sebesar 21.0183 yang berarti murabahah pada perbankan syariah
adalah 21.0183 lalu standar deviasi sebesar 1.45817. Yang dapat
diartikan terjadi penyimpangan penelitan murabahah pada periode
2017-2021 sebesar 1.45817. Apabila standar deviasi lebih kecil
daripada mean atau nilai rata- rata, ini menandakan tidak ada tingkat
kesenjangan yang tinggi antara nilai minimum dan nilai maksimumnya
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas
merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian
kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara
statistik. Uji normalitas dapat dilakukan dengan metode statistik
dengan melihat grafik Normal P-Plot dan nilai Kolmogorov-
Smirnov Test dalam program IBM SPSS Statistics V.22.
44

Gambar 4.1.
Grafik Normal Probability Plot (Uji Normalitas)

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22


Berdasarkan uji normalitas dilihat dari table pada grafik
normal probability plot, memberikanpola titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan sebaran data mengikuti
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut
berdistribusi normal.
Tabel 4.2.
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,41661598
Absolute ,204
Most Extreme Differences Positive ,104
Negative -,204
Kolmogorov-Smirnov Z 1,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22
45

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 4.2, dapat dilihat


bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.118 dengan nilai
Asymp.Sig sebesar 0.164 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa
model regresi tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel
bebas. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem
multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF (Varians
Inflation Faktor) kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10.
Tabel 4.3
Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 8,275 11,010 ,752 ,459

Mudharabah_X1 -,385 ,617 -,173 -,625 ,538 ,370 2,701

Musyarakah_X2 -1,031 ,729 -,362 -1,415 ,169 ,432 2,312

Murabahah_X3 1,012 ,391 ,524 2,590 ,016 ,692 1,445

a. Dependent Variable: Profitabilitas_Y


T Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22

Tabel 4.3 hasil uji multikolinearitas di atas dapat dilihat bahwa


tolerance value dan variance inflation factor (VIF) dari masing-
masing variabel yaitu mudharabah, musyarakah, dan murabahah yaitu
2.701, 2.312, 1.445 angka tersebut menunjukkan nilai VIF dibawah 10
yang berarti menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada
penelitian tersebut.
46

3) Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian residual antara yang satu dengan
yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Dan
jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedasitas

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22


Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik dari data
menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
47

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi


layak untuk digunakan dalam melakukan pengujian.
4) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW-test).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan
dengan menggunakan statistik uji Durbin-Watson.

Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 ,513a ,264 ,179 2,55223 1,597

a. Predictors: (Constant), Murabahah_X3, Musyarakah_X2, Mudharabah_X1


b. Dependent Variable: Profitabilitas_Y

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson di tabel ini, dapat


dipastikan bahwa hasil uji autokorealsi pada nilai Durbin-Watson
test menunjukkan nilai 1.597, dimana angka tersebut berada
diantara -4 sampai +4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
dalam penelitian ini bebas dari adanya autokorelasi.

c. Uji Linear Berganda


Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
mudharabah, musyarakah dan murabahah terhadap profitabilitas
(ROA). Berikut hasil dari regresi linear berganda pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Liniear Berganda

Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients t Sig.


48

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,275 11,010 ,752 ,459

Mudharabah_X1 -,385 ,617 -,173 -,625 ,538

Musyarakah_X2 -1,031 ,729 -,362 -1,415 ,169

Murabahah_X3 1,012 ,391 ,524 2,590 ,016

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 22

Dari tabel 4.5 dapat disusun persamaaan regresi linear sebagai berikut:

ROA = 8.275–0.385 Mudharabah-1.031 Musyarakah+1.012 Murabahah

Berdasarkan persamaan regresi linear di atas dapat dilihat bahwa sebagai


berikut:

