Anda di halaman 1dari 12

◼1

Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Online (E-library)


Pada SMPN 23 pekanbaru

Yogianto syahputra1
STMIK Amik riau ; admin@stmik-amik-riau.ac.id, (0761)7047891)
Jurusan Sistem Informasi, STMIK Amik Riau, Pekanbaru
e-mail: 12110031806052@sar.ac.id

Abstrak
Perpustakaan SMP Negeri 23 pekanbaru saat ini sama pada umumnya yaitu
fasilitas atau ruangan yang disediakan di sekolah menengah pertama (SMP) untuk
menyimpan, mengorganisir, dan memberikan aksen kepada siswa dan guru terhadap
sumber daya informasi seperti buku,majalah, jurnal, Koran, media digital, dan materi
pendukung lainnya. Perpustakaan SMPN 23 pekanbaru saat ini masih menggunakan
metode manual untuk melakukan pegelolaan data pada perpustakaan sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk setiap prosesnya oleh sebab itu diperlukan sebuah
rancangan enterprise untuk membantu permasalahan yang ada pada perpustakaan untuk
merancang arsitektur enterprise di butuhkan sebuah framework untuk mempermudah
dalam perancangan, penelitan ini akan menggunakan togaf,togaf merupakan kerangka
kerja yang bisa digunakan untuk mengembangkan arsitektur yang diperlukan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan bisnis, TOGAF ADM memiliki siklus sebanyak delapan
tahapan, yaitu: Architecture Vision,.Business Architecture,.Information System
Architecture,Technology Architecture,Opportunities and Solution,Migra t ion
Planning,Implementation Governance,Architecture Change Management namun
penelitian ini hanya menggunakan 6 togaf yaitu preliminary, Architecture
Vision,Business Architecture,Information System Architecture,Technology
Architecture,data architecture.
Kata kunci: Arsitektur Enterprise, Togaf,Togaf ADM,Sistem Informasi

Abstract

The library of SMP Negeri 23 pekanabru is currently similar to typical middle


schools (SMP) libraries, which provide facilities or rooms for storing, organizing, and
providing access to informational resources such as books, magazines, papers,
newspapers, digital media, and other supporting materials. The library of SMPN 23
pekanbaru still uses manual methods for data management, which result in lengthy
processes for each task. Therefore, an enterprise design is needed to address the existing
issues in the library. To design an enterprise architecture, a framework is required to
facilitate the design process. This research will utilize TOGAF (The Open Group
Architecture Framework). TOGAF is a framework that can be used to develop the
necessary architecture for meeting business needs. TOGAF ADM (Architecture
Development Method) consists of eight stages: Architecture Vision, Business
2

Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities


and Solutions, Migration Planning, Implementation Governance, and Architecture
Change Management. However, this research will only utilize six stages of TOGAF,
namely Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information System
Architecture, Technology Architecture, and Data Architecture.
Keywords: Enterprise Architecture, TOGAF, TOGAF ADM, Information System

1. PENDAHULUAN

Lingkungan pendidikan harus mengikuti pertumbuhan teknologi untuk dapat


meningkatkan kualitas pendidikan, terfokus dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikas dalam kegiatan belajar mengajar (Adhar, 2020). Pada perpustakaan hadir
koleksi bahan pustaka yang berbagai macam dan tersedia ruangan untuk membaca
(Prawastiyo & Hermawan, 2020). Perpustakaan mempunyai peran penting untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, penguasaan ilmu pengetahuan dan memberikan
kontribusi terbukanya informasi – informasi tentang ilmu pengetahuan, perpustakaan
seabgai pusat informasi diharapkan memberikan berita yang diperlukan khalayak dengan
akurat dan bermanfaat. Untuk menunjang kegiatan akademik taman baca mempunyai
pilihan pustaka yang jumlahnya mencapai ribuan.(Nurul Anaz & Sari, 2023)

