Anda di halaman 1dari 62

PEDOMAN ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PERIODE 2020-2021

MUKADIMAH

Generasi muda sebagai potensi penerus bangsa dalamkelangsungan


kehidupan berbangsa dan bernegara yang mempunyai kewajiban ikut serta dalam
membangun bangsa dan negara dengan bekal pengalaman yang dapat dijadikan
bahan pembelajaran. Pembangunan bangsa dapat terwujud dengan adanya rasa
nasionalisme yang tinggi dari generasi muda bangsa.Maka dari itu, agar
pembangunan semakin maju diperlukan generasi muda yang berkualitas.

Organisasi Kemahasiswaan merupakan wadah pengembangan diri


mahasiswa dalam pengaktualisasian wawasan,peningkatan kecerdasan dan
integritas kepribadian dalam mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan
tridharma perguruan tinggi. Himpunan mahasiswa program studi adalah
organisasi kemahasiswaan yang merupakan badan pelaksanaan pengembangan
penalaran dan keilmuan mahasiswa, sekaligus merupakan wadah kegiatan,
aktivitas dan kreativitas dari generasi muda khususnya para mahasiswa di
lingkup Program Studi.

Maka dari itu, himpunan mahasiswa dapat menjadi ajang bagi para
mahasiswa untuk mengembangkan diri, menggali bakat kepemimipinan dan
keorganisasian, Karena pada kenyataannya hidup berbangsa dan bernegara tidak
lepas dari hal kepemimpinan dan keorganisasian. Hal tersebut dapat menjadi
bekal dan pelajaran yang berguna untuk kehidupan bermasyarakat. Atas dasar
yang tersurat dan tersirat tersebut diatas, maka disusunlah Anggaran Dasar
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas
Teknik Universitas Negeri Makassar.
Pemasukan Rp………….………
Pengeluaran Rp………………….
Sisa saldo Rp………………….

1. Untuk Laporan Bendahara Panitia

Pemasukan Rp………….………
Pengeluaran Rp………………….
Sisa saldo Rp………………….
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang
selanjutnya disingkat HMPS PTP FT-UNM.
2. Penggunaan nama penuh maupun nama singkatan memiliki makna yang
sama.

Pasal 2
Waktu
HMPS PTP FT-UNM didirikan pada tanggal 19 Januari 2013 sampai batas
waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Tempat
HMPS PTP FT-UNM bertempat di Laboratorium Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

BAB II
ASAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Asas
HMPS PTP FT-UNM berasaskan Ideologi Pancasila.

Pasal 5
Sifat
HMPS PTP FT-UNM bersifat lembaga pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat.

Pasal 6
Tujuan
HMPS PTP FT-UNMbertujuan untuk menciptakan kader yang berilmu, unggul
dalam bidang Program Studi, kreatif, bertanggung jawab dan progresif dalam
pembangunan masyarakat PTP FT-UNM.
BAB III
BENTUK DAN STATUS
Pasal 7
Bentuk
HMPS PTP FT-UNM merupakan organisasi Intra Kampus FT-UNM dan satu-
satunya organisasi himpunan di bawah naungan PS-PTP FT-UNM dan
penghimpun masyarakat PS-PTP FT-UNM.

Pasal 8
Status
HMPS PTP FT-UNM merupakan lembaga kemahasiswaan tertinggi ditingkat
PS-PTP FT-UNM.

BAB IV
ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
Organisasi
Struktur organisasi HMPS PTP FT-UNM terdiri dari :
1. Dewan Pelindung
2. Dewan Pembina
3. Dewan PertimbanganOrganisasi.
4. Pengurus harian

Pasal 10
Masa Kepengurusan
Masa kepengurusanHMPS PTP FT-UNM adalah satu periode.

BAB V
TUGAS,FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 11
Tugas
TugasHMPS PTP FT-UNMadalah :
1. MengamalkanTridarma PerguruanTinggi.
2. MembinadanmengembangkanpotensiMahasiswaProgramStudiPendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik UniversitasNegeri Makassar.
Pasal 12
Fungsi
Fungsi HMPS PTP FT-UNM adalah:
1. Sebagaiorganisasipengkaderanmahasiswa PS-PTP FT-UNM.
2. Sebagaiwadahpenyaluraspirasidanpengembangankreatifitasmahasiswa PS-
PTP FT-UNM.
Pasal13
Wewenang
WewenangHMPS PTP FT-UNMadalah :
1. Memberikankritikdansarankepada pimpinanProgramstudiPendidikan
TeknologiPertaniandanpihaklaindengan tetap memperhatikan peraturan
organisasi.
2. Membuatkeputusanataukebijakanorganisasiyangsenantiasamengacupada
peraturan organisasi.
Pasal 14
Tanggung Jawab
HMPS PTP FT-UNM bertanggungjawab atas kelangsungan
mekanismeorganisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 15
Anggota
Anggota adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang terdaftar secara
akademik.
Pasal 16
Masa Keanggotaan
Keanggotaan HMPS PTP FT-UNM akan berakhir apabila :
1. Mengundurkan diri
2. Diberhentikan
3. Tidak mengikuti semester berjalan
4. Telah menyelesaikan studi
5. Meninggal dunia
BAB VII
FORUM-FORUM ORGANISASI
Pasal 17
HMPS PTP FT-UNM memiliki beberapa Forum Organisasi :
1. Musyawarah Program Studi
2. Musyawarah Luar Biasa
3. Rapat Kerja
4. Rapat Koordinasi
5. Rapat Konsolidasi
6. Rapat Pengurus
7. Rapat Bidang
8. Rapat Kepanitiaan
9. Sidang Pleno
10. Sidang Istimewa
11. Sidang Paripurna
BAB VIII
ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
Pasal 18
1. Administrasi pengurus dan anggota
2. Administrasi kepanitiaan
3. Laporan pertanggung jawaban kepanitiaan
4. Laporan pertanggung jawaban kepengurusan
5. Laporan pertanggung jawaban DPO
6. Inventaris
9. Syarat Administrasi Bakal Calon Anggota HMPS PTP FT-UNM
a) Mengisi biodata diri.
b) Foto copy KRS terakhir.
c) Pas foto ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar.
d) Foto copy sertifikat atau surat keterangan telah mengikuti LDK.
e) IPK minimal 3,00 untuk pengurus inti dan 2,75 untuk staf dibuktikan
dengan transkip nilai yang ditanda tangani oleh ketua prodi dan stempel
basah.
f) Tidak mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Industri (PI)
serta tidak menyelesaikan studi (dibuktikan dengan surat pernyataan
bermaterai 6.000).
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 19
Lambang
Lambang HMPS PTP FT-UNM (Gambar dan penjelasan terlampir)

Pasal 20
Atribut
Atribut HMPS PTP FT-UNM berupa :
1. Bendera
2. Pakaian Dinas Harian
3. Pataka

BAB X
PERUBAHAN PEDOMAN ORGANISASI DAN PEMBUBARAN
Pasal 21
Perubahan Pedoman Organisasi
Perubahan Pasal-pasal dan ayat-ayat dalam Pedoman Organisasi hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Program Studidan Sidang paripurna.

Pasal 22
Pembubaran
Pembubaran HMPS PTP FT-UNM hanya dapat dilakukan apabila disetujui
seluruh warga HMPS PTP FT-UNM melalui Musyawarah Program Studi.

BAB XI

PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan Anggaran Dasar (AD) atau Anggaran
Rumah Tangga (ART) HMPS PTP FT-UNM akan diatur dalam ketentuan
tersendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART HMPS PTP FT-UNM.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PERIODE 2020-2021

BAB I
WARGA DAN KEANGGOTAN
Pasal 1
Warga
Warga adalah mahasiswa program studi pendidikan teknologi pertanian fakultas
teknik universitas negeri makassar yang terdaftar secara akademik.

Pasal 2
Keanggotaan
Anggota HMPS PTP FT-UNM adalah :
1. Pengurus
Pengurus adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang masuk
dalam kepengurusan HMPS PTP FT-UNM pada periode berjalan.
2. Formal
Formal adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang telah
mengikuti latihan dasar kepemimpinan HMPS PTP FT-UNM
3. Non Formal
Non Formal adalah seluruh anggota civitas academica PS-PTP FT-
UNM

BAB II
MASA KEPENGURUSAN
Pasal 3
1. Periode Masa Kepengurusan HMPS PTP FT-UNM adalah 9 bulan setelah
ditetapkannya.
2. Berakhirnya Masa Kepengurusan apabila :
a. Mengundurkan diri
Mengundurkan diri dianggap sah apabila mengajukan surat
pemunduran diri secara tertulis
b. Diberhentikan
Diberhentikan karena telah melakukan pencemaran nama baik
organisasi atau menghambatmekanisme kerja organisasi.
c. Telah menyelesaikan studi
d. Meninggal dunia
e. Ayat 1, 2 dan 3 dinyatakan sah apabila dilaksanakan melalui Sidang
Istimewa (SI)
f. Diberhentikan
Diberhentikan karena telah melakukan pencemaran nama baik
organisasi atau menghambatmekanisme kerja organisasi.
g. Telah menyelesaikan studi
h. Meninggal dunia
i. Ayat 1, 2 dan 3 dinyatakan sah apabila dilaksanakan melalui Sidang
Istimewa (SI)

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 4
Pelindung
Dewan pelindung yang dimaksud adalah Rektor UNM dan Dekan FT-UNM serta
Ketua PS-PTP FT-UNM.
Pasal 5
Pembina
1. Dewan pembina diangkat oleh Ketua PS-PTP FT-UNM
2. Dewan pembina berfungsi sebagai wadah pengarahan, konsultasi dan
pembinaan demi lancarnya sebuah kepengurusan.
3. Dewan pembina terdiri dari alumni yang pernah menjabat pengurus HMPS
PTP FT-UNM dan Dosen PS-PTP FT-UNM yang berkompeten, yang
dianggap bisa bertanggungjawab.