1) Nilai konstanta regresi sebesar 8.275 dari hasil tersebut artinya variabel
mudharabah, musyarakah, murabahah dianggap konstan/ besarnya nol.
Maka besarnya Profitabilitas yakni sebesar 8.275.
2) Mudharabah memiliki koefisien regresi sebesar -0.385, dari hasil
tersebut diartikan bahwa setiap perubahan sebesar 1 pada variabel
mudharabah, maka profitabilitas mengalami penurunan sebesar 0.385.
jika variabel independen yang lainnya konstan, dengan nilai koefisien
sebesar -0.385, yang berarti bahwa variabel mudharabah berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas dan nilai signifikansi variabel
mudharabah diperoleh sebesar 0.538 yang mana nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti H0 diterima, hal ini
menyatakan bahwa variabel mudharabah berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap profitabilitas.
3) Musyarakah memiliki koefisien regresi sebesar -1.031, dari hasil
tersebut diartikan bahwa setiap perubahan sebesar 1 pada variabel
musyarakah, maka profitabilitas mengalami penurunan sebesar 1.031
jika variabel independen yang lainnya konstan, dengan nilai koefisien
sebesar -1.031 yang berarti bahwa variabel musyarakah berpengaruh
49

negatif terhadap profitabilitas. Namun nilai signifikansi variabel


musyarakah diperoleh sebesar 0.169 yang mana nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H0 diterima, hal ini
menyatakan bahwa variabel musyarakah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas.
4) Murabahah memiliki koefisien regresi sebesar 1.012, dari hasil tersebut
diartikan bahwa setiap perubahan sebesar 1 pada variabel murabahah,
maka profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1.012 jika variabel
independen yang lainnya konstan, dengan nilai koefisien sebesar 1.012,
yang berarti bahwa variable murabahah memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas, namun nilai signifikansi variabel murabahah
sebesar 0.016 yang mana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05,
hal ini berarti H0 ditolak, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh
positif signifikan antara murabahah terhadap profitabilitas.
d. Hasil Uji Hipotesis
1) Uji F
Berdasarkan Tabel 4.6 Diperoleh bahwa 3,102 (F Hitung) > 2,975 (F Tabel)

dan Sig 0,044 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa secara simultan
pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas,
sehingga layak untuk dilakukan uji hipotesis secara parsial (Uji t)

Tabel 4.6
Hasil Uji F
ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 60,624 3 20,208 3,102 ,044b

Residual 169,361 26 6,514

Total 229,985 29

a. Dependent Variable: Profitabilitas_Y


50

b. Predictors: (Constant), Murabahah_X3, Musyarakah_X2, Mudharabah_X1


Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 2

2) Uji t
Tabel 4.7
Hasil Uji t

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 8,275 11,010 ,752 ,459

Mudharabah_X1 -,385 ,617 -,173 -,625 ,538 ,370 2,701

Musyarakah_X2 -1,031 ,729 -,362 -1,415 ,169 ,432 2,312

Murabahah_X3 1,012 ,391 ,524 2,590 ,016 ,692 1,445

a. Dependent Variable: Profitabilitas_Y


Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 2
I
Interpretasi:
a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diatas, terlihat bahwa nilai signifikansi
dari variabel Mudharabah (X1) memiliki thitung -0.625 < dari
ttabel 2.011 dengan signifikansi 0,538 > 0.05. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa Mudharabah berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap Profitabilitas sehingga H1 ditolak.
b. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil uji t diatas, terlihat bahwa nilai signifikansi
dari variabel Musyarakah (X2) memiliki thitung -1.415 < ttabel
2.011 dengan signifikansi 0,169 > 0.05. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa Musyarakah negatif tidak signifikan
terhadap Profitabilitas sehingga H1 ditolak.
c. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
51

Berdasarkan hasil uji t diatas, terlihat bahwa nilai signifikansi


dari variabel Murabahah (X3) memiliki thitung 2.590 > ttabel
2.011 dengan signifikansi 0,016 < 0.05. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa Murabahah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas sehingga H1 diterima.

3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan variabel-variabel independen yang digunakan
dalam persamaan regresi dalam menerangkan variabel dependen.
Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan
mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R). Nilai koefisien
determinasi berada di antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R² atau
mendekati 0, berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menerangkan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan
jika nilai R² mendekati 1, maka kemampuan variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen (Pratiwi, 2020).

Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson

1 ,513a ,264 ,179 2,55223 1,597

a. Predictors: (Constant), Murabahah_X3, Musyarakah_X2, Mudharabah_X1


b. Dependent Variable: Profitabilitas_Y

Sumber: Data output diolah dengan SPSS versi 2


Berdasarkan tabel 4.8 dapat ditinjau bahwa nilai R2 (R
Square) atau koefisien determinasi adalah sebesar 0.264. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas
dipengaruhi oleh variabel Mudharabah (X1), Musyarakah (X2),
52

dan Murabahah (X3) terhadap variabel Profitabilitas (Y)


sebesar 0.264 atau 26,4% sehingga sebesar 73,6 (100%-26,4%)
ditentukan oleh variabel lain yang setara.

B. Pembahasan
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa mudharabah berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti ketika
perbankan Syariah memiliki tingkat pembiayaan mudhabarah yang tinggi
maupun rendah, maka tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap keputusan pembiayaan yang akan digunakan. Karena
pembiayaan mudharabah pada praktiknya masih kurang diminati bank
dalam penyalurannya karena tingkat keuntungan yang tidak pasti dalam
skema pembiayaan mudharabah yang menggunakan prinsip profit and
loss sharing sehingga keuntungan yang didapat bergantung pada
keberhasilan suatu nasabah. Selain itu bersarnya risiko pada pembiayaan
mudharabah mengakibatkan bank bukannya mendapatkan keuntungan
namun kerugian, risiko yang timbul akibat pembiayaan mudharabah lebih
besar karena dana yang disalurkan dan digunakan usaha nasabah adalah
sepenuhnya milik bank, oleh karena itu porsi pembiayaan mudharabah
yang disalurkan sedikit jumlahnya, sehingga kontribusi profit pun rendah.
Jika suatu bank mampu mengelola penyaluran pembiayaan khususnya
pembiayaan mudharabah dengan baik tentu saja profitabilitas yang akan
diterima bank juga akan lebih besar karena risiko yang tinggi pada
pembiayaan mudharabah berbanding lurus dengan keuntungan yang akan
diperoleh.
Berdasar pada teori stewardship, bank syariah memberikan
kepercayaan atas dananya kepada nasabah melalui penyaluran dana untuk
dikelola dan dikemudian hari akan dikembalikan sesuai dengan
kesepakatan. Akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa nasabah akan
53

menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak bank syariah,


sehingga belum tentu pembiayaan yang disalurkan bank syariah kepada
nasabah akan dikembalikan sesuai perjanjian yang telah disepakati kedua
belah pihak.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Faradilla, Cut, Arfan, Muhammad, dan Shabri (2017) yang menjelaskan
bahwa Mudharabah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Pembiayaan mudharabah juga masih sedikit, sebesar 2,34%
dari pembiayaan lainnya, sehingga mudharabah tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas. Selaras juga dengan Pratiwi (2020) yang berbunyi
mudharabah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Hal ini berarti ketika perbankan Syariah memiliki tingkat pembiayaan
mudhabarah yang tinggi maupun rendah, maka tidak memberikan
dampak yang signifikan terhadap keputusan pembiayaan yang akan
digunakan. Karena pembiayaan mudharabah pada praktiknya masih
kurang diminati bank dalam penyalurannya karena tingkat keuntungan
yang tidak pasti dalam skema pembiayaan mudharabah yang
menggunakan prinsip profit and loss sharing sehingga keuntungan yang
didapat bergantung pada keberhasilan suatu nasabah.
2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Hal ini artinya ketika suatu
perbankan Syariah memiliki tingkat pembiayaan musyarakah yang tinggi
maupun rendah, maka tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap keputusan pembiayaan yang akan digunakan. Pembiayaan
musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas hal ini dapat dilihat
karena tidak hanya pembiayaan saja yang mampu membuat nilai
pembiayaan musyarakah meningkatnya profitabilitas Bank Umum
Syariah tetapi bagi hasil pun mempengaruhinya karena pada
54