MTs Al Maghfiroh ingin menerapkan era digital pada sistem perpustakaan,


dimana sebelumnya sistem pada perpustakaan di sekolah ini masih bersifat manual,
sehingga membutuhkan waktu yang lama (Praditina, 2013), semua proses dan transaksi
dilakukan secara manual, dimana sistem pengelolaan perpustakaan saat ini belum efektif
dan efesien (Aryanto & Irianto, 2013), Solusi perlu adanya sistem layanan agar proses
pelayanan dan pengolahan bahan pustaka bisa berjalan dengan cepat (Negara & Marlini,
2018), dan agar dapat memberi pelayanan yang baik kepada anggota, petugas
perpustakaan dan pimpinan (Puspitasari, 2016). Kurang memanfaatkan sistem teknologi
membuat fungsi perpustakaan menjadi kurang efektif dan efesien terutama pada
lingkungan sekolah (Taufik, 2017).penelitian yang dibahas Perpustakaan dengan konsep
digital (elibrary) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kendala d ari konsep
perpustakaan tradisional (Atningsih & Sugiarto, 2017). Hasil yang diharapkan sebuah
perpustakaan berbasis web dimana semua sistem atau prosesnya dilakukan secara online
dan tersistem yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja,
(Budihartanti et al., 2019)
Pada SMK N 1 Talang Padang,Semua kegitan administrasi masih dilakukan
dengan proses pembukuan seperti pengolahan bahan pustaka dan pelayanan. Pengolahan
bahan pustaka meliputi pendataan buku, pemberian nomor, pengatuaran tataletak,
penyusunan ke rak-rak, arsip.Solusi Dengan menerapkan otomasi, penelusuran bahan
pustaka juga bisa lebih cepat dan akurat melalui OPAC (Online Public Access Catalog).
Penerapan sistem OPAC (Online Public Access Catalog) pada administrasi perpustakaan
menggunakan pendekatan UXD (User Experience Design) nantinya akan menganalisis
◼ 3

kebutuhan awal sebagai strategy sampai pada tahap akhir yaitu surface dengan hasil yang
akan disajikan dalam bentuk aplikasi perpustakaan
Penerapan sistem OPAC (Online Public Access Catalog) pada perpustakaan dapat
membantu pengelola organisasi perpustakaan dalam mengelola bahan pustaka dan
mengelola data administrasi perpustakaan. Aplikasi perpustakaan ini nantinya akan di
lengkapi dengan katalog untuk memudahkan calon pembaca dan peminjam (siswa/i)
dalam mendapatkan informasi mengenai ketersedian bahan pustaka
Pada Man kota Solok, Pencatatan secara manual dalam peminjaman, pencatatan,
pembuatan laporan,solusi merancang sistem informasi perpustakaan online baik secara
global maupun secara mendetail yang diperoleh melalui literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah sehingga terjadi perpaduan yang komplek antara satu
dengan yang lainnya. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode System Development Life Cycle (SDLC) tipe waterfall. Hasil dari penelitian ini
adalah sebuah aplikasi perpustakaan yang dapat diakses secara online yang memberikan
kemudahan dalam peminjaman, pencatatan, pembuatan laporan dan mengetahui
informasi ketersediaan stok buku yang ada, sehingga mempermudah siswa dan guru
dalam mendapatkan informasi buku di perpustakaan.(Maulana et al., 2018)
Enterprise Architecture adalah penjelasan tentang bagaimana sebuah
organisasi merancang sistem yang mendukung kebutuhan bisnis dan teknologinya untuk
mencapai visi dan misinya serta mencapai hasil yang diinginkan . Arsitektur
digunakan untuk menstrukturkan sistem mencakup jaringan, perangkat keras dan
perangkat lunak yang terintegrasi dengan sebuah aturan dan interface. (Sawitri et al.,
2023)
TOGAF ADM juga merupakan metode yang fleksibel untuk autentifikasi
berbagai teknik pemodelan yang digunakan dalam proses perancangan, karena dapat
disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama proses perancangan
berlangsung.TOGAF didasarkan pada model proses literatif yang didukung oleh best
practicedan sekumpulan aset arsitektur yang bisa digunakan kembali . ADM
merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan
dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga bisa digunakan
sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan
mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi (Sawitri et al.,
2023)

2. METODE PENELITIAN

2.1 literatur review

Perpustakaan online telah menjadi semakin penting dalam menghadapi perkembangan


teknologi dan perubahan perilaku pengguna. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk
menyajikan gambaran komprehensif tentang perpustakaan online, termasuk tren terkini,
manfaat yang ditawarkan, tantangan yang dihadapi, serta peluang yang dapat
dimanfaatkan. Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem manajemen
4

perpustakaan online yang efisien dan mudah digunakan, integrasi teknologi mobile dalam
aplikasi perpustakaan online untuk meningkatkan aksesibilitas, perbandingan berbagai
sistem manajemen perpustakaan online yang ada, implementasi perpustakaan online
berbasis komputasi awan, dan desain dan pengembangan aplikasi perpustakaan mobile.
Melalui literatur ini, dapat diperoleh wawasan dan panduan dalam merancang dan
mengembangkan aplikasi perpustakaan online yang berkualitas.