Pasal 6
Dewan Pertimbangan Organisasi
1. Dewan Pertimbangan Organisasi ditunjuk melalui forum Musprodi dan di
sahkan di Musprodi.
2. Dewan Pertimbangan Organisasi senantiasa berfungsi sebagai pengawas
pengurus harian dan mengevaluasi kinerja dari kepengurusan.
3. Dewan Pertimbangan Organisasi diambil dari Demisioner kepengurusan
dan terdiri dari Koordinator dan anggota.
Pasal 7
Pengurus Harian
1. Pengurus harian terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara
Umum, Ketua Bidang dan staf-staf.
2. Pengurus Harian merupakan pelaksana kerja-kerja organisasi dan
penyambung lidah masyarakat PS-PTP FT-UNM.
3. Pengurus harian terkecuali Ketua umum diangkat dalam rapat khusus yang
membahas persoalan kepengurusan.
4. Bidang-Bidang terdiri dari :
a. idang 1 (Pendidikan dan Pengkaderan)
b. Bidang 2 (Minat dan Bakat)
c. Bidang 3 (Advokasi dan Jaringan)
d. Bidang 4 (Kewirausahaan)

BAB IV
TUGAS, FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 8
Dewan Pembina
Pembina mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut.
Fungsi :
1. Penengah antara Dewan Pertimbangan Organisasi dan Pengurus Harian
HMPS PTP FT-UNM.
2. Meminta keterangan dari koordinator Dewan Pertimbangan Organisasi dan
Pengurus Harian HMPS PTP FT-UNM.
3. Memberikan masukan dan saran kepada Dewan Pertimbangan Organisasi
dan Pengurus Harian HMPS PTP FT-UNM.

Tanggungjawab :
Bertanggungjawab untuk mendampingi Dewan Pertimbangan Organisasi
dan Pengurus harian HMPS PTP FT-UNM.
Pasal 9
Dewan Pertimbangan Organisasi
Wewenang:
1. Memberi teguran dan mengambil keputusan tentang kepengurusan dan
kebijakan PS-PTP FT-UNM apabila terdapat pelanggaran terhadap
konstitusi lembaga.
2. Memberi saran, usulan, dan pendapat kepada pengurus harian dalam
mengambil sikap kelembagaan.
3. Meminta penjelasan kepada pengurus harian HMPS PTP FT-UNM apabila
ada hal yang dianggap tidak sesuai dengan konstitusi.
4. Meminta dan atau mendesak pengurus harian HMPS PTP FT-UNM untuk
Menindaklanjuti aspirasi dari wargaPS-PTP FT-UNM.

Tanggungjawab:
Dewan Pertimbangan Organisasi bertanggungjawab secara moral kepada
warga PS-PTP FT-UNM dan menyampaikan laporan secara tertulis di
depan forum sidang pleno dan Musyawarah Program studi (Musprodi)
HMPS PTP FT-UNM.

Pasal 10
Pengurus Harian
Tugas :
1. Mengkoordinasikan agenda dan kebijakan lembaga HMPS PTP FT-UNM
atas sepengetahuan dan atau sepersetujuan Dewan Pertimbangan
Organisasi HMPS PTP FT-UNM.
2. Melaksanakan visi, misi, renstra, dan rekomendasi Musprodi dalam bentuk
program kerja dan langkah-langkah strategis lainnya.
3. Menindaklanjuti aspirasi warga PS-PTP FT-UNM yang berkembang atas
sepengetahuan Dewan Pertimbangan Organisasi HMPS PTP FT-UNM.

Fungsi :
1. Menindaklanjuti setiap rekomendasi Dewan Pertimbangan Organisasi
HMPS PTP FT-UNM.
2. Mencari, menyalurkan dan menindaklanjuti aspirasi warga PS-PTP FT-
UNM.

Wewenang :
1. Mewakili warga PS-PTP FT-UNM.
2. Merumuskan dan melaksanakan program kerja dan agenda lembaga sesuai
dengan visi, misi, Renstra Ketua umum dan rekomendasi Musprodi.
3. Memberikan saran dan usul kepada Pimpinan UNM, Pimpinan Fakultas,
PimpinanPS-PTP FT-UNM selama tidak bertentangan dengan konstitusi
organisasi.

TanggungJawab:
Pengurus harian HMPS PTP FT-UNM bertanggungjawab kepada Dewan
Pertimbangan Organisasi dan warga PS-PTP FT-UNM dan selanjutnya
menyampaikan laporan lisan dan tertulis dihadapan sidang pleno dan
Musprodi.

BAB V
MEKANISME KERJA PENGURUS HARIAN
Pasal 11
Ketua Umum
Ketua umum sebagai pelaksana tugas tertinggi di HMPS PTP FT-UNM,
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan amanah Musprodi HMPS PTP FT-UNM.
2. Mengeluarkan rekomendasi dan instruksi.
3. Menjalin kerjasama dengan organisasi lain, perguruan tinggi, dan instansi
lain yang terkait.
4. Apabila ketua umum berhalangan tidak tetap, maka pelaksanaan tugas ketua
umumdiambil alih oleh ketua bidang.
5. Apabila ketua umum berhalangan tetap, maka akan diselenggarakan forum
yang membahas tentang itu.

Pasal 12
Sekretaris Umum
Sekretaris merupakan staf Ketua Umum yang mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut :
1. Membantu Ketua Umum melaksanakan tugas kepengurusan HMPS PTP
FT-UNM.
2. Menangani administrasi dan kesekretariatan.
3. Apabila Sekretaris Umum berhalangan tidak tetap maka Ketua Umum
mengangkat pelaksana tugas Sekretaris Umum.
4. Apabila Sekretaris Umum berhalangan tetap maka Ketua Umum dapat
mengangkat Sekretaris Umum tetap.

Pasal 13
Bendahara Umum
Bendahara Umum merupakan staf dari Ketua umum yang mempunyai tugas
danwewenang sebagai berikut :
1. Membantu Ketua Umum melaksanakan tugas kepengurusan dalam
mengelola keuangan organisasi HMPS PTP FT-UNM.
2. Mengkoordinir kebijakan penggunaan anggaran dalam setiap kegiatan
organisasi dengan sepengetahuan Ketua Umum.
3. Apabila Bendahara Umum berhalangan tidak tetap maka Ketua Umum
mengangkat pelaksana tugas Bendahara Umum.
4. Apabila Bendahara Umum berhalangan tetap maka Ketua Umum dapat
mengangkat Bendahara Umum tetap.

Pasal 14
Ketua-ketua Bidang
1. Kedudukan
a. Ketua Bidang berkedudukan sebagai pelaksana harian Organisasi
dibidang masing-masing dan tidak menjabat sebagai pengurus inti pada
organisasi lain.
b. Apabila Ketua Bidang berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas
Ketua Bidang adalah Anggota bidang yang telah diberi mandat, sampai
Ketua Bidang berada ditempat
c. Apabila Ketua Bidang berhalangan tetap maka untuk mengganti Ketua
Bidang maka harus dilakukan Sidang Istimewa yang dilaksanakan oleh
pengurus.

2. Fungsi
Ketua Bidang berfungsi sebagai penanggung jawab pelaksana program
kerja.

Pasal 15
Sekretaris Bidang
1. Kedudukan
a. Sekretaris Bidang berkedudukan sebagai pelaksana harian administarsi
organisasi dibidang masing-masing
b. Apabila Sekretaris Bidang berhalangan tidak tetap, maka pelaksana
tugas Sekretaris Bidang adalah Anggota bidang yang telah diberi
mandat, sampai Sekretaris Bidang berada ditempat
c. Apabila Sekertaris Bidang berhalangan tetap maka untuk mengganti
Sekertaris Bidang maka harus dilakukan Sidang Istimewa yang
dilaksanakan oleh pengurus.
Fungsi
Sekertaris bidang berfungsi sebagai penanggung jawabadministrasi
organisasi dibidang masing-masing.
Pasal 16
Staf Bidang
1. Kedudukan
StafBidang berkedudukan sebagai pelaksana harian organisasi dibidang
masing-masing
2. Fungsi
Staf Bidang berfungsi sebagai pelaksana harian organisasi dibidang masing-
masing.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 17
Pelindung
Mempunyai hak bicara dan melindungi.

Pasal 18
Pembina
1. Mempunyai hak bicara
2. Mendampingi dan membina pengurus selama satu periode kepengurusan.

Pasal 19
Dewan Pertimbangan Organisasi
1. Mempunyai hak bicara
2. Mendampingi dan Mengevaluasipengurus selama satu periode
kepengurusan.

Pasal 20
Pengurus
1. Memiliki hak bicara dan hak suara.
2. Memiliki hak memilih dan dipilih.
3. Menjaga nama baik organisasi HMPS PTP FT-UNM.
4. Menjalankan amanah Musprodi HMPS PTP FT-UNM.
5. Ikut serta dalam segala hal kegiatan HMPS PTP FT-UNM.

Pasal 21

Anggota Formal
1. Memiliki hak bicara dan hak suara
2. Memiliki hak memilih dan dipilih
3. Ikut serta dalam segala hal kegiatan HMPS PTP FT-UNM
Pasal 22
Anggota Non Formal
1. Memiliki hak bicara
2. Menjaga nama baik HMPS PTP FT-UNM
3. Ikut serta dalam segala hal kegiatan HMPS PTP FT-UNM

BAB VII
FORUM-FORUM ORGANISASI
Pasal 23
Musyawarah Program StudiHMPS PTP FT-UNM
1. Musyawarah Program Studi adalah Forum yang memegang kekuasaan
tertinggi diHMPS PTP FT-UNM

2. Pelaksanaan Musyawarah Program Studi HMPS PTP FT-UNM:


a. Musyawarah Program Studi HMPS PTP FT-UNMdilaksanakan satu
kali dalam satu periode kepengurusan.
b. Peserta Musyawarah Program Studi terdiri anggota HMPS PTP FT-
UNM
c. Musyawarah Program StudiHMPS PTP FT-UNM dianggap sah apabila
dihadiri sekurang-kurangnya 2/3+1 anggota HMPS PTP FT-UNM
d. Apabila poin(c) tidak dipenuhi maka Musyawarah Program
StudiHMPS PTP FT-UNM akan diskorsing selama 2 x 15 menit
e. Apabila poin (d) terlaksana namum poin (c) tidak terpenuhimaka
Musyawarah Program StudiHMPS PTP FT-UNM akan tetap
dilaksanakan meskipun peserta tidak mencukupi 2/3 +1 dari jumlah
anggota HMPS PTP FT-UNM.

