Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ORGANISASI

PIAGAM JATI DIRI

Bahwa sesungguhnya Mahasiswa Mesin sebagai bagian integral dari masyarakat merupakan
komponen yang secara langsung bertanggung jawab terhadap aspek penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengusahakan pelestarian yang berorientasi kepada
kepentingan masyarakat Indonesia.
Mahasiswa menyadari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa kurang
dimanfaatkan atas asumsi dasar teknologi untuk kepentingan masyarakat Indonesia di
samping itu pendekatan tingkat penguasaan teknologi mahasiswa mesin Indonesia sebagai
upaya mengantisipasi kesenjangan teknologi.
Memahami hal tersebut di atas, perlu dicapai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperoleh kenyataan dan kebenaran yang bersifat universal dan objektif untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan didasari kemurnian hati, maka seluruh
Mahasiswa Mesin Indonesia menyepakati membentuk FORUM MAHASISWA MESIN
INDONESIA.
Semarang, 1 Oktober 1993

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ORGANISASI

BAB 1
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP AKTIFITAS
Pasal 1
NAMA
Wadah ini bernama FORUM MAHASISWA MESIN INDONESIA yang disingkat
FMMI.
Pasal 2
WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN
FMMI dibentuk di Semarang pada tanggal 1 Oktober 1993, dan berkedudukan di
wilayah Republik Indonesia.
Pasal 3
RUANG LINGKUP AKTIFITAS
Aktifitas FMMI harus selalu berkaitan dengan ruang lingkup ilmu pengetahuan dan
teknologi dan keprofesiannya sebagai Mahasisiwa Teknik Mesin. Hal-hal yang tidak ada
kaitannya sama sekali menjadi urusan masing-masing perguruan tinggi tanpa boleh
mengatasnamakan FMMI.
BAB II
FMMI MEMILIKI BENTUK, SIFAT, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
FMMI
FMMI dijiwai piagam Jati Diri

Pasal 5
BENTUK FMMI
Organisasi ini berbentuk forum dan terikat pada pedoman umum pelaksanaan
organisasi FMMI.
Pasal 6
SIFAT IKATAN FMMI
FMMI memiliki keorganisasian yang ikatan antara anggotanya lebih kepada ikatan
moral, atau gentelment agreement yang didasari semangat solidarity forever.
Pasal 7
TUJUAN FMMI
1.

Mewujudkan peran mahasiswa mesin secara mandiri dan organisasi dalam penguasaan
IPTEK dengan berorientasi pada kepentingan masyarakat Indonesia.

2.

Menjalin komunikasi yang continue antar lembaga kemahasiswaan teknik mesin seIndonesia.

3.

Melaksanakan komitmen piagam Jati Diri.


Pasal 8
USAHA FMMI

FMMI berusaha menggalang dan meningkatkan kerjasama antar lembaga kemahasiswaan


teknik mesin yang ada di Indonesia dan dalam satu lingkungan perguruan tinggi Indonesia.

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 9
ANGGOTA
1. FMMI beranggotakan lembaga kemahasiswaan Teknik Mesin se-Indonesia yang berada
dalam ruang lingkup perguruan tinggi.
2. FMMI tidak menerima anggota kehormatan yang terdiri dari senior FMMI.
Pasal 10
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak Anggota:
1

Setiap angggota berhak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan.

Setiap anggota berhak untuk dipilih dan memilih.

3. Setiap anggota berhak untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh FMMI.
4. Dalam lembaga-lembaga yang ada, akan tetap pada satu institusi dalam penyampaian
suara.
Kewajiban Anggota:
1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik FMMI dengan semangat solidarity
forever.
2. Mentaati dan mematuhi keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh FMMI.
3. Membantu dan memperjuangkan terwujudnya tujuan FMMI.
4. Menjaga etika keprofesian teknik mesin.

BAB IV
ATRIBUT
PASAL 11
LOGO

Arti lambang
Bentuk kotak
Jenis huruf
Huruf m
Arti warna
Merah
Putih
Kuning
Hitam

: melambangkan 4 penjuru mata angin yang tak pernah putus dan


melambangkan kekompakan
: melambangkan kreatifitas dan inovasi mahasiswa mesin
:melambangkan identitas seluruh mahasiswa mesin se-indonesia
:
: melambangkan keberanian teknik mesin
: melambnagkan kesucian dan kebersihan hati yang murni
: mengartikan semangat
: mengartikan kekuatan jiwa
BAB V
KEKUASAAN TERTINGGI FORUM
Pasal 12
KEKUASAAN
Kekuasaan tertinggi forum berada di tangan anggota FMMI.

