Anda di halaman 1dari 83

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia dimana

merupakan suatu proses yang dilakukan untuk merubah berlaku di

lingkungan keperibadian selaras yang masyarakat. keperibadian yang baik

dan dapat menyesuaikan diri Pendidikan berperan penting dalam

mempengaruhi kehidupan manusia agar tercipta sebaik mungkin dalam

lingkungan sekitar.

Dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional

Berdasarkan Undang-Undang Nomor.20 Tahun 2003 bahwa suatu

pendidikan yang berbentuk Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah

dan sekolah pertama atau Madrasah Tsanawiyah. mengembangkan potensi

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, peserta didik menjadi manusia

bertujuan untuk yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,

dan kreatif, mandiri menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.1

Melihat tujuan yang ingin dicapai, yakni agar kekuatan spiritual

kegamaan maka dipandang peserta didik memiliki perluadanya pendidikan

agama.

hal ini sesuai dengan konsep Islam bahwa orang yang belajar tidak sama
1
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajarandi Sekolah Dasar,
(Jakarta:Kencana Prenadamedia Group, 2013 ),h.69.
2

dengan orang yang tidak belajar. Sebagaimana tercantum dalam surah Az-

Zumar ayat 9.

‫ﺎ‬ ==ۗ َ
‫ﻻ‬ ‫ﺍ‬ ‫ِﻮﻯ ﺍ‬ ْ‫ﻞْ ﻞ‬

‫ﺎﺏ‬ ‫ﻭ ﻮﺍ ﺍ‬
Terjemahan :

“Apakah sama orang-orangyang mengetahui dengan orang-orangyang

tidak mengetahui ?”Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang

dapat

menerima pelajaran”.2

Allah SWT, menegaskan melalui ayat di atas bahwa tidak

diragukan lagi orang berilmu mengetahui (berilmu) itu berbeda dengan orang

yang tidak berilmu. Dengan adanya ilmupengetahuan seseorang dapat dengan

mudah menentukan tujuan hidupnya, untuk memperoleh ilmu

pengetahuan perlu adanya pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah

proses dimana seseorang akan dibimbing untuk menemukan jati dirinya agar

menjadi

pribadi yang sangat baik,berilmu dan pintar.

Pendidikan sangat penting untuk membangun kerangka

kehidupan yang berkualitas melalui pendidikan seseorang dapat dibimbing,

diarahkandan

dibekali teori yang cukup untuk menjalani kehidupan yang akan mendatang.

2
Fahrur Rozi Abdillah Al-Hafiz. Al-Qur’an mudah baca.(Bandung: Al-Qur’an
Al- Qosbah, 2020), h. 490.
3

Pendidikan merupakan pondasi awal dimana seseorang dapat

memperoleh bekal dan pengarahan untuk mewujudkan semua target dan

harapan. Untuk memperoleh pendidikan seseorang dapat mengikuti program

pendidikan yang ada di lingkungan sekitar. Terdapat

beberapapendidikanyang ada di indonesia

MI Al-Muna yang berada di samarinda yang mana

pengelolaannya di lakukan kementrian agama. awal. Pendidikan di

madrasah dilakukan secara tatap muka ditempuh selama 6 tahun, yang

diawali dari kelas I hingga kelas VI. Dalam kegiatan pembelajaranya .

Pembelajaran tatap muka dilakukan untuk membuat Guru dan siswa

menjadi lebih aktif dalam pengajaran yang di lakukan di madrasah yang

nanti membuat pembelajaran di madrasah ini dapat membuat peserta

didik menjadi senang mengikuti pembelajaran menanamkan rasa ingin

tau serta juga pendidikan akhlak yang baik beradaptasi di sekolah. Adapun

guru memberikan pengajaran kepada

siswa.

Guru profesional adalah guru yang dapat meningkatkan

mutu pendidikan sehingga terbentuknya generasi bangsa yang maju.

Langkah yang diambil oleh guru dapat menentukan strategi pembelajaran

dengan strategi pembelajarankegiatan belajar mengajar akan lebih berhasil

dan efesienapabila.

Metode diharapkan menjadi solusi agar pembelajaran tidak

monoton hanya memperhatikan guru menjelaskan saja. Jadi diharapkan

dengan adanya metode pembelajaran bisa menjadi salah satu faktor agar mutu
4

pembelajaran dapat lebih baik lagi sehingga tujuan belajar tercapai. mind

mapping merupakan salah satu metode yang membuat seorang siswa Mind

mapping mempunyai keunggulan yang dapat membantu menyelesaikan

permasalahan mampu menggali ide-ide yang kreatif Salah satu alternatif

yang bisa pemahaman,keterampilan berpikir digunakan adalah metode mind

mapping. Karena metode dan aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. yang dihadapi dalam bidang maupun ingatan.3

Tony Buzan mengungkapkan selaku penemu pertama mind

mapping cara mencatat materi secara menarik, lebih kreatif dan memetakan

menjelaskan bahwa karena dalam pembuatanya terdiri mind mapping yaitu

pikiran-pikiran peserta didik secara menarik dan mudah dipahami dengan

sekreatif mungkin agar tidak membosankan dari kalimat garis, warna dan

simbol.4 pembelajaran mind mapping Dengan adanya metode diharapkan

peserta didik dapat berperanaktifdalampembelajaran dan mudah memahami

materi yang dibahas.

pembelajaran ini juga menekankan konsep atau contoh yang nyata

bagi siswa yang masih duduk di sekolah dasar.5 Syaifuddin

3
Tony Buzan,inovasipembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2016), h.86.
4
Syarifudin Nurdin, Kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta: Rajawali pres,
2016), h.256.
5
Nafizaturrrahmi,Shindy Lestari,Mohammad Agung Rokhimawan. Analisis
Faktor Penghambat Guru dalamPembelajaran TematikdiSD/MI, Jurnal Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Volume 5 ,2022.
5

menyatakan pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diberikan

oleh guru kepada siswa berupa materi yang bertema guna memadukan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman dan

belajar.6

Berdasarkan hasil observasi di MI Al-Muna Samarinda bahwa

kelas IV terbagi menjadi dua kelas, kelas IV A berjumlah 28 siswa dan

IV B berjumlah 27 siswa. Wali kelas IV A dan wali kelas IV B menyatakan

dalam proses pembelajaran tematik terdapat sebuah kesulitan guru,

dalam menggunakan metode yang umum digunakan di sekolah yang di

nilai tidak tepat, tanya jawab dan lannya yang sifatnya subjektif dan

cendrung satu arah.oleh sehingga siswa menjadi kurang memahami materi

yang di sampaikan oleh guru,dan menyebabkantidak terpenuhinya KKM

(Kiteria Ketuntasan Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas

maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menulis judul

Implementasi Metode Mind Mapping Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda.

6
Syaifuddin, Mohammad. “Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2
SD Negeri Demangan Yogyakarta. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 2, No.2,2017.
6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan masalah di atas, Bagaimana

implementasi pembelajaran mind mapping pada pembelajaran tematik kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda ?

C. Tujuan Penelitian
Paparan dari penelitian ini, yaitu: untuk mengetahui implementasi

metode mind mapping pada materi pembelajaran tematik kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda.

D. Manfaat Pembelajaran

Berdasarkan permasalahan yang ada manfaat penelitian ini dapat

dirumuskan secara teoritis dan praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritik

Secara teoritik peneliti berharap dengan adanya penelitian ini

dapat

untuk memperbaiki proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Madrasah

siswa menjadi lebih baik dengan mengoptimalkan berbagai

alat indra yang Untuk memberikan strategi pembelajaran yang

baru agar kualitas pendidikan dimiliki peserta didik.


7

b. Bagi Pendidik

1) Dapat memberi alternatif strategi pembelajaran baru untuk

Meningkat Tematik.

2) Dapat memotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan pembelajaran.

c. Bagi siswa

1) Dapat belajar sesuai dengan kecerdasan.

2) Meningkatkan semangat dalam proses pembelajaran

3) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

E. Penegasan Istilah

1. Pembelajaran Tematik

suatu kegiatan yang dilakukan Pembelajaran tematik adalah

sebagai seorang Guru profesional dengan sengaja untuk mengajarkan

ilmu yang dimiliki atau untuk mentransfer pengetahuan yang telah

didapatkan untuk mencapai tujuan kurikulum. dalam berbagai bentuk

kegiatan Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan

seorang guru untuk memberikan kesempatan kepadapeserta didik.pertama

diwujudkan pembelajaran. kedua pembelajaran memberikan pengalaman

langsung bagi peserta didik.


8

2. Mind mapping

Mind mapping merupakan cara mudah untuk menempatkan

informasi ke yang kreatif dan efektif sesuai dengan peta pikiran

kita.menentukan sub topik, menentukan cabang dalam otak dan

mengambil informasi kata kunci, desain warna ke luar dari otak

sehingga dapat menghasilkan cara untuk mencatat dari sub topik, , data

pendukung dan materi

F. Kajian pustaka

Kajian pustaka adalah kegiatan yang mengkaji teori dan hasil

tentang peneliti terdahulu yang sedang direncanakan. Untuk menghindari

terjadinya kesamaan dalam yang memiliki relevan dengan penelitian

pembuatan karya ilmiah maka dikaji terlebih dahulu. Berdasarkan

penelusuran terhadap karya ilmiah sebelumnya yang memiliki tema yang

mirip dan relevan dengan tema yang di angkat peneliti sebagai berikut :

Delvi Irawati, 2019. “Pengaruh Penggunaan Metode

Pembelajaran Mind Mapping TerhadapMinat BelajarIPASiswaKelas

VdiSDN 028 Muara Kaman Kutai Kartanegara”. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini

pengaruh penggunaan metode pembelajaran mind mapping terhadap

minat belajar IPA siswa kelas V menggunakan rumus produk moment


9

dengan hasil perhitungan yang diperoleh dari nilai koefisien korelasi yaitu

sebesar 0483.7

Rahma Dewi, 2021. “Pengaruh StrategiPembelajaran Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti Pada Kelas VII di SMP Negeri 1 Loa Janan”. Jenis

penelitian yang didapatkan skor 0,504 sehinggadisimpulkan data tersebut

berdistribusi normal

dan homegen.8

Eka Irayati, 2021. “Implementasi Metode Mind Mapping pada

Pembelajaran Tematik di Kelas IV Sekolah Dasar Qaryah Tayyibah

Purwokerto” . Jenis penelitianyang digunakanyaitupenelitian kualitatif.

Hasil penelitian ini tahap perencanaan dengan pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), merupakan kegiatan inti dalam membuat

mind mapping ada yang individu maupun berkelompok .9

Baiti Nurjanah, 2020. “Implementasi Model Mind Mapping pada

Pembelajaran Tematik diKelas IV Sekolah Dasar Islamic Center Samarinda” .