3. Pimpinan Musyawarah Program StudiHMPS PTP FT-UNM


a. Yang berhak memimpin jalannya Musprodi HMPS PTP FT-
UNMadalah Steering Committee dan presidium sidang
b. Steering Committee dipilih dan dimandatir oleh pengurusHMPS PTP
FT-UNM.
c. Presidium Sidang diusulkan oleh peserta Musyawarah Program
StudiHMPS PTP FT-UNM

Musyawarah Program Studi HMPS PTP FT-UNM bertujuan untuk :

a. Mendengarkan, mengevaluasi, menetapkan dan mengesahkan laporan


pertanggung jawaban pengurus HMPS PTP FT-UNM.
b. Mendengar hasil pengawasan Dewan Pertimbangan Organisasi atas
kinerja kepengurusan.
c. Merevisi, menetapkan dan mengesahkanPedoman Organisasi
d. Merumuskan rekomendasi mengenai hal-hal mendesak
e. Memilih dan menetapkan Formatur Ketua Umum HMPS PTP FT-UNM
f. Memilih dan menetapkan Dewan Pertimbangan Organisasi
Pasal 24
Musyawarah Luar Biasa
1. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakanjika kepengurusan tidak lagi sejalan
lagi dengan konstitusi HMPS PTP FT-UNM
2. Musyawarah luar biasa hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri 2⁄3+1
dari jumlah anggota HMPS PTP FT-UNM
3. Apabila poin kedua tidak terpenuhi maka musyawarah luar biasa harus
diskorsing dalam tenggang waktu 2 x 15 menit
4. Apabia dalam tenggang waktu yang ditentukan peserta belum memenuhi
syarat 2⁄3+1 maka musyawarah luar biasa dianggap sah ditandai dengan
pernyataan Quorum dari pimpinan sidang.
Pasal 25
Rapat Kerja
1. Rapat Kerja dilaksanakan oleh pengurus guna untuk merumuskan program
kerja dengan merujuk pada AD/ART, GBHO, Rekomendasi dan Juklak
Juknis hasil Musyawarah Program StudiHMPS PTP FT-UNM
2. Rapat Kerja dipimpinoleh Steering Committee
3. Rapat kerja dianggap sah apabila dihadiri semuapengurus dan DPO HMPS
PTP FT-UNM
4. Peserta rapat kerja terdiri dari anggota HMPS PTP FT-UNM.

Pasal 26
Rapat Koordinasi
1. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan dalam upaya untuk
melakukan koordinasi dan konsultasi
2. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Sekretaris Umum HMPS PTP FT-UNM
3. Rapat Koordinasi dianggap sah apabila dihadiri oleh Dewan Pertimbangan
Organisasi dan pengurus inti HMPS PTP FT-UNM
4. Apabila butir ketiga tidak dipenuhi maka Rapat koordinasi akan diskorsing
selama 2 x 10 menit
5. Apabila butir keempat belum terpenuhi maka rapat koordinasi akan tetap
dilaksanakan meskipun peserta tidak mencukupi 90% dari jumlah Pengurus
HMPS PTP FT-UNM
Pasal 27
Rapat konsolidasi
1. Rapat Konsolidasi adalah rapat yang dilaksanakan dalam upaya untuk
melakukan konsolidasi dan konsultasi
2. Rapat Konsolidasi dipimpin oleh Sekretaris Umum
3. Rapat Konsolidasi dianggap sah apabila dihadiri oleh delegasi masing-
masing utusan
4. Apabila butir ketiga tidak dipenuhi maka Rapat konsolidasi akan diskorsing
selama 2 x 10 menit
5. Apabila butir keempat belum terpenuhi maka rapat konsolidasi akan tetap
dilaksanakan.

Pasal 28
Rapat Pengurus
1. Rapat pengurus adalah rapat yang dilaksanakan oleh pengurus untuk
membahas dan mengevaluasi Program kerja
2. Rapat pengurus dipimpin oleh Sekretaris Umum HMPS PTP FT-UNM
3. Rapat pengurus dianggap sah apabila dihadirisemuapengurus HMPS PTP
FT-UNM
4. Apabila butir ketiga tidak dipenuhi maka Rapat Pengurus akan diskorsing
selama 2 x 10 menit
5. Apabila butir keempat belum terpenuhi maka Rapat pengurus tetap
dilaksanakan meskipun tidak dihadiri semua pengurusHMPS PTP FT-
UNM.

Pasal 29
Rapat Bidang
1. Rapat Bidang adalah rapat yang dilaksanakan oleh Bidang-bidang
2. Rapat Bidang dipimpin oleh Sekretaris Bidang
3. Rapat bidang boleh dihadiri oleh Ketua Umum

Pasal 30
Rapat Kepanitiaan
1. Rapat Kepanitiaan adalah rapat yang dilaksanakan oleh kepanitiaan yang
dihadiri oleh pengurus HMPS PTP FT-UNM
2. Rapat Kepanitiaan dipimpin oleh Sekretaris Panitia
3. Rapat Kepanitiaan dianggap sah apabila dihadiri oleh perwakilan masing-
masing seksi yang telah dibentuk
4. Apabila butir ketiga tidak dipenuhi maka Rapat Kepanitiaan akan
diskorsing selama 2 x 10 menit

Apabila butir keempat telah dilaksanakan dan butir ketiga tidakterpenuhi maka
Rapat Kepanitiaan akan tetap dilaksanakan.

Pasal 31
Sidang Pleno
1. Sidang Pleno adalah forum yang dilakukan untuk mengevaluasi kerja
pengurus harian selama setengah periode kepengurusan
2. Sidang Pleno diadakan untuk mengevaluasi hasil pengawasan DPO
3. Sidang Pleno dipimpin oleh Steering Committeeyang dimandatir pengurus
HMPS PTP FT-UNM.
4. Sidang Pleno dilaksanakan oleh DPO dan pengurus HMPS PTP FT-UNM
serta dihadiri oleh anggota HMPS PTP FT-UNM.

Pasal 32
Sidang Istimewa
1. Sidang istimewa adalah sidang yang dilaksanakan untuk memutuskan segala
sesuatu yang dianggap mendesak dan menjadi kebutuhan organisasi seperti
Reshuffle, mutasi pengurus dan lain-lain yang berkenaan dengan itu.
2. Sidang istimewa bertujuan untuk melakukan pembelaan terhadap pengurus
HMPS PTP FT-UNM yang dianggap mencemarkan nama baik atau
mengganggu mekanisme kerja organisasi
3. Sidang istimewa dianggap sah apabila dihadiri 90% dari jumlah pengurus
HMPS PTP FT-UNM
4. Apabila jumlah peserta Sidang Istimewa tidak mencukupi 90% maka Sidang
Istimewa akan diskorsing selama 2 x 15 menit
5. Sidang istimewa dipimpin oleh DPOHMPS PTP FT-UNM
6. Hasil sidang ditembuskan pada sekretaris umum HMPS PTP FT-UNM
Pasal 33
Sidang Paripurna
1. Sidang paripurna adalah forum yang dilakukan untuk merevisi Peraturan
Organisasi yang dilaksanakan oleh pengurus dan DPO HMPS PTP FT-
UNM.
2. Sidang paripurna dianggap sah apabila dihadiri 2⁄3 + 1dari jumlah
pengurus HMPS PTP FT-UNM dan DPO.
3. Apabila jumlah peserta sidang tidak mencukupi 2⁄3 + 1maka sidang
paripurna akan diskorsing selama 2 x 15 menit.
4. Apabila butir ketiga sudah dilaksanakan namun butir kedua tidak terpenuhi
maka sidang paripurna dinyatakan quorum.

BAB VIII
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN
Pasal 34
Administrasi
1) Administrasi pengurus terdiri dari
a. Kode Persuratan:
1) Kode A : Internal Anggota HMPS PTP FT-UNM
2) Kode A1 : Internal LK FT
3) Kode B: Eksternal LK FT
4) Kode B1 : Eksternal UNM
5) Kode C : Surat Keputusan
6) Kode C1 : Mandat
7) Kode E : Sertifikat
b. Jenis-jenis surat yang digunakan :
1) Surat Tugas adalah surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum dan
ditujukan kepada pihak yang ditugaskan untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu yang ditandatangani oleh Ketua Umum.
2) Surat Mandat adalah surat yang berisi pernyataan untuk
mendelegasikan wewenang dalam sebuah tugas tertentu yang
ditandatangani oleh pemandat dan yang dimandat serta diketahui
oleh Ketua Umum.
3) Surat Keputusan adalah surat yang berisi suatu keputusan yang
dibuat oleh pimpinan organisasi berkaitan dengan kebijakan
organisasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris
Umum serta dibubuhi stempel basah.
4) Rekomendasi adalah surat yang dibuat oleh pimpinan organisasi
yang berisi keterangan tentang pribadi seseorang berdasarkan data-
data yang jelas untuk
memenuhi keterangan permintaan dari lembaga lainnya yang
ditandatangani oleh Ketua Umum.
5) Surat Peringatan adalah surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum
yang ditujukan kepada Anggota HMPS PTP FT-UNM ketika tidak
sejalan dengan Peraturan Organisasi.
c. Pedoman persuratan diatur pada Juklak Juknis
1) Administrasi Kepanitiaan
a) Semua Panitia di SK-kan oleh pengurus dan ditandatangani oleh
Ketua Umum danSekertaris Umumserta dibubuhi stempel basah
a) Kegiatan dalam lingkup HMPS PTP FT-UNM
kepanitiaannyadibentuk oleh pengurus HMPS PTP FT-UNM.
b) Laporan pertanggungjawaban dilaksanakan maksimal dua minggu
setelah kegiatan belangsung dan laporan diserahkan pada pegurus
dalam bentuk jilid laminating.
c) Apabila LPJ tidak dilaksanakan sesuai dengan poin (c) maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan tanggung jawab masing-masing
yang terdiri dari:
i. Lewat 1 (satu) minggu panitia inti (Ketua Panitia, Sekretaris
Panitia, Bendahara Panitia dan Koordinator Seksi) dikenakan
teguran I (pertama).
ii. Lewat 2 (dua) minggu panitia inti dikenakan teguran II (kedua)
dan selain panitia inti mendapat teguran I (pertama) disertai surat
teguran organisasi.
iii. Lewat 3 (tiga) minggu panitia inti dikenakan teguran keras dan
panitia lainnya dikenakan teguran II (kedua).
2) Rapat panitia dilaksanakan sesuai dengan kondisi.
3) Dalam hal-hal tertentu pengurus dapat mereposisi struktur panitia.

Pasal 35
Surat Mandat
Pengurus inti yang akan meninggalkan tugas lebih dari 3 hari harus membuat
surat mandat sebagai berikut:
1. Ketua Umum ke Ketua Bidang sesuai jenjang
2. Ketua Bidang ke salah satu staf bidang
3. Sekretaris Umum ke salah satu Sekretaris Bidang
4. Apabila Ketua Umum, Ketua Bidang I, Ketua Bidang II, Ketua Bidang III,
dan Ketua Bidang IV dalam waktu yang bersamaan tidak ada di tempat
maka tugas Ketua Umum dimandatkan ke salah satu anggota bidang.
5. Apabila Bendahara Umum tidak berada di tempat maka tugas dimandatkan
ke salah satu anggota bidang.
6. Pengurus yang dimandati tidak diperkenankan meniggalkan tempat selama
yang memberi mandat belum kembali.
7. Serah terima mandat paling lambat 3 hari setelah pemberi mandat kembali
melalui rapat pengurus yang dibuktikan dengan laporan tertulis dan atau
secara lisan si penerima mandat.
8. Apabila ketua bidang dalam keadaan tertentu tidak dapat membuat surat
mandat maka wajib menyampaikan kepada pengurus dan pemberian
mandat diambil alih oleh Ketua Umum.