BAB VI
PERANGKAT TERTINGGI FMMI
Pasal 13
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS)

MUNAS dilaksanakan sekali dalam dua tahun kecuali dalam keadaan khusus yang
menyebabkan penundaan pelaksanaan MUNAS jika disepakati oleh seluruh peserta MUNAS
sebelumnya.

Pasal 14
PERTEMUAN MAHASISWA TEKNIK MESIN (PMTM)

1. PMTM Nasional dilaksanakan minimal sekali dalam dua tahun

bersamaan dengan

MUNAS
2. PMTM Wilayah dilaksanakan minimal sekali dalam setahun sebelum PMTM Nasional
dilaksanakan.
Pasal 15
BADAN PEKERJA NASIONAL (BPN)
1.

BPN adalah Institusi yang ditunjuk oleh MUNAS berdasarkan kesepakatan FORWIL
masing-masing untuk menjalankan fungsi informasi dan pengawasan program kerja

2.

Nasional diwilayahnya.
BPN menyampaikan laporan kerja serta kondisi wilayahny apada MUNAS dan

3.

masakerjanya berakhir setelah menyampaikan laporan tersebut secara lisan dan tulisan.
Dalam menjalankan fungsi-fungsi FORWIL, BPN berhubungan dengan Koordinator
Wilayah (KORWIL).

4. BPN mengadakan koordinasi dengan perwakilan BPN masing-masing wilayah. BPN tuan
rumah menjadi pusat informasi FMMI.

Pasal 16

FORUM WILAYAH (FORWIL)


1. FORWIL wajib melaksanakan Pertemuan Wilayah paling lambat 6 (enam) bulan setelah
PMTM nasional dan wajib melaporkan hasil pada BPN.
2. Bila terdapat informasi ilmiah dan kondisi setiap wilayah, FORWIL wajib memberikan
informasi kepada perwakilan BPN di wilayahnya.
3. Pembagian kordinator wilayah (terlampir).
BAB VII
HAK DAN WEWENANG PERANGKAT FORUM
Pasal 17
MUSYAWARAH NASIONAL

1. Meminta dan mengevaluasi Laporan Pertanggung jawaban BPN.


2. Menetapkan Pedoman Umum Pelaksanaan Organisasi, mengesahkan Garis-Garis Besar
Program Kerja (GBPK) dan rekomendasi.
3. Menetapkan Kebijakan-kebijakan Strategis dan Perangkat Kerja FMMI.

Pasal 18
PERTEMUAN MAHASISWA TEKNIK MESIN (PMTM)
Hak dan wewenang PMTM adalah mengevaluasi program kerja, dan hal-hal yang dianggap
penting.

Pasal 19
FORUM WILAYAH

Hak dan wewenang FORWIL adalah menyelesaikan permasalahan yang timbul di FORWIL
dan bertugas mengkoordinasikan lembaga-lembaga mahasiswa teknik mesin yang ada di
FORWIL melalui KORWIL.

BAB VIII

SISTEM KERJA
Pasal20
Sistem kerja Forum MahasiswaMesin Indonesia (FMMI) adalah system kerja koordinasi.

BAB IX
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
1.

Kebijakan, strategi dan aturan main FMMI baik intern maupun ekstern di bahas dan di
putuskan dalam MUNAS FMMI.

2. Pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, bila tidak tercapai
ditempuh dengan lobying
3. Apabila dalam pengambilan keputusan melalui lobbying belum ada keputusan, maka
diadakan voting.

BAB X
PENUTUP

Demikianlah pedoman umum pelaksanaan organisasi ini dibuat dan selanjutnya dilaksanakan
sesuai dengan mekanisme yang telah di sepakati
Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk pelaksanaan ini akan diatur kemudian.