7
Delvi Irawati, “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Mind
Mapping Terhadap minat belajar IPA siswa kelas Vdi SDN 028 Muara Kaman Kutai
Kartanegara”.
Skripsi Universitas Islam Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda 2020.
8
Rahma Dewi, “Pengaruh StrategiPembelajaran Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Pada Kelas VII
di SMP Negeri 1 Loa Janan”. Skripsi Universitas Islam Sultan Aji Muhammad Idris
Samarinda 2021.
9
Eka Irayati, “Implementasi Metode Mind Mapping Pada Pembelajaran
Tematik DiKelas IV Sekolah Dasar Qaryah Tayyibah Purwokerto”.SkripsiInsitut Agama
Islam Negeri Islam Puwokerto. 2019.
10

Jenis penelitian yang digunakanyaitu penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini

memahamkan siswa untuk bisa menguasai keadaan kelas, mengetahui siapa

guru, teman, danjadwal pelajaran yang sesuaidenganapayang

telahdisiapkan. Memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa

mengenai model pembelajaran yang akan digunakan menginformasikan

dengan teman satu tim dalam sistem Mind Mapping peserta didik akan

membuat kelompok kecil yang dipilih oleh guru dan peserta didik

mempresentasikan hasil diskusi dari Mind

Mapping10.

TABEL I
KAJIAN PUSTAKA

Nama Judul Perbedaan Persamaan


Delvi Irawati Pengaruh Perbedaannya Delvi Persamaannya,
Skripsi 2020 Penggunaan Irawati yaitu sama-
Metode menggunakan sama
Pembelajaran kuantitatif menggunakan
Mind Mapping sedangkan peneliti Metode
Terhadap minat menggunakan Pembelajaran
belajarIPA siswa metode penelitian Mind
kelas V di SDN kualitatif, disamping Mapping
028 Muara itu objek yang di kelas V
Kaman Kutai diteliti juga
Kartanegara berbeda yaitu di
SDN 028
Muara Kaman
sedangkan peneliti di
MI Al-Muna
Samarinda.
Rahma Pengaruh Perbedaannya Persamaannya
Dewi Strategi Rahma Dewi yaitu sama-
Skripsi 2021 Pembelajaran menggunakan sama
Mind Mapping metode penelitian Persamaannya,
Terhadap Hasil kuantitatif yaitu sama-
Belajar Mata sedangkan peneliti sama
Pelajaran

10
Baiti Nurjannah, “Implementasi Model Mind Mapping Pada
Pembelajaran Tematik Di Kelas IV Sekolah Dasar Islamic Center Samarinda”. Skripsi,
Universitas Islam Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda 2020.
11

Pendidikan menggunakan Menggunakan


Agama Islam metode penelitian Mind Mapping
Dan Budi Pekerti kualitatif,
Pada Kelas VII di Perbedaannya
SMP Negeri 1 seluruh Peserta
Loa didik kelas VII di
Janan SMP
Negeri 1 Loajanan
Eka Irayati Implementasi Penelitian ini Persamaannya
Skripsi Metode Mind dilakukan di yaitu sama-
2019 Mapping Pada Qaryah Tayyibah sama
Pembelajaran Purwokerto dan Persamaannya,
Tematik Di model yang yaitu sama-
Kelas IV Sekolah digunakan pada sama
Dasar Qaryah pembelajaran Menggunakan
Tayyibah tematik Mind Mapping
Purwokerto
Baiti Implementasi Penelitian ini Penelitian ini
Nurjanah Model Mind dilakukan di menggunakan
Skripsi 2020 Mapping Pada Sekolah Dasar model
Pembelajaran Islamic Center pembelajaran
Tematik Di dan model ya ng Mind Mapping
Kelas IV Sekolah digunakan pada
Dasar Islamic pembelajaran
Center tematik
Samarinda

Berdasarkankajianpustaka di atas dapatdisimpulkan bahwa peneliti

“implementasi pembelajaran mind mapping pada pembelajarantematik

bagipeserta didik”. Adapun perbedaannya terletakpada Metode penelitian

yang digunakan yaitu kuantitatif, kualitatif, peneliti menggunakan

penelitian kualitatif. Begitupun dengan lokasi penelitian. Penelitian

terdahulu berada di SDN 028 Muara Kaman Kutai Kartanegara, SMP

Negeri 1 Loa Janan, SD Qaryah Tayyibah Purwokerto, SD Islamic

Center Samarinda., Adapun lokasi berada di MI Al-Muna Samarinda.


12

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah,

sebagai berikut :

Bab I adalahbabpendahuluan yang terdiri dari latarbelakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, kajian

pustaka, sistematika penulisan.

Bab II membahas tentang kajian teori yang meliputi metode

pembelajaran, faktor- faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran, mind

mapping, konsep mind mapping, tujuan pokok mind mapping, langkah-

langkah

mind mapping, kekurangan mind mapping

Bab III berisikan tentang metode penelitian yang meliputi

metode penelitian, pendekatan, fokus penelitian, subjek penelitian,tempat

penelitian, waktu penelitian, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan

data, teknik

analisis data, pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data

Bab IV akan menguraikan pembahasan mengenai gambaran umum

objek penelitian, pelaksanaan pembelajaran Tematik di Kelas IV Madrasah

Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda, proses pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode mind mapping di kelas IV, Manfaat Metode

Mind

Mapping Pada Pembelajaran Tematik.

Bab V membahas kesimpulan dan saran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat

20 pembelajaran pada suatu lingkungan belajar.1

Poerwardarminta menyatakan pembelajaran merupakan

terjemahan dari kata “instruction” dalam bahasa yunani

disebutkan menyampaikan pemikiran atau ide yang telah diolah secara

bermakna melalui pembelajaran. 2

Mansur muslich juga mendefinisikan bahwa pembelajaran

yang diistilahkan kegiatan belajar (KBM) merupakan proses aktif bagi

siswa sesuatu hinggatujuan pembelajaran yang ditetapkan

dapattercapaidengan

baik.3

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, fungsi metode

pembelajaran sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode

1
H.Darmadi.Pengembanganmodel dan metodepembelajaran dalam
dinamika belajarsiswa.(yogyakarta: deepublish, 2017), h.2.
2
Haudi. StrategiPembelajaran. (Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021),h.2.
3
AjatRukajat. Manejemen Pembelajaran.( Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.5.
14

menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen

lain. Tidak ada satupun kegiatan pembelajaran yang tidak

menggunakan metodepembelajaran..4

Menurut Reigeluch metode pembelajaran adalah

mempelajari.5 Selain itu Menurut Gagnedan Briggs metode pembelajaran

dapat pula dikatakan sebagai strategi penyampaian pembelajaran dan

strategi penyampaian ini dengan delivery system, yang didefinisikan

pengetahuan serta kegiatan yang terhubung dengan

pembelajaran.6

4
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar,
(Bandung: Rineka Cipta, 2006), h.72.
5
Erni Ratna Dewi, Andi Matappa Pangkep Metode Pembelajaran Modern
Dan KonvensionalPada Sekolah Menengah Atas Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan,
dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 1 April 2018.
6
Agus Wedi. “Kajian Teknologi Pendidikan Malang”, dalam Jurnal Edcomtech no
1 Vol. 1 , 2016.
15

Demikian pembelajaran adalah strategipembelajaran yang

digunakanoleh guru sebagai alat bantuan yang diberikan guru agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan. Jadi

belajar dan pembelajaranhanya berbeda di sistemnya saja.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan. Jadi belajar sistem

belajar, jika belajar tidak ada sistem pembelajaran.

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

Sebagai suatu Memahami pada sifat masing-masing metode

tersebut. Menurut Djmarah, pemilihan dan penentuan metode

dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :


16

a. Anak Didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang

membutuhkan pendidikan yang baiknya guru ambil untuk

menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan

pembelajaran

yang telah dirumuskan.

b. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan

belajar- mengajar. Metode yang dipilih guru kelas harus sejalan

dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai tujuan yang

telah ditetapkan.

c. Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda.

Latar jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan

metode.7

7
Djamarah, Mengembangk an Minat Anak Untuk Belajar,
(Bandung:Angkasa, 2008), h.41.
B. Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Mind Mapping merupakan bentuk suatu metode pembelajaran

yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan menyajikan isi

materi dengan pemetaan fikiran seperti, apa yang diungkapkan oleh

Tony Buzan ia menyatakanbahwa mind mapping adalah cara mencatat

yang kreatif dan efektif, dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak.8

Suyatno mengatakan bahwa mind mapping adalah

metode pembelajaran yang dapat menuangkan imajinasi serta

menumbuhkan kreativitas siswa.9 Selain itu menurut Windura mind

mapping merupakan strategimenggabungkan dan mengembangkan

kapasitas aktivitas otak, sehingga mempermudah seorang individu

untuk mengatur dengan menggabungkan dan mengembangkan potensi

kerja otak.10

Berdasarkan pendapat di atas mind mapping informasi ke

luar dari otak sehingga dapat menghasilkan cara untuk mencatat

yang kreatif dan efektif sesuai dengan peta pikiran kita.

8
Tony Buzan, inovasipembelajaran , ( Jakarta:Bumi Aksara, 2016), h.76.
9
Suyatno, MenjelajahPembelajaran Inovatif, jawa timur: Masmedia Buana Pustaka
10
Windura,S.1st Mind Map:Teknik Berpikir&Belajar Sesuai Cara Kerja Alami Otak
untuk siswa, Guru, & Orang tua. PT Alex Media Komputindo 2013.
18

2. Konsep Mind Mapping

Konsep dasar mind mapping adalah sistem penyimpanan,

penarikan data, Gambar-gambar atau bentuk khusus dapat mewakili

area-area yang menarik atau ide-ide menarik. Tentu mind mapping

juga peta yang merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, Ini

berartimengingat informasi akan lebih mudahdan lebih bisa diandalkan

dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisonal.

Konsep ini dikategorikan ke dalam teknik kreatif, karena pembuatan

mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari pembuatnya.

Mind mapping memiliki sebuah ide atau kata sentral dan ada lima sampai

sepuluh ide yang keluar dari sentral.


