Anda di halaman 1dari 61

LANGKAH 3

MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI

Dr. May Hizrani, MARS – IKPRS PERSI


WORKSHOP KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Hotel Santika Premiere Jakarta, 27 – 28 Juli 2023
C U R I C U L U M V I T A E : dr. May Hizrani,MARS
Tempat/ Tanggal Lahir : Yogyakarta, 20 Mei 1962

PENDIDIKAN :
S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 1981 – 1988
S2 KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT, FKM UI 2000 -2002

PENGALAMAN KERJA :
DIREKTUR PELAYANAN RSMMC 2019 – OKTOBER 2022
DIREKTUR PSDM & UMUM 2017 - 2018
DIREKTUR KEUANGAN 2014 - 2017
DIREKTUR MARKETING KOMUNIKASI
DIREKTUR PENUNJANG 2010 - 2014
DIREKTUR PT KAM 2012 - 2018
DIREKTUR PT BKM 2008 - 2010

PENGALAMAN ORGANISASI :
IKPRS PERSI
SURVEYOR KARS
KOMPARTEMEN MANAJEMEN KLINIS IRSJAM 2017 - 2020
DASAR HUKUM

1. Undang – Undang No.44 tahun 2009


▪ Pasal 43 Keselamatan Pasien
2. PerMenKes RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
▪ BAB III Penyelenggaraan Keselamatan Pasien
▪ Bagian Kesatu : Standar, Tujuh Langkah Menuju dan Sasaran Keselamatan Pasien
▪ Pasal 5 ayat ayat 1 sd 3
3. Standar Akreditasi RS KeMenKes tahun 2022
▪ TKRS 14
▪ PMKP 11
▪ PPI
▪ MFK
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
• BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg
terbuka & adil.
• PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat
& jelas tentang KP di RS Anda
• INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
• KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-
RS.
• LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
• BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul
• CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi
yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan
IKP RS
DEFINISI

Risiko adalah efek dari ketidakpastian → bisa


keadaan, peristiwa atau ancaman yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan dan/atau
memiliki dampak yang signifikan pada kegiatan
operasional, termasuk gagal memaksimalkan
pemberian pelayanan
HSE ERM Policy & Procedure 2023
DEFINISI

Manajemen risiko adalah bagaimana


kita mengelola ketidakpastian itu untuk
memberi kita kesempatan terbaik dan
keberhasilan dalam memenuhi tujuan

HSE ERM Policy & Procedure 2023


DEFINISI

Manajemen risiko dalam layanan kesehatan adalah


seperangkat sistem, proses, prosedur, dan struktur
pelaporan klinis dan administratif yang kompleks
yang dirancang untuk mendeteksi, memantau,
menilai, mengurangi, dan mencegah risiko pada
pasien.
DEFINISI

Manajemen risiko terintegrasi adalah proses


identifikasi, analisis, evaluasi dan pengelolaan semua
risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua
unit/bagian mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan
alokasi anggaran, pertanggungjawaban dan
monitoring dan evaluasi serta pelaporan
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
ø Memastikan bahwa manajemen risiko dipahami oleh semua staf sebagai bagian
dari kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
ø Mendefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawab manajemen risiko.
ø Menguraikan proses yang konsisten untuk manajemen risiko termasuk
identifikasi risiko,penilaian risiko dan penanganan risiko.
ø Menjabarkan proses komunikasi, pemberitahuan dan eskalasi risiko.
ø Memastikan bahwa, jika tindakan untuk mengelola risiko tertentu diluar
kewenangan pemilik risiko ( risk owner) dapat dieskalasi ke lini manajemen
berikutnya untuk ditinjau dan pengambilan keputusan.
ø Memastikan bahwa semua risiko yang teridentifikasi dicatat secara konsisten
ø Mengidentifikasi tool manajemen risiko yang diperlukan untuk mendukung
implementasi kebijakan manajemen risiko
TANGGUNG JAWAB PIMPINAN
❑ Implementasi dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan
manajemen risiko di unit
❑ Memastikan proses manajemen risiko dilakukan secara tepat dan
efektif
❑ Mengembangkan solusi dalam pengelolaan risiko sesuai profil risiko
❑ Memastikan adanya proses identifikasi risiko baik secara klinis
maupun non-klinis
❑ Membuat daftar risiko dan secara formal melaporkan risiko ke
tingkat manajemen berikutnya.
❑ Memastikan semua staf mengidentifikasi risiko dan memahami
tanggung jawab pribadi mereka sesuai Kebijakan dan Prosedur.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
1. Minimalisir kejadian yang berdampak negative terhadap
pasien, staf dan organisasi
2. Pengelolaan sumber daya secara optimal
3. Melindungi aset dan meminimalkan kerugian finansial bagi
organisasi.
4. Dasar pengambilan tindakan untuk mengurangi frekuensi
dan tingkat keparahan insiden yang tak terduga
5. Mengurangi dampak tuntutan hukum ; patuh pada regulasi
6. Meningkatkan kinerja dengan keandalan yang tinggi
7. Desain sistem
KATEGORI RISIKO