Pasal 36
Kesekertariatan
Peralatan dan perlengkapan HMPS PTP FT-UNM merupakan penunjang
mekanisme kepengurusan yang paling mendasar seperti:
1. Sekretariat merupakan wadah yang digunakan untuk mengoptimalkan
tugas dan fungsi organisasi
2. Stempel merupakan tanda pengenal yang digunakan untuk mengesahkan
hasil-hasil yang telah disepakati atau hasil keputusan yang terdiri dari:
a. Stempel Pengurus
b. Stempel Kepanitiaan
3. Palu sidang merupakan alat untuk menetapkan hasil keputusan sidang

BAB IX
LAMBANG,MAKNA DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 37
Lambang
Lambang HMPS PTP FT-UNM terdiri dari :
1. 5 Buah Sudut dengan dasar Warna Hijau
2. Padi
3. Jagung yang berwarna kuning
4. Roda Gigi
5. Circle (Lingkaran)
6. 5 Bintang
7. Buku yang bertuliskan angka romawi
8. 3 segita layar phinisi
9. Garis tepi bentuk dasar logo yang berwarna merah putih
10. Pita Bertuliskan HMPS PTP
11. Rantai yang saling melilit
12. Tali menyerupai lingkaran
13. Tulisan PTP dan FT-UNM

Pasal 38

Makna Lambang
Makna lambang HMPS PTP FT-UNM (Terlampir)
Pasal 39
Atribut
Atribut HMPS PTP FT-UNM terdiri dari :
1. Bendera
Bendera berupa atribut kelengkapan HMPS PTP FT-UNM dengan
menggunakan logo HMPS PTP FT-UNM.
2. PDH (Pakaian Dinas Harian)
a. Dalam mengikuti kegiatan organisasi, pengurus diwajibkan memakai
PDH.
b. PDH terdiri dari baju warna hijau, hitamdan tulisan nama di atas saku
kanan.
c. Saku kantong baju PDH berwarna hitam.
3. Pataka
a. Pataka berwarna dasar hitam dengan logo HMPS PTP FT-UNM
b. Mempunyai rumbai berwarna emas
BAB X
SANKSI-SANKSI
Pasal 40
Sanksi-sanksi
1. Sanksi-sanksi berupa:
a. Teguran dapat berupa teguran lunak dan teguran keras.
1) Teguran lunak berupa teguran secara lisan
2) Teguran keras berupa teguran secara tertulis.
2. Pengurus akan mendapat teguran lunak apabila:
a. Satu kali tidak mengikuti kegiatan program kerja tanpa pemberitahuan
b. Dua kali tidak mengikuti rapat pengurus tanpa pemberitahuan
3. Pengurus akan mendapat teguran keras apabila:
a. Setelah mendapat teguran lunak sebanyak 2 (dua) kali
b. Satu kali tidak mengikuti pleno tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
c. Tiga kali tidak mengikuti rapat dalam satu kepanitiaan tanpa
pemberitahuan.
d. Melanggar AD/ART.
4. Reshuffle/pencabutan hak kepengurusan apabila:
a. Pengurus yang dikenakan reshuffle yang tidak mengindahkan teguran
keras sebanyak 2 (dua) kali sesuai dengan kesepakatan pengurus.
b. Pencabutan hak kepengurusan dilakukan pada sidang istimewa dengan
menghadirkan pengurus yang bersangkutan untuk mengadakan
pembelaan.
c. Apabila melakukan pencemaran nama baik dapat dijatuhkan reshuffle
tanpa melalui prosedur pemberian sanksi.
d. Apabila pengurus tidak menghadiri Sidang Istimewa maka sanksi tetap
dijatuhkan.
5. Sanksi diberikan sesuai dengan jenis dan berat pelanggaran melalui
prosedur.
BAB XI
FORMATLAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 41
Format Laporan Pertanggung jawaban
1. Format Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan :
a. Pendahuluan
b. Kondisi Idealisasi
c. Kondisi Realisasi
d. Pelaksanaan Program kerja
e. Faktor Pendukung dan Penghambat
f. Proyeksi kedepan
g. Penutup
h. Lampiran administrasi, keuangan dan dokumentasi kegiatan.
2. Format Laporan Pertanggung Jawaban Kepanitiaan:
a. Pendahuluan
b. Kondisi Idealisasi
c. Kondisi Realisasi
d. Pelaksanaan Kegiatan
e. Faktor Pendukung dan Penghambat
f. Proyeksi kedepan
g. Penutup
h. Lampiran memuat: administrasi, keuangan, perlengkapan dan
dokumentasikegiatan.

Pasal 42
Laporan Pertanggungjawaban Musyawarah Prodi HMPS PTP FT-UNM
1. Laporan diterima
Laporan Pertanggung Jawaban diterima apabila indikator pencapaian
mencapai 70% .
2. Laporan ditolak
Laporan PertanggungJawaban ditolak apabila laporan pengurus tidak
memenuhi indikator laporan diterima.
BAB XII

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


Pasal 43
Perubahan ART
Perubahan ART hanya dapat dilakukan di Musyawarah Program Studi HMPS
PTP FT-UNM.

BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 44
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dan dijelaskan dalam ART HMPS PTP FT-UNM ini
akan diatur dalam aturan tersendiri yang senantiasa mengacu pada konstitusi.
Lampiran

MAKNA LAMBANG LOGO HMPS PTP FT – UNM

1. 5 Buah Sudut dan Warna Hijau

a) 5 sudut pada gambar, menggambarkan bahwa terdapat 5 bidang


keahlian secara khusus dalam PS-PTP yakni Teknik pertanian,
Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Perikanan dan kelautan, Ilmu
dan teknologi pangan serta Teknologi peternakan perkebunan dan
kehutanan.
b) Warna hijau pada bentuk tersebut merupakan warna yang paling identik
dengan pertanian dan juga warna ID dari pertanian. Selain itu warna
hijau pada gambar di atas merupakan warna hijau muda yang dimana
pada umumnya PS-PTP ini mendidik para benih-benih muda untuk
menjadi lebih baik.

2. Padi,Jagung dengan warna kuning,Circle(Lingkaran) dan Gear

a) Gambar padi melambangkan bidang pertanian yang dimana juga


merupakan ID dari PS-PTP dan jumlahnya 8 bulir yang artinya PTP
terbentuk pada tanggal 8.
b) Gambar jagung melambangkan salah satu hasil pertanian yang terbesar
di Indonesia khususnya di sul-sel, jagung juga di ekspor keluar negeri
dan pada gambar jumlahnya 7 buah yang menggambarkan bulan
lahirnya PS-PTP yaitu pada bulan juli.

c) Warna kuning pada padi menggambarkan warna padi yang


sesungguhnya disaat sudah tua yang dimaksudkan juga agar para
mahasiswa dapat masuk dan tergolong dalam pepatah “SEMAKIN
TUA SEMAKIN MERUNDUK” . Sedangkan warna hijau pada gear
melambangkan teknologi yang diterapkan yakni teknologi (mesin)
pertanian dalam peningkatan mutu, karena warna hijau merupakan
warna ID pada pertanian. Sedangkan warna hijau muda pada lingkaran
yang dimana semakin ke dalam semakin berwarna putih
mengambarkan hati dan tekad yang seperti itu.

d) gigi / gear melambangkan suatu teknologi (mesin) yang digunakan,


diterapkan, atau dengan kata lain selalu mengedepankan teknologi
dalam peningkatan 5 bidang keahlian PS-PTP. Jadi dapat dikatakan
bahwa kombinasi dua gambar tersebut melambangkan ID PS-PTP
yang sesungguhnya yakni teknologi pertanian. dan jumlah gerigi dari
kedua gear tersebut berjumlah 8 yang artinya terdapat 8 tujuan dan
sasaran dalam PS-PTP.

e) Lingkaran luar yang mengelilingi gambar tersebut menggambarkan


bahwa PS-PTP akan selalu tetap ada untuk membekali demi
menciptakan tenaga pendidik yang professional yang berguna bagi
bangsa dan negara.

3. 5 Buah Bintang

a) 5 jumlah bintang menggambarkan bahwa terdapat 5 misi dalam PS-


PTP

b) terdapat 1 bintang yang paling besar yang menggambarkan bahwa


terdapat 1 visi dalam PS-PTP, serta letak bintang yang paling besar
berada di tengah yang menggambarkan bahwa visi dalam PTP
merupakan hal yang paling utama yang ingin dicapai dan sudah
tertanam dengan kuat pada batang tubuh PS-PTP .
4. Buku Bertuliskan Angka Romawi
Buku merupakan pilar utama seorang pelajara baik dasar maupun pelajar
tingkat tinggi karena belajar tanpa buku tidaklah logis. Dan terdapat tulisan
romawi XX (20), dan XI (11) dan jika kita rangkaikan makan akan membentuk
angka 2011 yang berarti tahun terbentuknya PS-PTP .
5. 3 Segitiga Berbentuk Layar Phinisi
Gambar tersebut bermakna ganda yakni pertama merupakan salah satu ID
kebanggaan dari UNM yang dimana artinya PS-PTP berada di bawah naungan
UNM.Sedangkan yang kedua yakni 3 jumlah segitiga juga melambangkan
tridharma PT.
6. Garis tepi bentuk dasar logo yang berwarna merah putih
Menggambarkan bahwa PS-PTP selalu berpegang teguh dan cinta terhadap
tanah air indonesia serta selalu patuh terhadap berbagai kebijakan dan hukum
pada negara demi terciptanya tujuan nasional NKRI
7. Pita Bertuliskan HMPS PTP
Pita menggambarkan suatu kemerdekaan dan memiliki warna hitam yang
berarti terdapatnya cita-cita yang sangat mendalam dan terdapat ketekunan
dalam menggapainya, dan tulisan HMPS PTP merupakan kata yang
mempersatukan mahasiswa PS-PTP yang juga merupakan singkatan dari
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian.
8. Rantai yang saling melilit
a) Rantai tersebut menggambarkan bahwa adanya rasa kesatuan dan
ikatan kekeluargaan yang kuat, serta kekompakan dan sepenanggungan
rasa .
b) Garis pinggir dari 3 rantai tersebut memiliki makna yaitu dimana pada
rantai putih bergaris kuning, kuning bergaris merah, dan merah bergaris
putih yang artinya bahwa adanya rasa saling melengkapi dan menutupi
kekurangan sebagai makhluk sosial pada umumnya sehingga memicu
lahirnya benih kekompakan dan persaudaraa yang tinggi.
c) Ketidaksamaan warna setiap rantai menggambarkan bahwa meskipun
terdapat perbedaan etnis (asal daerah) tiap mahasiswa tapi hal tersebut
tidak akan melunturkan semangat persatuan dan persaudaraan karena
sesungguhnya dalam kebersamaan kita tetap jaya.
9. Tali menyerupai lingkaran
a) Tali menggambarkan ikatan persaudaraan dan persatuan diantara kita
dan bentuknya bulat mengartikan bahwa hal tersebut tak pernah
berujung yang artinya akan tetap selalu ada dalam benak kita.
b) Tali memiliki warna merah yang berarti keberanian dan garis berwarna
putih yang menandakan kesucian, jadi kombinasi warna tersebut
menggambarkan bahwa keberanian dalam arti yang positif .
c) Tulisan PTP tersebut bermakna bahwa logo ini tidak lain merupakan
logo dari PS-PTP. Sedangkan tulisan FT-UNM bermakna tempat atau
lembaga formal PS-PTP awalnya terbentuk.
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI ( GBHO )
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PERIODE 2020-2021