2.2 Pengumpulan Data


Untuk medapatkan data yang akurat dan jelas dalam penelitian ini, maka perlu
dilakukan pengumpulan data baik data pokok maupun data tambahan . Ada beberapa
metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data :
a.Observasi

2.3 Preliminary
Preliminary Fase merupakan fase awal yang merupakan persiapan sebelum
merencanakan sebuah arsitektur enterprise, fase ini bertujuan untuk menjelaskan setiap
tahapan-tahapan dari kerangka kerja serta metodologi dari setiap perencanaan,
melaksanakan tools arsitektur serta memastian dukungan (komitmen) manajemen(Sawitri
et al., 2023).
Analisis SWOT (Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats) adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
simultan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman Matriks SWOT merupakan
matching tool yang penting untuk membantumengembangkanempat tipe strategi
ancaman. Analisis SWOT menjadi alat yang efektif dalam menginformasikan
pengambilan keputusan strategis dan merencanakan langkah-langkah tindakan yang
relevan
(Kartika et al., 2017)

2. 4 Arsitektur Vision
Pada fase architecture visi ini, diidentifikasi kebutuhan manajemen direpresentasikan
kedalam visi dan misi, tujuan organisasi, ruang lingkup, struktur
organisasi,mengidentifikasi stakeholder serta penggambaran kondisi sistem saat ini.
(Sawitri et al., 2023)
Analisis Value Chain untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam
organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja
berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-
masing unit kerja,
secara diagram value chain Model ini mengidentifikasi poin kritis tertentu dimana
perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi yang paling efektif untuk mencapai
posisi kompetitif. (Sawitri et al., 2023)
◼ 5

2.5 Arsitektur Bussiness


Pada fase ini akan dibahas mengenai kondisi saat ini tentang kegiatan-kegiatan proses
bisnis yang dilakukan pada bidang Perpustakaan SMPN 1 Gunung Toar, serta
mengajukan usulan perbaikan proses bisnis dengan membuatan pemodelan arsitektur
bisnis.(Sawitri et al., 2023)
1) Arsitektur bisnis yang sedang berjalan
Bisnis yang sedang berjalan pada perpustakaan saat ini masih bersifat manual,
sehingga membutuhkan waktu yang lama karena semua proses dan transaksi yang
dilakukan masih secara manual, sistem pengelolaan perpustakaan saat ini belum efektif
dan efesien Semua kegitan administrasi masih dilakukan dengan proses pembukuan
seperti pengolahan bahan pustaka dan pelayanan.
2) Arsitektur bisnis yang di usulkan
Dengan permasalahan sebelumnya maka diperlukan perubahan proses bisnis
dengan menambahkan sistem informasi pada setiap proses bisnisnya.
2.6 Arsitektur Sistem Informasi
Pada fase Information System Architecture akan menguraikan beberapa aspek pada suatu
enterprise, yang meliputi penggambaran arsitektur data dan data aplikasi serta usulan
aplikasi dan pemetaanya untuk setiap fungsi bisnis yang ada pada bidang perpustakaan
SMPN 1 Gunung Toar.(Sawitri et al., 2023)
1. Arsitektur aplikasi
Tujuan yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah mendefinisikan jenis-jenis
sistem aplikasi yang relevan dengan enterprise dan apa yang dilakukan aplikasi-
aplikasi dalam mengelola data dan mempresentasikan informasi ke manusia dan sistem
lain pada organisasi. Sasaran arsitektur sistem informasi pada aplikasi ini adalah
mendefinisikan jenis-jenis utama sistem aplikasi (yaitu sistem informasi-sistem
informasi) yang diperlukan untuk mengolah data dan mendukung bisnis dan
menyatakan aplikasi sebagai kelompok kapabilitas yang mengelola objek-objek data
di arsitektur informasi dan mendukung fungsi-fungsi bisnis di arsitektur bisnis
2. Arsitektur data
Setelah entitas data dari setiap proses bisnis telah dipetakan, maka dilakukan
penyusunan relasi antara entitas data dengan proses bisnis untuk menggambarkan
keterlibatan proses bisnis dalam melakukan modifikasi terhadap entitas data tersebur
seperti create, update, dan retrieved. Nilai untuk setiap cell matriks diisi dengan
ketentuan, yaitu C (Create) yang memiliki arti bahwa proses bisnis terlibat dalam
pembuatan, pemutakhiran, dan penggunaan entitas data. U (Update) yang memiliki arti
bahwa proses bisnis terlibat dalam pemutakhiran, penghapusan, dan penggunaan entitas
data. R (Retrieved) yang memiliki arti bahwa proses bisnis terlibat dalam penggunaan
entitas data
2.7 Arsitektur teknologi
Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi (perangkat
keras dan perangkat lunak) yang diperlukan di lingkungan bisnis agar dapat menjalankan
6