1. Operasional ; berhubungan dengan rencana pengembangan


2. Strategi ; berhubungan dengan tujuan organisasi
3. Keuangan ; ancaman terhadap asset
4. Human capital ; risiko terkait tenaga kerja seperti reqruitmen,
produktifitas, retensi, kegiatan serikat pekerja
5. Legal/Regulasi ; kegagalan dalam mengelola identifikasi hukum
dan peraturan
6. Teknologi ; berhubungan dengan alat – alat medis, digital
teknologi kesehatan
7. Hazard; berhubungan dengan kejadian alam, pandemi
MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

Menurut American Society for Healthcare


Risk Management (ASHRM),

“Enterprise Risk Management dalam dunia


kesehatan mempromosikan kerangka kerja
komprehensif yang bertujuan untuk
membuat keputusan manajemen risiko
yang akan memaksimalkan perlindungan
dan penciptaan nilai dengan cara
mengelola risiko dan ketidakpastian yang
berhubungan dengan nilai total."
PROSES
MANAJEMEN
RISIKO
SCOPE, CONTEXT, CRITERIA
Scope Context Criteria

• Risiko Klinis • Identifikasi faktor internal • Penetapan Kriteria Risiko


• Keselamatan Pasien • Budaya organisasi • Risiko Strategis : jangka
• Pengendalian infeksi • Struktur organisasi menengah sd panjang,
• Alat medis • Sumber daya manusia dipengaruhi kondisi ekternal
organisasi dan level manajer
• Risiko Non Klinis • Keuangan
ke atas
• Fasilitas rumah sakit • Identifikasi faktor eksternal
• Risiko Operasional : terkait
• Lingkungan RS • Regulasi/ peraturan perUU pelayanan sehari – hari, level
• Bisnis rumah sakit • Lingkungan Bisnis staf
• Utilitas • Pasien • Jumlah dan jenis Risiko
• Hazard • Politik • Selera Risiko
• Credit Collection • Tetapkan sasaran • Kembangkan kriteria evaluasi
• Tetapkan struktur proses risiko
manajemen risiko
• Mengacu KPI Unit
RISK ASSESSMENT/ ASESMEN RISIKO

1. Proses untuk membantu organisasi menilai


tentang ;
▪ luasnya risiko yang dihadapi
▪ kemampuan mengendalikan frekuensi
▪ kemampuan mengurangi dampak risiko.
2. Tools
RISK ASSESSMENT/ ASESMEN RISIKO

A. Identifikasi Risiko ; sumber risiko, area dampak, peristiwa


(termasuk perubahan keadaan), penyebabnya dan
konsekuensi potensi risiko
B. Analisis Risiko ; analisis frekuensi/likelihood dan potensi
dampaknya/impact terhadap organisasi →prioritas
mitigasi/ perbaikan
C. Evaluasi Risiko ; membandingkan hasil analisa risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko
dapat diterima atau ditoleransi → prioritas penanganannya
RISK ASSESSMENT/ ASESMEN RISIKO