BAB I
PENDAHULUAN
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
Fakutas Teknik Universitas Negeri Makassar mempunyai motivasi dasar yaitu
menghidupkan semangat kerjasama, membangun solidaritas yang positif,
meningkatkan profesionalisme dalam berlembaga dan menciptakan perubahan
yang lebih baik.
Keberadaan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar harus dapat
dirasakan kontribusinya bukan hanya untuk anggota, namun sekaligus untuk
akademisi dan organisasi-organisasi lainnya, masyarakat luas, bangsa dan
Negara serta mampu menempatkan diri sebagai pembaharu terdepan dalam
memajukan Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan HMPS PTP FT-UNM, maka
perlu penjabaran dalam bentuk Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
A. PENGERTIAN
1. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah suatu haluan ikatan dalam
garis besar sebagai aspirasi seluruh anggota yang ditetapkan dalam
Musyawarah Program Studi Himpunan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri
Makassar.
2. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah penjabaran teknis dari
AD/ART dan pedoman umum pelaksanaan program dalam setiap langkah-
langkah kebijakan yang didasari oleh karakteristik dan aspirasi anggota.
3. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) sebagai implementasi dari
AD/ART Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang menyangkut
keseluruhan aspek dinamika ikatan masa kini dan masa mendatang.
Pengaplikasiannya dilakukan secara sistematis yang utuh, terpadu dan
realistis sesuai dengan perkembangan zaman sehingga pada akhirnya akan
terbina insan akademis, humanis, inspiratif, profesional, serta bertangung
jawab terhadap kemajuan dunia organisasi, baik dalam ruang lingkup
mahasiswa, masyarakat, maupun Negara.
B. MAKSUD, TUJUAN DAN LANDASAN
1. Maksud
Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) sebagai kerangka dasar yang
ditetapkan dalam melaksanakan program kerja dan kebijakan lainnya agar
dapat memberikan manfaat dan berguna untuk pencapaian tujuan Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar (HMPS PTP FT-UNM).
2. Tujuan
Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) bertujuan untuk menjadi
landasan pelaksanaan program kerja organisasi dengan tetap mengacu pada
AD/ART HMPS PTP FT-UNM.
3. Landasan
Penyusunan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) ini berlandaskan pada
AD/ART HMPS PTP FT-UNM.
C. MODAL DASAR
Modal dasar pengembangan organisasi merupakan potensi yang dimiliki oleh
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakutas
Teknik Universitas Negeri Makassar yaitu :
1. Ide dasar Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi
Pertanian :
Pertama : Membentuk wadah pemersatu Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknologi Pertanian.
Kedua : Terjalinnya interaksi antara organisasi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknologi Pertanian dengan organisasi
lainnya.
Ketiga : Organisasi ini menyangkut pembinaan, pengembangan,
pengawalan, serta garis kebijaksanaan yang mendukung
proses pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Status dan kedudukan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakutas Teknik Universitas Negeri Makassar diatur
dalam Aggaran Dasar.
3. Wawasan yang luas dan nilai dari organisasi merupakan modal
pengembangan untuk pembangunan potensi yang dimiliki masyarakat
Pendidikan Teknologi Pertanian dan disiplin ilmu kemahasiswaan
(keteknikan).

D. MEDAN BERKIPRAH
Orientasi HMPS PTP FT-UNM sebagai mahasiswa dengan segala
potensinya, yaitu semangat juang militansi, intelektualitas, kecerdasan
emosionalitas, spiritualitas yang tinggi serta kepeloporan. Potensi ini perlu
dikembangkan sehingga menjadi generasi yang tangguh, mandiri, serta
mempunyai kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pengabdian di masyarakat dan Negara.
BAB II
TUJUAN DAN STRATEGI
A. TUJUAN
1. Menghimpun dan menyalurkan potensi kreatifitas mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar.
2. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan semua pihak selama masih
dalam konteks persaudaraan dan solidaritas yang tidak merugikan salah
satu pihak.
3. Ikut serta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemaslahatan masa depan umat manusia.
4. Mensukseskan tujuan organisasi dengan menyusun program kerja yang
sesuai dengan kondisi civitas akademika Program studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
5. Melaksanakan segala kegiatan yang tidak bertentangan dengan asas,
sifat, dan tujuan dari organisasi.

B. STRATEGI
1. Menjalin kerjasama dengan Organisasi yang terkait dengan HMPS PTP
FT-UNM baik dalam lingkup universitas maupun masyrakat umum.
2. Mengoptimalkan kemampuan kinerja, intelektual, dan keterampilan
HMPS PTP FT-UNM.
3. Mengikuti perkembangan informasi bidang Teknologi Pertanian dan
kemahasiswaan dalam lingkup nasional maupun internasional.
4. Menggali potensi dari dalam dan luar organisasi serta menerima
kerjasama dari luar institusi atau organisasi yang bersifat tidak
mengikat.
5. Menyikapi arah kebijakan publik yang berhubungan dengan bidang
HMPS PTP FT-UNM.
BAB III
PROGRAM BERJANGKA
A. PENGERTIAN
Berdasarkan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) maka disusunlah
program berjangka sebagai suatu usaha untuk memberikan arah dan landasan
bagi penyusunan program HMPS PTP FT-UNM secara menyeluruh. Program
berjangka terdiri atas program jangka pendek dan program jangka panjang :
1. Program jangka pendek adalah program HMPS PTP FT-UNM yang
disusun untuk satu periode.
2. Program jangka panjang pada dasarnya adalah program umum HMPS PTP
FT-UNM yang disusun untuk jangka waktu 5 periode kepengurusan guna
memberi arahan bagi penyusunan program jangka pendek (per periode) dan
penyusunannya dilakukan secara menyeluruh, terarah, terpadu dan
berkesinambungan.
B. ARAH DAN SASARAN
Arah program berjangka harus senantiasa mengacu pada konstitusi, nilai-
nilai etis dan hakekat organisasi, sehingga tiga faktor tersebut dapat menjadi
wawasan dalam menentukan langkah-langkah organisasi. Sasaran utama
program berjangka adalah terwujudnya kehidupan organisasi yang aktif,
sehingga partisipasinya dalam mewujudkan kader-kader HMPS PTP FT-UNM
yang professional menuju terciptanya
masyarakat pertanian yang adil dan makmur. Arah dan sasaran program
berjangka ini selanjutnya dibagi dalam :
a) Program Jangka Panjang :
a. Peningkatan kualitas managerial organisasi.
b. Pengembangan potensi kreatifitas, inovasi dan dinamisasi Himpunan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas
Teknik Universitas Negeri Makassar.
c. Peningkatan profesionalisme di semua lini HMPS PTP FT-UNM dalam
bidang sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Membangun dan memperkuat jaringan internal dan eksternal.
e. Pembinaan dan pengawalan secara berkala terhadap mahasiswa program
studi HMPS PTP FT-UNM.
b) Program Jangka Pendek
a. Internalisasi dan kaderisasi HMPS PTP FT-UNM.
b. Realisasi legalitas formal HMPS PTP FT-UNM.
c. Membangun dan memperkuat jaringan internal.
d. Optimalisasi fungsi HMPS PTP FT-UNM.
Pengembangan dan penindak lanjutan penelitian organisasi.
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PERIODE 2020-2021

A. Pendahuluan
HMPS PTP FT-UNM sebagai salah satu lembaga kemahasiswaan di tingkat
prodi diharapkan dalam setiap usaha-usaha pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dapat terlaksana dengan tertib, teratur, bertanggung jawab, efisien,
dan efektif sehingga mekanisme kerja-kerja kepengurusan lembaga dapat
terlaksana dan memudahkan gerak langkah lembaga dalam rangka mencapai
tujuannya. Untuk mendukung mekanisme kerja tersebut, maka diperlukan suatu
patronasi sebagai acuan dan landasan gerak dalam melakukan kerja-kerja
organisasi melalui Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis HMPS PTP FT-
UNM Periode 2020-2021.
B. Tujuan

Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Administrasi HMPS PTP FT-


UNM bertujuan sebagai acuan dasar dalam pengelolaan administrasi HMPS
PTP-FT-UNM dalam rangka menuju tertib organisasi, sehingga akan tercipta
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi terhadap pengelolaan dan pelayanan
administrasi organisasi.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang menjadi Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis


Administrasi ini mencakup :

1. PETUNJUK PELAKSANAAN
a. Mekanisme Penilaian LPJ HMPS PTP FT-UNM
1) Dalam penilaian LPJ HMPS PTP FT-UNM hanya ada dua yaitu, diterima
dan ditolak.
2) Kriteria penilaian penerimaan dan penolakan LPJ HMPS PTP FT-UNM
yaitu, realisasi program kerja, pelaksanaan rekomendasi, aspirasi warga
PS-PTP FT-UNM, kesesuaian dengan Pedoman Organisasi.
3) Setiap poin diberi maksimal nilai 100 kemudian dibagi 3 dan hasilnya
apabila 0-69% dinyatakan ditolak dan 70-100% dinyatakan diterima.

