Agustyaningsih
Agustyaningsih
PENGEMBANGAN IPTEKS
Oleh
Peneliti Utama
i
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
disebabkan oleh perasaan atau persepsi pada diri pasien. Dengan adanya perilaku
yang terbentuk seperti itu akan berdampak negatif, pada psikologis penderita dan
keterlambatan pengobatannnya sehingga dapat meningkatkan penularan serta timbul
stigma. Menurut penelitian (Van Rie, 2008) self stigma dibagi menjadi beberapa
bentuk yaitu (keyakinan negatif) stereotipik, (reaksi emosional negatif) prejudice,
(respon perilaku terhadap prasangka) discrimination.
Berdasarkan data hasil Dinas Kesehatan Kota Malang (2018) menunjukkan
jumlah seluruh kasus baru TB BTA positif dari per 100.000 penduduk di kota malang
sebesar 87,52 total keseluruhan menjadi 211,86 penduduk dengan penderita TB. Data
tertinggi yang ditunjukkan dari Dinas Kesehatan Kota Malang tahun (2018) bahwa di
beberapa wilayah puskesmas Kota Malang masih banyak ditemukan adanya kasus
tuberkulosis, terutama di Puskesmas Janti di Wilayah Sukun yang mencapai jumlah
tertinggi dengan kasus baru tuberkulosis BTA positif sebanyak 37 penderita, total
keseluruhan jumlah kasus tb di puskesmas janti mencapai 64 penderita TB BTA positif.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada peneliti tingginya kasus
TBC di puskesmas janti telah di dapatkan data pada tanggal 22 bulan April 2019,
penyebab tinginya insiden penyakit TBC disebabkan oleh beberapa hal yaitu,
pemukiman penduduk yang sangat padat, sanitasi lingkungan yang buruk, pendidikan
masyarakat, tingkat pengetahuan yang sangat rendah, rendahnya ekonomi dan
fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Sedangkan fenomena yang telah didapatkan,
bahwa penderita memiliki stigma diri yang buruk pada masyarakat dimana penderita
mengatakan selalu menarik diri karena malu untuk melakukan sosialisasi
dilingkungannya, timbul ketakutan dan cemas karena di duga mereka dapat
menularkan penyakitnya, merasa dikucilkan, lalu diasingkan, hingga mereka ingin
berpindah tempat tinggal dan berpindah pengobatan di puskesmas lainnya.
Kebanyakan pasien tidak teratur dalam menjalani pengobatan hingga pengobatannya
harus mengulang kembali karena masih terdapat stigma yang melekat pada penderita.
Sehingga sangat diperlukan upaya dalam mengidentifikasi stigma yang dialami
penderita TBC untuk mengetahui seberapa besar stigma diri yang dirasakan oleh
pasien TBC, serta penelitian ini belum pernah di lakukan di Puskesmas Janti.
Berdasarkan uraian di atas, banyaknya fenomena dan kajian data yang terjadi.
Membuat peneliti ingin memahami, dan mengkaji, serta tertarik untuk melakukan
penelitian stigma diri pasien TBC terhadap masyarakat, sehingga dapat mengangkat
judul penelitian yaitu “Identifikasi Stigma Diri Penderita Tuberculosis Pada Masyarakat
Di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang”.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
3) Perilaku maladatif
Sehingga pada seseorang yang mengalami dampak tersebut akan
menimbulkan beberapa perilaku yang menyimpang, yaitu :
1) Perasaan bersalah
2) Malu
3) Ekslusi (perilaku negative yang menghambat kehidupannya sendiri)
4) Menutup diri, menarik diri, menyembunyikan diri dan merasa berbeda dari
orang lain (Cahyadi, 2013).
4
didapatkan pada jurnal ini bahwa pasien TBC berjenis perempuan dan anak – anak di
wilayah Urban Zambia memiliki pengalaman masalah stigma.