aplikasi berdasarkan arsitektur aplikasi untuk mengelola data berdasarkan arsitektur data
yang telah dibuat.
2.8 Kesimpulan
Dari hasil pengelompokan perencanaan sistem informasi dan aplikasi
perpustakaan yang akan digunakan sebagai instrumen untuk mendukung pengembangan
perpustakaan Smpn23 pekanbaru. Perpustakaan SMPN 23 pekanbaru memiliki harapan,
bahwa dengan adanya perencanaan arsitektur enterprise sistem informasi ini, akan
menghasilkan perbaikan dalam proses kinerja Layanan perpustakaan secara kolektif,
arsitektur sistem informasi pada semua unit organisasi yang terintegrasi d apat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, data dan informasi yang dibutuhkan akan
diproses secara cepat dan tepat, dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Preliminary
Prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan, dibuat tabel principle catalog untuk lebih
menggambarkan prinsip-prinsip yang akan dipakai oleh E-librarr smpn 23 peknbaru
dan menjelaskan tujuan dari setiap prinsip-prinsipnya, seperti dibawah ini:
Kategori Prinsip prinsip
Business Principles Menempatkan kepuasan pengguna sebagai prioritas utama dengan
menyediakan akses mudah, layanan berkualitas, dan pengalaman
yang menyenangkan dalam menggunakan perpustakaan online

Melakukan evaluasi berkala terhadap katalog perpustakaan online


untuk mengukur efektivitasnya, mendapatkan umpan balik dari
pengguna, dan terus meningkatkan kualitas dan kegunaannya .
Data Principles Mengelola koleksi bahan secara efisien dengan menyertakan
informasi lengkap seperti judul, penulis, nomor panggil, dan
informasi lainnya untuk memudahkan pencarian dan identifikasi
bahan.

Menggunakan penyimpanan data yang aman dan melindungi


privasi informasi pengguna sesuai dengan kebijakan perlindungan
data yang berlaku.

Application Principles Memiliki antarmuka yang ramah pengguna dan mudah digunakan,
sehingga siswa dan guru dapat dengan mudah mengakses dan
mencari bahan yang diinginkan.

Memastikan perpustakaan online dapat diakses oleh semua siswa


◼ 7

Technology Principles Melindungi perpustakaan online dari ancaman keamanan dengan


menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, enkripsi data, dan
perlindungan terhadap serangan siber.

enyediakan layanan dukungan teknis yang responsif untuk


membantu siswa, guru, dan staf sekolah dalam mengatasi masalah
teknis atau mendapatkan bantuan terkait penggunaan
perpustakaan online.

3.2 Analisa SWOT


Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman suatu entitas guna membantu perencanaan strategis dan pengambilan
keputusan.

1. STRENGTHS (Kelebihan)
a) Koleksi buku fisik yang dapat diakses secara langsung dan dipijnjam sedangkan
buku digital Aksesibilitas lebih mudah dan cepat karena pengguna dapat
meminjam buku dari mana saja dan kapan saja dan jug dapat menyimpan buku
secara aman tanpa khawatir buku rusak atau hilang.
b) Peminjaman buku secara langsung dapat meningkatkan minat baca dan
mengurangi risiko gangguan internet atau kehilangan koneksi.
c) Ketersediaan koleksi buku langka dan kuno yang mungkin tidak tersedia di
perpustakaan digital sedangkang buku digital Ketersediaan koleksi bukunya
lebih besar dan lebih up-to-date karena perpustakaan digital tidak memiliki
keterbatasan fisik seperti perpustakaan tradisional.
2. WEAKNESSES (Kekurangan):
a) Keterbatasan ruang penyimpanan yang dapat membatasi koleksi buku
sedangkan buku digital Terkadang kurangnya kualitas buku digital dibandingkan
dengan buku fisik, seperti masalah format dan kualitas gambar atau kurangnya
fitur seperti penanda halaman.
b) Terbatasnya ketersediaan buku tertentu yang seringkali dipinjam dan tidak selalu
tersedia sedangkan buku digital Keterbatasan akses bagi mereka yang tidak
memiliki akses internet atau perangkat yang sesuai.
c) Terbatasnya jam operasional
d) Kemungkinan virus dan malware yang bisa mencoba masuk kedalam komputer
atau server yang menyimpan koleksi digital buku

