Standar Direktur RSIA Setya Bhakti Prosedur Operasional 28 MARET 2018 dr. Maridi kartasasmita, SpB Serangkaian tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis / pramedis Pengertian terhadap pasien di dalam ambulance
Tujuan 1. Untuk memindahkan pasien dengan aman tanpa memperberat
keadaan pasien kesarana kesehatan yang lebih memadai. 2. Meninggkatkan kualitas pelayanan tenaga medis / pramedis di ambulance. Kebijakan 1. Transportasi di sediakan atau di atur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien 2. Pelayanan kasus emergency diidentifikasi dan dilakukan oleh tenaga medis yang bersetifikat dan kompeten di instalasi gawat darurat 3. Semua kendaraan yang di gunakan untuk transportasi baik kontrak maupun milik rumah sakit dilengkapi dengan kebutuhan pasien yang di bawa 4. Rumah sakit menentukan tim medis yang bertanggung jawab selama proses rujukan serta perbekalan dan pralatan apa yang di butuhkan Selama transportasi. 1. Mempersiapkan pelayanan : a. Memastikan tempat tersedia menghubungi di rumah sakit yang ditujui dengan menelpon . b. Memastikan kondisi ambulance telah siap untuk pelayanan Prosedur ( lihat SOP ambulance dan driver ) c. Memastikan alat-alat medis dan non medis di ambulance dalam keadaan rapi. Siap pakai dan melaksanakan ceklist daftar tilik peralatan medis dan non medis di ambulance . d. Mencatat nama petugas yang berangkat ( pada daftar petugas ) pada buku register rujukan . e. Petugas mencuci tangan ( lihat SPO mencuci tangan ) f. Petugas memakai alat pelindung diri
2. Melaksanakan serah terima pasien dari tempat / lokasi awal
ambulance : a. Petugas mendatangi lokasi . menemui petugas di lokasi pelayanan awal . b. Memberi salam. Menyapa dan memperkenalkan diri sebagai petugas ambulance c. Menanyakan / konfirmasi identitas pasien yang akan di angkut dengan ambulance, meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,diagnosis sementara. d. Mencatat instruksi dokter tentang hal-hal yang harus diperhatikan / diberikan kepada pasien selama perjalanan . e. Memcatat jenis dan dosis obat serta alat yang diperlukan pasien selama perjalanan. f. Mencatat keadaan pasien sebelum berangkat, meliputi diagnosis, tanda vital ( kesadaran . tensi. Nadi.suhu.kecepatan respirasi ) dan problem yang sedang dihadapi ( mencukup problem airway, circulation ) g. Menanyakan kondisi umum pasien apakah pasien telah siap dipindahkan ke ambulance antara lain : “apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ambulance?” .
3. Memindahkan pasien dari tempat / lokasi awal ambulance :
a. Memastikan kondisi pasien dalam keadaan siap untuk dipindahkan ke ambulance dengan cara melakukan pemeriksaan A,B,C ( lihat SPO pemeriksaan ABC ). b. Mengambil branker dari ambulance dan di bawa ke lokasi pasien berada c. Memindahkan pasien ke branker ( lihat SPO memindahkan pasien ) d. Memasukan branker berisi pasien ke dalam ambulance e. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin didalam ambulance f. Petugas menggambil posisi sesuai dengan tugasnya g. Driver duduk dikursi pengemudi
4. Pasien di damping petugas kesehatan yang mampu mengawasi dan
antisipasi kegawatdaruratan. 5. Di dalam ambulance tersedia sarana prasarana life saving ( sesuai kondisi pasien ). 6. Adanya komunikasi antar petugas yang ada di ambulance dengan rumah sakit perujuk 7. Pengoprasian mobil ambulance dicatat dalam catatan perkembangan pasien surat rujukan . 8. Petugas memberi komando kepada driver agar ambulance segera berjalan. Lampu rotator dinyalakan. Sirene dibunyikan menyesuaikan kondisi jalan 9. Mempertahankan kondisi pasien meliputi : airwy, breathing , circulation agar stabil dalam selama perjalanan 10. Melakukan observasi dan mencatat perubahan – perubahan yang terjadi, bila perlu menghubungi IGD yang akan di tuju 11. Melakukan tindakan apabila ada gangguan pada airwy,breathing,circulation 12. Mencacat keadaan pasien setelah tiba dirumah sakit tujuan 13. Setelah tiba di tempat tujuan, melakukan serah terima kepada petugas di tempat tujuan Unit Terkait Bagian pengemudi