Mengkaji karakteristik
Pengkajian
yang dilakukan
pasien TB dan Upaya
pada pasien mengidentifikasi pencegahan
TBC persepsi negatif dan kekambuhan
positif stigma diri pasien
TB
5
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
6
BAB 4. METODE PENELITIAN
7
Penjelasan Skor Skala Likert Pernyaatan Negatif (Unfavorable)
Jawaban Skor
Sangat Setuju 1
Setuju 2
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 4
Kuesioner stigma diri ini berisi beberapa pertanyaan tertutup tentang persepsi stigma
diri yang diberikan kepada pasien TBC.
8
BAB 5. HASIL PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian tentang Identifikasi Stigma Diri
Penderita Tuberkulosis Terhadap Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota
Malang pada bulan November 2019. Sample yang diambil dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan teknik Total Sampling, dengan total jumlah besar
sample sebanyak 30 responden. Penelitian telah dilaksanakan sesuai dengan surat ijin
penelitian, dengan melibatkan mahasiswa, pengambilan data tersebut dilaksanakan
selama 2 bulan. Dan telah Melalui proses uji etik.
5.1.1 Distribusi Berdasarkan usia dan Lama Waktu Dalam Menjalani Pengobatan
Penelitian berdasarkan karakteristik sampel berdasarkan usia dan lama waktu
pengobatan disajikan pada table 5.1
9
56,70%
43,30%
Perempuan
laki - laki
20% 20%
SD
6,70% SMP
53,30%
SMA
S1
10
6,70%
Tidak Bekerja
20%
30,00% Buruh
13,30%
Wiraswasta
3,30%
26,70% Guru
Irt
Pada gambar 5.3 distribusi gambar diatas berdasarkan status pekerjaan, menunjukkan
bahwa sebagian besar (30,00%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT)
sebanyak 9 responden dan (26%) responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 8.
3,30%
BELUM MENIKAH
MENIKAH
96,70%
11
5.2 Data Khusus
5.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Stigma Diri pada Pasien TB Paru
Data stigma diri didapatkan dari hasil kuesioner dimana peneliti telah
mengklasifikasikan dalam 3 proses pernyataan yaitu (1) pernyataan keyakinan negatif,
(2) pernyataan reaksi negatif, (3) pernyataan respon perilaku terhadap prasangka, 3
bentuk pernyataan tersebut disimpulkan menjadi 2 bagian stigma negatif dan stigma
positif, serta data stigma diri berdarkan karakteristik, yang akan disajikan pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 5.2 gambaran Stigma Diri (Self Stogma) Berdasarkan Karakteristik Pada Pasien
Tbc di wilayah Kerja Puskesmas Janti 2019.
12
Berdasarkan tabel stigma diri karakteristik responden didapatkan bahwa hasil
kategori usia 40-60 tahun, mayoritas berstigma negatif sebanyak 50% (11
responden), dan untuk menurut kategori jenis kelamin, laki-laki dan perempuan
mempunyai stigma negatif, masing-masing 50% (11 orang) sedangkan stigma positif
masing-masing dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 7,5% (6 responden) dan sisanya
25% (2 responden) pada perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang mengalami stigma negatif bermayoritas
berpendidikan SMA sebanyak 45,5% (10 responden), dan jenis pekerjaan rata-rata
sebagai IRT 8 (8%) dan berwiraswasta 27,3% (6 responden), sedangkan status
pernikahan bermayoritas menikah 95,5% (21 responden) yang mengalami stigma
negatif, berdasarkan lama waktu pengobatan di dapatkan hasil bahwa 2 minggu
pengobatan bermayoritas mengalami stigma negatif sebanyak 31,8% (7 responden)
sedangkan pada stigma positif dialami pada waktu pengobatan selama 3 minggu
sebanyak 50% (4 responden).
