Proposal Penelitian Muhammad Fadhil Abdillah
Proposal Penelitian Muhammad Fadhil Abdillah
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
2.1 Kerangka Pikir....................................................................... 33
iv
DAFTAR RUMUS
Rumus Judul Hal
3.1 Rumus Korelasi Product Moment........................................... 45
3.2 Rumus Alpa Cronbach............................................................ 45
v
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal
3.1 Desain Penelitian................................................................... 37
3.2 Jumlah Populasi Penelitian.................................................... 39
3.3 Kisi-kisi soal Pretest-Postest................................................. 44
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
luar dan latihan yang berlangsung di sekolah atau luar sekolah. Usaha tersebut
oleh beberapa aspek di antaranya, kualitas sumber daya manusia yang dapat
Februari 2023 melalui wawancara dengan salah satu wakil kepala sekolah
bagian kurikulum yaitu Ibu Saenab, bahwa proses belajar mengajar kelas XI
siswa terlihat bosan dan jenuh ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Selain itu, siswa terlihat kurang aktif dalam belajar karena kurang memahami
materi, sehingga apabila ditanya oleh guru ada beberapa yang tidak dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini juga ditambahkan oleh Ibu
Saenab bahwa tak jarang terdapat siswa yang tidur saat guru menyampaikan
materi pelajaran.
terhadap materi yang dipelajari dapat menyebabkan hasil belajar siswa tersebut
rendah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada SMK
Negeri 4 Gowa didapat bahwa hampir 40 % siswa tidak mencapai nilai standar
KKM dengan nilai standar yang digunakan pada SMK 4 Gowa yaitu nilai 75.
Hal ini membuktikan bahwa kurangnya hasil belajar siswa pada metode yang
telah diterapkan. Maka dari itu, guru memiliki peranan penting dalam
yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
3
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar (Hajar, 2020).
serta membuat siswa tidak jenuh ketika pembelajaran berlangsung. Salah satu
model pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu model
dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai
(TGT) sebagai salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajar
(TGT) merupakan salah satu tipe pembelajaran yang membagi siswa dalam
memiliki kemampuan, jenis kelamin, ras ataupun etnis yang berbeda. Dengan
Sehingga ketika ada anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang
kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim (Hikmah et al., 2018).
4
persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung kinerja dan bukan
dan membuat siswa lebih rileks dalam mengikuti pelajaran karena adanya
kegitan berupa game dan turnamen. Team Games Tournament (TGT) dapat
sosial, maupun bahasa dari jenjang pendidikan dasar, hingga perguruan tinggi.
TGT sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran dan bertujuan untuk
benar. Selain kelebihan, terdapat juga manfaat dari pembelajaran TGT ini,
B. Rumusan Masalah
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model Team
C. Tujuan Penelitian
adalah :
Gowa.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Peneliti
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Efektivitas Pembelajaran
sebuah tolak ukur seberapa baik suatu pekerjaan dilakukan. Artinya suatu
bila telah mencapai tujuan, maka dapat dikatakan organisasi tersebut telah
berjalan efektif.
sebuah pencapaian yang ingin dicapai dan sebagai tolak ukur seberapa baik
ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antar
8
efisien perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk
mencapai suatu tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan
dengan siswa, atau siswa dengan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
1) Akses
2) Pendampingan
3) Reaksi Tugas
5) Materi
6) Media
7) Evaluasi
8) Kejelasan Instruksi
atau instruktur dapat dipahami dengan jelas oleh siswa. Ini mencakup
Soemosasmito yaitu:
dicapai dari suatu metode pembelajaran tertentu yang sesuai dengan tujuan
3) Ketekunan adalah jumlah waktu yang dapat disediakan oleh siswa untuk
4) Peluang yaitu peluang waktu yang disediakan oleh guru untuk mengajar
disampaikan.
sebagai berikut:
pelajaran.
4) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada
keterampilan berfikir.
proses pembelajaran.
transparan.
dapat diukur melalui tes, tugas, proyek, atau bentuk evaluasi lainnya.
yaitu:
1) Keterlaksanaan Pembelajaran
2) Ketuntasan Belajar
satuan pelajaran. Ketuntasan belajar dapat dianalisis dari dua segi yaitu
belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah mencapai kriteria
a) Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika siswa tersebut telah
b) Suatu kelas dikatakan belajar tuntas secara klasikal apabila 80% atau
lebih dari 79% dari jumlah siswa keseluruhan telah mencapai skor
ketuntasan minimal.