19.
11

3. Tujuan Pokok Mind Mapping

Konsep dasar radiant thinking. Radiant thinking adalah cara

berpikiryang sesuaidengankerja selotak yang saling terhubung satu sama

lain dalam mengelola informasi. Adapuntujuan

penerapan mind mapping sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan -

kesimpulan yang masuk akal.

b. Mengembangkan kemampuan mensitesis (hasil akhir

dari percobaan untuk menggabungkan antara thesis dan antithesis) dan

mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu.

c. Mengembangkan kecakapan strategi, dan kebiasaan belajar.

d. Belajar memahami respektif dan nilai tentang mata

pelajaran.

e. Mengembangkan kapasitas untu memikirkan kemandirian.12

11
Boby Deporter dan Mike Hernarcki, Quantum Learning, (Bandung Kalifa,
2011), h,152.
12
Hisyam Zailani, Bermawy Munthlme dan SekarAyu Ariani,
StrategiPembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD,2002), h.1.
20

g. Dengan menggunakan mind mapping yang berupa tulisan

yang menggunakan simbol dan warna-warna yang beragam,

akan mempersingkat waktubagipeserta didik dalam mereview ulang

materi pelajaran. Sehingga waktu belajar lebih singkat dan efektif

dan juga

membuat peserta didik lebih kreatif

i. Kombinasi warna, simbol, bentuk, dan garis dalam Mind

Mapping memudahkan otak dalam mempermudah penyerapan

materi yang diterima. sugesti dan stimuli positif, maka akan

berdampak baik pada hasil


21

belajar mereka. Sebaliknya, apabila lingkungan belajar

tersebut memberikan stimuli dan sugesti negatif, akan berdampak

buruk juga

bagi hasil belajar.13

4. Langkah-Langkah Metode Mind Mapping

Menurut Bobby Deporter Menjelaskan bahwa langkah-

langkah membuat Mind Mapping yaitu : di tengah kertas, buatlah

lingkaran dari gagasan utama ; gagasan penting dengan huruf-huruf

tebal. Bersikapkreatif dan berani, buatlah pemetaan pikiran secara

horizontal atau

gagasan tertentu dan ciptakan petapikiran. 14

Langkah-langkah membuat mind mapping terdapat tujuh langkah dalam

membuat mind mapping sebagai berikut :

a. Mulailah dibagian tengah kertas kosong yang panjang masing-

masing sisinya sama dan letakan secara mendatar. Kemudian dari tengah

memberi kebebasan untuk menyebar ke segala arah untuk

mengungkapkan dirinya

dengan lebih bebas dan alami.

13
Arum Putri Rahayu, “Penggunaan Mind Mapping dari Perspektif Tony
Buzan dalam Proses Pembelajaran” Jurnal Paradigma. Vol. 11 No. 1, April 2021, h. 74-76.
14
Bobby Deporter dan Mike Henacki, Quantum Learning:Membiasakan
belajar Nyaman danMenyenangkan, (Bandung: Kaifa,2005), h. 172.
22

c. Gunakan warna. Karena bagi otak warna-warni sama menariknya

dengan gambar. Warna membuat mind mapping lebih hidup. Menambah

energi

tingkat kreativitas kita dan dapat membuathati merasa nyaman dan senang.

d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar yang berpusat di

antara tengah-tengah kertas, dan hubungkancabang-cabang tingkat dua dan

tiga ke tingkat satu dan tiga dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut

asosiasi. Otak senang mengaitkan dua, tiga ataupun lebih banyak hal

sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang itu dapat

memudahkan kita untuk

mengingat.

e. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena

garis lurus akan membosankan otak sedangkan garis melengkung jauh

lebih

menarik mata.15

5. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping

Mind mapping adalah metode mencatat kreatif dengan cara

memetakan pikiran bertujuan mengingat banyak informasi tetapi

dalam penggunaannya tentu adayang namanya kelebihandan kekurangan.

Adanya

suatu kelebihan dan kekurangan tidak menjadikan metode tersebut tidak

15 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Mapp, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2013), h.15-16.


23

layak untuk dipakai akan tetapi metode apapun yang dipakai dalam

proses pembelajaran memiliki tujuan agar pembelajaran berjalan sesuai

dengan

efektif dan efisien.16

Mind mapping itudisebut sebuah petarute yang

digunakaningatan, mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa

diandalkan daripada

menggunakan teknik mencatat biasa.17

Kelebihan dan kelemahan dari mind mapping diantaranya adalah sebagai

berikut kelebihan mind mapping

a. Siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas

b. Siswa dapat bekerja sama dengan teman lainnya

c. Catatan yang dibuat dapat lebih padat danjelas

d. Siswa lebih mudah mencari catatan jika diperlukan

e. Catatan lebih terfokus pada inti materi

Kekurangan mind mapping yaitu

16
Mastur Faizi, Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2013), h. 195.
17
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Kata Pena, 2016), h. 53.
24

a. Hanya siswa aktif yang terlibat.

b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar

c. mind mappingsiswabervariasisehingga guru akan kesusahan memeriksa

siswa.18

C. Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut istilah pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

mata pelajaran sehinggapeserta didik dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan

pokok yang menjadi

pokok pembicaraan.19

Menurut Abdul Majid pembelajaran tematik sebagai model

pembelajaran yang termasuk salah satu tipe atau jenis dari model

18 Mastur Faizi, RagamMetode MengajarkanEksataPadaMurid, h.196.


19 Abd. Muhith, “Problematika Pembelajaran Tematik Terpadu di Min
III Bodowoso”, Indonesian dalam Journal Of Islamic Teahing no 1 Vol.1 , 2018.
25

pembelajaranterpadu. Istilahpembelajaran tematikpadadasarnya

adalah model pembelajaranterpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna pada siswa.20 Sutirjo & Mamik dalam

Suryo Subroto mengemukakan bahwa pembelajaran tematik

merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan,

keterampilan, nilai atau sikap

pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.21

Selain itu menurut Sri Anitahn pembelajaran tematik

merupakan strategi pembelajaran untuk memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa dengan melibatkan beberapa mata

pelajaran. Prioritas pembelajaran tematik adalah terciptanya

pembelajaran bersahabat, menyenangkan dan bermakna.

Karakteristik pembelajaran tematik adalah pada siswa, fleksibel

tidak ada pemisahan mata pelajaran dan dapat mengembangkan

bakat sesuai minat siswa, menumbuh

kembangkan kreativitas siswa, kemampuan sosial.22

Pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan yang

dilakukan seorang guru profesional dengan sengaja untuk mengajarkan

ilmu yang dimiliki atau untuk mentransfer pengetahuan yang telah

didapatkan

untuk mencapai tujuan kurikulum. Pembelajaran adalah suatu proses

20
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Cet. VII; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 4.
21
Nafizaturrrahmi. Lestari, S, Rokhimawan, M.A. Analisis Faktor
Penghambat Guru dalamPembelajaran TematikdiSD/MI. Attadrib: Jurnal Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 5, 2022.
22 Ina Magdalena , Faizaria Cahya Tri Ramdani , Maya Cintya
Anggraini. Implementasi Pembelajaran Tematik Sesuai Kurikulum 2013 Pandawa “Jurnal
Pendidikan dan Dakwah” Volume 3, Nomor 1, Januari 2021.
26

kegiatan yang dilakukan seorang guru untuk memberikan kesempatan

kepada peserta didik.

2 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Sa`dun Akbar pada bukunya

Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas Dasar menjelaskan bahwa

sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki

karakteristik sebagai berikut : 23

a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan

pembelajaran yang memberikan keleluasaan padapesertadidik,baik

secara individu maupun kelompok. Peserta didik dapat aktif

mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip

pengetahuan sesuai dengan

perkembangannya.

b) Memberikan pengalaman langsung

Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) bukan

hanya memahami sesuatu dengan berdasarkan dari keterangan guru

23 Sa’dun Akbar dkk, Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar. (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2016), h.19-20.


27

atau dari buku-buku pelajaran.

c) Tidak terjadi pemisahan materi pelajaran secara jelas

Pembelajaran tematikmemusatkan perhatian pada pengamatan dan

pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata

pelajaran sekaligus, fokus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang

berkaitan dengan kehidupan siswa.

d) Menyajikan konsep dari berbagaimatapelajaran Tujuan

pembelajaran tematik dalam menyajikankonsep dari berbagaimata

pelajaran adalah agar peserta didik tidak mendapatkan pemahaman

secara sepotong-

potong. .24

24 Sa’dun Akbar dkk, ImplementasiPembelajaran ..., h. 20.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat deskriptif

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan pembelajaran yang di selenggarakan di MI Al- Muna

Samarinda.

Penelitian ini bersifat deskriprif karena bermaksud

mengumpulkan untuk menjadikan penelitian ini secara lebih sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada.1

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2008), h.54.
29

B. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan

dalam penelitian yang di ambil dari Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna

tempat melakukan penelitian dan

mendeskripsikan.

C. Fokus Penelitian

pembelajaran tematik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna

Samarinda. Dilakukan dengan penelitian lapangan menggunakan metode

deskriptif.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,

orang yang sangat paham dengan terkait apa yang sedang diteliti.

Orangyang betul- : Guru kelas IV padapembelajaran tematik, siswa kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda.

E. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-

Muna Kota Samarinda yang beralamat Jalan Ulin kota Samarinda pada

siswa kelas

IV MI Semester genap tahun ajaran 2022/2023, dilaksanakan pada februari


30

sampai juli . Ada pun yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian

di MI Al-Muna Samarinda .

F. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

narasi, dalam pengumpulan hasil penelitian yang merupakan subjek

dimana diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :2

1. Data primer

Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh

secara langsung di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda.

Adapun sumber data primer dalampenelitian iniyaitu, walikelas sebagai

guru kelas IV mata pelajaran

tematik dan siswa.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini

yaitu daftar nama siswa, jumlah siswa, foto, dokumen atau arsip-arsip

resmi

yang dapat memberikan deskripsi yang berkaitan dengan Madrasah

2
AndiPrastowo. Memahami metode-metode penelitian.(Yogyakarta:Ar-ruzz media,

2016), h.12.
31

Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda. Dalam hal ini data sekunder

berperan untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi

yang telah

dikumpulkan.

G. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakandalampenelitian iniyaitu

observasi, wawancara dan dokumentasi 3

1. Observasi

Observasi yang dilakukanyaitu mengamati cara mengajar

walikelas IV. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

partisipatif dilakukan dilokasi madrasah. Kegiatan tersebut berkenaan

dengan cara guru mengajar, siswa belajar. Peneliti melakukan

observasi non partisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan.

2. Wawancara

Wawancara ditujukan kepada wali kelas IV dan peserta

didik, wawancara berisi pertanyaan yang sistematis terstruktur dengan

tujuan untuk memperoleh informasi.

3
Nasution, Metode Research. ( Jakarta : Bumi Aksara 2016), h.113.
32

3. Dokumentasi

Dokumentasi foto-foto dan data yang berkaitan dengan

Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna dengan tujuan agar data yang diperoleh

dapat dipercaya bersifat otentik.

H. Keabsahan Data

Pada penelitian, keabsahan data adalah sebagai salah satu

kriteria kredibilitas untuk mendapatkan bukti yang bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya dan dibuktikan keabsahannya.

1. Tringulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagaipembanding terhadap data yang diperoleh.

Hasilpembanding

ini diharapkan dapat menyatukan persepsi atas data yang diperoleh.


33

4. dengan cara membandingkan kebenaran suatu fenomenaberdasarkan

data yang diperoleh oleh peneliti, baik dilihat dari dimensi waktu

maupun

sumber lain.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menyusun data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis model Miles and

saldana yang terdiridaritiga rangkaian, yaitu :4

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukandalam penelitian iniyaitu. Data

diperoleh dari penelitian yaitu tentang “banyaknya pemanfaatan

mind mapping pada pembelajaran tematik” yang dibuat sebagai

bahan

penelitian.