PROGRAM KERJA

1. Simposium Nasional
a. Perlu diupayakan untuk meningkatkan minat peserta symposium untuk mengirimkan
makalah dengan cara memberikan penghargaan kepada peserta yang memiliki
penilaian tertinggi dan berperan aktif pada Simposium Nasional dengan cara lomba
karya Ilmiah.
b. Setiap FORWIL wajib mengirimkan makalah minimal satu makalah.
c. Meningkatkan penanganan makalah dengan cara:
Panitia PMTM Nasional wajib menggandakan dan menyebarluaskan yang lolos
seleksi kepada seluruh delegasi atau instansi selambat-lambatnya saat PMTM dimulai.
Makalah yang lolos seleksi diprioritaskan pada keotentikan dan tingkat
motivasi serta kelengkapan dari data-data teknis (gambar, spesifikasi, dll). Batasan
jumlah makalah tergantung kebijaksanaan panitia dan waktu penyajian diusulkan satu
sampai tiga jam.
Diusahakan untuk mempublikasikan hasil-hasil simposium dalam bentuk
Proceeding Bulletin, majalah atau media massa lainnya. Mengusahakan kehadiran
pakar atau instansi yang terkait dengan makalah yang telah disimposiumkan ke
instansi terkait (BPPT, LIPI, dll).
Makalah yang sudah masuk seleksi oleh panitia ditampilkan saat pameran
teknologi, inovasi mahasiswa dan interaksi industri.
d. Makalah Simposium Nasional diterima oleh panitia pelaksana selambat-lambatnya
dua minggu sebelum PMTM XX dimulai dan menjaga ke ontetikannya
2. Pameran Teknologi Karya Inovasi mahasiswa dan Interaksi Industri.
a. Perlu lebih memperhatikan lokasi pameran agar lebih representative dengan sasaran
mudah dijangkau masyarakat umum serta menata ruang pameran agar kelihatan
menarik.
b. Barang yang dipamerkan diusahakan dari hasil karya mahasiswa (karya inovasi, tugas
akhir, dll).
c. Perlu diupayakan untuk meningkatkan minat peserta pameran dengan cara:
Setiap institusi wajib mengikuti pameran teknologi yang dikoordinasi oleh setiap
KORWIL.
Tidak membatasi materi yang dipamerkan.

Promosi kegiatan organisasi peserta pameran.


Panitia menyediakan fasilitas yang utama dan diluar hal tersebut diusahakan oleh
panitia penyelenggara.
Memberikan penghargaan kepada peserta pameran terbaik yang penilaiannya
dilakukan oleh tim juri.
Barang-barang yang dipamerkan jangan terlalu kaku pada tema.
Koordinasi pada pihak luar harus ditingkatkan.
d. Peserta pameran mempresentasikan hasil karyanya kepada pengunjung pada saat
pelaksanaan pameran.
e. Kriteria penilaian tim juri disampaikan pada peserta bersamaan dengan proposal
kegiatan.
f. penilaiantimjuridilakukansecaratransparasi
3. Program Study Excursie Mahasiswa Mesin.
a. Program study ekscursie agar tidak cenderung untuk rekreasi.
b. Penanganan pada acara, teknis lebih ditingkatkan.
c. Waktu kegiatan study excursie tidak bersamaan dengan kegiatan yang lain pada
PMTM.
d. Lokasi study excursie disesuaikan dengan tempat dilaksanakannya PMTM.
e. Pemberian kebebasan kepada masing-masing delegasi untuk menentukan wakil yang
ikut dalam study excursie dalam pemilihan lokasi bila mana yang diajukan lebih dari
satu lokasi.
f. Diusahakan sebanyak mungkin peserta PMTM yang dapat mengikuti acara study
excursie tersebut.
4. Training atau Bakti Sosial Keprofesian
Materi dan teknis pelaksanaan diserahkan pada tuan rumah
5. Seminar Nasional
Materi dan teknis pelaksanaan diserahkan pada tuan rumah.

6. Program pada Pertemuan Mahasiswa Teknik Mesin XX se Indonesia


a. Penyelengaraan Tuan Rumah:
1. Mampu melaksanakan simposium, pameran, study excursie, training atau bakti
sosial keprofesian, seminar nasionalatau kegiatan lainnya.
2. Mampu mengupayakan penyediaan fasilitas dan pelayanan yang menekankan
pada solidaritas.
3. Mampu mengupayakan konstribusi peserta utama dengan jumlah

4 orang

ditanggung panitia dan peserta tambahan di tanggung sendiri.