pembiayaan musyarakah ini bertujuan untuk sebagai pembiayaan bagi


hasil yang untukmembiayai suatu investasi.
Menurut teori stewardship, bank syariah sebagai principal akan
memberikan pembiayaan kepada nasabah sebagai steward dengan
kerjasama pemenuhan modal yang dibutuhkan nasabah. Profit dari
kerjasama ini akan dibagikan sesuai dengan pemenuhan modal dari bank
syariah kepada nasabah sebagai pengelola modal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Lestari, Sawiji, dan Anwar, Saiful
(2021) yang menjelaskan bahwa Pembiayaan Musyarakah secara parsial
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi pembiayaan musyarakah yang
didistribusikan tidak dapat menjamin peningkatan profitabilitas. Meski
pembiayaan musyarakah terus meningkat, namun pendapatan yang
didapatkan masih belum dapat memaksimalkan peran bank syariah dalam
merealisasikan keuntungan.
3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap profitabilitas. Artinya Keuntungan pembiayaan
murabahah ini, bank akan mendapatkan pendapatan berupa margin,
dimana margin tersebut mempengaruhi profitabilitas bank syariah.
Semakin banyak pembiayaan murabahah yang disalurkan, maka semakin
tinggi margin yang diperoleh dan semakin tinggi profitabilitas bank
syariah. Hasil tersebut menunjukkan apabila pembiayaan murabahah
semakin tinggi makaakan meningkatkan profitabilitas pada bank syariah.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan teori stewardship bahwa


kesejahteraan dari perusahaan merupakan hak sebagai hasil dari
kontribusi pihak yang bersangkutan baik dalam bentuk financial maupun
non financial. Hal ini senada dengan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Faradilla, Cut, Arfan, Muhammad, dan Shabri (2017) yang
55

menjelaskan bahwa Murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap


profitabilitas.
C. Refleksi Tauhid
1. Ringkasan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diteliti, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Pembiayaan Murabahah berpengaruh
terhadap Profitabilitas. Hasil uji ini disimpulkan bahwa adanya tingkat
pembiayaan yang tinggi, mengasumsikan bahwa pembiayaan yang akan
datang itu akan terjaga. Selain itu dengan adanya pembiayaan dapat
menerangkan optimistis dari manajemen dalam melakukan investasi atau
menarik semakin banyak investor, sehingga diharapkan bahwa di masa
yang akan datang prospek bank syariah akan semakin baik.

Pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.


Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ukuran tersebut tidak
menentukan profitabilitas. Para stakeholder tidak menilai seberapa jauh
luas bank syariah dalam melakukan kegiatan operasionalnya, sebab yang
berskala besar tentunya memiliki tingkat risk yang tinggi pula. Risiko
yang dihadapi adalah konsistensi dalam menjaga kondisi keuangan,
terutama tingkat pembiayaan pada bank syariah tersebut.

Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.


Hal ini disebabkan karena para stakeholder senantiasa ingin
memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank syariah,
terutama pada tingkat profitabilitas. Informasi mengenai tingkat
profitabilitas yang baik, maka akan mempengaruhi keputusan.

2. Metode dan Kriteria Refleksi Tauhid


Metode refleksi tauhid yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode tafisr dari Al-Qur’an dan hadits. Tafsir menurut
Bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami
Al-Qur’an Surah Al-Furqon:33 yang berbunyi “Ucapan yang ditafsirkan
56

berarti ucapan yang tegas dan jelas”. Sedangkan hadits disebut juga
sunnah yang artinya perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, dan
persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syarat
Islam. Metode tafisr Al-Qur’an dipilih karena kebenaran umat muslim
ada pada Al-Qur’an dan metode hadits digunakan sebagai sumber ajaran
Islam. Metode ini dipilih sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

a) Berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits


b) Ayat suci Al-Qur’an yang berkaitan dengan profitabilitas
c) Hadits yang berkaitan dengan profitabilitas