b. Format LPJ Kepengurusan


A. Sampul
B. Mukadimah
C. Kondisi Idealitas Tentang Kepengurusan (Untuk Ketua Umum)
D. Kondisi Realitas Tentang Kelembagaan (Untuk Ketua Umum)
E. Laporan Umum Kepengurusan:
1. Kondisi Kepengurusan
2. Laporan Kerja Ketua Umum
a. Laporan Sekretaris Umum
b. Laporan Bendahara Umum
c. Laporan Bidang-Bidang:
1) Mukadimah
2) Kondisi Idealitas Pelaksanaan Program Kerja Bidang
3) Kondisi Realitas Pelaksanaan Program Kerja Bidang
4) Realisai Program Kerja
5) Faktor Pendukung dan Penghambat
6) Proyeksi Ke Depan
7) Penutup
F. Faktor Pendukung dan Penghambat
G. Proyeksi Ke Depan
H. Penutup
I. Lampiran-lampiran
c. Format LPJ Kepanitiaan
A. Sampul
B. Mukadimah
C. Dasar Pelaksanaan
D. Tujuan
E. Tema Kegiatan
F. Waktu dan Tempat
G. Peserta
H. Sumber Dana
I. Panitia Pelaksana
J. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kondisi idealitas
2. Kondisi Realitas
3. Administrasi dan Persuratan
a. Distribusi Persuratan
b. Administrasi Peserta
c. Administrasi Panitia Pelaksanaan
4. Faktor Penunjang dan Penghambat
5. Daftar Nama-nama Barang Kesekretariatan
K. Keuangan
L. Penutup
M.Lampiran-Lampiran memuat : administrasi, keuangan,
perlengkapan dan dokumentasi kegiatan
d. Mekanisme Penambahan Pengurus
Penambahan pengurus dilakukan dengan persetujuan ketua umum dan diketahui
oleh DPO.
e. Administrasi Kesekretariatan
Administrasi Kesekratariatan adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan disekretariat meliputi penataan terhadap pekerjaan kantoran,
persuratan dan bantuan lainnya, yang dilaksanakana sebagai penunjang supaya
tujuan organisasi dapat dicapai degan lancar.

f. Pedoman Umum Kebendaharaan


1) Budgeting
Rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif (moneter) yang meliputi
sumber dan pengguna sumber daya (financial dan barang) untuk jangka
waktu tertentu. Rencana kerja didasarkan pada program kerja (kegiatan)
yang dibuat yang meliputi; frekuensi pengguna, jumlah pengguna dan
harga. Jenis pembiayaan diantaranya; administrasi umum, transportasi
dan komunikasi, dokumentasi dan publikasi, perlengkapan, komsumsi
dan lainnya.
2) Reporting
Uraian pelaksanaan rencana kegiatan atau laporan hasil kegiatan, dimana
reporting yang baik ialah memiliki unsur-unsur dibawah ini :
a) Transparan (menggambarkan apa adanya kondisi keuangan)
b) Akuntabel (demikian adanya pengelolaan laporan
pengelolaan keuangan)
c) Responsible (bertanggung jawab atas kejadian-kejadian
dalam laporan keuangan)
d) Wajar (tidak ada akal-akalan)
3) Auditing
Verifikasi laporan keuangan lembaga untuk melihat akuntabilitas laporan
keuangan pada saat melaporkan di forum lembaga.

2. PETUNJUK TEKNIS
Petunjuk Teknis (Juknis) Yang Dimaksud Adalah :
a. Mekanisme administrasi Kesekretariatan :
1) Persuratan :
a) Kop Surat
Pada kop surat terdapat hal-hal yang berhubungan dengan identitas
organisasi seperti nama organisasi, alamat, nomor telepon, alamat
website, dan logo organisasi. Adapun contoh susunan atau tata letak
kop surat yang digunakan yaitu :
(1) Sebagai HMPS PTP FT-UNM
(a) Logo HMPS PTP FT-UNM ditempatkan di sudut kanan
atas.
(b) Logo UNM ditempatkan di sudut kiri atas
(c) Nama Lembaga/Institusi, Alamat Sekretariat dan Nomor
Telepon ditempatkan di antara logo UNM dan logo HMPS
PTP FT-UNM.
(d) Tulisan baris pertama HIMPUNAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI berwarna hitam yang di pertebal
(Bold) dengan jenis tulisan (font) Times New Roman
dengan ukuran 14
(e) Tulisan baris kedua PENDIDIKAN TEKNOLOGI
PERTANIAN berwarna hitam yang di pertebal (Bold)
dengan jenis tulisan (font) Times New Roman dengan
ukuran 14
(f) Tulisan baris ketiga FAKULTAS TEKNIK berwarna
hitam yang di pertebal (Bold) dengan jenis tulisan (font)
Arial dengan ukuran 14.

(g) Tulisan baris keempat UNIVERSITAS NEGERI


MAKASSAR berwarna hitam yang di pertebal (Bold)
dengan jenis tulisan (font) Times New Roman dengan
ukuran 14.
(h) Tulisan Alamat Sekretariat dan Nomor Telepon berwarna
Hitam dengan jenis tulisan (font) Times New Roman
dengan ukuran 8. Adapun Penempatan Tulisannya sebagai
berikut:

Gambar 2.1. Kop Surat HMPS PTP FT-UNM

b) Nomor Surat
Nomor surat sangat perlu dicantumkan karena kegunaanya sebagai
berikut:
(1) Untuk memudahkan pengaturan surat, terutama dalam
penyimpanan dan penemuannya kembali.
(2) Untuk mengetahui jumlah surat yang telah dikeluarkan (nomor
surat sekaligus menunjukkan jumlah)
(3) Untuk penunjukkan sumber dalam kegiatan surat-menyurat
dengan cara menunjuk nomor surat yang dibalas atau ditindak
lanjuti
Format No Surat :
Nomor Urut/Kode Surat/Lembaga/Bulan/Tahun
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:
(1) Nomor urut, nomor urut ini menunjukkan jumlah surat yang
telah dikeluarkan (untuk setiap jenis surat) yang terdiri atas tiga
digit.
(2) Kode surat, kode surat ini menunjukkan jenis surat. Berikut
kode-kode yang digunakan yaitu :
(a) Kode A adalah Surat Internal Organisasi yang ditanda
tangani oleh Ketua Umum dan Sekertaris Umum dibubuhi
stempel basah
(b) Kode A1 adalah surat Eksternal organisasi dalam lingkup
fakultas yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan
Sekertaris Umum dibubuhi stempel basah
(c) Kode B adalah surat Eksternal organisasi dalam lingkup
UNM yang ditanda tangani oleh Ketua Umum, Sekretaris
Umum diketahui oleh Ketua Prodi
(d) Kode B1 adalah surat Eksternal UNM yang ditanda tangani
oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum dan diketahui oleh
Ketua Prodi dan PD III FT-UNM
(e) Kode C adalah surat yang berisi suatu keputusan yang
dibuat oleh pimpinan organisasi berkaitan dengan
kebijakan organisasi yang ditanda tangani oleh Ketua
Umum dan Sekertaris Umum dibubuhi stempel basah.
(f) Kode C1 adalah surat yang berisi pernyataan untuk
mendelegasiskan wewenang dalam sebuah tugas tertentu
yang ditanda tangani oleh pemandat dan yang dimandati
serta diketahui oleh Ketua Umum
(g) Kode E adalah surat sertifikat yang ditanda tangani oleh
Ketua Umum, Ketua pelaksana kegiatan dan diketahui oleh
Ketua Prodi serta pihak yang lainnya yang dianggap perlu.
(1) Kode lembaga yaitu “HMPS PTP FT-UNM”.
(2) Kode bulan menunjukkan waktu (bulan) surat tersebut
dikeluarkan yang ditulis dengan angka Romawi,
contohnya Bulan Maret ditulis III.
(3) Kode tahun Masehi meunjukkan waktu (tahun) surat
tersebut dikeluarkan yang dtulis utuh sesuai tahunnya
(misal; 2012, 2013, dst).
Contoh nomor surat :
No. : 023/A/HMPS PTP FT-UNM/III/2019
c) Nomor Surat Kepanitiaan
(1) Penomoran surat panitia dimulai dari 001 untuk semua jenis
surat di setiap kegiatan
(2) Kop surat kepanitiaan ditulis sesuai dengan nama kegiatan
(3) Aturan penulisan surat kepanitian mengikuti aturan penulisan
kepengurusan kecuali pada:
I. Nomor surat.
Contoh nomor persuratan yang memuat:
Nomor:001/PP-RAKER/HMPS-PTP-FT-UNM/A1/IX/2020
II. Keterangan:
001 : Nomor seri surat
PP-RAKER : Kode kepanitiaan
HMPS-PTP-FT-UNM : Kode lembaga
A1 dan B : Klasifikasi surat /kode
surat
IX : Bulan dikeluarkannya surat
2020 : Tahun dikeluarkannya surat
(4) Surat Kepanitian ditandatangan oleh ketua panitia yang berada
disebelah kanan surat dan sekretaris panitia berada pada sebelah
kiri surat serta diketahui oleh Ketua Umum HMPS PTP serta pihak
ketiga (jika diperlukan).
(5) Penandatanganan ketua HMPS PTP harus di paraf terlebih dahulu
oleh Sekretaris Jendral/Sekretaris Kabinet pada posisi kanan nama
pimpinan lembaga..