21,83
17,63
9,5
Gambar 5.5 Gambaran Stigma diri (self stigma) Berdasarkan Indikator Dari
Stigma Diri Pada Pasien TBC di wilayah kerja Puskesmas Janti 2019
Pada gambar 5.5 menunjukkan hasil perhitungan sampel berdasarkan 3 indikator dari
jumlah sampel sebanyak 30 responden diperoleh nilai rata rata responden pada
masing-masing indikator dengan jumlah tertinggi terhadap stigma diri yaitu pada
reaksi negatif sebanyak 21,83%, sedangkan jumlah keyakinan negative sebanyak
17,63% sisanya pada respon negatif sebanyak 9,5%.
13
Tabel 5.3 Gambaran Stigma Diri (Self Stigma) Pada Pasien TBC di Wilayah
Kerja Puskesmas 2019
Pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa gambaran stigma diri responden dalam
penelitian ini memiliki nilai frekuensi yaitu, berstigma negatif sebanyak 22 orang
(73,3%), dan sisanya responden berstigma positif sebanyak 8 orang (26,7%)
14
BAB.6 PEMBAHASAN
15
Menurut (Van Rie, 2008) di dalam instrumennya menggunakan stigma domain
atau indikator kunci untuk mengukur stigma pada penyakit TBC. Domain ini
merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur stigma, ketiga domain tersebut
yaitu kekhawatiran akan penularan penyakit, nilai dan sikap yang berhubungan
dengan perasaan malu dan penyingkapan status penyakit. Proses domain stigma
terdiri dari keyakinan negatif, respon negatif dan reaksi negatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa stigma bermayoritas tinggi dan sebagian besar responden
mengalami reaksi negatif yang tinggi. Sedangkan proses dalam pengambilan data di
dapatkan bahwa responden yang telah terdiagnosa TB mengalami diskriminasi dari
masyarakat terdekatnya terutama pada keluarga yang mayoritas menghindar dan
melarang anggota keluarganya untuk tidak mendekati pasien yang terkena penyakit
TBC dan pasien tersebut merasakan rasa takut untuk menularkan penyakit tersebut,
sehingga pasien mengalami keyakinan negatif pada diri sendiri yang berupa harga diri
rendah, merasa berbeda dalam keadaan fisiknya dan akhirnya responden merasa
bersalah atas apa yang di deritanya pada saat sakit.
Di dalam penelitian ini reaksi negatif responden mayoritas tinggi dengan
adanya perasaan malu karena responden telah mengetahui bahwa penyakit TB ialah
penyakit menular, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Kipp et al., 2011)
menyatakan bahwa salah satu penyebab munculnya stigma pada TB ialah factor
karena adanya penularan, selain itu penayakit TB sangat identic dengan adanya
penurunan pada berat badan serta lemah sehingga pasien TB memiliki perasaan takut
jika penyakitnya tersebut diketahui oleh lingkungan sekitar (masyarakat), hal ini
sesuai dengan penelitian (Nizam & Hasneli, 2014) bahwa 83% responden memiliki
citra tubuh yang negatif yang disebabkan karena adanya perubahan penampilan
bentuk tubuh dan fungsi tubuh akibat penyakit yang diderita, sehingga pasien
mengalami dampak psikologi yang seperti, mider dan rendah diri.