3. Hasil Refleksi Tauhid


Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu dan
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit)
pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas bisa
dikaitkan dengan firman Allah dalam surah An-Nahl Ayat 89 yang
berbunyi:

“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap


umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan
kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami
turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri”. (QS. An-Nahl (16): 89)

Profitabilitas dalam kajian islam di hubungkan dengan prinsip syariah


yang harus diperhatikan bank syariah dalam meningkatkan profitabilitas.
Prinsip syariah yang dimaksud adalah imbalan dari modal (capital) tidak
boleh berbentuk (interest) karena bunga dianggap riba yang hukumnya
haram menurut syariah. Menurut syariah, imbalan modal harus dalam
bentuk keuntungan (profit). Oleh karna itu, modal tidak boleh
57

dipinjamkan kepada pihak lain kecuali dipinjamkan tanpa bunga. Modal


dapat menghasilkan bunga dalam bentuk bunga tetapi dalam bentuk
keuntungan dengan cara mengunakan modal tersebut untuk bertransaksi
jual beli (bai’ atau sale) antara pemilik modal dengan pembeli. Dalam Al-
Quran telah dijelakan yang berbunyi:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba


dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung”.(QS. Ali-Imran (3):130)

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak


menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang
dosa”. (QS.Al-Baqarah (2):276)

Dan menurut hadits yang diriwayatkan oleh Al Hakim menyatakan


bahwa:

“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri,


maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka
untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim).

Maksud ayat ini dihubungkan dengan profitabilitas adalah kiya


sebagai orang muslim dilarang untuk melakukan perjudian dan riba dalam
berbisnis untuk mendapatkan hasil yang baik. Perbuatan tersebut harus
kita jauhi. Mencari keuntungan diperbolehkan jika didasarkan pada
kegiatan yang diawali dengan niat yang baik dan diikuti dengan penuh
kesungguhan dan keikhlasan untuk mencari ridha Allah SWT. Dalam Al-
Qur’an telah dijelaskan mengenai larangan riba dengan tegas dan jelas
yaitu:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang yang
beriman.” (QS.Al-Baqarah (2):278)
58

Berdasarkan ayat tersebut, bisa disimpulkan bahwa kita sebagai orang


muslim diperintahkan untuk meninggalkan riba karena merupakan
perbuatan yang di benci oleh Allah SWT.
59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menganalisis mengenai
pengaruh Mudharabah, Musyarakah, Murabahah terhadap Profitabilitas pada
Bank Umum Syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode
2017-2021. Berdasarkan hasil analisis data, maka peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh


negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini menunjukan
bahwa semakin tinggi tingkat pembiayaan mudharabah maka tidak
mempengaruhi tingkat profitabilitas bank umum syariah.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini menunjukan
bahwa semakin tinggi tingkat pembiayaan musyarakah maka tidak
mempengaruhi tingkat profitabilitas bank umum syariah.
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembiayaan Murabahah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini
menunjukan apabila nilai Murabahah semakin tinggi atau semakin rendah
maka akan berpengaruh terhadap profitabilitas.

B. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikan
juga pengembangan dalam penelitian selanjutnya. Keterbatasan tersebut
antara lain sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan oleh peneliti cukup sedikit dan hanya Bank
Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan kriteria
variabel yang ada, sehingga hasil dari penelitian ini tidak dapat mewakili
keadaan pada Bank Umum Syariah secara keseluruhan.
60

2. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel yaitu pembiayaan


mudharabah, musyarakah, dan murabahah.
3. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data tahun 2017-2021,
sehingga perlu adanya kajian terhadap profitabilitas dalam jangka waktu
pengamatan yang lebih lama.
C. Implikasi
1. Bagi Perbankan Syariah
Perbankan syariah sebagai salah satu pilar pendukung perekonomian
Indonesia. Peran tersebut dapat dilakukan dengan cukup baik jika industri
perbankan syariah memiliki volum usaha yang cukup ekonomis dalam
menggerakan sistem perekonomian Indonesia.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana untuk
mengevaluasi perkembangan sistem perbankan syariah agar dapat
meningkatkan pembiayaan khususnya bagi hasil dengan mengkaji
perolehan profitabilitas. Hal yang dapat dilakukan antara lain optimalisasi
modal, pemilihan nasabah yang lebih selektif, dan sosialisasi perbankan
syariah ke masyarakat luas. Untuk pembiayaan murabahah, bank umum
syariah dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan untuk meningkatkan
profitabilitas.
2. Bagi Nasabah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat luas
yang ingin menambah pengetahuan jenis-jenis pembiayaan bank syariah
terutama terkait dengan pembiayaan mudharabah, musyarkah, dan
murabahah.

D. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:

1. Pembiayaan mudharabah di perbankan syariah diharapkan dapat


meminimalisir risiko yang ditimbulkan dengan mengawasi laporan
61

keuangan pengelola usaha (mudharib) setiap bulan dan mengevaluasinya


jika terdapat keganjilan dalam laporan keuangan.
2. Pembiayaan Musyarakah perlu didorong dan diperkuat dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia sehingga mudharib dapat
menjalankan usahanya bersama-sama dan memantau seluruh laporan
keuangan perusahaan.
3. Pembiayaan murabahah di perbankan Syariah diharapkan dapat
meminimalisir risiko.
4. Dalam hal ini diharapkan pihak perbankan lebih tepat dalam hal
penyaluran pembiayaan sehingga berimbas kepada Profitabilitas bank.
5. Pihak bank lebih berhati-hati dalam memilih nasabah, agar tidak terjadi
risiko kredit macet yang akan mempengaruh pendapatan dan profitabilitas
bank.
62

Lampiran:
Data Variabel Independen dan Dependen
Untuk Olah Data
No Nama Bank Umum Tahun ROA Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan
Syariah Mudharabah Musyarakah Murabahah
1 Bank Muamalat 2017 0,10 703.554.231 19.160.884.745 19.342.509.882
2 Bank Muamalat 2018 0,08 431.872.013 15.856.148.035 15.325.982.769
3 Bank Muamalat 2019 0,05 748.496.676 14.008.299.777 13.805.817.473
4 Bank Muamalat 2020 0,03 613.557.316 14.277.575.162 12.528.830.821
5 Bank Muamalat 2021 0,02 517.034.516 8.831.663.553 7.478.377.247
6 Bank BJB Syariah 2017 5,58 149.532.197 638.463.460 3.504.391.948
7 Bank BJB Syariah 2018 0,51 122.993.787 1.087.188.211 3.221.898.849
8 Bank BJB Syariah 2019 0,59 169.935.619 1.491.596.624 3.528.357.122
9 Bank BJB Syariah 2020 0,39 156.051.230 1.632.017.902 3.665.314.896
10 Bank BJB Syariah 2021 0,90 162.836.743 1.978.434.187 4.005.095.920
11 Bank KB Bukopin Syariah 2017 0,02 172.789.947 2.497.518.411 1.629.023.701
12 Bank KB Bukopin Syariah 2018 0,02 104.227.177 2.517.251.586 1.462.522.946
13 Bank KB Bukopin Syariah 2019 0,04 88.087.564 2.940.375.060 1.489.757.985
14 Bank KB Bukopin Syariah 2020 0,04 73.511.532 2.689.118.903 1.097.074.472
15 Bank KB Bukopin Syariah 2021 - 5,19 307.643.311 3.022.574.856 636.202.792
16 Bank Panin Dubai Syariah 2017 - 11,21 526.801.986 4.480.129.740 976.290.106
17 Bank Panin Dubai Syariah 2018 0,25 189.721.342 5.238.923.258 453.276.900
18 Bank Panin Dubai Syariah 2019 0,22 335.432.281 7.397.956.365 298.056.595
19 Bank Panin Dubai Syariah 2020 0,06 310.818.674 7.678.292.146 218.902.829
20 Bank Panin Dubai Syariah 2021 - 6,36 247.720.758 7.428.676.423 80.839.001
21 Bank BCA Syariah 2017 1,14 223.321.696 1.807.939.417 1.557.673.219
22 Bank BCA Syariah 2018 1,11 236.055.899 2.390.999.024 1.679.410.191
23 Bank BCA Syariah 2019 1,06 485.784.262 2.904.207.487 1.584.223.049
24 Bank BCA Syariah 2020 1,01 400.514.235 3.178.295.700 1.333.824.452
25 Bank BCA Syariah 2021 1,06 560.183.295 3.766.949.477 1.234.432.744
26 Bank Victoria Syariah 2017 0,34 63.485.769 855.805.847 322.367.420
27 Bank Victoria Syariah 2018 0,31 56.080.461 917.996.216 241.487.460
28 Bank Victoria Syariah 2019 0,05 21.029.657 967.731.183 218.337.653
29 Bank Victoria Syariah 2020 0,15 6.816.777 938.148.737 220.403.751
30 Bank Victoria Syariah 2021 - 0,01 4.099.239 585.766.229 215.419.088
63