2. Kondensasi Data

Kondensasi data yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu, memilihkan, menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,

kata yang muncul dari catatan tertulis di lapangan atau merangkum

data. Proses ini

terus berlanjut sesudah penelitian di lapangan sampai laporan lengkap

4
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2021), h. 132-143.
34

tersusun awal sampai akhir. Peneliti mengelompokkan dan mencari data

yang valid sehingga interpretasi dapat di tarik.

3. Data display/penyajian

guna mempermudah penugasan data dan tidak larut dalam

kesimpulan informasi yang keliru.Dalam penyajian dan mengemukakan

pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah di peroleh dengan

memperhatikan

rumusan masalah dan tujuan penelitian.

4. Kesimpulan/verifikasi

Terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang

telah dikemukakan hendaknya diungkapkan dengan kalimat yang

mudah untuk dipahami, kemudian diverifikasi dengan menggunakan

bukti-bukti valid dengan konsisten sehingga

menjadi kesimpulan yang dapat dipercaya.

Gambar : teknik analisis data miles dan saldana


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

1. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda

Akreditas Sekolah :B

NSM : 111264720015

Alamat Madrasah : Jln. Ulin Gg. 05 RT. 27 Kelurahan Karang

Anyar

Kecamatan : Sungai Kunjang

Kota : Samarinda

Provinsi : Kalimantan Timur

Kode Pos : 75127

E-mail : mi.almuna@gmail.com

2. Sejarah Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

Madrasah Ibtidaiyah AlMuna Samarinda didirikanpadatahun 2 0 0 5

yang beralamat di Jln. Ulin Gg. 05 RT 22 Kota Samarinda,

Kalimantan Timur. Madrasah ini merupakan lembaga pendidikan yang

berstatus swasta yang berakreditas B. Dalam aktivitas

menyelenggarakan pendidikan dan

pengajaran setingkat Sekolah Dasar yang bercirikan agama Islam.

Adapun latar belakang berdirinya lembaga Madrasah Ibtidaiyah Al

Muna Samarinda bermula dari keinginan masyarakat yang ingin anaknya


36

. Lembaga pendidikan Al Muna Samarinda sebelumnya sudah memiliki

sekolah TK Islam dan MTS Al Muna.

Semenjak berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

dari tahun ketahun mengalami perubahan yang sangat pesat, baik segi

kualitas maupun kuantitas. Secara kualitasnya dapat dilihat dari

banyaknya tingkat kelulusan yang mengalami peningkatan tiap

tahun, dimana tenaga pendidikan semakin bertambah dan memiliki

kualifikasi sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Sedangkan

kemajuan secara kuantitas adalah dengan semakin banyaknyamasyarakat

dan orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di Madrasah

Ibtidaiyah Al Muna Samarinda. Dalam berdirinya MI Al Muna dari

2005 sampai sekarang 2023. Adapun yang

menjabat sebagai kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Muna sebagai berikut :

Ibu Arbayah ( 2005 – 2023 ).


37

3. Visi, Misi dan Motto Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

a. Visi Madrsah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

“Terwujudnya Madrasah Ibtidaiyah yang menghasilkan disiplin

serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK)

berdasarkan Iman dan Taqwa (IMTAQ)”

b. Misi Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

1) Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif dan

efisien.

2) Melaksanakan kegiatan ibadah untuk meningkatkan Iman dan

Taqwa (IMTAQ).

3) Membina dan mengembangkan aktivitas keagamaan dan sosial

dalam kehidupan sehari-hari.

4) Meningkatkan semangat peserta didik dalam meraih prestasi.

c. Motto Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

“Ikhlas Beramal”

4. Data guru dan pegawai MI Al Muna Samarinda 2023.

a. Jumlah guru di Madrasah adalah 17, tata usaha 1 Madrasah.

b. Latar belakang pendidikan 17 guru, tata usaha 1 Madrasah.


38

TABEL II
DATA GURU DAN PEGAWAI
No. Nama L/P Jabatan
1. Arbayah, S.sos.I., M.Pd.I P Kepala Madrasah
2. Wahyu Budi Leksono, S.Pd L Guru
3. Rhos Sahlih, S.Pd L Guru
4. Ripani, S.Pd L Guru
5. Rosidah Ulfah, S.Pd.I P Guru
6. Nur Rachmad Kurniawan, S.Pd.I L Guru
7. Mustika, S.Pd P Guru
8. Muhammad Fachrie, S.Pd.I L Guru
9. Maulidia Rahmita, S.Pd P Guru
10. Hj. Tety Hariyati, S.Pd.I P Guru
11. Khairum Mardiani, SE P Guru
12. Ismadewi, S.Pd P Guru
13. Habibi, S.Pd L Guru
14. Andriani, S.Pd P Guru
15. Asjuani, S.Pd L Guru
16. Masriati, S.Pd P Guru
17. Yulia Rahmah ,S.Pd P Guru
18. Dewi Adha Handayani, S.Pd P Guru
19. Diah Meidiarty Muhran, S.Pd.I P Tata Usaha

Sumber: Data Tata Usaha Madrasah Ibtidaiyah AlMuna Samarinda

5. Jumlah Siswa

Adapun Jumlah siswa MI Al Muna Samarinda sebagaimana tabel

dibawah sebagai berikut :

TABEL III
DATA SISWA

Jumlah Siswa
No Kelas L P Total
1 IA 17 12 29
2 IB 16 14 30
3 IIA 15 13 28
4 IIB 18 11 29
5 IIIA 11 7 18
6 IIIB 11 9 20
7 IVA 12 14 27
39

8 IVB 13 13 26
9 VA 8 14 22
10 VB 9 11 20
11 VI 9 7 16

6. Keadaan Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda

a. Tanah dan Halaman

Madrasah Ibtidaiyah Al-Muna Samarinda dengan luas tanah

600 口口 dan memiliki 6 kelas, 1 ruang per pustakaan dan mushola.

TABEL VI
DATA SARANA DAN PRASARANA

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang
2. Ruang Guru 1 Ruang
3. Perpustakaan 1 Ruang
4. UKS 1 Ruang
5. WC Guru 1 Ruang
6. WC Siswa 1 Ruang
7. MejaKepala Sekolah 1 Buah
8. Kursi Kepala Sekolah 1 Buah
9. Meja Guru 12 Buah
10. Kursi Guru 12 Buah
11. Meja Murid 150 Buah
12. Kursi Murid 150 Buah
40

13. Kursi Tamu 1 Set


14. Aula 1 Ruang
15. Lemari Perpustakaan 3 Buah
16. Papan Tulis 7 Buah
17. Papan Absen Kelas 6 Buah
18. Pavan Data Sekolah 6 Buah
19. Ruang Kelas (1 s/d VI) 6 Ruang

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab bahwa. Selain

implementasi terdapat faktor pendukung dan penghambat dari

implementasi metode mind mapping pada pembelajaran tematik yang

menjadi fokus penelitian ini.

1. Implementasi metode mind mapping pada pembelajaran tematik kelas IV

MI Al Muna Samarinda

Berdasarkan hasilobservasi, tahappelaksanaan kegiatan

pembelajaran tematik dengan dengan materi yang sudahdi tentukan oleh

guru dan guru mengkondisikan siswa sebelumpembelajaran berlangsung

serta mengawasi dan membantu siswa yang kesulitan saat kegiatan

pembuatan mind mapping sebelum menugaskan kepada siswa

memerlukan persiapan yaitu guru menyiapkan


41

a. Persiapan

Persiapan yang pertama yaitu adalah hal yang dipersiapkan

guru dalam melaksanakan pembelajaraan selain itu, juga guru

mempersiapkan metode pembelajaran sesuai materi pembelajaran agar

pembelajaran efektif dan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun

penjelasan dari persiapan guru mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), oleh bapak Ripani sebagai guru kelas IV A

menyatakan bahwa :

“guru kelas IV A MI Al Muna menyiapkan RPP, serta alat –


alat media yang diperlukan saat pelaksanaan pembelajaran,
baikberupa materi ataupun alat peraga” .18
Hal diatas sependapat terkait persiapan pembelajaran yang dijelaskan

oleh ibu Masriati sebagai guru kelas IV B menyatakan bahwa :

“ Sebelum terlaksananya proses pembelajaran guru MI Al Muna


Samarinda guru tematik kelas IV B menyusun dan menyiapkan RPP
karena sebagai bahan ajar yang juga disesuaikan dengan materi
pada pembelajaran tematik dengan menggunakan metode mind
mapping yang tidak menyulitkan guru dan siswa sehingga
mudah untuk mengaplikasikannya” .19

18 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


19 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
42

Dalampenyusunan rencana pembelajaran Tematik Adapun yang

peneliti temukan sebagai berikut: penjelasan ini menggambarkan

bahwa dalam kegiatan pembelajaran mengajar memerlukan

persiapan yang matang dan kegiatan pembelajaran memerlukan

RPP yang disusun di disiapkan oleh guru serta menyesuaikan

materipembelajaran dan menggunakan metodepembelajaran saat berada

di kelas. Selain itu setiap saat pembelajaran memiliki tujuan tertentu

yang ingin dicapai adapun tujuannya yang akan dijelaskan oleh guru kelas

IV A

Pak Ripani menyatakan bahwa:

“Tujuan yang diharapkan adalah mempermudah keterampilan


berfikir siswa dan keterampilan dalam bekerjasama, berbicara,
bertoleransi serta membangun kemandirian dan percaya diri anak,
dengan metode dan cara ini juga akan memberi pengalaman
kepada siswa dalam menyajikan sebuah karya yang telah
mereka buat serta melatih keberanian dan keaktifan siswa di
dalam kelas guna membangun kebiasaan yang baik sehingga
kelak bisa siswa gunakan dalam kehidupan sehari – hari” .20

Adapun tujuan yang diatas sependapat oleh guru kelas IV B


Ibu Masriati menyatakan bahwa:

“Tujuan yang diharapkan adalahuntuk membangun keterampilan


serta pemahaman siswa, siswa mudah memahami materi yang sulit
dengan praktek langsung mempersingkat materi dengan
membuat mind mapping dengan bentuk gambar, sehingga materi
mudah untuk di pahami serta membangunkepercayadiri siswa lewat
penyajian karya di depan kelas dan melatih kebiasaan kerjasama
antar teman dan

20 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


43

kelompok” .21

Persiapan yang kedua yang dilakukan guru yaitu

menetapkan peralatan dan bahan yang di butuhkan peralatan dan bahan

sangat diperlukan untuk kegiatan proses pembelajaran sebagaimana

yang

dijelaskan oleh bapak Ripani sebagai guru kelas IV A menyatakan bahwa :

“ Menetapkan peralatan dan media yang di butuhkan pastinya


disesuaikandengan materipembelajaran yang adauntuk membuat
mind mapping dan anak– anak memerlukan alat dan bahan yng
menunjang dalam pembelajaran dan pastinya guru ingin
memudahkan siswanya agar siswa tidak merasa keberatan dan
kesulitan dalam mncari bahan dan alat untuk membuat mind mapping
dalam bentuk gambar dengan bahan – bahan yang mudah
didapatkan dan bahan tersebut tidak membahayakan siswa dan di
jual dengan harga yang tidak mahal” .22

Sebagaimana dalam kegiatan proses pembelajaran menurut


ibu Masriati sebagai guru kelas IV B menyatakan bahwa:

“Menetapkan alat dan bahan sangat di penting di sampaikan


sebelum proses pembelajaraan berlansung karena agar siswa
memiliki waktu untuk mempersiapkanalat danbahanyang
akandigunakan, oleh karena itu biasanya saya menyampaikan
satu minggu sebelum jadwal pembelajaran materi yang akan
menggunakan peralatan dan bahan tertentu sehingga siswa sudah
benar – benar siap dan pembelajaran berangsung dengan baik” .23

21 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.


