Cerobong Asap Industri - Kelompok 4 - 3D4
Cerobong Asap Industri - Kelompok 4 - 3D4
Dosen Pembimbing :
Kuat Prabowo, SKM.MKes.
Budi Pramono, SKM.MKes.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penulisan makalah, rumusan masalah,
dan tujuan penulisan makalah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang fungsi dan tipe cerobong asap industri, mekanisme
kerja cerobong industri, aksesoris cerobong asap industri, serta evaluasi dan pengambilan
sampel gas emisi.
Fungsi utama cerobong asap adalah untuk mengontrol asap ketika api dinyalakan
sehingga tidak akan memenuhi ruangan. Cerobong juga memainkan peran yang sangat
penting dalam menjaga rumah tetap hangat dan juga memastikan bahwa perapian berfungsi
dengan baik. Untuk itulah, ketika memasang chimney, sangatlah penting untuk memakai
bahan yang sangat tahan lama dan berkualitas.
Adapun fungsi lain cerobong asap yaitu untuk meningkatkan menarik udara,
untuk pembakaran dan untuk membubarkan polutan dalam gas buang di wilayah yang lebih
besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai dengan batasan peraturan atau lainnya
(Muhammad, Rusdi:2012).
1) Tipe LOOPING
2
3
▪ Inversi ada suatu kejadian dimana lapisan udara yang dingin terkurung oleh
lapisan udara yang panas di atasnya sehingga udara tersebut tidak bisa naik
& bercampur dengan udara di atasnya.
▪ Gradient temperature lebih kecil dari adiabatic (negative)
▪ Bersifat stable
4) Tipe LOFTING
▪ Bersifat stable.
5) Tipe FUMIGATING & TRAPPING
Dari prinsip tersebut dapat dijelaskan bahwa proses naiknya asap dalam cerobong diawali
karena kondisi asap itu sendiri. Asap yang dihasilkan oleh pabrik memiliki suhu yang panas.
Artinya lebih tinggi dari suhu udara yang berada di sekitar atau di atas cerobong asap. Karena
sekitar atau di atas cerobong asap. Karena tingginya suhu ini, mengakibatkan massa jenis udara
kecil sehingga bergerak ke atas. Selain itu, terdapat angin yang bertiup di bagian atas cerobong,
5
yang menyebabkan tekanan udara di sekitar cerobong menjadi lebih kecil. Sedangkan di dalam
ruangan tertutup tidak terdapat angin yang bertiup, sehingga tekanan udara lebih besar. Inilah
yang mengakibatkan asap pabrik tergiring naik ke dalam cerobong asap dan akhirnya keluar
Pengambilan sampel dilakukan pada bagian cerobong yang berukuran 8 kali diameter bawah
atau 2 kali diameter atas dan bebas dari gangguan aliran seperti bengkokan, ekspansi atau
penyusutan aliran di dalam cerobong.
6
Untuk cerobong dengan diameter dalam cerobong atas (d) lebih kecil daripada diameter
dalam cerobong bawah (D), diameter ekuivalen (De) harus ditentukan dulu dengan
perhitungan sebagai berikut:
(2. 𝑑. 𝐷)
𝐷𝑒 =
(𝑑 + 𝐷)
Keterangan :
De = diameter ekivalen
Untuk cerobong berpenampang empat persegi panjang diameter ekuivalen (De) dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
(2 . 𝐿 . 𝑊)
𝐷𝑒 =
(𝐿 + 𝑊)
Keterangan :
De = diameter ekivalen
Titik lintas (traverse point) adalah jumlah minimum titik pengambilan sampel representatif
melalui penampang lintang cerobong. Penentuannya dilakukan pada saat sampel partikel
emisi gas buang sumber tidak bergerak diambil. Titik tersebut ditentukan berdasarkan bentuk
penampang cerobong, yaitu:
Gambar 1 Penempatan lubang pengambilan sampel pada cerobong serta sarana pendukungnya
Gambar 2 Ilustrasi titik-titik lintas pengukuran untuk cerobong berbentuk lingkaran dengan pembagi jari-jari 3 dan jumlah
titik 12
Untuk cerobong berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar penentuan titik lintas
pengukuran berdasarkan tabel 2. dan gambar 13. mengilustrasikan titik-titik lintas
pengukuran untuk cerobong ini.
Table 2 Titik lintas pengukuran untuk cerobong berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar
Table 3 Penentuan matriks berdasarkan jumlah titik lintas pada penampang cerobong persegi panjang dan bujur sangkar
12 3x4
16 4x4
20 5x4
25 5x5
30 6x5
36 6x6
42 7x6
49 7x7
Gambar 3 Cerobong berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar dengan 12 titik lintas dan 16 titik lintas pengukuran
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan isi dari makalah dan saran agar penulisan
makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
3.1. Kesimpulan.
Fungsi utama cerobong asap adalah untuk mengontrol asap ketika api dinyalakan
sehingga tidak akan memenuhi ruangan. pada mekanismenya, proses naiknya asap dalam
cerobong diawali karena kondisi asap itu sendiri. Asap yang dihasilkan oleh pabrik memiliki
suhu yang panas yang mengakibatkan massa jenis udara kecil sehingga bergerak ke atas
tergiring naik ke dalam cerobong asap dan akhirnya keluar cerobong asap mempunyai 7
aksesoris yakni Triple roof, Splitcell, Insulation wall, Waste entrance, Waste Chamber,
Chamber wall, dan Hydroprocess yang dimana masing masing tersebut dimiliki oleh cerobong
asap yang juga mempunyai beberapa tipe yaitu looping, coosing, fanning, lofting, fumigatting
dan trapping. Pengambilan sampel gas emisi harus memperhatikan beberapa hal yaitu sarana
pendukung emisi cerobong, dan penentuan lokasi pengambilan sampel.
3.2. Saran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah penyehatan udara B, pada
makalah ini penulis mencari informasi berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa sumber
seperti jurnal dan buku. Oleh karena itu, penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna,
penulis sangat terbuka atas saran dari para pembaca dan semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat oleh mahasiswa/I Poltekkes Jakarta II.
9
Daftar Pustaka
Scribd. (n.d.). Cerobong ASAP. Scribd. Retrieved February 27, 2023, from
https://www.scribd.com/document/403194987/Cerobong-Asap#
Scribd. (n.d.). Aksesoris Cerobong Asap. Scribd. Retrieved February 28, 2023, from
https://www.scribd.com/presentation/384588799/Aksesoris-Cerobong-Asap
Kurniawan, A. (2016, August 29). Mengapa Cerobong ASAP Suatu pabrik dapat
mengeluarkan ASAP. Academia.edu. Retrieved February 27, 2023, from
https://www.academia.edu/28111445/Mengapa_cerobong_asap_suatu_pabrik_dap
at_mengeluarkan_asap#:~:text=tekanannya%20akan%20besar.-
,Bagian%20atas%20cerobong%20berada%20di%20luar%20ruangan%20dan%20t
erdapat%20angin,dalam%20bisa%20keluar%20melalui%20cerobong.
Anwar Hadi, ”Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan”, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2005
repository.dinus.ac.id. (2013). Pengambilan Sampel Analisa Kualitas Udara. Diakses pada 28
Februari 2023, dari https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/TM-10-
Teknik_Sampling_Kualitas_Udara_2.pdf
10