Data Variabel Independen dan Dependen


Uji Regresi Linear Berganda
No Nama Bank Umum Tahun Ln Ln Ln Profitabilitas
Syariah Mudharabah Musyarakah Murabahah (ROA)
(X1) (X2) (X3)
1 Bank Muamalat 2017 20,37 23,68 23,69 0,10
2 Bank Muamalat 2018 19,88 23,49 23,45 0,08
3 Bank Muamalat 2019 20,43 23,36 23,35 0,05
4 Bank Muamalat 2020 20,23 23,38 23,25 0,03
5 Bank Muamalat 2021 20,06 22,90 22,74 0,02
6 Bank BJB Syariah 2017 18,82 20,27 21,98 5,58
7 Bank BJB Syariah 2018 18,63 20,81 21,89 0,51
8 Bank BJB Syariah 2019 18,95 21,12 21,98 0,59
9 Bank BJB Syariah 2020 18,87 21,21 22,02 0,39
10 Bank BJB Syariah 2021 18,91 21,41 22,11 0,90
11 Bank KB Bukopin Syariah 2017 18,97 21,64 21,21 0,02
12 Bank KB Bukopin Syariah 2018 18,46 21,65 21,10 0,02
13 Bank KB Bukopin Syariah 2019 18,29 21,80 21,12 0,04
14 Bank KB Bukopin Syariah 2020 18,11 21,71 20,82 0,04
15 Bank KB Bukopin Syariah 2021 19,54 21,83 20,27 - 5,19
16 Bank Panin Dubai Syariah 2017 20,08 22,22 20,70 - 11,21
17 Bank Panin Dubai Syariah 2018 19,06 22,38 19,93 0,25
18 Bank Panin Dubai Syariah 2019 19,63 22,72 19,51 0,22
19 Bank Panin Dubai Syariah 2020 19,55 22,76 19,20 0,06
20 Bank Panin Dubai Syariah 2021 19,33 22,73 18,21 - 6,36
21 Bank BCA Syariah 2017 19,22 21,32 21,17 1,14
22 Bank BCA Syariah 2018 19,28 21,59 21,24 1,11
23 Bank BCA Syariah 2019 20,00 21,79 21,18 1,06
24 Bank BCA Syariah 2020 19,81 21,88 21,01 1,01
25 Bank BCA Syariah 2021 20,14 22,05 20,93 1,06
26 Bank Victoria Syariah 2017 17,97 20,57 19,59 0,34
27 Bank Victoria Syariah 2018 17,84 20,64 19,30 0,31
28 Bank Victoria Syariah 2019 16,86 20,69 19,20 0,05
29 Bank Victoria Syariah 2020 15,73 20,66 19,21 0,15
30 Bank Victoria Syariah 2021 15,23 20,19 19,19 - 0,01
64