Perasaan minder atau rendah diri juga dialami pasien TB itu sendiri salah
satunya terbentuknya perasaan stigma yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan
penelitian saraswati dan ummah bahwa sebanyak 61,6% pasien mengalami perasaan
minder yang ditunjukkan dengan adanya rasa tidak percaya diri saat berinteraksi oleh
orang lain dengan menghindari kontak mata saat berbicara dan menunduk karena
merasa malu dengan adanya perubahan fisik yang dialami memiliki rasa tidak dihargai
dan tidak berguna bagi orang lain (Nizam & Hasneli, 2014). Serupa dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Cremers et al., 2015), 80% pasien TB mengalami stigma diri
berupa perasaan tidak berguna, malu dan kehilangan harga diri, (Cremers et al.,
2015). Hasil penelitian yang dilakukan (Moya & Lusk, 2013) menyatakan bahwa
mayoritas pasien TB merasakan dijauhi oleh keluarganya, mengalami diskrisminasi,
tertekan, marah dan kehilangan pekerjaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hanik (2017), beberapa pasien
bermayoritas mengalami stigma negatif karena pada awalnya pasien telah
mendapatkan perilaku yang buruk pada lingkungannya sehingga pasien melakukan
kesalahan prosedur dan peraturan yang telah di ajarkan oleh petugas kesehatan,
mereka mengakui bahwa merasa sudah sembuh, malas dan bosan, bahkan pasien
sudah tidak mengonsumsi obat yang telah diberikan, karena pengobatan yang terlalu
lama, dengan adanya perilaku seperti itu dikarenakan kurangnya kesadaran pasien
TBC dan kurangnya dukungan sosial disekitarnya, serta pasien merasa terganggu
dengan aktifitas sehari – hari mereka dan sering kali pasien beranggapan buruk jika
mengonsumsi obat akan berdampak pada tubuh mereka, Selain itu, beberapa pasien
16
TBC mengalami respon negatif setelah mengalami dampak dari luar sehingga pasien
TBC merasa takut untuk berobat karena mereka menganggap bahwa hasil dari
pengobatan ini akan berdampak buruk bagi pasien di lingkungannya sehingga pasien
mengalami perubahan perilaku seperti penyangkalan, sehingga di beberapa pasien
berperilaku maladaftif seperti menarik diri dan lebih tertutup.
17
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Penelitian mengenai stigma diri penderita Tuberkulosis pada masyarakat di
Puskesmas Janti kota Malang ini dapat disimpulkan bahwa diantaranya pasien
tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Janti, yang memiliki stigma diri negatif yang
tertinggi adalah penderita masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Penderita TB memiliki stigma diri atau persepsi diri yang negatif terhadap penyakit
yang dialaminya, salah satunya ia merasa dijauhi dari lingkungannya sekitar terutama
dengan keluarganya. Penderita dengan denga rentang usia 40-60 tahun dan memiliki
tingkat pendidikan SMA, yang bersatus telah menikah dan memiliki jenis pekerjaan
wiraswasta/ibu rumah tangga yang ditemukan lebih banyak yang menderita TBC dan
mengalami stigma negatif tinggi dibandingkan dengan stigma positif lebih rendah.
Frekuensi stigma diri penderita TBC yang ada di wilayah puskesmas janti masih
tergolong memiliki stigma negatif dengan relatif tinggi.
7.2 Saran
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian lebih lanjut
dengan karakteristik responden yang lebih beragam dan tambahan variable lain yang
mungkin berpengaruh dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga hasil
penelitian dapat digeneralisasikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Ociskova, M., Prasko, J., Vrbova, K., Kasalova, P., Holubova, M., Grambal, A., &
Machu, K. (2018). Self-stigma and treatment effectiveness in patients with
anxiety disorders- a mediation analysis. Neuropsychiatric Disease and
Treatment, 14, 383–392. https://doi.org/10.2147/NDT.S152208
Sari, Y. (2018). Gambaran Stigma Diri Klien Tuberkulosis Paru (Tb Paru) Yang
Menjalani Pengobatan Di Puskesmas Malingping. Media Ilmu Kesehatan, 7(1),
43–50. https://doi.org/10.30989/mik.v7i1.266
Van Rie. (2008). Measuring stigma associated with tuberculosis and HIV/AIDS in
southern Thailand: Exploratory and confirmatory factor analyses of two new
scales. Tropical Medicine and International Health, 13(1), 21–30.