ERM | Risk Assessment Phase One: Risk Identification, The ALS Feb 2017
EARLY
WARNING SYSTEM
A. IDENTIFIKASI RISIKO

Proses untuk menemukan,


mengenali, mendiskripsikan kondisi
di dalam organisasi, yang dapat
mengakibatkan cedera/
terhalangnya tujuan organisasi
berdasarkan kategori risiko
sehingga bisa ditentukan apakah
organisasi sudah mengambil
tindakan pencegahan (prevent),
mitigate, mendeteksi error yang
dapat menyebabkan cedera (harm)
A. IDENTIFIKASI RISIKO

Alat bantu Pertanyaan kunci Aksi

• Brainstorming • Apa yang bisa terjadi? • Tentukan struktur dan


• Pemetaan proses • Bagaimana kejadiannya? metode identifikasi
• Laporan IKP dan K3 • Mengapa hal itu bisa • Tentukan siapa yang
• Analisis tugas terjadi? dilibatkan
• Analisis SWOT • Kapan hal itu bisa terjadi • Identifikasi dimensi
• Dimana hal itu bisa Risiko
• Audit
terjadi? • Tetapkan jenis
• Data keluhan/ complain
• Siapa yang bisa tertimpa informasi/ data yang
• Standar akreditasi diperlukan
kejadian tersebut?
• dll • Dokumentasikan risiko
B. Analisis Risiko
1. Proses menentukan bagaimana risiko yang teridentifikasi dapat
mempengaruhi organisasi dan memperkirakan tingkat risiko
yang melekat padanya.
2. Analisis dapat bersifat kualitatif,semi kuantitatif atau kuantitatif,
atau kombinasi, tergantung pada keadaan
3. Menetapkan tingkat eksposur terhadap risiko yang
teridentifikasi berdasarkan nilai kemungkinan dan dampak.
4. Mempertimbangan penyebab dan sumber risiko, konsekuensi
positif dan negatif
5. Membutuhkan tim untuk menilai risiko melalui dua dimensi,
yaitu Kemungkinan dan Dampak.
B. Analisis Risiko – risk rating

1. Using the Likelihood Table


2. Using the Risk Impact Table,
3. Multiply the two scores, to get the risk score.
Risk Score = Likelihood score x Impact score
4. Using the Risk Rating Matrix, align the score
to a risk rating of High, Medium or Low
Risk Assesment Tools

• Risk Grading Matrix


• Root Cause Analysis
• Failure Mode and Effect Analysis
• Aggregated/Multi- Incident Analysis
(Aggregated)
RISK MATRIX
• Sering digunakan
• Untuk memetakan risiko terhadap
Probabilitas dan Dampak

Risk Matrix efektif :


• Mudah digunakan dan dimengerti
• Mempunyai deskripsi detil dan definitif
• Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi
pada tingkat yang bisa ditolerir
RISK MATRIX

“RISIKO SEBAGAI SUATU FUNGSI DARI PROBABILITAS


(CHANCE,LIKELIHOOD) DARI SUATU KEJADIAN YANG TIDAK
DIINGINKAN,DAN TINGKAT KEPARAHAN ATAU BESARNYA DAMPAK
DARI KEJADIAN TERSEBUT.”

Risk = Probability (of the Event) Consequence


Risk Possibility Score Determination Table
Quantitative Qualitative Value Possibility of Incidence
Value
1 Very Rare Not seen in the last 2-10
years
2 Rare Seen at least once in the
last 1 year
3 Sometimes Seen in the last 1 year
4 Often Seen in the last 3
months
5 Very Often Seen in the last 1 month
PROBABILITY : LIKELIHOOD / FREQUENSI
Level DESKRIPSI
1 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIRTIDAK MUNGKIN TERJADI
>5 thn/x
2 6–20% – low but not impossible
Low JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI
2-5 thn/x
TABEL PROBABILITAS 3 21–50% – fairly likely to occur
RISIKO Medium MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI
1-2 thn/x
4 51–80% – more likely to occur than not
High SANGAT MUNGKIN
Bebrp x /thn
5 81–100% – almost certainly will occur
Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Tiap mgg /bln
Risk Violence Score Determination Table