22 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.
23 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
44

dan siswa dapat mempersiapkan alat dan media terlebih dahulu

dalam jangka waktu yang panjang karena jika tidak di tetapkan oleh

guru siswa merasa kesulitan untuk mencari bahan karena waktunya

terbatas dengan hari ataupun jadwal pembelajaran disekolah, peralatan

dan media sangat di perlukan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam

proses pembelajaran dan pembuatan mind mapping dalam bentuk gambar

yang akan dilakukan oleh siswa tanpa peralatan dan media yang

lengkap siswa tidak bisa

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Persiapan yang ketiga guru ikut serta dalam menyediakan

peralatan dan media yang dibutuhkan sebelum kegiatan proses

pembelajaran dilakukan, Maka dari itu, sebagai seorang guru bukan

hanya sebagai orang yang menyampaikan ilmu pengetahuan dan

mengajarkanya kepada siswa. Tetapi guru juga membantu siswa dalam

prosespembelajraan agarberjalan lancar yaitu ikut serta

dalammenyediakan peralatandan bahan yang akan di gunakan dalam

pembuatan mind mapping dalam bentuk gambaryang akan dilakukan

oleh siswa.

“Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan mereka


membawa peralatan dan bahan secara berkelompok pula tetapi guru
ikut berperan serta yaitu peran guru dalam membantu
menyediakan peralatan dan media tambahan yang dibawa dan
disiapkan oleh guru sendiri, guna jika ada siswa yang tidak
memiliki salah satu peralatan,bisa menggunakan peralatan yang
tela guru sediakan agar
45

pembuatan mind mapping bisa berjalan dengan lancar” .24

Lalu menurut ibu Masriati selaku guru tematik kelas IV B

menyatakan bahwa :

“Saya membagisiswa menjadi beberapa kelompok kecil serta


membagi peralatan yang sudah saya sampaikan secara berkelompok,
agar siswa tidak merasa kesulitan dan terlalu banyak membawa
peralatan, dan biasanya saya juga menyediakan beberapa peralatan
tambahan yang saya siapkan sendiri agar jika ada murid yang
peralatan dan medianya tertinggal bisa mengunakan peralatan dan
media yang saya sudah siapkan dan pembelajaran berjalan dengan
baik dan lancar” .25

Persiapan mempersiapkan lembar kerja untuk siswa sebelum

kegiatan terhadap materi yang dipelajari dan isi lembar kerja yang guru

siapkan adalah berupapertanyaan atau soal – soal mengenai materi yang

telah mereka pelajari. Sebagaimana yang telah di jelaskan oleh bapak

Ripani guru tematik kelas IV A

menyatakan bahwa :

“Lembar kerja siswa sangat penting dipersiapkan guru dalam kegiatan


pelaksanaan pembelajaran. Setelah pembuatan mind mapping
dalam bentuk gambardengan materi tertentu selesai. Tanpa
lembarkerja guru

24 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


25 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
46

tidak bisa mengevaluasi hasil kerja siswa dan pemahaman


siswa terhadap materi yang di pelajari. Dan lembar kerja
juga bisa meningkatkan kemampaun siswa dalam meningat –
ingat kembali materi yang telah dipelajari dan isi dari lembar kerja
tersebut berupa pertanyaan pertanyaan mengenai materi yang
sedangdipelajari” .26

Adapun lembar kerja menurut ibu Masriati selaku guru


tematikkelas IV B menyatakan bahwa :

“Lembar kerja dibuat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa terkait


pemahaman terhadap materi yang telah di pelajari. Lembar kerja
juga bermanfaat untuk memperkuat ingatan siswa terhadap materi
yang telah di pelajari. Isi dari lembar kerja biasanya berupa
pertanyaan dan soal terkait materi yang telah di pelajari, biasanya ada
sekitar 5 sampai 10 pertanyaan atau soal” .27

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas maka persiapan

yang dilakukan sebelum pembelajaran adalah mempesiapkan RPP, alat-

alat dan media yang akan digunakan untuk pelaksanaan

pembelajaran, tujuan pembelajaran untuk membuat siswa paham pada

materi meningkatakan

ketrampilan berfikir siswa dalam bekerjasama.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam pembelajaran tematik dengan metode mind

mapping yaitu guru menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaraantematik dengan metode mind mapping oleh bapak Ripani

guru tematik kelas IV A menyatakan

bahwa :

“ Prosedur dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan


metode mind mapping yaitu guru memberikan penjelasan terlebih

26 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


27 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
47

dahulu kepada siswa tentan materi yang akan dipelajari, menjelaskan


kepada siswa tujuan – tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai
bersama, dan menjelaskan langkah – kangkah pembuatan mind
mapping yang akan di buat. Guru mengawasi siswa saat kegiatan
berlangsung, setelah pembuatan mind mapping selesai , guru meminta
siswa menyajikan hasil pembuatan mind mapping mereka, setelah
selesai guru menyimpulkan hasil belajar dengan cara meringkas semua
matei dan hasil belajar dan disampaikan kesiswa secara langsung, guru
memberilan lembar kerja siswa guna evaluasi yang berisi pertanyaan
sebanyak lima pertanyaan dan siswa mengumpulkan lembar kerja
tersebut kepada guru setelah selesai untuk diberikan nilai” .28

Lalu menurut ibu Masriati selaku guru tematikkelas IV B


menyatakan bahwa:

“ Prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mind


mapping adalah guru memberi penjelasan terlebih dahulukepada
siswa tentang materi yang akan di pelajari kemudian guru
menjelaskan tugas berikutnyayaitu membuat mind mapping
dalambentuk gambar beserta langkah – langkah dantahap –
tahappembuatannya, setelah selesai guru meminta siswa untuk
menajikan di depan kelas kemudian guru menyimpulkan secara
langsung kepada siswa dan mengevaluasi melalui lembar kerja
yan berisi pertanyaan yang harus di jawab oleh siswa” .29

Prosedur adalah cara untuk melakukan sesuatu hal dengan

langkah demi langkah yang berurutan atau sistematis sehingga

menghasilkan suatu tujuan yang di inginkan. Manfaat prosedur yaitu lebih

memudahkan dalam menentukan langkah – langkah kegiatan pembuatan

mind mapping dalam bentuk gambar dalam pembelajaran tematik dengan

metode mind mapping sesuai tahap – tahap atau yang sudah tersusun

secara sistematis, kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik

dengan adanya prosedur, memudahkan jalannya pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, tercapainya

tujuan pembelajaran yang di harapkan adapun isi dari prosedur tersebut

28 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


29 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
48

diantaranya yang harus dilakukan siswa dengan peralatan dan media

yang sudah ada dan yang di persiapkan kemudian cara siswa dalam

melakukan dan melaksanakan kegiatan kegiatan pembuatan mind

mapping dalam

bentuk gambar dalampembelajaran tematik dengan metode mind mapping.

Pelaksanaan selanjutnya guru menyampaikan dengan

siswa mengenai peralatan dan media untuk kegiatan pembelajaran.

Guru menyampaikan peralatan dan media terlebih dahulu dengan siswa

untuk pembuatan mind mapping dalam bentuk gambar agar siswa

mengetahui peralatan dan media apa saja yang dibutuhkan dan siswa

pun memiliki persiapanyang matang begitujuga guru. Sebagaimana yang

dijelaskan oleh

bapak Ripani Guru kelas IV A menyatakan bahwa :

“Menyampaikan kepada siswa mengenai peralatan dan media yang di


perlukan saat kegiatan pembelajaran melalui penyampaian secara
langsung sehingga siswa tahu denganjelas dan memiliki waktu untuk
mempersiapkannya” .30

Adapun peralatan dan media menurut ibu Masriati guru tematikkelas

IV B menyatakan bahwa :

“Saya sampaikan langsung terlebih dahulu kepada anak – anak


mengenai peralatan dan media apa saja yang akan kami gunakan
agar kami memiliki rentan waktu untuk persiapan, sehingga ketika
kegiatan beralngsung tidak ada peralatanyang kurang” .31

Selanjutnya di dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran

tematik dengan metode mind mapping guru membantu dan membimbing

siswa saat

kegiatan berlangsung. Sebagaimana yang telahdijelaskan oleh bapakRipani


30 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.
31 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
49

guru tematik kelas IV A menyatakan bahwa :

“Saat pembuatan mind mapping berlangsung dikelas guru mengamati


dan mengawasi siswa dengan berkeliling saat siswa sedang
mebuat mind mapping dalam bentuk gambar apabila ada siswa yang
merasa kesulitan danterdapat kendala saat merekamebuat mind
mapping peran guru adalah membantu siswa dengan bantuan dan
arahan yang guru lakukan maka siswa bisa dengan lancar
membuat mind mapping, pastinya setiap kegiatan pembelajaran
ada saja keluitan yang siswa rasakan selain itujuga guru
mrmberikan bimbingan kepadasiswa ketika ada siswa yang merasa
kesulitan” .32

Adapun persiapan pembelajaran menurut Ibu Masriati guru tematik

kelas IV B menyatakan bahwa :

“ketika kegiatan berlangsung saya selalu mengawasi anak – anak,


saya berkrliling mendtangi tiap – tiap kelompok dan saya
memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya ketika mereka
mengalami kesulitan , sesekai saya sambil mengarahkan dan
membibing siswa saat merka mengalami kesulitan dan adanya
kendala dalam kegiatan pembelajaran, karena tidak semua siswa
bisa melakukannya dengan lancar tanpa arahan dan bimbingan
ketika kegiatan berlangsung dan terus memberi semangat kepada
siswa agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik” .33

Guru sebagai tenaga profesional memiliki tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, membantu, mengarahkan, menilai,

mengevaluasi peserta didik. Guru juga merupakan faktor penentu yang

sangat dominan dalam pendidikan dan pembelajaran karena guru

memegang peran penting dalamprosespembelajaran. Bukan hanya

sebagaipendidik, pengajar, tetapi guru juga memiliki peran membantu

siswa dalam pelaksanaan belajar mengajar pada pelajaran tematik

dengan metode mind mapping guru

memiliki peran penting dalam membantu siswa yang mengalami ksulitan

32 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 10 Februari 2023.