4. Mudah dicapai sarana transportasi
5. Diprioritaskan pada institusi yang belum pernah menjadi tuan rumah.
6. Mencalonkan diri atau dicalonkan.
7. Memiliki tanggung jawab besar.
8. Jika tidak bisa memenuhi kriteria sebagai tuan rumah PMTM seluruh KORWIL
dapat mengambil kebijakan tanpa menunggu PMTM.
9. Tuan rumah terpilih wajib mensosialisasikan kesiapannya kepada seluruh badan
pekerja nasional selambat-lambatnya 1 tahun sebelum pelaksanaan PMTM keXX danMunaske-X.
10. Tuan rumah terpilih wajib mengirimkan proposal kegiatan selambat-lambatnya 6
bulan sebelum kegiatan PMTM XX kepada setiapinstitusi yang tergabung dalam
FMMI.
11. Menyelenggarakan PMTM XX dengan didasari semangat solidarity forever

b. Tema:
Kriteria:
1. Mengacu pada disiplin Teknik Mesin.
2. Bermusyawarah kemasyarakatan
3. Tidak membatasi persepsi bidang studi, tingkat teknologi dan tingkat ekonomi.
Kesepakatan Tema:
Tema diberi kebebasan untuk tuan rumah PMTM XX danMunas ke-X
c. Peyelenggaraan PMTMke- XX dan Munas ke-X dilaksanakan antara bulan September
dan Oktober 2014
7. Program Tambahan

Melaksanakan kunjungan antar institusi kewilayahan lain bila mana bertepatan


dengan kegiatan di wilayah tersebut. Peserta tidak hanya dari S1 non pendidikan,
melainkan S1 kependidikan dan Politeknik (diploma), sebagai dasar pemikirannya
adalah pengadaan transfer informasi.

Perlu ada aturan tambahan tata tertib tentang kedisiplinan peserta dalam mengikuti
semua acara dalam kegiatan PMTMke- XX danMunaske-X.

Apabila ada program tambahan maka diserahkan kepada tuan rumah PMTM ke-XX
danMunaske-X.

Tuan rumah membuat web site atau blog 1 tahun sebelum kegiatan PMTM ke-XX dan
Munas ke-X sebagai sarana bertukar informasi bagi anggota FMMI.

Tuan rumah wajib untuk menghadirkan dan memfasilitasi presidium siding


sebelumnya.

Diadakan suatu pengaplikasian hasil-hasil pameran dalam wujud nyata terhadap


masyarakat.

REKOMENDASI

A.MASALAH INTERNAL FMMI


1. Perlu adanya pembagian dan penjelasan ForWil.
2. Peninjauan kembali kinerja BPN dan Korwil-korwil yang ada.
3. Evaluasi kepanitiaan yang bersifat membangun dalam menyelenggaraan kegiatan
PMTM.
4. Mengadakan kegiatan yang bernialai jual industri pada pelaksanaan PMTM.
5. Perlu meningkatkan rasa solidaritas antar sesama anggota FMMI guna menyikapi
masalah-masalah internal yang dihadapi oleh setiap anggota FMMI.
6. Membangun kinerja FMMI yang lebih baik lagi demi kemajuan anggota FMMI.
7. Melakukan pemekaran terhadap Forwil 10 mengadakan musyawarah wilayah terlebih
dahulu sebelum dilakukan pemekaran.
8. Perlu pengaturan untuk pembentukan FORWIL baru.
9. Perlu adanya penyelanggaaraan diesnatalis pada saat kegiatan PMTM dan MUNAS,
10. Perlu adanya komunikasi antar BPN.

B. MASALAH EKSTERNAL FMMI


1. Di tunjukan kepada Menristek RI untuk merekomendasikan dan melegalitaskan
kegiatan PMTM.
2. Mengadakan Lokakarya Nasional untuk meninjau kembali kurikulum pendidikan
khusus di bidang Teknik Mesin untuk di bahas pada PMTM ke depan berdasarkan
rekomendasi dari setiap hasil musyawarah wilayah.
3. Mengajak Lembaga Jurusan Teknik Mesin di seluruh perguruan tinggi di Indonesia
yang belum bergabung dalam FMMI untuk bergabung dengan FMMI.
4. Perlu adanya data base jurusan Teknik Mesin di DIKTI di seluruh Indonesia untuk
FMMI.
5. Mampu mengusahakan pengadaan dan penyuplaian buku-buku referensi Teknik
Mesin oleh Pemerintah, baik di pusat maupun daerah secara berorientasi kepada
seluruh anggota FMMI.
6. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana bersama yang memadai oleh
pemerintah pusat maupun daerah.
7. Memberi peranan untuk pengakreditasian kampus jurusan Teknik Mesin di setiap
forwil.

Anda mungkin juga menyukai