3) Aktivitas Siswa
guru dalam lingkungan kelas sebagai hasil interaksi siswa dan guru atau
4) Respon Siswa
sumber kesalahan materi ajar pada diri siswa. Respon siswa yang
tepat dalam proses pembelajaran. Strategi dan metode yang baik dapat
4) Evaluasi Pembelajaran
pembelajaran.
1) Faktor Internal
individu itu sendiri. Terdiri dari faktor biologis dan psikologis yaitu :
a) Faktor Biologis
b) Faktor Psikologis
mental yang mantap, stabil, dan sikap mental yang positif dalam
2) Faktor Eksternal
faktor waktu.
pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
materi, dan memberi petunjuk bagi guru dikelas. Suprijono dalam Zubaedi
bersama. Siswa harus aktif dalam proses pembelajaran baik secara individu
tercapai.
dipandang sebagai tipe yang paling kompleks dan paling sulit untuk
ini memberikan kepada para siswa waktu untuk berpikir dan merespon
6) Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu tipe atau model
model ini biasanya akan didapatkan tim terbaik berdasarkan jumlah skor
yang didapatkan.
22
materi belajar.
2017).
Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki oleh siswa karena dengan
2016).
kurang mampu serta bagi siswa yang memiliki orientasi dan bahasa
yang sama.
23
kelompok.
2) Menyajikan Informasi
terdiri dari beberapa anggota. Biasanya, tim terdiri dari 3-5 siswa
fasilitator untuk memastikan setiap anggota tim terlibat secara aktif dan
saling membantu satu sama lain. Dalam proses ini, siswa diajak untuk
5) Mengevaluasi
atau anggota tim yang telah bekerja dengan baik dan mencapai hasil
yang baik dalam pembelajaran. Ini dapat berupa pujian, sertifikat, atau
bentuk apresiasi lainnya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa dan
berfikir kritis dan saling membantu sesama siswa lain. Dalam hal ini guru
kooperatif. Siswa bermain game akademik dengan anggota tim lain untuk
berkontribusi poin untuk skor tim mereka. Siswa bermain game di "meja
turnamen" tiga orang dengan yang lainnya dengan catatan masa lalu.
siswa lain dan menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar (Rahmat et al.,
2018).
sangat menarik adalah karena diakhiri dengan game atau turnamen. Dengan
mampu bekerja sama dalam tim sehingga menciptakan suatu kondisi yang
bermain game atau turnamen, sehingga siswa dapat aktif dalam bekerja
penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class
langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru. Pada saat
bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game atau
kelompok.
2) Kelompok (Teams)
ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi
anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game
3) Permainan (Games)
atau lomba oleh 3 orang siswa yang mewakili tim atau kelompoknya
pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar
pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan
minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas
seterusnya.
julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team”
40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang
lainnya.
2) Partisipasi dalam model ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa.
kelompok mereka.
Dalam suasana kerja sama dan kompetisi yang sehat, siswa cenderung
lebih fokus pada tujuan pembelajaran dan saling mendukung satu sama
lain.
lebih komprehensif.
menghargai perbedaan.
potensi yang ada dalam diri mereka. Selain itu, interaksi yang aktif
antara siswa dan pendidik membuat suasana belajar menjadi hidup dan
tidak membosankan
1) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta
pembelajaran.
4. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dalam
sehari-hari.
yang diperoleh merupakan hasil dari usaha kita sendiri, semakin rajin kita
dalam belajar, maka semakin tinggi hasil belajar yang kita dapatkan.
1) Keefektifan (effectiveness)
2) Efisiensi (efficiency)
antusias, dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Daya tarik
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si pelajar dan jumlah biaya
pembelajaran erat sekali dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur
mukanya, sikap dalam rohaniah tidak bisa kita lihat. Tingkah laku manusia
terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan
1) Pengetahuan
2) Pengertian
3) Kebiasaan
4) Keterampilan
5) Apresiasi
menghargai, dan menilai sesuatu dengan baik. Hasil belajar dalam aspek
karya seni.
6) Emosional
7) Hubungan Sosial
8) Jasmani
atau motorik seseorang. Hasil belajar dalam aspek jasmani dapat dilihat
motorik.
nilai moral, etika, dan perilaku yang baik. Hasil belajar dalam aspek etis
10) Sikap
ukuran hasil upaya yang dilakukan oleh pendidik dan siswa dengan segala
faktor yang terkait. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006)
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor
a) Intelegensi
b) Perhatian
c) Minat
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan
belajar sungguh-sungguh.
