Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

DI KELURAHAN TIAKAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS


TIAKAR KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2023

Oleh :
SAGITA RAMADANI
NIM : 1913201049

Moderator : Bapak Dr. Nurdin, SKM, MPH


Penguji I : Ibu Fitria Fatma, SKM, M.Kes
Penguji 2 : Bapak Abdi Iswahyudi Yasri, MKM

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI 2023
BAB V
HASIL PENELITIAN
Hubungan Suhu Ruangan Dengan Kejadian ISPA

64 balita (42,7%) Suhu ruangan tidak memenuhi syarat kesehatan


yaitu suhu > 30◦C atau < 18◦C

86 balita (57,3%) Memenuhi syarat kesehatan yaitu suhu 18◦C


sampai dengan 30◦C

Bivariat
Dari 64 balita dengan suhu ruangan yang tidak memenuhi syarat (TMS), sebanyak 78,1%
mengalami ISPA. Sedangkan dari 86 balita dengan suhu ruangan yang memenuhi syarat (MS),
sebanyak 31 balita (36,0%) juga mengalami ISPA. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000
(α ≤ 0,05) yang artinya ada hubungan bermakna antara suhu ruangan dengan kejadian ISPA
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tiakar Kota Payakumbuh Tahun 2023. Hasil analisis
diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar 6,336 (3,029 – 13,257), artinya balita dengan suhu
ruangan yang tidak memenuhi syarat mempunyai peluang 6 kali lebih besar terjadinya ISPA
Hubungan Kepadatan Hunian Kamar Dengan Kejadian ISPA

78 72
Kepadatan hunian tidak memenuhi Kepadatan hunian kamar memenuhi
syarat kesehatan yaitu < 8m2/ orang Balita Balita syarat yaitu ≥8 m2/orang
(52,0%) (48,0%)

Bivariat
Dari 78 balita dengan kepadatan hunian kamar yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 56
balita (71,8%) mengalami ISPA. Sedangkan dari 72 balita dengan kepadatan hunian kamar
yang memenuhi syarat, sebanyak 25 balita (34,7%) juga mengalami ISPA. Hasil uji statistik
diperoleh p-value = 0,000 (α ≤ 0,05) yang artinya ada hubungan bermakna antara kepadatan
hunian kamar dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tiakar Kota
Payakumbuh Tahun 2023. Hasil analisis diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4,785 (2,396
– 9,558), artinya balita dengan kepadatan hunian kamar yang tidak memenuhi syarat
mempunyai peluang 5 kali lebih besar terjadinya ISPA
Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian ISPA

103 Balita (68,7%) 47 Balita (31,1%)

Memiliki anggota Tidak memiliki


keluarga yang anggota keluarga
merokok yang merokok

Bivariat
Dari 103 balita dengan anggota keluarga yang merokok, sebanyak 65 balita (63,1%)
mengalami ISPA. Sedangkan dari 47 balita dengan anggota keluarga yang tidak merokok,
sebanyak 16 balita (34,0%) juga mengalami ISPA. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,002
(α ≤ 0,05) yang artinya ada hubungan bermakna antara kebiasaan merokok anggota keluarga
dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tiakar Kota Payakumbuh Tahun
2023. Hasil analisis diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar 3,314 (1,607 – 6,836), artinya
balita dengan anggota keluarga yang merokok mempunyai peluang 3 kali lebih besar terjadinya
ISPA
Hubungan Penggunaan Obat Nyamuk Bakar Dengan Kejadian ISPA
37 Balita
113 balita (75,3%)
(24,7%)
Menggunakan obat Tidak menggunakan obat
nyamuk bakar nyamuk bakar

Bivariat
Dari 37 balita dengan penggunaan obat nyamuk bakar, sebanyak 26 balita (70,3%) mengalami
ISPA. Sedangkan dari 113 balita yang tidak menggunakan obat nyamuk bakar, sebanyak 55
balita (61,0%) juga mengalami ISPA. Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,036 (α ≤ 0,05)
yang artinya ada hubungan bermakna antara penggunaan obat nyamuk bakar dengan kejadian
ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tiakar Kota Payakumbuh Tahun 2023. Hasil
analisis diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,493 (1,125 – 5,523), artinya balita dengan
penggunaan obat nyamuk bakar mempunyai peluang 2 kali lebih besar terjadinya ISPA
BAB VI
PEMBAHASAN
Hubungan Suhu Ruangan Dengan Kejadian ISPA
Menurut asumsi peneliti hasil analisis ini berhubungan
karena berdasarkan observasi dilapangan ada beberapa
rumah yang pertukaran udaranya kurang baik seperti
jendela yang tidak terbuka lebar, adanya penghalang
berupa kain jendela yang tidak terbuka, kemudian ada
beberapa rumah tidak menggunakan ventilasi mekanik
seperti kipas angin sehingga suhu ruangan terasa panas
yang dapat menurunkan imunitas balita sehingga
menyebabkan mudahnya terinfeksi saluran pernapasan
akut. Kemudian adanya 31 (36,0) balita dengan suhu
ruangan memenuhi syarat namun menderita ISPA, hal ini
dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kepadatan
hunian kamar, kebiasaan anggota keluarga merokok di
dalam rumah, status gizi balita, status imunisasi, dan lain
sebagainya
Hubungan Kepadatan Hunian Kamar Dengan Kejadian ISPA

Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara


kepadatan hunian kamar dengan penyakit ISPA pada
balita dikarenakan kedekatan membuat balita mudah
tertular, karena ISPA dapat ditularkan melalui udara,
sehingga balita yang tinggal sekamar dengan ruangan
yang tidak memenuhi syarat akan mudah terinfeksi ISPA.
Kemudian terdapat 22 (28,2%) balita yang tidak
menderita ISPA meskipun memiliki kamar dengan
kepadatan hunian tidak memenuhi syarat, ini dapat
disebabkan oleh karena tidak adanya penghuni rumah
dengan riwayat ISPA, serta balita memiliki daya tahan
tubuh yang cukup baik secara alami maupun buatan
sehingga risiko balita untuk terkena ISPA sangat kecil
Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan
Kejadian ISPA
Menurut asumsi peneliti terdapat hubungan antara perilaku
merokok dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Tiakar
Wilayah Kerja Puskesmas Tiakar dikarenakan hampir semua
balita yang tinggal dengan anggota keluarga perokok terkena
ISPA. Hal ini dikarenakan anggota keluarga lebih banyak merokok
di dalam rumah saat sedang bersantai, menonton TV, bercerita,
dan menggendong balita. Kondisi seperti ini mengakibatkan balita
sering menghirup asap rokok. Balita yang sering menghirup asap
rokok mengakibatkan balita lebih rentan terkana penyakit ISPA.
Dalam penelitian ini terdapat sebagian kecil balita yang tinggal
dengan anggota keluarga perokok tetetapi tidak terkena ISPA
(36,9%), hal ini dapat dipengaruhi oleh ventilasi rumah yang
ditempati oleh balita yang memenuhi standar, status gizi balita,
status imunisasi, dan ASI eksklusif yang diperoleh oleh balita
Hubungan Penggunaan Obat Nyamuk Bakar Dengan Kejadian ISPA

Menurut asumsi peneliti hasil penelitian menunjukkan bahwa


terdapat hubungan pemakaian obat nyamuk dengan kejadian
ISPA pada balita di Nagari Tiakar Wilayah Kerja Puskesmas
Tiakar. Hampir semua balita yang tinggal dengan anggota
keluarga yang sering menggunakan obat nyamuk bakar lebih
banyak terkena ISPA sebanyak (70,3%). Hal ini dikarenakan
balita lebih banyak menghirup asap dari obat nyamuk bakar.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat sebagian kecil
balita yang tinggal dengan orang tua yang menggunakan obat
nyamuk bakar tetapi tidak terkena ISPA (29,7%). Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh ventilasi rumah yang ditempati
oleh balita sering dibuka, status gizi balita baik, status imunisasi
lengkap, dan ASI eksklusif yang diperoleh oleh balita
Thank you

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB 6 Fix
    BAB 6 Fix
    Dokumen12 halaman
    BAB 6 Fix
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Buku CSW (CIKA)
    Buku CSW (CIKA)
    Dokumen33 halaman
    Buku CSW (CIKA)
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Divoo
    Divoo
    Dokumen17 halaman
    Divoo
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Susanti
    Susanti
    Dokumen10 halaman
    Susanti
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Sidang Skripsi
    Sidang Skripsi
    Dokumen15 halaman
    Sidang Skripsi
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Ujian Belgin
    Ujian Belgin
    Dokumen33 halaman
    Ujian Belgin
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Rokok FIX
    Leaflet Rokok FIX
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Rokok FIX
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Manuskrip Hazrel
    Manuskrip Hazrel
    Dokumen9 halaman
    Manuskrip Hazrel
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Rokok
    Leaflet Rokok
    Dokumen4 halaman
    Leaflet Rokok
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Dita
    Dita
    Dokumen16 halaman
    Dita
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Batuk Efektif
    Leaflet Batuk Efektif
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Batuk Efektif
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Pretest & Posttest PSQI
    Pretest & Posttest PSQI
    Dokumen20 halaman
    Pretest & Posttest PSQI
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Intan
    Pengkajian Intan
    Dokumen11 halaman
    Pengkajian Intan
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Master Tabel
    Master Tabel
    Dokumen1 halaman
    Master Tabel
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • LALA
    LALA
    Dokumen54 halaman
    LALA
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • 238 18019 Elfiramaulita Kti
    238 18019 Elfiramaulita Kti
    Dokumen110 halaman
    238 18019 Elfiramaulita Kti
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen4 halaman
    Bab Vi
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Agustin, 2021
    Agustin, 2021
    Dokumen10 halaman
    Agustin, 2021
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Darise, 2023
    Darise, 2023
    Dokumen8 halaman
    Darise, 2023
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Kian Elin
    Kian Elin
    Dokumen11 halaman
    Kian Elin
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Triyoso, 2021
    Triyoso, 2021
    Dokumen7 halaman
    Triyoso, 2021
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Agustyaningsih
    Agustyaningsih
    Dokumen32 halaman
    Agustyaningsih
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Rico
    Rico
    Dokumen18 halaman
    Rico
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Sajodin 2022
    Sajodin 2022
    Dokumen8 halaman
    Sajodin 2022
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Master Table Aulia
    Master Table Aulia
    Dokumen15 halaman
    Master Table Aulia
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Proposal Intan K2
    Proposal Intan K2
    Dokumen58 halaman
    Proposal Intan K2
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • K11116034 - Skripsi - Bab 1-2
    K11116034 - Skripsi - Bab 1-2
    Dokumen61 halaman
    K11116034 - Skripsi - Bab 1-2
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Bahan Haikal
    Bahan Haikal
    Dokumen1 halaman
    Bahan Haikal
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat
  • Proposal Intan
    Proposal Intan
    Dokumen56 halaman
    Proposal Intan
    Ivo Trisna
    Belum ada peringkat