Quantitative Qualitative Value Effect/ Violence Level


Value
1 Very Mild No working hour loss, not requiring first aid

2 Mild No working day loss, not having permanent


effect, requiring ambulatory, first aid treatment
3 Moderate Mild injury, requiring inpatient treatment

4 Serious Serious injury, long lasting treatment,


occupational disease
5 Very Serious Death, permanent disability
SKOR DAMPAK

1 2 3 4 5
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC

CIDERA PASIEN Tidak ada Dapat diatasi •Berkurangnya •Cedera luas


fungsi motorik / •Kehilangan
Kematian
cedera dengan
sensorik
pertolongan fungsi utama
•Setiap kasus yang
pertama memperpanjang permanent
perawatan

PELAYANAN/OPE TERHENTI LEBIH TERHENTI LEBIH TERHENTI TERHENTI LEBIH TERHENTI


RASIONAL DARI 1 JAM DARI 8 JAM LEBIH DARI 1 DARI 1 MINGGU PERMANEN
HARI

BIAYA / KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH
KEUANGAN DARI 0,1% DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN

PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL MEDIA NASIONAL
- WAKTU - WAKTU LAMA KURANG DARI 3 LEBIH DARI 3 HARI
SINGKAT HARI

REPUTASI RUMOR DAMPAK KECIL DAMPAK DAMPAK SERIUS MENJADI


THD MORIL BERMAKNA THD THD MORIL MASALAH
KARYAWAN DAN MORIL KARYAWAN KARYAWAN DAN
BERAT BAGI PR
KEPERCAYAAN DAN KEPERCAYAAN
MASYARAKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
MATRIX ANALISIS RISIKO

DAMPAK
1 2 3 4 5
MATRIX ANALISIS RISIKO 5X5 SANGAT SANGAT
RENDAH SEDANG TINGGI
RENDAH TINGGI

Hampir pasti terjadi


KEMUNGKINAN

5 5 10 15 20 25
4 Sering terjadi 4 8 12 16 20
3 Mungkin terjadi 3 6 9 12 15
2 Jarang terjadi 2 4 6 8 10
1 Hampir tidak terjadi 1 2 3 4 5
TINGKAT/ LEVEL RISIKO

LEVEL DIMULAI DARI


WARNA DESKRIPSI STATUS RISIKO LEVEL
STATUS RISIKO

SANGAT TINGGI 5 > 15

TINGGI 4 10 sd 14

SEDANG 3 5 sd 9

RENDAH 2 3 sd 4

SANGAT RENDAH 1 1 sd 2
MATRIX ASSESSMENT
Potencial Concequences / Impact
Likelihood / Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Probability
1 2 3 4 5

Almost certain Moderate Moderate High Extreme Extreme


(Tiap mgg /bln)
5
Likely (Bebrp x /thn) Moderate Moderate High Extreme Extreme
4
Posible (1-2 thn/x) Low Moderate High Extreme Extreme
3
Unlikely (2-5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
2

Rare (>5 thn/x) Low Low Moderate high Extreme


1
ACTION :
Can be Clinical Manager / Lead Detailed review & Immediate review
manage by Clinician should urgent treatment & action required
procedure assess the should be at Board level.
consequences againts undertaken by Director must be
Accept risk cost of treating the risk senior management informed
C. Evaluasi Risiko

Pengambilan keputusan mengenai perlu


tidaknya dilakukan penanganan risiko lebih
lanjut serta prioritas penanganannya

Tahap pelaksanaan;
Menetapkan prioritas risiko
Evaluasi risiko secara berkala
C. Evaluasi Risiko

Menetapkan metode pengelolaan Risiko


Hindari/ hentikan Risiko
Menerima Risiko
Transfer Risiko
Mengurangi Risiko dengan control/ tindak lanjut

Hasil evaluasi Risiko :