33 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda 11 Februari 2023.
50

dan kendala saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Manfaat bantuan dan

bimbingan yang gurulakukan adalah siswa menjadi tidak bingung dan

terarah dalam melakukan kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Karena

pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan yang

siswa hadapi saat di berikan tugas oleh guru maka, guru memiliki

peran penting dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya guru

mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil dari kerja mereka dalam

membuat mind mapping ke depan kelas dengan demikian siswa dapat

mengetahui berhasil atau tidaknya mereka dalam membuat mind

mapping sebagaimana yang dijelaskan oleh bapakRipani guru tematik

kelas IV A menyatakan bahwa : “Guru meminta siswa untuk

menyajikan hasil pembuatan mind mapping di depan kelas agar

siswa lebih memahami apa yang telah

siswabuat mind mapping yang telah siswabuat dan dengan materi


yang telah siswa pelajari” .34

Dalam membuat mind mapping sebagaimana yang dijelaskan


ibu masriati sebagai guru tematik kelas IV B menyatakan bahwa :

”Saya meminta siswa menjelaskandan menyimpulkan hasil kerja


siswa di depan kelas sebagai pengalaman dan tambahan pengetahuan
kepada siswa terhadap materi yang telah dipelajari” .35

Selanjutnya guru mengadakan evaluasi dengan membagikan

lembar kerja kepada siswa yang berisi pertanyaan dan soal-soal

berjumlah lima soal, guru meminta siswa mengerjakan soal-soal yang

diberikan secara tertulis dilembarkerjayangtelah dibagikanoleh

guru.Setelah selesailembar

kerja dikumpulkan kembali kepada guru untuk dinilai,seperti yang

34 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.


35 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.
51

dijelaskan oleh bapakRipani guru tematik kelas IV A menyatakan bahwa :

“guru membagikan lembar kerja kepada siswa yang berisi soal untuk
dikerjakan dan kemudian dikumpulkan kembali kepada guru
sebagai evaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari” .36

Adapun lembar kerja yang diberikan ke siswa akan dijelaskan oleh


ibu Masriati selaku guru tematik kelas IV B menyatakan bahwa :

“saya memberikan soal kepada siswa berbentuk lembar kerja kepada


siswa dan saya mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan
dalam lembar kerja sebagai bahan evaluasi terhadap pemahaman
siswa tentang materi yang dipelajari setelah selesai lembar kerja
dikumpulkan kembali dan akan dinilai oleh guru” .37

Pemaparan di atas bahwa dalam proses pelaksanaan

pembelajarandenganmetode mind mapping padapembelajaran

tematik menyampaikan prosedur pelaksanaan dan pembuatan mind

mapping, lalu menyampaikan kepada siswa alat-alat yang akan

digunakan, pada saat pelaksanaan guru mengawasi lalu

menggarahkan siswa serta membantu siswa jika ada siswa yang

kesulitan pada pembuatan mind mapping, lalu siswa menyajikan

hasil pembuatan mind mapping dan terahkir guru mengadakan

evaluasi melalui pemberian soal kepada

siswa.

c. Tindak lanjut

Setelah mengadakan evaluasi guru mendiskusikan dengan

siswa mengenai hambatan-hambatan yang ditemui dengan adanya diskusi

dengan siswa mengenai hambatan-hambatan yang ditemui maka,

bermanfaat bagi

guru untuk memperbaiki pembelajaran kedepannya agar hambatan-

36 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.


37 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.
52

hambatan dan kendala yang dirasakan siswa mejadi berkurang. Dengan

adanya diskusi hubungan guru dan siswa menjadi lebih akrab, didalam

diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat dan idenya. Guru merupakan

fasilitator guru juga harus memberikan kesempatan agar siswa dapat

aktif dalam pembelajaran dan saat diskusi pasti terdapat berbeda-beda

pendapat antar siswamaka guru jugamemiliki peran untuk menjadi jalan

tengah bagi siswa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh bapak Ripani guru

tematik kelas

IV A menyatakan bahwa :

“Setelah kegiatan selesai guru dan siswa mendiskusikan mengenai


hambatan-hambatan,kendala dan kesulitan yang siswa temukan
dan siswa alami disaat membuat mind mapping serta hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan dengan demikian siswa dapat
menyampaikan hambatan sehingga kedepannya guru mengetahui apa
yang harus guru perbaiki dalam pembelajaran tematik dengan
menggunakan metode mind mapping dan ada beberapa hal yang
membuat siswa merasa kesulitan.Sehinggahal inibisa menjadi
pelajaran untukkedepanya agar hambatan dan kendala yang dialami
oleh siswa dapat berkurang” .38

Hal di atas sependapat oleh ibu Masriati selaku guru tematikkelas IV B

menyatakan bahwa :

“Setelah kegiatan selesai saya berdikusi dengan siswa agar siswa bisa
menyampaikan hambatan-hambatan dan kendala apa aja yang
siswa alami. Agar kedepannya menjadi pelajaran bagi guru dan
perbaikan dalam pembelajaran guna mengurangi hambatan serta
kendala yang dialami oleh siswa” .39

Dengan adanya diskusi dengan siswa mengenai hambatan

maka, siswa akan memahami bahwa yang terpenting adanya proses yang

dilewati

sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah yang ada dengan baik dan

38 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.


39
Ibu Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.
53

benar maka berhasil pula pembuatan mind mapping yang dilakukan

dan akan menghasilkan hasil yang maksimal. Setelah pembelajaran dan

kegiatan selesai seluruh siswa membersihkan dan mengumpulkan alat-

alat yang dipakai saat membuat mind mapping tentunya guru juga

berperan dan ikut serta dalam membantu siswa membersihkan dan

mengumpulkan peralatan setelah kegiatan membuat mind mapping

sehingga siswa dapat menyelesaikannya dengan cepat karena ada

bantuan dari guru.Karena biasanya siswa madrasah ibtidaiyah masih

harus diawasi dan dibantu

sebagaimana yang dijelaskan oleh psk Ripani guru tematikkelas IV bahwa:

“Guru meminta seluruh siswa untuk membersihkan semua peralatan


dan media yang tidak lagi dipakai dan mengumpulkan peralatan
yang masihlayak dipakaidengantujuan untuk menanamkamkan
sikapbersih dalam diri siswa dan melatih tanggung jawab
siswa terhadap lingkungan dan guru juga ikut serta membantu dan
membersihkan lalu mengumpulkan peralatan yang masih
tersisa sehingga bisa terselesaikan dengan cepat dan sebagai
seorang guru memberikan contoh yang baik sudah menjadikewajiban
menjadi guru” .40

Hal diatas sependapat oleh ibu Masriati selaku guru tematik kelas IV B

menyatakan bahwa :

“Setelah pelajaran selesai saya selaku guru meminta seluruh siswa


untuk membersihkan sisa-sisa peralatan yang telah digunakan untuk
membiasakan siswa bersikap bersih dan menanamkan rasa tanggung
jawab terhadap lingkungan.Saya sebagai guru turut serta
membantu siswa membersihkan dan mengumpulkan sisa peralatan
agar cepat selesai dan bagi seorang guru sudah sepantasnya
memberikan contoh yang baik bagi siswa” .41

Guru menilai beberapa aspek penilaian.Penilaian merupakan proses

pengumpulan dari berbagai informasi secara menyeluruh dan

40 Pak Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.


41
Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.
54

berkesinambungan tentang proses hasil belajar yang telah dicapai oleh

setiap siswa melalui proses pembelajaran. Pengumpulan alat informasi

menggunakan alat ukur berupa test atau nontest yang dapat dilakukan pada

awal pembelajaran, saat pembelajaran maupun akhir pembelajaran.Guru

bukan hanya menilai pengetahuan siswa tetapi,proses yang siswa lakukan

dan siswa lewati untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan didalam

penlaian terdapat aspek-aspek yang dinilai oleh seorang guru yaitu

aspek sikap toleransi,aspek sikap tekun,aspek sikap teliti siswa dari

aspek ini menjadi tolak ukur guru dalam menilai siswa selama

pelaksanaan belajar mengajar terutama pada pembelajaran tematik

dengan metode mind mapping seperti yang dijelaskan oleh bapakRipani

guru tematik kelas IV A

menyatakan bahwa :

“Aspek yang dinilai bukan hanya hasil tetapi proses dalam membuat
mind mapping.Aspek yang dinilai yaitu aspek sikap,meliputi
sikap toleransi bagaimana siswa menghargai pendapat temannya, dan
sikap tekun yaitu siswa tekun saat melakukan kegiatan tidak
bermalas- malasan dan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah
dijelaskan,dan terakhir sikap teliti siswa saat melakukan kegiatan
dengan penuh berhati-hati dan tidak tergesa-gesa. Dan mengenai
hasil pembuatan mind mapping guru juga menilainya dari kesesuaian
hasil pembuatan mind mapping proses yang sudah dilakukan dengan
baik” .42

Hal diatas sependapat oleh ibu Masriati selaku guru tematik kelas IV B

menyatakan bahwa :

“Banyak aspek yang saya nilai bukan hanya hasil tetapi saat proses
pembuatan mind mapping baik dari aspek sikap yang meliputi
sikap toleransi dan menghargai,ketelitian dan kerapian siswa selain
itu saya juga menilai hasil pembuatan mind mapping serta
pengetahuan

42 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.


55

siswa” .43
Pemaparan di atas bahwa tindak lanjut yang dilakukan

berdiskusi dengan siswa terkait hambatan dan kesulitan saat membuat

mind mapping setelah selesai berdiskusi guru meminta siswa merapikan

sisa peralatan lalu

membersihkan kelas dan guru memberikan penilaian dari berbegai aspek.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi metode mind

mapping pada pembelajaran tematik.