3. OPPORTUNITIES (Peluang):
a) Peluang untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan koleksi buku
dengan berkolaborasi dengan penerbit dan penulis sedangkan buku digital bisa
dengan Adanya kesempatan untuk memperluas cakupan pembaca danmeningkatkan
aksesibilitas dengan menawarkan berbagai bahasa dan koleksi buku yang lebih luas.
8

b) Peluang untuk meningkatkan ketersediaan buku dengan memperluas jam


operasional.
c)Program Khusus dan Acara Perpustakaan buku cetak dapat menyelenggarakan
program khusus, seperti sesi baca cerita, diskusi buku, atau penulis tamu, untuk
menarik minat dan melibatkan masyarakat.
d) Peluang untuk berkolaborasi dengan penulis dan penerbit untuk
mengembangkan buku eksklusif untuk perpustakaan digital.
4. THREATS (Ancaman):
a) Kurangnya minat siswa terhadap membaca buku karena pengaruh media
sosial dan teknologi yang semakin berkembang.
b) Persaingan dari toko buku online yang menawarkan layanan peminjaman
buku digital yang serupa atau bahkan lebih baik.
c) Keterbatasan akses internet yang mungkin membuat beberapa pengguna
beralih ke buku cetak.
d) Ancaman keamanan dan privasi, seperti ancaman virus dan pencurian data
yang dapat memengaruhi pengalaman pengguna dan kepercayaan
masyarakat pada perpustakaan digital.
3.3 value chain
Value chain terdiri dari aktivitas primer yang meliputi inbound logistics, operations,
outbound logistics, marketing and sales, serta service. Selain itu, terdapat juga aktivitas
pendukung yang mendukung jalannya aktivitas primer.

Gambar 1 value chain diagram E-library

3.4 proses bisnis yang diusulkan


3.4.1 Semua Aktor
Siswa bisa langsung mengisi form untuk membuat kartu perpustakaan jika ingin
meminjam buku secara fisik dan pembuatan kartu perpustakaan juga untuk
◼ 9

mendapatkan id dan password untuk melakukan semua transaksi yang ada pada
aplkasi,siswa bisa mencari buku yangdiinginkan,meminjam buku secara online,dan juga
mengetahui buku tersebut tersedia apa tidak pada perpustakaan.

Gambar 2 proses bisnis yang diusulkan

3.4.2 per-kegiatan

Gambar 3 proses per kegiatan pada pendaftaran siswa yang sedang berjalan

3.5 Arsitektur Data


Dibawah ini adalah tabel arsitektur data pada proses peminjaman buku di perpustakaan
10

Bisnis Data Aplikasi

Buat kartu perpustakaan Kartu perpustakaan E-LIBRARY

Pencarian buku Buku yang diinginkan E-LIBRARY

Peminjaman buku Buku yang dipinjam E-LIBRARY

Pendataan peminjaman Data yang meminjam buku dan Database


pengembalian buku mengembalikan buku

Pengingat jadwal Batas peminjaman email email


pengembalian buku
Tabel 1Arsitektur Data

3.6 Arsitektur aplikasi yang sedang berjalan


Di bawah ini adalah arsitektur aplikasi yang sedan berjalan

Aplikasi Modul/fitur

E-library • Login E-library,menu utama (Nama


pengguna,peminjaman,pengembalian,,persediaan
buku,logout.
.

