Anda di halaman 1dari 6

“Aktualisasi Profil Muslim Negarawan sebagai Jati DiriKader Ideolog dalam

Menyongsong Indonesia Emas”

Pendahuluan

KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ) sebagai gerakan


mahasiswa tentu mempunyai tagline yang mempunyai nilai filosofis yang tinggi
sebagai makna dalam pergerakannya. Muslim negarawan sebagai jati diri kader
juga harus melekat erat di dalam karakter gerakan ini tentunya, selain itu Indonesia
sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama menempatkan
muslim sebagai mayoritas penduduknya. Dalam konteks kebangsaan, peran muslim
negarawan memiliki posisi strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas. Islam
sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak hanya menjadi perekat kebersamaan,
tetapi juga menjadi fondasi moral dalam menciptakan harmoni, stabilitas, dan
kemajuan bagi bangsa ini. Tulisan ini akan membahas aktualisasi profil muslim
negarawan sebagai jati diri kader ideolog dalam menghadapi tantangan untuk
menyongsong Indonesia Emas.
Pembahasan

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang generasi yang akan menyongsong
indonesia emas, tentu perlu kita dalami terlebih dahulu apa itu Muslim Negarawan
sebagai tagline kader kammi dan tertulis sebagi capaian yang harus di miliki oleh
kader KAMMI itu tersendiri, selain itu Kaitan antara ciri Muslim Negarawan dan
aplikasi pencapaiannya melalui Enam Kompetensi Kritis dan juga Indeks Jati Diri
Kader juga mempunyai hubungan yang penting dalam capaian yang harus dicapai
Kader. Berikut 5 profil muslim negarawan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia :
1. Ideologi Islam yang mengakar
2. Idealis dan konsisten
3. Basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan
4. Berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa
5. Perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan
Sebelum lebih jauh, pentin kita ulas satu persatu makna dari muslim negarawan
sebagai tageline organisasi KAMMI yang kemudian menjadi semangat gerakan
kita.
1. Idiologi islam yang mengakar
Sebagai seorang kader kammi yang sudah mencapai tingkat pengkaderan yang
cukup tinggi, tentu idiologi yang mengakar sudah tidak asing lagi ditelinga kita.
Dan tentu dengan cita-cita KAMMI mencitpakan pemimpin yang akan membawa
indonesia yang madani adalah buah dari idiologi yang mengakar yang dimaksud.
Selain itu dengan misi pertama sebagai wadah pembentuk mahasiswa muslim yang
bertakwa dan seterusnya, jalan idiologi yang mengakar menjadi benteng utama
yang harus diselesaikan seorang kader KAMMI melalui media pembelajaran yang
sudah dibentuk, dari MK 2-3 Dauroh suplemen bacaan manhaj tugas baca kader
dan lainnya sebagai sarana kaderisasi mencetak kader untuk menggapai cita-cita
bersama yang tertulis dalam filosofi gerakan KAMMI.
2. Idealis dan konsisten
Dua kata mempunyai sarat makna yang tentunya menjadi pegangan seorang kader
KAMMI. Idealis sebagai kemewahan seorang mahasiswa ditambah islam sebagai
penggerak utama idealis tersebut tentu menguatkan narasi ini, dengan banyaknya
godaan kemewahan kekuasaan, godaan materi sehingga gerakan menjadi tumpul
sudah biasa dierah deokrasi ini, sehingga perlu kita pegang sikap idealis seorang
kader KAMMI dan konsisten karena islam mengajarkan kita demikian.
3. Basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan
Idiologi yang mapan dan gerakan idealis yang konsisten tidak akan sempurna jika
tidak ada pengetahuan yang dan pemikiran yang mapan. Jika kita bukamateri
pembelajaran dalam buku syarah risalah taklim, tertuang bahwa pengetahuan/ al
famhu sebagai bab pertama dalam 10 arkanul baiah sebelum ke ke gerakan
amalnya. Artinya basis pengetahuan yang mapan menjadi pondasi sebelum masuk
kedalam gerakan tersebut.
4. Berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa
Poin Keempat dalam 5 profil muslim negarawan ini sebagai gerakan sosial kader
KAMMI, sebagai gerakan taktis danmenjadi bahasan-bahasan umum di diskusi-
diskusi kecil d idalam lingkaran khous kader. Selain itu dalam kaderisasi tingkat
pertama, dokrin yang diberikan seorang mahasiswa adalah tentang masalah ummat
yang begitu banyak dan solusi dari masalah tersebut adalah islam sebagai asa
gerakan kita. Ini juga menjadi catatan penting seperti penjelasan poin tiga, karena
sudah masuk kedalam basis gerakan masyarakat.
5. Perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan
Perbaikan bangsa menjadi ujung dari 5 profil muslim negarawan ini, tepat seperti
dalam tahapan-tahapan dakwah yang tertulis dalam manhaj tugas bacaan kader
KAMMI, bahwa menyatukan bangsa islam menjadi tujuan utama kita dalam
bergerak.
Dari kelima poin diatas akan menjadi jati diri kader ideolog,dalam menyongsong
indonesia emas dengan beberapa tawaran yang mungkin bisa menjadi peran penting
untuk mencapai indonesia emas yang dimaksud.