d) Lampiran Surat
Lampiran surat merupakan kelengkapan sebuah surat. Surat yang
mempunyai lampiran mengemban dua fungsi yaitu menyampaikan
maksud tertentu dan sebagai pengantar untuk lampirannya. Oleh
sebab itu, sesuatu yang dilampirkan seperti brosur, kwitansi, daftar
peminjaman/permohonan barang, atau dokumen lainnya, harus
disebutkan dalam surat.
Pada surat resmi yang ada lampirannya, maka lampiran surat tersebut
pada bagian kiri atas kertas surat, di bawah kop surat dituliskan
“Lampiran Surat No…………(sesuai nomor suratnya)”.
Contoh :
Lampiran Surat No. 023/A/HMPS PTP FT-UNM/III/2019
Penulisan lampiran ditempatkan di sebelah kiri atas kertas surat, di
bawah nomor surat. Penulisan kata lampiran dapat ditulis disingkat
”Lamp.”. Apabila surat yang dibuat tidak ada lampirannya, maka
pada bagian kata lampiran cukup diberi tanda “-“.
Contoh :
Lamp. : 1 (Satu) Eksemplar
Lamp. : -
e) Perihal Surat
Perihal/Hal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca surat
tentang pokok surat. Perihal sama pengertiannya dengan judul pada
karangan lain atau surat dengan system judul seperti surat keputusan,
surat rekomendasi, surat keterangan, dll.
Perihal menggunakan bahasa yang ringkas dan jelas. Isi tulisan
perihal biasanya digaris bawahi atau ditebalkan atau dimiringkan atau
kombinasi dari ketiganya, hal ini dimaksudkan untuk memperjelas isi
surat dan membedakannya dengan tulisan yang lainnya. Kedudukan
perihal pada surat resmi sudah mantap dan tidak ada masalah tentang
posisinya yaitu di bawah lampiran.
Contoh :
Hal : Permohonan menghadiri Acara
f) Alamat Tujuan Surat
Alamat tujuan Surat merupakan kepada siapa surat tersebut hendak
ditujukan. Nama orang atau instansi yang ditujukan surat tersebut
ditulis tebal (bold).
Contoh :
Yth.
Ketua Program Studi
di-
Makassar
(1) Salam Pembuka
Salam pembuka umumnya menggunakan kata:
(a) Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(b) “We Are The Champion”
(2) Isi Surat
Ditinjau dari segi komposisi, isi surat yang paling ideal adalah
terdiri dari tiga macam alinea, yaitu alinea pembuka, alinea
transisi, dan alinea penutup.
(3) Salam Penutup
Salam penutup ini berupa ucapan terima kasih atau Billahitaufik
Wal Hidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
(4) Tanggal Surat
Penulisan tanggal, bulan, dan tahun pada surat resmi harus
lengkap, tidak boleh disingkat atau divariasikan. Nama bulan
tidak boleh diganti angka, karena hal tersebut tidak berlaku
untuk surat resmi. Penulisan secara lengkap ini diperlukan untuk
menghindari kekeliruan atau hal lain yang merugikan. penulisan
tanggal ditempatkan di sebelah kanan setelah salam penutup,
sebelum nama organisasi yang mengeluarkan surat.
Contoh penulisan tanggal:
Makassar, 2 maret 2019
(5) Nama Organisasi yang Mengeluarkan Surat
Nama organisasi atau unit organisasi yang mengeluarkan surat
dalam hal ini Perbakin unhas di tempatkan di bagian tengah
kertas surat setelah tanggal surat. Penulisannya dipertebal (Bold)
dengan menggunakan jenis tulisan (font) Times New Roman
dengan ukuran 12, bold dan menggunakan huruf kapital.
Contoh untuk surat sebagai HMPS PTP FT-UNM:
Pengurus HMPS PTP FT-UNM
PERIODE 2019-2020
(6) Nama, Tandatangan, Jabatan Penanggungjawab dan Stempel
organisasi
Posisi jabatan organisasi penandatangan surat, semakin ke kiri
semakin tinggi jabatan strukturalnya. Kalau hanya ketua dan
sekretaris yang bertandatangan, maka ketua sebelah kiri dan
sekretaris di sebelah kanannya.Jabatan ditulis di atas nama yang
bertandatangan. Nama yang bertandatangan ditulis dengan huruf
Kapital tebal (bold) bergaris bawah . Jabatan ditulis di posisi
bagian bawa Nama dengan huruf kapital setiap awal kata dan
penandatangan ditulis diatas nama penandatangan. Kemudian,
tandatangan di bubuhkan tepat di bagian atas nama yang
bersangkutan.

Pembubuhan stempel organisasi :


Posisi stempel dibubuhkan di sebelah kiri tanda tangan, sedikit
menyentuh di atas tanda tangan sekretaris (bila hanya ada tanda
tangan ketua dan sekretaris) dan tidak dibubuhkan di bagian
tandatangan ketua.
Contoh :

stempel
organisasi
NAMA NAMA
Ketua Umum Skerteris Umum
(7) Footer (catatan kaki) surat bertulisakan “Tujuan HMPS PTP FT-
UNM”, dicetak miring, times new roman, align center (rata
tengah), spasi 1 dan 12pt. Adapun ketentuan-ketentuan umum
yang berhubungan dengan persuratan dan bagian-bagiannya
sebagai berikut:
a) Kertas yang digunakan yaitu kertas putih F4.
b) Jenis tulisan (font) yang digunakan yaitu Times New Romans
ukuran 12.
Gambar 2.2. Format Penulisan surat.
kop surat).

No. : ---------------------------------- (nomor surat)


Lamp. : ---------------------------------- (lampiran)
Hal : ---------------------------------- (Hal/perihal)

Yth.
-------------------------------------- (tujuan surat)
Di_
` ---------------

--------------------- (salam pembuka)


-----------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
-------------------------- (isi surat)
---------------------------------- ( Salam penutup)

-------------------------- (tempat dan tanggal surat)

---------------------------
------------------------------------- (nama organisasi)

Stempel
organisasi
(nama penandatangan)
(nama penandatangan)
(jabatan)
(jabatan)
Gambar 2.3. Contoh surat biasa

No. : 001/B1/HMPS PTP FT-UNM/II/2018


Lamp. : 1 Lembar
Hal : Permohonan Dialog Akademik

Yth.
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
Di_
Tempat

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

“We Are The Champion”

Dengan hormat,
Teriring salam dan doa semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah –Nya dalam menjalankan segenap aktivitas keseharian kita,
Aamiin.
Berdasarkan hasil konsilidasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian, maka dengan ini kami memohon kesedian Bapak/Ibu
utuk untuk mengadakan Dialog Akademik .

Demikian surat ini kami buat, atas perhatian Bapak kami sampaikan
terimakasih.
Wassalamu ’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 3 Februari 2019
PENGURUS HMPS PTP FT-UNM
PERIODE 2019-2020
Stempel
organisasi

NAMA NAMA
Ketua Umum Sekertaris Umum
2) Surat Keputusan (Kode Jenis Surat : SK)
Surat Keputusan dikeluarkan oleh ketua, tergantung pokok permasalahan
atau kegiatan di organisasi. Surat Keputusan ini memuat :
a) Pembentukan, pengaturan, pengesahan, perubahan statute atau
pembubarans uatu organisasi, badan, panitia, tim kerja dan lain-
lainnya.
b) Pelimpahan/penyerahan tertentu kepada seseorang.
c) Penunjukan, pengangkatan, dan pemberhentian anggota organisasi
pada suatu posisi struktural dan sebagainya.
d) Penetapan hal-hal yang bersifat umum dan prinsipal dalam rangka
kebijakan organisasi.
Susunan dan bentuk Surat Keputusan sebagai berikut :
(1) Kop Surat
Kop surat untuk semua jenis surat sama dengan surat biasa.
(2) Kepala surat
Memuat tulisan : SURAT KEPUTUSAN ditulis tebal bergaris
bawah dengan huruf kapital.
(3) Nomor surat
Format No Surat :
Nomor: Nomor Urut/Kode Surat/ Kode Lembaga/Bulan/Tahun
Adapun rangkaian penulisan penomoran surat yang dipakai
berturut-turut yaitu:
(a) Nomor urut
Nomor urut ini menunjukkan jumlah surat keputusan yang
telah dikeluarkan.
(b) Kode surat
Kode surat terdiri dari Internal yaitu Surat Keputusan (kode
C)
(c) Kode lembaga
Kode lembaga yaitu “HMPS PTP FT-UNM”.
(d) Kode bulan
Kode bulan menunjukkan waktu (bulan) surat tersebut
dikeluarkan yang ditulis dengan angka Romawi, contohnya
Bulan Maret ditulis III.
(e) Kode tahun Masehi.
Kode tahun meunjukkan waktu (tahun) surat tersebut
dikeluarkan yang ditulis utuh sesuai tahunnya (misal; 2012,
2013, dst).
Contoh nomor surat untuk HMPS PTP FT-UNM:
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 014/C/ HMPS PTP FT-UNM /II/2019
4) Perihal (tentang) keputusan
Perihal adalah isi surat yang mencerminkan inti keputusan secara
ringkas dan jelas (dibuat dengan huruf kapital semuanya).
Contoh :
Tentang
SUSUNAN PANITIA PENGARAH DAN PANITIA PELAKSANA LDK
HMPS PTP FT-UNM PERIODE 2019-2020
5) Konsideran
Konsideran biasanya terdiri dari kata:
“Menimbang” yang diikuti uraian kalimat mengenai
pertimbangan / tujuan / kepentingan / alasan hingga perlu
dikeluarkan surat keputusan
“Mengingat” yang diikuti dasar oleh dasar peraturan yang ada
hubungannya dengan pembuatan keputusan sehingga
pengeluaran keputusan dapat dipertanggungjawabkan dan
mempunyai landasan hukum yang kuat.
Selanjutnya, sekiranya diperlukan masih dapat ditambah dengan
kata “Memperhatikan” yang diikuti oleh uraian mengenai
ketentuan-ketentuan atau dicantumkan jenis tulisan dinas atau
pendapat pejabat atau kejadian tentang yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan keputusan.
6) Diktum
Diktum diawali dengan kata “Memutuskan”, disusul di sebelah
kirinya dengan kata “Menetapkan” dan selanjutnya diuraikan
diktum tersebut. Apabila diktum tersebut memuat uraian yang
perlu dilampirkan, maka pada halaman terakhir dari lampiran
tersebut harus ditandatangani pula oleh pejabat yang
mengeluarkan keputusan.
7)Kaki surat keputusan
Kaki surat keputusan terdiri dari :
(a) Tempat dimana surat keputusan tersebut dikeluarkan
dengan menyebut terlebih dahulu kalimat “Ditetapkan di
:……….”
b) Tanggal, bulan dan tahun, dimana terlebih dahulu ditulis
dengan kalimat “pada tanggal :……………”
c) Tanda tangan ketua, Nama terang penandatangan dan NPA,
dibagian bawah nama.
Contoh :
Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 21 Februari 2019
Pengurus HMPS PTP FT-UNM
Periode 2019-2020
NAMA
Ketua Umum
d) Tembusan, sebuah surat akan mempunyai tembusan bila
kopian surat dikirimkan kepada pihak ketiga yang ada
sangkut-paut atau keterkaitannya dengan surat yang
dikeluarkan. Kadang-kadang ada pejabat atau pihak
tertentu yang harus mengetahui terbitnya surat karena surat
tersebut menyangkut bidang tugasnya sehingga kepadanya
perlu diberikan tembusan.
Adapun cara penulisan tembusan sebagai berikut :
(1) Penulisannya ditempatkan di sudut kiri bawah (footer)
kertas surat.
(2) Penulisan tembusan dimulai dari jabatan struktural
yang lebih tinggi.
Contoh :
Tembusan Yth;
1. Arsip
e) Jika terdapat lampiran maka pada lembar lampiran, di sudut
kiri atas kertas, disebutkan “ Lampiran Surat Keputusan
Nomor : ……………” kemudian dibawahnya disebutkan
pula mengenai “Perihal atau tentang…………….
Contoh :
Lampiran Surat Keputusan Nomor: 014/C/ HMPS PTP
FT-UNM /II/2019
Tentang
SUSUNAN PANITIA PENGARAH DAN PANITIA PELAKSANA BAKTI
SOSIAL HMPS PTP FT-UNM Periode 2019-2020
Gambar 2.4. Format Surat Keputusan

(kop surat).