E-library,Kartu • Pendaftaran kartu perpustakaan


perpustakaan • Submit form pendaftaran kartu perpustakaan
E-library,Pencarian
buku • Search buku (judul buku,penulis buku)
E-library,peminjaman
buku
• Button peminjaman
• Transaksi peminjaman(status peminjaman,tanggal
pengembalian)

Pengembalian buku
• Pengingat waktu peminjaman buku (email)

Tabel 2. Arsitektur aplikasi yag sedang berjalan


◼ 11

3.7 Arsitektur aplikasi

Gambar 4 Arsitektur sistem aplikasi

4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas yang sesuai dengan tahapan
dan proses penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
TOGAF-ADM yang digunakan sebagai alat (tools) untuk pembuatan dan perancangan
arsitektur enterprise pada penelitian ini, telah menghasilkan rancangan model arsitektur
1. Dengan adanya sistem informasi e-library pada SMPN 23 pekanbaru diharapkan
dapat membantu anggota perpustaakaan dan pustakawan Dengan memanfaatkan
penggunaan internet memudahkan anggota memperoleh data yang diinginkan secara
cepat, dimana anggota tidak perlu datang keperpustakaan untuk mengetahui informasi
data-data buku, dan dapat meminjam buku kapan saja dan dimana saja secara online dan
dengan data yang terupdate. Bagi pustakawan, dengan penerapan sistem ini juga
memudahkan dalam pengelolaan dan pemberian laporan secara tepat dan cepat, dimulai
dari laporan anggota,
laporan peminjaman, laporan pengembalian dan laporan data-data buku yang ada di
perpustakaan.
2. perancangan arsitektur sistem informasi menggambarkan arsitektur data dan data
aplikasi serta usulan aplikasi dan pemetaanya untuk setiap fungsi bisnis yang ada pada
bidang perpustakaan SMPN 23 pekanbaru
12

3. perancangan arsitektur bisnis membahsa mengenai kegiatan-kegiatan proses bisnis


yang dilakukan pada bidang Perpustakaan SMPN 23 pekanabaru saat ini dan yang akan
diusulkan
5. SARAN

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memiliki saran sebagai berikut:


1. Melanjutkan tahapan yang dilaksanakan oleh TOGAF ADM meliputi Peluang dan
Solusi, Perencanaan Migrasi, Tata Kelola Implementasi, Manajemen Perubahan
Arsitektur dan Manajemen Persyaratan untuk perbaikan yang lebih baik dalam
implementasi EAP Perpustakaan SMPN 23 pekanbaru
2. penelitian yang dilakukan tidak memuat use case,class diagram agar dapat menjelaskan
proses bisnis
3. Pengembangan dan implementasi aplikasi perpustakaan dapat dilakukan secara
bertahap yang disarankan untuk memprioritaskan kebutuhan aplikasi perpustakaan
STMIK Dumai dan memastikan bahwa New Aplikasi Perpustakaan dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan organisasi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini dan penulisan
jurnal ini. Tanpa bantuan dan dukungan mereka, penelitian ini tidak akan mungkin
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

Budihartanti, C., Tuslaela, ;, Elok, ;, & Aeni, N. (n.d.). SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN ONLINE(E-
LIBRARY) PADA MTs AL MAGHFIROH PEKAYON. www.nusamandiri.ac.id
Budihartanti, C., Tuslaela, ;, Elok, ;, & Aeni, N. (2019). SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
ONLINE (E-LIBRARY) PADA MTs AL MAGHFIROH PEKAYON. JURNAL ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMPUTER, 4(2), 145–150. www.nusamandiri.ac.id
Kartika, R., Stikom, W., Jalan, B., & Puputan, R. (2017). Konferensi Nasional Sistem & Informatika .
Maulana, I. T., Suardinata, & Ramadani, F. (2018). Sistem Informasi Perpustakaan Online di Man Kota
Solok. In JURNAL INFORMATIKA UPGRIS (Vol. 4, Issue 2).
Nurul Anaz, M., & Sari, R. (2023). Rancang Bangun Aplikasi Perpustakaan Pada SMP Negeri 39 Kota
Bekasi Berbasis Android. In Jurnal (Vol. 5, Issue 1).
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/infortech16
Sawitri, P., Indriyani, W., Anggraini, Y., Studi Sistem Informasi, P., & Dumai, S. (2023).
PERENCANAAN ARSITEKTUR STUDI KASUS PERPUSTAKAAN STMIK DUMAI
DENGAN METODE FRAMEWORK TOGAF. Jurnal Sistem Informasi Kaputama (JSIK), 7(1).

Anda mungkin juga menyukai