Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 SIBERUT SELATAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Gereja Sebagai umat Allah dan Persekutuan yang Terbuka
Alokasi Waktu : 6 JP
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Indikator

 bersyukur kepada Allah yang menganugerahkan Gereja sebagai umat Allah dan
persekutuan yang terbuka
 bertanggung jawab sebagai anggota Gereja yang merupakan umat Allah dan persekutuan
yang terbuka
 Mengungkapkan pandangannya tentang Gereja, melalui pengalaman pribadi, lagu, cerita
atau gambar .
 Menjelaskan arti Gereja yang sesungguhnya sebagai Umat Allah
 Menyebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah
 Menjelaskan arti Gereja menurut Kitab Suci (Kis 2:41-47; 1Kor 12:7-11; 1 Kor 12:12-18)
 Menjelaskan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah dalam hidup menggereja dewasa ini.
 Menemukan perbedaan paham dan ciri khas dari gambaran model Gereja Institusional
Hierarkis Piramidal dengan gambaran model Gereja sebagai Persekutuan Umat Allah.
 Menjelaskan keanggotaan Gereja beserta peran dan fungsinya masing-masing menurut
ajaran Gereja (Konsili Vatikan II)
 Merumuskan paham Gereja sebagai persekutuan terbuka dari Kitab Suci Kis 4:32- 37
tentang “Cara Hidup Jemaat Perdana”
 Menjelaskan konsekuensi arti Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dengan bersikap
inklusif atau terbuka

Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Guided inquiry (inkuiri terbimbing)dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik diharapkan
peserta didik dapat
 Mengungkapkan pandangannya tentang Gereja, melalui pengalaman pribadi, lagu,
cerita atau gambar .
 Menjelaskan arti Gereja yang sesungguhnya sebagai Umat Allah
 Menyebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah
 Menjelaskan arti Gereja menurut Kitab Suci (Kis 2:41-47; 1Kor 12:7-11; 1 Kor 12:12-
18)
 Menjelaskan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah dalam hidup menggereja dewasa
ini.
 Menemukan perbedaan paham dan ciri khas dari gambaran model Gereja Institusional
Hierarkis Piramidal dengan gambaran model Gereja sebagai Persekutuan Umat Allah.
 Menjelaskan keanggotaan Gereja beserta peran dan fungsinya masing-masing menurut
ajaran Gereja (Konsili Vatikan II)
 Merumuskan paham Gereja sebagai persekutuan terbuka dari Kitab Suci Kis 4:32- 37
tentang “Cara Hidup Jemaat Perdana”
 Menjelaskan konsekuensi arti Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dengan
bersikap inklusif atau terbuka.
A. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 115 Menit )


Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari dengan
rangsangan) cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
● Pemberian contoh-contoh materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup
Sehari-Hari untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Arti dan
Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
→ Mendengar
Pemberian materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Arti dan Makna Gereja dalam
Hidup Sehari-Hari yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-
Hari yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Arti dan Makna
Gereja dalam Hidup Sehari-Hari yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup
Sehari-Hari
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Arti dan Makna Gereja dalam Hidup
Sehari-Hari sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

→ Mengolah informasi dari materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup
Sehari-Hari yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Arti dan
Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag


materi Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Arti dan Makna Gereja dalam
Hidup Sehari-Hari yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Arti dan Makna Gereja dalam


Hidup Sehari-Hari yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Arti dan
Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Arti dan Makna
Gereja dalam Hidup Sehari-Hari yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Arti dan Makna Gereja
dalam Hidup Sehari-Hari yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Penilaian:
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Arti dan Makna Gereja dalam Hidup Sehari-Hari
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Arti dan Makna Gereja dalam
Hidup Sehari-Hari kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2 Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 115 Menit )
Sintak Model
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab
rangsangan) Suci dan ajaran Gereja dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran
Kitab Suci dan ajaran Gereja
● Pemberian contoh-contoh materi Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Makna Gereja
sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
→ Mendengar
Pemberian materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran
Kitab Suci dan ajaran Gereja oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,


mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
identifikasi dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut
Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Makna Gereja sebagai
Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut
Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja
→ Mengolah informasi dari materi Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Makna Gereja
sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag


materi Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci
dan ajaran Gereja dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan
ajaran Gereja

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Makna Gereja sebagai Umat Allah


Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Makna
Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran
Kitab Suci dan ajaran Gereja berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Makna Gereja sebagai Umat
Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
penilaian :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Makna Gereja sebagai Umat Allah Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Makna Gereja sebagai Umat Allah
Menurut Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.
Maileppet, 24 Juli 2023

MENGETAHUI
Wakil Kurikulum Guru Mapel

Fitra Wati,S.Pd Toni Prima Bagariang, S.Pd


NIP. 198402062008022001

Kepala Sekolah

Kristin Filiana Br. Maringga,S.Pd, MM


NIP 197104102005012007
Lampiran Materi Ajar
Apa itu Gereja? Apabila pertanyaan tersebut ditujukan kepada Umat katolik sendiri,
banyak yang menjawab Gereja sebagai tempat ibadat atau tempat untuk misa agama katolik atau
agama kristen lainnya. Ada pula yang menjawab Gereja itu sebuah organisasi rohani atau
keagamaan dengan pemimpinnya Paus, Uskup, Imam. Bagi orang-orang non kristen, Gereja
sama dengan tempat ibadat orang kristiani, atau bahkan Gereja adalah sebuah lembaga sosial
keagamaan warisan bangsa kolonial ratusan tahun silam.
Kata “Gereja” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Portugis igreja yang berasal dari
kata Yunani ekklesia dan dalam kata Latin disebut ecclesia. Kata Yunani ekklesia (= mereka
yang dipanggil, kaum, golongan). Ekklesia juga berarti kumpulan atau pertemuan, rapat. Namun,
Gereja atau ekklesia bukan sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat
khusus. Untuk menonjolkan kekhususan dipakailah kata asing. Kadang-kadang dipakai kata
jemaat atau Umat. Kata ‘Gereja’ digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat maupun untuk
Umat Kristen setempat (jemaat, Umat) dan Umat seluruhnya. Konsili Vatikan II memilih istilah
biblis Umat Allah untuk menyebut para pengikut Yesus Kristus, yaitu mereka semua para
anggota Gereja yang telah dibaptis. Umat Katolik bersekutu sepenuhnya dengan Gereja Kristus
melalui rahmat, sakramen-sakramen, pengakuan iman, serta persekutuan dengan para uskup
gereja yang bersatu dengan Paus. Namun demikian, Umat Katolik yang hidup dalam keadaan
dosa berat hanya memiliki persekutuan yang tak sempurna dengan Gereja. Orang-orang Kristen
lainnya yang telah dibaptis meskipun tidak sepenuhnya berada dalam persekutuan dengan Gereja
Katolik, memiliki semacam persekutuan dengan Gereja melalui rahmat Pembaptisan. Kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. (1Pet 2:9). Istilah Umat
Allah sebenarnya merupakan istilah yang sudah sangat tua. Istilah itu sudah terdapat dalam Kitab
Suci Perjanjian Lama (KSPL), misalnya dalam Kel. 6: 6; 33: 13; Yeh. 36: 28; Ul. 7: 6, 26: 15.
Istilah Umat Allah itu kemudian diperkenalkan sebagai paham yang baru dalam Gereja,
menggantikan paham yang sudah lebih dulu dianut Gereja. Paham baru Gereja sebagai Umat
Allah itu mulai diperkenalkan sejak Konsili Vatikan II (1962-1965). Maka, paham itu
sebenarnya merupakan paham yang masih baru. Paham Gereja sebagai Umat Allah dianggap
sebagai paham yang cocok atau relevan dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Paham ini
dinilai memiliki nilai historis dengan Umat Allah Perjanjian Lama karena Gereja menganggap
diri sebagai Israel Baru, kelanjutan dari Israel yang lama. Para remaja atau orang muda Katolik
yang sedang berada pada jenjang pendidikan SMA atau SMK sudah mulai sadar akan jati dirinya
sebagai orang Katolik serta berusaha menghayati hidup bersama sebagai anggota Gereja. Dalam
proses sosialisasi dirinya tersebut mereka diajak untuk semakin menyadari dan menghayati hidup
bersama dalam satu masyarakat khusus, yaitu Gereja, yang merupakan satu Umat Allah, yang
hidup dalam kesatuan iman, harapan, dan cinta. Dengan demikian, mereka dapat mengahayati
Gereja sebagai Umat Allah yang adalah paguyuban orang-orang yang beriman, yang telah dipilih
oleh Allah. Sebagai anak-anak Allah semuanya mempunyai martabat yang sama dalam
pembaptisan. Karena itu, tidak ada Umat kelas VIP, semua anak Allah. Awam, Imam, Biarawan-
Biarawati, para tokoh Umat semuanya berjalan bersama berziarah menuju Bapa. Semuanya ikut
ambil bagian dalam pembangunan jemaat, solider dan saling memperhatikan.