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : ------------- (nomor surat)
Tentang
---------------------------(Perihal)------------------------

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa mengharap Ridha Allah SWT, Pengurus HMPS PTP FT-UNM,
setelah:

Menimbang : ---------------------------------------

Mengingat : ---------------------------------------

Memperhatikan : -----------------------------------------

MEMUTUSKAN
Menetapkan :-------------------------------------------

Ditetapkan di : ---------------------
Pada Tanggal : ---------------------

Mengetahui,
Pengurus HMPS PTP FT UNM
Periode 2019-2020

NAMA NAMA
Ketua Umum Sekretaris
Umum

Tembusan:
1.Arsip
2.Yang bersangkurtan

D
Gambar 2.5. Contoh Surat Keputusan
1.

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 014/C/HMPS PTP FT-UNM/II/2019
Tentang
PENGANGKATAN PANITIA PENGARAH DAN PANITIA PELAKSANA BAKTI SOSIAL
HMPS PTP FT-UNM Periode 2019-2020
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan senantiasa mengharap Ridha Allah SWT, Pengurus HMPS PTP FT-UNM, setelah:

Menimbang : 1. Bahwa demi kelancaran dan suksesnya kegiatan


BAKSOS HMPS PTP FT-UNM 2019, dipandang perlu
membentuk panitia pengarah dan panitia pelaksana.
2. Bahwa sebagai salah satu program kerja pengurus
periode 2019-2020.
3. Bahwa sehubungan dengan poin 1 dan 2 maka dipandang
perlu menerbitkan surat keputusan.
Mengingat 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMPS
PTP FT-UNM
2. Visi dan Misi HMPS PTP FT-UNM
Memperhatikan 1. Saran dan usul Anggota HMPS PTP FT-UNM

MEMUTUSKAN

Menetapkan 1. Mengangkat Saudara(i) yang tersebut namanya dalam


lampiran surat keputusan ini sebagai Panitia Pengarah
dan Panitia Pelaksana LDK HMPS PTP FT-UNM
2. Surat keputusan ini disampaikan kepada masing-masing
yang tercantum namanya untuk dilaksanakan dengan
penuh rasa tanggung jawab dan kepada pihak-pihak yang
terkait untuk diketahui.
3. Surat keputusan ini tesebut berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan tidak akan ditinjau kembali kecuali
terdapat kekeliruan di dalamnya.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 21 Februari 2019
Mengetahui,
Pengurus HMPS PTP FT UNM
Periode 2019-2020

NAMA NAMA
Ketua Umum Sekretaris Umum

Tembusan:
1) Arsip;
D
i
t
e
t
a
p
k
3) Surat Mandat (Kode Surat : C1)
Surat Mandat adalah surat pelimpahan wewenang / penyerahan
wewenang kepada pihak tertentu yang dikeluarkan oleh Ketua Umum.
Susunan dan bentuk surat mandat sebagai berikut:
a) Kop Surat
Kop surat untuk semua jenis surat sama dengan surat biasa
b) Kepala surat
Memuat tulisan : SURAT MANDAT ditulis tebal bergaris bawah
dengan huruf kapital.
c) Nomor surat
Format No Surat :
Nomor: Nomor Urut/Kode Surat/ Kode Lembaga/Bulan/Tahun
Adapun rangkaian penulisan penomoran surat yang dipakai berturut-
turut yaitu:
(1) Nomor urut
Nomor urut ini menunjukkan jumlah surat keputusan yang telah
dikeluarkan.
(2) Kode surat
Kode surat yang digunakan yaitu kode “C1”
(3) Kode lembaga
Kode lembaga yaitu “HMPS PTP FT-UNM”.
(4) Kode bulan
Kode bulan menunjukkan waktu (bulan) surat tersebut
dikeluarkan yang ditulis dengan angka Romawi, contohnya
Bulan Maret ditulis III.
(5) Kode tahun Masehi.
Kode tahun meunjukkan waktu (tahun) surat tersebut
dikeluarkan yang dtulis utuh sesuai tahunnya (misal; 2012, 2013,
dst,).
Contoh:
SURAT MANDAT
No.: 007/C1/HMPS PTP FT-UM/XII/2019
d) Isi Surat
Berisi penjelasan pindah jabatan sementara dengan menuliskan nama,
jabatan, dan waktu selama menjabat sesuai yang ditentukan.
f) Tanggal Surat
Penulisan tanggal, bulan, dan tahun pada surat resmi harus lengkap,
tidak boleh disingkat atau divariasikan. Nama bulan tidak boleh
diganti angka, karena hal tersebut tidak berlaku untuk surat resmi.
Penulisan secara lengkap ini diperlukan untuk menghindari kekeliruan
atau hal lain yang merugikan. penulisan tanggal ditempatkan di
sebelah kanan setelah salam penutup, sebelum nama organisasi yang
mengeluarkan surat.
Contoh penulisan tanggal:
Makassar, 2 Maret 2019

g) Tembusan
Penulisan tembusan sama dengan surat keputusan.
Gambar 2.6. Format Surat Mandat

Tentang
(kop surat).

SURAT MANDAT
Nomor : ------------- (nomor surat)

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : -------------------
Jabatan : -----------------------
Memberikan mandat kepada saudara/i :
Nama : -----------------------------
Jabatan : -----------------------------------------------

Sebagai -------------------------------------------- dari tanggal ---------------- sampai


dengan tanggal ------------- dan memiliki kewenangan untuk bertindak sebagaimana
kewenangan yang melekat pada --------------------.
Demikianlah surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

------tanggal-----------

Pengurus HMPS PTP FT-UNM


Periode 2018-2019

NAMA
Ketua Umum

Tembusan
1. Arsip
Gambar 2.7. Contoh surat Mandat

No : 007/C1/ HMPS PTP FT-UNM/I/2019

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Arwanda
Jabatan : Ketua Umum HMPS PTP FT-UNM Periode 2018-2019
Memberikan mandat kepada saudara :
Nama : Andi Muh Saldan
Jabatan : Sekretaris Umum HMPS PTP FT-UNM Periode 2018-2019

Sebagai Pejabat Sementara Ketua Umum HMPS PTP FT-UNM dari tanggal
24 Januari 2019 sampai dengan tanggal 29 Januari 2019 dan memiliki kewenangan untuk
bertindak sebagaimana kewenangan yang melekat pada Ketua Umum HMPS PTP FT-
UNM .
Demikianlah surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, 24 Januari 2019

Pengurus HMPS PTP FT-UNM


Periode 2018-2019

Nama
Ketua Umum

Tembusan:
1) Arsip
4) Surat Teguran (Kode Jenis Surat : TGR)
Surat teguran merupakan teguran tertulis yang diberikan kepada anggota
yang telah melanggar. Surat teguran dikeluarkan oleh Ketua Umum.
Susunan dan bentuk surat mandat sebagai berikut:
a) Kop surat
Kop surat untuk semua jenis surat sama dengan surat biasa.
b) Kepala surat
Memuat tulisan : SURAT TEGURAN ditulis tebal bergaris bawah
dengan huruf kapital semua.
c) Nomor surat
Format No Surat :
Nomor : Nomor Urut/Kode Surat/Kode Lembaga/Bulan/Tahun
Adapun rangkaian penulisan penomoran surat yang dipakai berturut-
turut yaitu :
(1) Nomor urut
Nomor urut ini menunjukkan jumlah surat keputusan yang telah
dikeluarkan.
(2) Kode surat
Kode surat terdiri dari Internal (Kode A)
(3) Kode lembaga
Kode lembaga yaitu “HMPS PTP FT-UNM”.
(4) Kode bulan
Kode bulan menunjukkan waktu (bulan) surat tersebut
dikeluarkan yang ditulis dengan angka Romawi, contohnya
Bulan Maret ditulis III.
(5) Kode tahun Masehi.
Kode tahun meunjukkan waktu (tahun) surat tersebut
dikeluarkan yang dtulis utuh sesuai tahunnya (misal; 2012, 2013,
dst,).
Contoh:
SURAT TEGURAN
Nomor : 013/A/HMPS PTP FT-UNM/II/2019
d) Isi Surat
Berisi penjelasan nama, jabatan yang menerima teguran, alasan
dikenakannya teguran dan syarat serta batas waktu teguran.
e) Tanggal Surat
Penulisan tanggal surat sama dengan surat biasa atau surat mandat
f) Tembusan
Penulisan tembusan sama dengan surat keputusan.
Gambar 2.8. Format Surat Teguran

(kop surat).

S U R A T TEGURAN
Nomor : ------------- (nomor surat)

Atas nama organisasi, dengan ini menerangkan bahwa :


Nama : -------------------
Jabatan : -------------------
merupakan -------------------------------------------------------------------------------.

Terkait dengan --------------------------------------------------------------------------------------.


Maka dengan ini, pengurus memberikan surat teguran pertama kepada saudara dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. ----------------------------------- .
2. Surat teguran ini berlaku mulai tanggal ---------------------------.
3. Apabila dalam kurun waktu tersebut (poin 2), saudara dapat melaksanakan
peraturan sesuai yang tercantum pada poin pertama, maka surat teguran
pertama saudara dinyatakan sudah tidak berlaku.

Demikian surat peringatan ini dibuat agar dapat diperhatikan dan ditaati sebaik mungkin
oleh yang bersangkutan.

------tanggal-----------

Pengurus HMPS PTP FT UNM


Periode 2019-2020

NAMA NAMA
Ketua Umum Sekretaris Umum

Tembusan;.
1) Arsip

Tembusan
1) Arsip
Gambar 2.9. Contoh surat teguran

SURAT TEGURAN
Nomor : 013/A/HMPS PTP FT-UNM/II/2016

Atas nama organisasi, dengan ini menerangkan bahwa :


Nama : Rahman
Jabatan : Ketua Panitia
Merupakan anggota HMPS PTP FT-UNM sekaligus Ketua Panitia pelaksana
kegiatan LDK HMPS PTP FT-UNM.
Terkait dengan laporan Pertanggung Jawaban panitia pelaksana Kegiatan LDK
HMPS PTP FT-UNM telah melewati batas waktu yang diberikan oleh pengurus
HMPS PTP FT-UNM Periode 2018/2019. Maka dengan ini, pengurus memberikan
surat teguran pertama kepada saudara dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Menyelesaikan laporan Pertanggung Jawaban Panitia pelaksana Kegiatan
LDK HMPS PTP FT-UNM.
2. Surat teguran ini berlaku mulai tanggal 9-13 Februari 2016.
3. Apabila dalam kurun waktu tersebut (poin 2), saudara dapat melaksanakan
peraturan sesuai yang tercantum pada poin pertama, maka surat teguran
pertama saudara dinyatakan sudah tidak berlaku.

Demikian surat peringatan ini dibuat agar dapat diperhatikan dan ditaati sebaik
mungkin oleh yang bersangkutan.

Makassar, 9 Februari 2019

Pengurus HMPS PTP FT UNM


Periode 2019-2020

NAMA NAMA
Ketua Umum Sekretaris Umum

Tembusan
1) Arsip

Anda mungkin juga menyukai