Hasil wawancara apa saja faktor pendukung dan

penghambat implementasi metode mind mapping padapembelajaran

tematik dikelas IV

MI Al Muna Samarinda

a. Faktor pendukung

Faktor pendukung pembelajaran tematik dengan metode

pembelajaran tematik dengan metode mind mapping faktor ini

yang berperan dalam berhasilnya proses belajar

mengajar.Sebagaimana yang

dijelaskan oleh bapakripani guru tematik kelasIVA menyatakanbahwa:

“Faktor pendukung kelengkapan sarana dan prasarana,alat-alat dan


media yang lengkap,dan sarana lainya seperti ruang kelas yang
memadai,perlunya persiapan yang matang dan pemahaman guru
terhadap materi dan metode yang digunakan agar pembelajaran
berjalan dengan lancar karena alat dan medianya lengkap dan
gurupun memehami dengan baik terlebih dahulu mengenai materi
dan metode yang akan di sampaikan kepada siswa.dengan
adanya faktor pendukung guru berharap kegiatan membuat mind
mapping sehingga tercapainya pembelajaran tematik dengan
metode mind mapping karena adanya faktor pendukung
berpengaruh pada kegiatan mengajar belajar” . 44

Hal di atas sependapat oleh ibu Masriati selaku guru tematik kelas
43 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.
44 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023.
56

IV B menyatakan bahwa :

“Faktor-faktor pendukung adanya sarana dan prasarana yang


lengkap serta ruang kelas yang nyaman,persiapan yang baik dan
pemahaman guru serta alat-alat dan media yang lengkap yang
siap digunakan,faktor-faktor pendukung sangat berpengaruhbagi
proses pembelajaran saat melakukan kegiatan pembuatan mind
mapping agar berjalan dengan baik dan lancar” .45

Pemaparan diatas bahwa faktor pendukung merupakan faktor yang

berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Faktor

pendukung nya yaitu kelengkapan sarana dan prasarana yang ada

disekolah, alat dan media yang lengkap, penguasaan dan

pemahaman guru terhadap materi pembelajaran dan metode yang

digunakan karena jika guru kurang memahami maka siswa akan

sulit memahami pembelajaran karena guru merupakan faktor

pendukung utama dalam

pembelajaran.

b. Faktor penghambat

Faktor penghambat pembelajaran tematik dengan menggunakan

metode mind mapping sebagaimana yang akan diutarakan oleh

bapak

Ripani guru tematik kelas IV A menyatakan bahwa :

“Faktor penghambatnya persiapanyang tidakmatang akan


memerlukan waktu yang banyak dalam menggunakan metode mind
mapping jadi guru haruspandaidalam membagiwaktukarena
terbatanya waktu untuk membuat mind mapping dan adanya
kurang minat siswa terhadap pembelajaran” .46

Hal diatas sependapat oleh ibu Masriati selaku guru tematik

45 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.


46 Ripani, Guru Kelas IV A, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 10 Februari 2023
57

kelas IV B menyatakan bahwa :

“Faktor penghambat dalampembuatan mind mapping adanya


persiapan yang kurang baik dari alat dan media pada saat
kegiatan berlangsung,serta keterbatasan waktu membuat mind
mapping dan kurangnya antusias dan pasifnya siswa saat berkegiatan
dikelas” .47

Dari hasil keseluruhan wawancara peneliti terhadap guru kelas

IVA dan IV B MI Al Muna Samarinda dapat diambil kesimpulan bahwa

proses pembelajaran tematik pada metode mind mapping tidak

mengalami kesulitan. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban guru yang

mengatakan bahwa beberapa siswa saja yang mengalamikesulitan

pembelajaran tematik pada metode mind mapping. kesulitan pada proses

pembelajaran tematik pada metode mind mapping diantaranya

keterbatasan waktu, kurang nya minat siswa, persiapan yang

kurangmatang . Menurut hasil observasi yang peneliti amati pada proses

pembelajaran tematik menggunakan metode Mind mapping di kelas IV

Madrasah Al Muna dan adapun data yang saya dapatkan dari siswa

melalui observasi, wawancara, dokumentasi siswa

menyatakan bahwa :

“sebelumbelajar pak guru menyampaikan judulmateri yang akan


kami pelajari dan meminta kami membawa peralatan yang akan
kami gunakan” .48

Hal di atas juga sesuai dengan pernyataan siswa IV B yang menyatakan

bahwa :

“bu guru bilang tentang materi yang akan kami pelajari minggu depan
dan minta kami membawa alat – alat buat belajar berikutnya ”.49

47 Masriati, Guru Kelas IV B, MI Al-Muna, Wawancara, Samarinda, 11 Februari 2023.


48 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.
49 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.
58

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil yang diamati peneliti

bahwa persiapan siswa sebelum melaksanakan pembelajaran tematik

dengan metode Mind mapping membawa peralatan diminta guru.Adapun

dari guru menyampaikan peralatan yang digunakan saat pembelajaran

tematik pada metode mind mapping dengan cara menyampaikan langsung

kepada siswa saat di kelas sesuai dengan hasil wawancara siswa kelas IV

A menyatakan

bahwa :

“Peralatan di tentukan oleh guru, pak guru menyampaikan di kelas


kepada kami semua, kemudian pak guru memberitahu kepada kami,
apa saja yang harus kami beli, kumpulkan dan kami bawak saat
nanti pelajaran tematik” .50

Demikian juga dengan pernyataan siswa kelas IV B yang


menyatakan bahwa :

“Bu guru memberi tahu kepada kami saat di kelas untuk membawa
peralatan yang akan kami pakai nanti untuk belajar minggu depan
sebelumjadwal tematik ”. 51

Pernyataan di atas sesuai dengan hasil wawancara kepada siswa yaitu

guru menyampaikan langsung kepada siswa sebelum proses

pembelajaran dilaksanakan agar siswa bisa memiliki persiapan yang

matang saat pemebelajaran berlangsung. Adapun peralatan yang di

siapkan oleh siswa yaitu kertas karton , alat tulis, gambar yg sudah di

cetak, pewarna dan peralatan tambahan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan siswa kelas IV A

yang menyatakan bahwa :

“Pak guru memintakamimembawakertaskarton , alattulis,gambaryg


sudah di cetak, pewarna dan peralatan tambahan apa saja yang
bisa kami gunakan untuk membuat tugas kami menjadi bagus” .52

50 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.


51 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023
52 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.
59

Pernyataan sejalan dengan pernyataan yang di sampaikan oleh siswa kelas

IV B yang menyatakan bahwa :

“Bu guru meminta kami membawa pensil, penggaris, penghapus,


pewarna, gambar yang di print, sama kertas karton” .53

Pernyataan di atas sesuaidengan hasil wawancara peneliti dengan

siswa kelasIVA dan kelas IV Bbahwa guru meminta siswa untuk

mempersiapkan peralatan sebelum pembelajaran. Dengan demikian

proses pembelajaran bisaberlangsung, setelah guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok

belajar siswa kelas IV A menyatakan bahwa :

“pak guru membuat kelompok, dan kami mengerjakan dengan teman –


teman kelompok kami dan pak guru menyuruh kami untuk masing
– masing kelompok berbagi dengan anggota kelompok kami apa
saja peralatan yang akan kami bawa” .54

Pernyataan di atas sejalan dengan pernyataan siswa kelas IV B yang

menyatakan bahwa :

“Bu guru membuat kelompok dan meminta kami untuk membagi


peralatan apa saja yang akan kami bawak pada setiap
anggota kelompok” .55

Pernyataan siswa di atas sesuai dengan hasil observasi peneliti


saat proses pembelajaran tematik dengan metode mind mapping
berangsung di kelas IV A dan IV B bahwa siswa mengerjakan tugas
secara berkelompok. Dengan demikian proses pembelajaran bisa
berlangsung dengan baik, saat proses pelaksaan pembelajaran beberapa
kegiatan di lakukan, pertama – tama guru menyampaikan materi
terlebih dahulu, kemudian guru
menjelaskan apa saja yang akan dilakukan oleh siswa sebagaimana

53 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.


54 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.
55 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.
60

pernyataan siswa kelas IV A yang menyatakan bahwa :

“Pak guru menjelaskan materinya dulu setelah itu pak guru memberi
tau apa yang harus kami lakukan saat nanti mengerjakan tugas,
kami menjelaskan di depan kelas, setelah itu kami mengisi soal –
soal yang ada di kertas yg diberikan oleh pak guru, jika
sudah selesai dikumpulkan oleh pak guru” .56

Pernyataan ini selaras dengan pernyataan siswa kelas IV B


yang menyatakan bahwa:

“Bu guru menjelaskan materi, setelah itu kami mengerjakan tugas,


menjelaskankepada teman – teman dan mengerjakan soal yang
dikasih bu guru” . 57

Terkait yang diamati peneliti saat observasi bahwa saat


pembelajaran tematik berlangsung menggunakan metode mind mapping
dengan materi keberagaman indonesia lalu siswa mengerjakan tugas
bersama yang diberikan oleh guru.Adapun saat isi dari lembar kerja
yang diberikan guru saat pembelajaran tematik menggunakan metode
Mind mapping dari hasil wawancara siswa kelas IVA menyatakan bahwa
:

“Pak Guru memberikan kertas ( Lembar kerja ) yang berisi soal –


soal sesuai dengan materi yang telah pak guru jelaskan dan kami
sudah pelajari supaya kami lebih ingat sama materi” .58

Pertanyaan di atas sejalan dari siswa kelas IV B yang menyatakan bahwa:

“Bu Guru memberikan kertas lembar kerja yang berisi soal yang
sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan dan kami sudah pelajari
supaya kami lebih ingat sama materi” .59

Adapunyang diamati peneliti saat observasipada saatpembelajaran


tematik dengan menggunakan metode mind mapping selesai dari hasil
wawancara siswa kelas IVA menyatakan bahwa :

“setelah selesai membuat mind mapping kami diminta pak guru untuk
menjelaskan kepada teman – teman di depan kelas berkelompok” .60

Pendapat di atas sejalan dengan pernyataan siswa kelas IV B yang

56 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023


57 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.
58 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.
59 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.
60 Siswa kelas IV A, Wawancara, Samarinda 14 Februari 2023.
61

menyatakan bahwa :

“ setelah selesai membuat mind mapping bu guru meminta kami untuk


menjelaskan kepada teman – teman yang lain di depan kelas” .61

Menurut hasil pemaparan bahwa faktor penghambat merupakan

menahan terjadi keberhasilan belajar mengajar. Faktor penghambatnya

adanya persiapan yang kurang baik dari alat dan media, adanya

terbatasnya waktu, kurangnya minat siswa dalam belajar hal ini

menjadi faktor penghambat kegiatan belajar mengajar di kelas dan

termasuk dalam

kegiatan pembelajar tematik menggunakan metode mind mapping.

61 Siswa kelas IV B, Wawancara, Samarinda 16 Februari 2023.


62

C. Pembahasan

Pembahasan ini dilakukan penulis dengan merujukpada hasil temuan yang

diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada pembahasan

ini peneliti memaparkan mengenai hasil penelitian dengan membandingkan

dan mengkonfirmasikan lalu fokus penelitian yang sudah dirumuskan

sebagai

berikut.

1. Implementasipembelajarantematik dengan metode mind mapping kelasIV

Madrasah Ibtidaiyah Al Muna Samarinda

a. Persiapan

Persiapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

memiliki makna perlengkapan atau persediaan (untuk sesuatu),

perbuatan bersiap-siap atau mempersiapkan; tindakan (rancangandan

sebagainya) untuk sesuai.62 pembelajaran dengan baik sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.63

Sebelum pembelajaran guru menyiapkan rancangan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan acuan guru dalam

62
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008)
63
Suyono, Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2011),h.126.
63

mengajar agar, pembelajaran menjadi terencana dan persiapan

yang matang sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Guru Kelas IV juga menyusun RPP dengan menyesuaikan

materi pembelajaran yang ada pada pembelajaran tematik dan

disesuaikan dengan metode mind mapping yang dapat memudahkan

siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Isi

dari RPP yang disusun yaitukompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber

dan media pembelajaran serta yang terakhir adalah penilaian

1) Guru menetapkan peralatan dan media yang disesuaikan

dengan materi pembelajaran dan kegiatan yang akan

dilaksanakan lalu menetapkan peralatan dan media yang

digunakan untuk membuat mind mapping mudah bagi siswauntuk

mendapatkannya dan tidak menyulitkan siswa untuk membuat

mind mapping seperti yang diperintahkan oleh guru, artinya

bahan yang diperlukan mudah diperoleh dan mudah saat

digunakan. Penggunaan peralatan dan media yang lengkap

menentukan keberhasilan pembuatan mind

mapping yang baik dan maksimal.

2) Sebelum memberi tugas membuat mind mapping kepada

siswa, guru memilih materi yang sesuai dengan metode yang

akan di

gunakan.

3) Guru mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk

kegiatan dalam membuat mind mapping guru menyampaikan


64

kepada siswa agar siswa mengetahui peralatan dan media apa

saja yang digunakan serta alat dan media akan di sesuaikan

dengan materi yang akan di pelajari maka dengan penetapan

tersebut guru dan siswa dapat mempersiapkan alat dan media

terlebih dahulu

dalam jangka waktu yang panjang.

4) Guru mempersiapkan lembar kerja untuk siswa sebelum

kegiatan dilaksanakan lembar kerja dengan diperlukan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan khususnyapembelajaran

tematik dengan metode mind mapping.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan berawal dari kebijakan guna mencapai

suatu pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan proses

belajar-mengajar sebagai unsur inti dari aktivitaspembelajaran

yang dalam pelaksanaannya disesuaikan tujuan maka kebijakan itu

diturunkan dalam suatu program dan proyek.64Menurut Majid

dengan rambu- rambu yang disusun dalam perencanaan

sebelumnya.65

64
Tjokroadmudjoyo Adisasmita, Pengelolaan Pendapatan dan
Anggaran Daerah,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.7.
65
Abdul Majid,Strategi Pembelajara, (Bandung PT Remaja Rosdakarya
2014), h.129.
65

pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan beberapa tahap

pelaksanaan pembelajaran, sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran tematik dengan metode mind mapping dan

membagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan

bekerjasama. Prosedur adalah cara untuk melakukan sesuatu hal

dengan langkah demi langkah yang berurutan atau

sistematis sehingga

menghasilkan suatu tujuan yang di inginkan.

2) Guru menyampaikan dengan siswa mengenai peralatan dan media

untuk kegiatan pembelajaran. Guru menyampaikan peralatan dan

media terlebih dahulu dengan siswa untuk pembuatan mind

mapping dalam bentuk gambar agar siswa mengetahui peralatan

dan media apa saja yang dibutuhkan dan siswa pun memiliki

persiapan yang matang.

3) Guru membantu dan membimbing siswa saat kegiatan

berlangsung. Guru sebagai tenaga profesional memiliki tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, membantu,

mengarahkan, menilai, mengevaluasi peserta didik. Guru juga

merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam

pendidikan dan pembelajaran karena

guru memegang peran penting dalam proses pembelajaran.

4) Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil darikerja mereka

dalam membuat mind mapping ke depan kelas dengan demikian


66

siswa dapat mengetahui berhasil atau tidaknya mereka dalam

membuat mind mapping

5) Guru mengadakan evaluasi dengan membagikan lembar

kerja kepada siswa yang berisi pertanyaan dan soal-soal

berjumlah lima soal, guru meminta siswa mengerjakan soal-soal

yang diberikan secara tertulis di lembar kerja yang telah

dibagikan oleh guru. Setelah selesai lembar kerja dikumpulkan

kembali kepada guru

untuk dinilai.

c. Tindak Lanjut

1) Guru mendiskusikan dengan siswa mengenai hambatan-

hambatan yang ditemui dengan adanya diskusi dengan siswa

mengenai hambatan-hambatan yang ditemui maka, bermanfaat

bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran ke depannya agar

hambatan- hambatan dan kendala yang dirasakan siswa mejadi

berkurang. Dengan adanya diskusi hubungan guru dan siswa

menjadi lebih akrab, di dalam diskusi siswa dapat

mengemukakan pendapat dan

idenya.

2) Setelah pembelajaran dan kegiatan selesai seluruh

siswa membersihkan dan mengumpulkan alat-alat yang

dipakai saat membuat mind mapping tentunya guru jugaberperan

dan ikut serta dalam membantu siswa membersihkan dan

mengumpulkan peralatan setelah kegiatan membuat mind

mapping sehingga siswa

dapat menyelesaikannya dengan cepat karena ada bantuan dari


67

guru. Karena biasanya siswa madrasah ibtidaiyah masih harus

diawasi dan dibantu.

3) Guru memberikan nilai atas hasil kerja siswa, Guru bukan

hanya menilai pengetahuan siswa tetapi, proses yang siswa

lakukan dan siswa lewati untuk mendapatkan hasil yang maksimal

dan di dalam penilaian terdapat aspek-aspek yang dinilai oleh

seorang guru yaitu aspek sikap toleransi, aspek sikap tekun,

aspek sikap teliti siswa dari aspek ini menjadi tolak ukur guru

dalam menilai siswa selama pelaksanaan belajar mengajar

terutama pada pembelajaran tematik

dengan metode mind mapping.

2. Faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran

tematik dengan metode mind mapping kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Al Muna

Samarinda

Faktor pendukung nyayaitukelengkapan sarana danprasarana

yang ada di sekolah, alat dan media yang lengkap, penguasaan dan

pemahaman guru terhadap materipembelajaran dan metode yang

digunakan karena jika

guru kurang memahami maka siswa akan sulit memahamipembelajaran.

Dalam membuat siswa senang saat belajar karena melibatkan otak

kanan. Sejalan dengan pendapat Rose dan Nichol dalam jurnal

Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo

menyatakan bahwa bahagia merupakan salah satu elemen


68

penting dalam proses data dari otaknya, sehingga prestasi belajar yang

diraih dapat lebih optimal.66

Faktor penghambat adanya persiapan yang tidak matang,

waktu terbatas, kurangnya minat siswa dalam belajar hal ini menjadi

faktor penghambat kegiatan belajar mengajar di kelas dan termasuk

dalam

kegiatan pembelajar tematik menggunakan metode mind mapping.

Berdasarkan data tersebut dalam persiapan guru membuat RPP,

menetapkan peralatan dan media pembelajaran yang sesuai dengan

materi pembelajaran, memilih materi yang sesuai dengan metode yang

digunakan, guru mempersiapkan peralatan dan bahan ajar yang

digunakan dalam pembelajaran dan guru menyiapkan lembar kerja

untuk siswa, sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran guru

menjelaskan prosedur pelaksanaan, guru menyampaikan

peralatan dan media yang dipakai pada siswa, guru

membantu dan membimbing siswa saat kegiatan berlangsung.

66
Muhammad Chomsi Imaduddin & UnggulHaryanto Nur Utomo, Efektifitas Metode
Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada SiswaKelas VIII,
Humanitas, Vol. IX No.1 Januari 2012.
69

Siswa menyiapkan peralatan, mulai membuat bentuk mind

mapping dalam bentuk gambar dengan cara bergantian dan membagi

tugas dengan teman sekelompoknya, memberi keterangan pada setiap

gambar yang dibuat, setelah selesai mewarnai dan menghias gambar

yang telah dibuat sekreatif mungkin. Setelah proses pembuatan mind

mapping selesai, siswa menyajikan hasil kerjakepada teman-teman

sekelas didepan kelas lalu guru dan teman memberi apresiasi dengan tepuk

tangan setelah setiap kelompok

menyajikan hasil kerja dan mengadakan evaluasi.

mendiskusikan dengan siswa mengenai hambatan-hambatan yang

ditemui dalam pembelajaran dengan demikian guru mengenal pada

pembelajaran tematik.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarksan hasil penelitian menunjukan maka dapat

disimpulkan Implementasi Metode Mind Mapping Pada pembelajaran

Tematik Kelas IV MI Al-Muna Samarinda, hasiluraian dan analisis data

yang peneliti peroleh melalui hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi MI Al-Muna Samarinda dapat di simpulkan sebagai berikut

1. ImplementasiMetode Mind Mapping PadaPembelajaran

TematikKelas IV MI Al Muna yang pertama persiapan, yaitu

yang berisi guru mempersiapkan RPP, guru menetapkan peralatan

dan media yang diperlukan, guru menyediakan peralatan dan

media yang akan digunakan, guru mempersiapkan prosedur yang

digunakan saat proses pelaksanaan pembelajaran, guru menyediakan

lembarkerja, selanjutnya adalah pelaksanaan yaitu guru

menyampaikan kepada siswa mengenai prosedur, peralatan dan

media untuk pembuatan mind mapping, guru menyampaikan materi,

siswa mengerjakan sesuai arahan dari guru, siswa menyajikan hasil

pembuatan mind mapping di depan kelas, guru membagikan lembar

kerja sebagai bahan evaluasi. Berikutnya terkait kegiatan tindak

lanjut yaitu guru mendiskusikan apa saja hambatan saat kegiatan

proses belajar mengajar berlangsung, terakhir guru membantu

siswa untuk merapikan dan membersihkan sisa bahan dan ruang kelas
71

2. Faktor pendukung implementasi metode mind mapping

pada pembelajaran tematik adalah sarana dan prasarana yang

ada di madrasah, kelengkapan peralatan dan media, guru yang

menguasai materi yang di pelajari. Sedangkan faktor penghambat

adalah persiapan yang tidak matang selain itujuga waktu yang

terbatas, serta kurangnya

minat siswa dalam belajar.

B. Saran

Setelah melakukan Pada pembelajaran Tematik Kelas IV MI Al-

Muna,peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada guru tematik kelas IV

Guru terus meningkatkan pengetahuan, serta keterampilan

tentang metode dalam pengajaran yang aktif, kreatif dan

menyenangkan guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran

dan mencapai tujuan pembelajaran serta guru lebih aktif dalam

membuat media – media serta alat peraga yang inovatif dan

kreatif untuk menunjang proses

pembelajaran.

2. Siswa

Agar lebih bersemangat dalam pembelajaran di kelas siswa

harus lebih banyak belajar, serta memperhatikan arahan dari guru dan

siswa harus belajar lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa di

harapkan jangan merasa takut bertanya atau memberi saran kepada

guru jika

mereka belum memahami materi yang sedang dipelajari


72

3. Pihak sekolah

Agar memberikan fasilitas yang cukup bagi guru maupun

siswa untung menunjang proses pembelajaran lebih kreatif,

inovatif dan

menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adisasmita, Rahardjo ,Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Graha
Ilmu:Yogyakarta, 2011.
Adisasmita, Tjokroadmudjoyo. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran
Daerah,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Akbar, Sa’dun dkk, Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.
Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2016.
Al-Hafiz. Fahrur Rozi Abdillah. Al-Qur’an Mudah Baca. Bandung: Al-Qur’an Al-
Qosbah, 2020.
Buzan, Tony, inovasipembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara, 2016.
Darmadi. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam dinamika
belajar siswa. yogyakarta: publish, 2017.

Anda mungkin juga menyukai