Urutan prioritas risiko
Daftar Risiko yang akan ditangani
C. Evaluasi Risiko

Keputusan untuk menerima risiko dan pengelolaannya


berdasarkan pertimbangan :
- kriteria klinis, operasional, teknis, kemanusian
- kebijakan, tujuan ,
- sasaran dan kepentingan stakeholder.
- keuangan, hukum, sosial
PERLAKUAN/ PENANGANAN RISIKO

Siklus prosedur penanganan risiko ;


a. menilai penanganan risiko;
b. memutuskan apakah tingkat risiko residual yang ada;
c. jika tidak ditoleransi, menghasilkan penanganan
risiko baru
d. menilai efektivitas penanganan.
Risk Control Technique

 Risk avoidance: menghindari kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan risiko tersebut.


 Segregation (pemisahan): memisahkan orang-orang atau barang-barang yang dapat
menyebabkan kerugian.
 Loss prevention: mengendalikan kerugian dengan cara melakukan pencegahan
kerugian.
 Loss reduction: mengurangi dampak kerugian yang telah terjadi.
 Non insurance transfer: memindahkah risiko kepada pihak lain, dengan tanpa
menggunakan kontrak asuransi.
 Risk transfer: memindahkah risiko kepada pihak lain, dengan menggunakan kontrak
asuransi. Misalnya konsep asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan dan
lainnya.
 Risk retention: membiayai atau membayar kerugian seseorang (disebut juga dengan
self assumption of risk atau self insurance).
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

• Tanggung jawab pemilik Risiko


• Proses interaktif tentang risiko dan pengelolaan
• Internal diantara departemen/ unit rumah sakit atau
eksternal dengan stakeholders
• Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa:
– a. rapat berkala;
– b. rapat insidental;
– c. seminar/sosialisasi/workshop; atau
– d. forum pengelola risiko
MONITORING DAN REVIU

• Memastikan seluruh tahapan proses dan fungsi


manajemen risiko berjalan dengan baik.
• Mengukur secara berkala kemajuan dan
penyimpangan dari rencana manajemen risiko;
• Review efektivitas kerangka kerja manajemen risiko
• Dilakukan oleh unit pelaksana dan Komite
Manajemen Risiko
• Dilaporkan secara regular setiap 6 bulan
DAFTAR RISIKO
RISK REGISTER
RISK REGISTER
• RS harus punya standard yang berisi Program Risk
Assessment tahunan → Risk Register
• Risk Register :
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 thn
2. Informasi Insiden Keselamatan Pasien, klaim litigasi
dan komplain, investigasi eksternal & internal,
eksternal assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA&FMEA)
Risk Register

• Rekapitulasi kejadian insiden dalam waktu 1 tahun


mencakup :
1.Insiden keselamatan pasien,
2. Insiden Staf medis
3.Insiden K3 (tenaga kesehatan & tenaga lainnya)
4.Hasil Inspeksi / Ronde fasilitas & lingkungan RS
5.Hasil asesmen PPI
6.Bisnis / keuangan (financial) RS
7.Klaim litigasi
8. Komplain,
9.Investigasi eksternal & internal
KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAJEMEN RISIKO
Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko adalah suatu
dokumen formal yang disusun untuk memberikan landasan
kebijakan Rumah Sakit, yang melukiskan filosofi dan
pandangan Rumah Sakit tentang risiko, struktur dan
pendekatan manajemen risiko yang diambil oleh Rumah
Sakit.

Dokumen ini digunakan sebagai rujukan utama internal


dalam pengelolaan risiko Rumah Sakit.
Pembentukan Struktur Manajemen Risiko

• Tim penyelenggara Manajemen Risiko


• Komite Manajemen Risiko
• Unit Pemilik Risiko
ELEMEN STRUKTURAL

• Approach One
- At small and medium-size hospitals, the responsibility for risk
management, patient safety, and quality improvement may be assigned to
one person
- Depending on the organization, this person may have additional
responsibilities such as infection control and corporate compliance
- As the organization grows, the manager of the one person risk and quality
department may need to add another individual to the department to assist
with risk management and quality improvement responsibilities.

