Anda di halaman 1dari 2

Selayang Pandang Bulukumba

Bulukumba merupakan satu dari 24 nama kabupaten kota di semenanjung selatan Provinsi
Sulsel yang sebelumnya tercatat sempat menaungi Binamu, salah satu nama wilayah
kecamatan di Kabupaten Jeneponto.

Pada masa itu, Bulukumba juga sempat menanungi Bonthain (Sekarang, Kabupaten
Bantaeng). Baru pada tahun 1059, Bulukumba, resmi ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II.
Penetapan Bulukumba sebagai salah satu daerah tingkat II merujuk pada ketentuan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 Tentang : Pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 Tentang : Lambang Daerah.

Penetapan hari jadi Kabupaten Bulukumba sendiri dilakukan setelah dilaksanakannya


seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan menghadirkan salah seorang ahli
sejarah dan budaya, Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada yang bertindak selaku narasumber.

Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber
(ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal
4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Hari Jadi
Kabupaten Bulukumba.

sejalan dengan terbitnya

secara administratif terletak di wilayah Pemerintahan Provinsi Sulawesi-Selatan.

Latar belakang keterampilan masyarakat kota Bulukumba yang dikenal piawai merancang,
mendesingn, menyusun, dan membuat beragam bentuk, serta ukuran perahu menjadi
alasan utama penyematan predikat kota Butta Panrita Lopi, pada nama daerah yang didiami
oleh kurang lebih 395.560 jiwa tersebut.
Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai 5°40”
Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Sinjai di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone, sebelah
selatan berbatasan dengan Laut Flores, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Bantaeng

DAERAH BERGELIMANG POTENSI DENGAN DAYA DUKUNG KARUNIA, BERUPA KLUSTER


KEKAYAAN SUMBERDAYA ALAM (SDA) MEMADAI DAN MUMPUNI, MENJANJIKAN HARAPAN
KEHIDUPAN, PROSPEK, SERTA MASA DEPAN DALAM KERANGKA UNTUK MENOPANG
PENINGKATAN RODA PEREKONOMIAN WARGA MASYARAKAT.

SECARA UMUM, SERAPAN POTENSI DAN DAYA DUKUNG KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM
(SDA) PANTAI, ANAK SUNGAI, TAMBAK, AREA PERSAWAHAN, HUTAN BAKAU, DANAU,
BERIKUT POTENSI PERIKANAN LAUT KABUPATEN BULUKUMBA MEMILIKI PELUANG YANG
SANGAT BESAR UNTUK DISULAP, DIKELOLAH, DAN DIKEMBANGKAN SEBAGAI DESTINASI
PARIWISATA.

Anda mungkin juga menyukai