https://doi.org/10.1111/j.1365-3156.2007.01971.x
20
Lampiran 2 Biodata Peneliti
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan : Titik Agustiyaningsih, S.Kep, Ns., M.Kep
gelar)
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Jabatan Fungsional :-
4 NIP/NIK/Identitas lainnya : 11205010415
5 NIDN : 0718087604
6 Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 18 Agustus 2076
7 E-mail : agustyaningsih@umm.ac.id
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Airlangga Universitas -
Tinggi Surabaya Airlangga Surabaya
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan -
Tahun Masuk-Lulus 2009-2011 2016-2018 -
Judul Pengaruh Edukasi Pengaruh -
Skripsi/Tesis/Disertasi Prenatal dengan Autogenic Training
Focus Group Discuss dengan Pursed Lips
(FGD) terhadap Breathing terhadap
kecemasan pada ibu Kecemasan dan
primigravida di Forced Expiratory
Puskesmas Kedung Volume in One
Kandang Malang. Second (FEV1)
pasien PPOK.
Nama 1. Mira Triharini, 1. Prof. Dr. -
Pembimbing/Promotor S.Kp.M.Kes. Muhammad
2. Tiyas Prasetya Amin, dr., Sp.P
Kusumaningrum, (K)
S.Kep.Ns 2. Dr. Makhfudli,
S.Kep.Ns.,
M.Ked.Trop.
21
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2019 Identifikasi Aktivitas Fisik UMM 15 juta
Pasca Menderita Stroke
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
22
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun
Terakhir
Judul/Tema/Jenis
Tempat
No Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Respon Masyarakat
Penerapan
yang Telah Diterapkan
1. - - - -
2. - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Institusi
No Jenis Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
1. - - -
2. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penelitian internal UMM.
23
Biodata Anggota
B.Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan : Faqih Ruhyanudin, M.Kep.Sp.Kep.MB
gelar)
2 Jenis Kelamin : Laki - Laki
3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya : 11203090391
5 NIDN : 0723097503
6 Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 23 September 1975
7 E-mail : faqih@umm.ac.id; faqih.ruhyan@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP : 08123321925
9 Alamat Kantor : Jl. Bendungan Sutami No. 188-A Malang
10 Nomor Telepon/Faks : 0341-551149, 552443/ 0341-582060
11 Lulusan yang Telah : S-1 = … orang; S-2 = … orang;
Dihasilkan S-3 = … orang
12 Nomor Telepon/Faks : 0341-551149, 552443/ 0341-582060
13 Mata Kuliah yang Diampu : 1. Blok Keperawatan Medikal Bedah I
2. Blok Keperawatan Medikal Bedah II
3. Blok Keperawatan Medikal Bedah III
4. KMB I dan KMB II
C. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Brawijaya Universitas Indonesia
Tinggi
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan
Tahun Masuk-Lulus 2004 – 2006 (alih 2011 – 2013
jenjang dari D3
Keperawatan)
Judul Hubungan Obesitas Pengalaman Pasien
terhadap Kejadian kanker dalam Menjalani
Skripsi/Tesis/Disertasi
Diabetes Melllitus
24
Kemoterapi: Studi
Fenomenologi
Nama 1. dr. 1. Agung Waluyo,
EndangAsmaningsih S.Kp., M.Sc., Ph.D
Pembimbing/Promotor
, MS 2. Yulia, S. Kp. M.N
2. Dian Handayani,
SKM, M.Kes, Ph.D
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1.
2.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
25
menggunakan instrument
Michigan Neuropati
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1. Experience of Patient with HSIC ISBN: 978-94-6252-
Vertigo: a Case Study. 413-2, ISSN: 2468-
Proceedings of the Health 5739, DOI:
Science International doi:10.2991/hsic-
Conference 17.2017.32. web:
https://www.atlantis-
press.com/proceedings
/hsic-17/25885848
26
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Judul Artikel
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Waktu dan Tempat
Ilmiah
1. - - -
2. - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
27
Institusi
No Jenis Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Dosen berprestasi tingkat fakultas UMM 2017
2. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penelitian internal UMM.
28