CEO

RM
QI
PS
• Approach Two
- In medium-size to large hospitals and medical centers,
the functions of risk management and quality improvement
are often separate
- At minimum, the two departments should be sharing data on
adverse events, peer review, and quality-of-care concerns
- Additionally, representatives from the two departments
should meet on a regular basis to address issues of mutual
concern
CEO

RM QI
 Approach Three
- Some larger organizations and healthcare systems have established a department
in the organization dedicated to risk, quality, and patient safety
- The groups in the department should participate in weekly team meetings to
ensure timely communication of important issues of mutual interest
- Topics covered during these meetings might include the following:
accreditation issues;
patient complaint data;
claims data;
sentinel event response and
CEO
opportunities for process improvements;
federal, state, and local regulatory issues; and
strategic planning.

DEPT

RM QI PS
Implementasi Manajemen Risiko

1) Penunjukan Risk Manager ;dukungan dari dewan


pengurus, CEO, staf medis, dan seluruh unit di rumah sakit
2) Risk Manager sosialisasi dan edukasi ; tugas dan
tanggung jawab seluruh unit
3) Melaksanakan program enam langkah kerjasama
dengan Komite Manajemen Risiko
Implementasi Manajemen Risiko
Program 6 langkah
(a) Identifikasi situasi di rumah sakit ; insiden yang akan mengakibatkan
kerugian finansial.
(b) Evaluasi laporan insiden setidaknya selama enam bulan dan bandingkan
dengan data insiden di rumah sakit lain.
(c) Penghapusan prosedur berbahaya yang tidak perlu dilakukan, penjualan
peralatan yang dapat menimbulkan gugatan kewajiban produk.
(d) Pengurangan risiko sehingga rumah sakit dapat merasakan nyaman dalam
melembagakan yang didanai dan dioperasikan secara internal mekanisme
asuransi.
(e) Pengalihan tanggung jawab dengan membangun perjanjian Kerjasama
dengan produsen obat dan peralatan.
(f) Perlindungan asuransi untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit secara
maksimal salah satu cara yang andal dan hemat biaya [6].
Rencana Pengelolaan Risiko
Metodologi: alat dan pendekatan untuk penilaian risiko, analisis risiko, dan strategi
mitigasi risiko.

Daftar Risiko: dokumentasi semua informasi identifikasi risiko.

Struktur Perincian Risiko: identifikasi kategori risiko dan struktur hierarki risiko
.
Matriks Penilaian Risiko: analisis probabilitas dan dampak risiko → prioritas risiko

Rencana Respons Risiko: strategi mitigasi risiko yang akan digunakan untuk mengelola
risiko

Peran dan tanggung jawab: Anggota tim manajemen risiko memiliki tanggung jawab
sebagai pemilik risiko → monitoring evaluasi pengelolaan risiko.

Pendanaan: alokasi dana untuk melakukan aktivitas manajemen risiko Anda.

Waktu: jadwal aktivitas manajemen risiko.


PENYUSUNAN DOKUMEN
TENTANG
KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAJEMAN RISIKO

Identifikasi Analisis
risiko risiko

Rencana Strategis
Manajemen risiko
terintegrasi

Penatalaksanaan
Evaluasi &
risiko
Prioritas risiko
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO
3. Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan
identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah.
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. Untuk tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan :


1) Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam manajemen risiko klinis dan nonklinis,
serta pastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi dengan Keselamatan Pasien dan
staf;
2) Kembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko yang dapat
dimonitor oleh direksi/pimpinan FASYANKES;
3) Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan
asesmen risiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap pasien.
.
B. Untuk tingkat Unit/Pelaksana :
1) Bentuk forum-forum dalam rumah sakit untuk mendiskusikan isu-isu Keselamatan Pasien
guna memberikan umpan balik kepada manajemen yang terkait;
2) Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam proses asesmen risiko
FASYANKES
3) Lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk menentukan akseptabilitas setiap
risiko, dan ambillah langkahlangkah yang tepat untuk memperkecil risiko tersebut;
4) Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai masukan ke proses asesmen dan
pencatatan risiko FASYANKES
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai