Kata kunci: saluran pengelak, aliran Diversion channel is one part of the dam component which functions to divert the flow of the
turbulen, penampang bergerigi river during construction work. One of the conditions for the diverter building is to be able to
drain river water properly, so it is necessary to know the flow characteristics in the diversion
channel to see how the flow conditions occur in the diversion channel. This study aims to
examine the flow characteristics in the Tapin Dam diversion channel due to the design of the
canal tunnel using tooth shapes, by modeling the relationship between flow characteristics
(velocity profile, pressure drop profile, and turbulent kinetic energy profile) from the jagged
canal dimensions using numerical computational analysis with the help of CFD
(Computational Fluid Dynamics) software. ). From the modeling results, it will be known the
effect of channel dimensions on flow characteristics in the diversion channel
1
2 Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
a. Analisis Sensitivitas
Proses ini dilakukan untuk menentukan pengaruh ukuran
mesh pada hasil dan untuk menentukan resolusi optimal,
Gambar 2. Desain Saluran Bergerigi yang merupakan kompromi antara keakuratan hasil dan
Data aliran yaitu debit (Q) perencanaan saluran untuk waktu komputasi yang diperlukan. Pengujian dilakukan
menentukan nilai kecepatan pada inlet saluran. Data-data dengan mensimulasikan grafik profil kecepatan aliran pada
tersebut digunakan sebagai input dalam permodelan outlet saluran pengalak bagian lurus x = 75 m . Konfigurasi
numerik. Data parameter hidraulik meliputi kecepatan aliran domain numerik dijelaskan dengan syarat batas sebagai
(v) dari penelitian eksperimen sebelumnya digunakan untuk berikut:
validasi.
2.2 Setting Model Numerik
Penelitian ini menggunakan permodelan numerik dengan
program OpenFOAM. OpenFOAM untuk menyelesaikan
kasus incompressible. Dalam penelitian ini, digunakan model
2D. Spasial arah x dan z, komponen y tidak ditinjau. Data-
data digunakan sebagai input diantaranya geometry saluran,
data aliran meliputi debit rencana (Q), dan parameter
hidraulik meliputi profil kecepatan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap setting Gambar 3. Kondisi Batas Penelitian
model yaitu membuat geometri pelimpah, mengatur physical Pada penelitian ini analisis pengaruh ukuran mesh
parameter, membuat mesh, mengatur kondisi awal model dan terhadap hasil numerik dilakukan dengan mempelajari
boundary condition. pengaruh penggunaan mesh berukuran 0.40 x 0.39 m dan
2.3 Running Model mesh 0,20 x 0,19 m terhadap kecepatan saluran pada saluran
Running model atau solving dilakukan setelah dilakukan lurus (x = 37 m) yang di bandingkan terhadap jari-jari (r)
setting model atau pre processing. Simulasi dilakukan hingga saluran dengan model simulasi laminar, Hasil simulasi
aliran stabil. Hasil simulasi dalam penelitian ini yaitu numerik akan dibandingkan dengan hasil eksperimen melalui
kecepatan aliran (v). Hasil simulasi model tersebut perlu uji keandalan model menggunakan nilai RMSE.
dikalibrasi dengan penelitian eksperimen sebelumnya untuk Tabel 1. Rekap Nilai RMSE Model Laminar
memperoleh tingkat akurasi yang tinggi. Simulasi Model Laminar
Ukuran Mesh 0,40 x 0,39 0,20 x 0,19
2.4 Validasi Model dan Uji Keandalan Model
Nilai RMSE 0.185 0.063
Dalam penelitian ini, proses validasi menggunakan hasil
Nilai RMSE pada simulasi dengan mesh 0,40 x 0,39 m
eksperimen penelitian aliran melalui pipa oleh Jordi
yaitu 0,185, sedangkan nilai RMSE pada simulasi dengan
Casacuberta Puig, parameter yang divalidasi yaitu kecepatan
mesh 0,20 x 0,19 m yaitu 0,063. Model dikatakan valid atau
aliran (v). Uji keandalan model dilakukan untuk mengetahui
memiliki akurasi tinggi apabila inilai RMSE mendekati 0.
tingkat akurasi model. Persamaan yang digunakan untuk uji
Dari hasil nilai RMSE untuk kedua jenis mesh dihasilkan
keandalan model adalah persamaan Root Mean Square Errors
kesimpulan bahwa ukuran mesh yang lebih kecil
(RMSE). Model dikatakan akurat apabila nilai RMSE
menghasilkan performa yang lebih baik.
mendekati nol (0) yang artinya hasil model numerik
3.2 Proses Komputasi Penelitian
mendekati model eksperimen. Apabila hasil permodelan
Analisa saluran pengelak dengan bentuk gerigi akan
eksperimen dan permodelan numerik OpenFOAM
ditampilkan berupa data kualitatif berupa visualisasi aliran
menghasilkan nilai RMSE yang tidak mendekati angka
berupa kontur yang terjadi pada aliran yang mengalir pada
tersebut, maka diperlukan simulasi kembali dengan
pemodelan aliran menggunakan simulasi aliran turbulen dan
mengubah mesh atau parameter-parameter lain yang
laminar dengan ukuran mesh 0,49 x 0,38 dan 0,24 x 0,19.
mempengaruhi model. Simulasi dilakukan hingga model
Kemudian data kuantitatif yang akan ditampilkan berupa
mencapai tingkat akurasi yang tinggi.
grafik profil kecepatan dan grafik tekanan menggunakan
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Kalibrasi Model Numerik pada OpenFOAM
4 Nama penulis1 dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
https://www.researchgate.net/publication/2863598
61
[7] Nurrohman, Muhammad Nizar (2017). Analisi
Lapisan Batas untuk Mengetahui Pertumbuhan
Marine Fouling pada Lambung Kapal Bawah
Garis Air dengan Menggunakan Program CFD.
Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Surabaya
[8] Izzati, Afkarina (2021). Permodelan Numerik
Aliran pada Pelimpah BErtangga Menggunakan
Program OpenFOAM. Tesis. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Surabaya.