39
d) Bakat
mencapai keberhasilan.
e) Motivasi
tertentu.
f) Kesiapan
1) Aspek Keluarga
b) Suasana Rumah
tenang, seorang anak akan betah tinggal di rumah dan anak dapat
2) Aspek Sekolah
a) Metode mengajar
mungkin.
c) Disiplin
d) Keadaan Gedung
setiap kelas.
e) Alat Pelajaran
Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap perlu agar guru
3) Aspek Masyarakat
b) Teman Bergaul
memiliki teman bergaul yang baik dan pengawasan dari orang tua
teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang
kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap
B. Kerangka Pikir
Penerapan Model
Siswa
Pembelajaran
baik untuk siswa. Dalam metode konvensional guru akan lebih aktif yaitu guru
sebagai pusat perhatian dan akan lebih banyak berbicara, sedangkan siswa
lebih banyak mendengarkan dan mencatat, sehingga siswa menjadi pasif dalam
belajar siswa.
berbeda pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih
model pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar dapat berjalan
TGT maka siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran, dengan siswa
43
yang lebih aktif maka diharapkan mampu menciptakan hasil belajar siswa
meningkat.
terdahulu dengan penelitian ini terletak pada model yang digunakan yaitu
pelajaran, subjek, dan lokasi kegiatan yang berbeda sehingga tentunya akan
Hasil Belajar IPA Kelas V di MIN 2 Bandar Lampung. Hasil penelitian ini
Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di MAN Kuta Baro Aceh
dan kesamaan variabel yang diamati yaitu peningkatan hasil belajar siswa.
berbeda pula.
D. Hipotesis
b. Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model Team
b. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model Team Games
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
diadakannya pengambilan subjek penelitian secara acak dari populasi yang ada
karena subjek (siswa) secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok (satu
B. Desain Penelitian
Ekperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
1. Waktu
2. Tempat
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
1. Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah model pembelajaran Team
2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y1 )
interaksi antar siswa maupun antar siswa dengan guru dalam situasi edukatif
utama berupa presentase kelas, diskusi tim, game akademik dan rekognisi
tim.
48
3. Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang lebih
1. Populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI ATPH SMK
Negeri 4 Gowa yang berjumlah 119 siswa. Jumlah populasi dapat dilihat
1. XI ATPH 1 30
2. XI ATPH 2 30
3. XI ATPH 3 30
4. XI ATPH 4 29
Jumlah 119
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
49
mempelajari semua yang ada pada populasi, untuk itu sampel yang diambil
atau kelompok-kelompok yang sudah ada. Dari 4 kelas ATPH yang ada di
G. Prosedur Penelitian
1. Kelas eksperimen
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Perlakuan
pembelajaran meliputi :
50
berlaku.
mengetahui peningkatannya.
2. Kelas Kontrol
a. Perencanaan
1. Tes
subjek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan soal yang sama, baik
I. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
sayuran.
b. PPT
c. LKPD
a. Soal Pretest-Postest
peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa. Jenis instrumen tes yang
Fungsi drainase 17 1
Jumlah Soal 36
a. Uji Validitas
𝑁 𝑋𝑌−(𝑋)(𝑌)
r𝑝𝑏𝑖 = {𝑁 𝑋2 −(𝑋2 )} {𝑁 𝑌2 −(𝑌)2 } (3.1)
Keterangan :
jika r ≥ 0,30. Apabila korelasi butir soal kurang dari 0,30 maka butir soal
hasil belajar digunakan validitas isi yaitu penilaian tes belajar yang
dilakukan oleh para ahli materi. Dalam hal ini validator atau penilai adalah
b. Uji Reliabilitas
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
r11 = 𝑘−1 (1 − ) (3.2)
𝜎𝑡2
55
Keterangan :
besar atau sama dengan 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan
prasyarat analisis data dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 for
1. Uji Persyarat
Uji persyaratan terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas data
a. Uji Normalitas
yang sudah didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan
pada program SPSS versi 17.0. Dalam output One Sampel Kolmogrov
Smirnov Test dilihat pada baris Asyim. Sig (2 Tailed). Jika nilainya
56
2009)
b. Uji Homogenitas
apakah sampel yang diambil mempunyai varian yang sama atau tidak
jika probability (sig) > 0,05 dan jika probabilitas (sig) < 0,05 maka data
2. Uji Hipotesis
kebenaran dari yang telah dirumuskan. Uji yang digunakan untuk menguji
kelompok.
kelompok eksperimen/kontrol
eksperimen/kontrol
metode ceramah
Daftar Pustaka