DAFTAR PUSTAKA

Afridani, Lufika. 2018. “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas


Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode 2015-2017)”. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
Anjani, Rivalah dan Hasmarani, Maulidiyah Indira (2016). “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas BPRS
Di Indonesia Periode 2012-2015”. Jurnal Publikasi Ilmiah Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Aranita, Hepy Dwi, Fakhruddin, Iwan, Pramono, Hadi, dan Pratama, Bima Cinintya
(2022). “Pengaruh Jenis Produk Pembiayaan Dan Dana Pihak Ketiga
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Indonesia”. Vol. 8 No. 2
(2022): NISBAH: Jurnal Perbankan Syariah FEB Universitas Djuanda.
Astuti, Hikmah Dwi (2019). “Konsep Murabahah Dan Aplikasinya Dalam
Perbankan Syariah”. Vol 1 No 1 (2019): At Taajir : Jurnal Ekonomi, Bisnis
dan Keuangan Syariah, Institut Agama Islam Agus Salim Metro Lampung.
Bahri, Syaiful (2022). “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas”. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Juni
2022, Vol.6, No.1: 15-27, Institut Teknologi Dan Bisnis Asia Malang.
Damayanti, Erlyna, Suartini, Sri dan Mubarokah, Isro’iyatul (2022). “Pengaruh
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, 7(01), 2021, 250-255. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Djollong, Andi Fitriani (2014). “Tehnik Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif”. Jurnal
Vol 2 No 1 (2014): Istiqra'. Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Parepare.
Faradilla, Cut, Arfan, Muhammad, dan Shabri (2017). “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Kuncoro, Rifki Fadlilah Sakiri. 2021. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, Murabahah, Dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia”. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Lestari, Rekno Sawiji, dan Anwar, Saiful (2021). “Peran Moderasi Non Performing
Financing Terhadap Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Profit
Sharing Ratio Pada Profitabilitas Bank Umum Syariah”. AS (Jurnal
Akuntansi Syariah) Desember 2021, Vol.5, No.2: 95-109.
Miptahilah. 2020. “Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Jumlah Pembiayaan Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia Periode 2017-2019”.
65

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan


Maulana Hasanuddin Banten.
Nurfajri, Faiz dan Priyanto, Toni (2019). “Pengaruh Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah, Dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di
Indonesia”. Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019.
Pratiwi, Nia Fadhilla. 2020. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Universitas Islam Indonesia.
Puspitasari, Annis. 2021. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah, Dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah
Di Indonesia (Studi Kasus 2015 – 2019)”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Reinissa (2015). “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Tbk”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang.
Resyarahma, Mu’amela (2021). “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah
Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia
Tahun 2016-2019”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.
Roezyandhik, Diana Rozita. 2019. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum
Syariah Di Indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Sari, Dinar Mega Silvia, Suartini, Sri, Mubarokah, Isro’iyatul dan Hasanuh, Nanu
(2021). “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Islam, 7(01), 2021, 241-249 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Sari, Nurmala Indah, dan Nuraini, Airin (2022). “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Murabahah, Dan Ijarah Terhadap Laba Bersih Studi Kasus
pada Bank BRI Syariah periode 2016-2020”. Jurnal Ilmiah Akuntansi
KesatuanVol. 10 No. 2, 2022 pg. 221-232 IBI Kesatuan.
Wulandari, Ajeng. 2019. “Pengaruh BOPO, FDR dan CAR Terhadap ROA (Studi
Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2016-2018) The Effects of
BOPO, FDR and CAR on ROA (Case Study on Sharia Commercial Banks in
Indonesia in the Period of 2016-2018)”. Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia.
Yulius Dharma, dan Ade Pristianda (2018). “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
dan Murabahah terhadap Profitabilitas (Return On Assets) Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia 2012-2016,” Jurnal Ekonomika
Indonesia 7, no. 2 (2018): 63

Anda mungkin juga menyukai