Langkah Pertama: Menggali Pemahaman tentang Arti dan Makna Gereja dalam Hidup
Sehari-hari
Apabila kita bertanya kepada orang-orang Katolik maupun yang tidak Katolik ten tang apa
makna Gereja, maka kurang lebih jawaban-jawaban yang diperoleh adalah:
 Gereja adalah gedung, Gereja adalah rumah Allah, tempat beribadat, misa, atau
merayakan ekaristi Umat Katolik atau Umat kristiani pada umumnya.
 Gereja adalah ibadat, Gereja adalah lembaga rohani yang menyalurkan kebutuhan
manusia dalam relasinya dengan Allah lewat ibadat-ibadat. Jawaban lain, Gereja adalah
lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan ibadat-ibadat. Gereja adalah persekutuan
Umat yang beribadat.
 Gereja adalah ajaran, Gereja adalah lembaga untuk mempertahankan dan
mempropagandakan seperangkat ajaran yang biasanya dirangkum dalam sebuah buku
yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota Gereja, si calon harus mengetahui
sejumlah ajaran/doktrin/dogma. Menjadi anggota Gereja berarti menerima sejumlah
“kebenaran”.
 Gereja adalah organisasi/lembaga sejagat/internasional, Gereja adalah organisasi dengan
pemimpin tertinggi di Roma dengan cabang-cabangnya sampai ke pelosok-pelosok
seantero jagat. Garis komando dan koordinasi diatur dengan rapi dan teliti. Ada
pimpinan; Paus, Uskup-Uskup, Pastor-Pastor, Biarawan, dan Umat.
 Gereja adalah Umat pilihan, Gereja adalah kumpulan orang yang dipilih dan dikhususkan
Allah untuk diselamatkan. Tanpa menjadi anggota Gereja maka tidak akan diselamatkan
masuk surga. Gereja adalah badan sosial,
 Gereja adalah Lembaga yang menyelenggarakan sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah
sakit dan macam-macam usaha untuk menolong orang miskin.

Hakikat Gereja sebagai Umat Allah


a. Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah
bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
b. Umat Allah dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan
dunia.
c. Hubungan antara Allah dan Umat-Nya dimeteraikan oleh suatu perjanjian. Umat harus
menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janji Nya.
d. Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji.
Artinya, kita sebagai Gereja, Umat Allah sedang berziarah di dunia menuju rumah Bapa
di surga.

Dasar dan Konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah


a. Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas tampak dalam
praktik hidup Gereja Perdana (bdk. Kis. 2: 41-47; 4: 32-37)
b. Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan Umat yang
semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam jemaat (bdk. 1Kor. 12:
7-10)
c. Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota Umat Allah
meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda (bdk. 1Kor. 12: 12-18)

Konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah


a. Konsekuensi untuk Umat (awam); Umat harus menyadari kesatuannya dengan Umat
yang lain (menghayati iman dalam kebersamaan); Umat aktif ambil bagian dalam
kegiatan-kegiatan hidup menggereja di lingkungan/wilayahnya dengan se gala karisma
dan karunia yang dimilikinya.
b. Konsekuensi untuk hierarki; Hierarki mesti menyadari bahwa tugas kepemimpi nan yang
diembannya adalah tugas pelayanan. Mereka berada di tengah-tengah Umat sebagai
pelayan. Hierarki semestinya memberi ruang dan tempat bagi Umat untuk berperan aktif
ikut dalam membangun Gereja dengan karisma dan karunia yang mereka miliki.
c. Konsekuensi dalam hubungan Hierarki-Umat; Hierarki harus memandang Umat sebagai
partner kerja dalam membangun Gereja, bukan sebagai pelengkap penderita yang seolah-
olah tidak berperan apa-apa. Hierarki juga harus memperlakukan seluruh anggota Gereja
sebagai satu Umat Allah yang memiliki martabat yang sama meskipun menjalankan
fungsi yang berbeda-beda.

Menemukan perbedaan paham dan ciri khas dari gambaran model Gereja Institu sional Hierarkis
Piramidal dengan gambaran model Gereja sebagai Persekutuan Umat Allah.

Anda mungkin juga menyukai