1. Pendidikan dan Pengetahuan

Pendidikan dan pengetahuan merupakan landasan utama bagi seorang muslim


negarawan. Para kader ideolog harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang
ajaran Islam yang inklusif dan mampu merangkul keberagaman dalam masyarakat.
Selain itu, pengetahuan tentang sejarah bangsa, politik, dan ekonomi juga menjadi
penting untuk memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam
mencapai kejayaannya.

2. Tegaknya Keadilan dan Hukum

Sebagai negarawan, muslim harus mengutamakan tegaknya keadilan dan hukum


dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tidak ada tempat untuk nepotisme, korupsi,
atau diskriminasi di dalam pemerintahan yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam.
Keberpihakan pada rakyat kecil dan pemberantasan kemiskinan menjadi prioritas
utama agar tidak ada warga negara yang terpinggirkan dalam proses pembangunan.

3. Dialog Antar agama dan Kebhinekaan

Menyongsong Indonesia Emas memerlukan harmoni antaragama dan kebhinekaan


yang kokoh. Sebagai kader ideolog, muslim negarawan harus menjadi pendorong
dan mediator dalam memfasilitasi dialog antaragama. Melalui dialog dan toleransi,
perbedaan dapat dihargai sebagai kekayaan bangsa dan dijadikan kekuatan untuk
memajukan bangsa Indonesia.

4. Komitmen pada Demokrasi dan Kehidupan Berbangsa

Indonesia Emas bukan hanya tentang pencapaian ekonomi semata, tetapi juga
tentang kemakmuran dan kedamaian bagi semua warga negara. Sebagai muslim
negarawan, komitmen pada demokrasi dan kehidupan berbangsa yang berkeadilan
harus dipegang teguh. Semangat gotong royong dan semangat kerjasama
antarwarga harus dijaga sebagai landasan membangun Indonesia yang maju dan
adil.

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Kewirausahaan

Sebagai kader ideolog, muslim negarawan harus mengadvokasi pemberdayaan


masyarakat dan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan yang berbasis nilai-nilai
Islam dapat mendorong lahirnya pelaku usaha yang beretika dan bertanggung
jawab. Pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor, seperti pertanian, industri
kreatif, dan teknologi, akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
kemiskinan.
Kesimpulan

Sebagai muslim negarawan yang berperan sebagai kader ideolog dalam


menyongsong Indonesia Emas, pendidikan dan pengetahuan tentang agama,
sejarah, politik, dan ekonomi menjadi penting. Tegaknya keadilan dan hukum,
dialog antaragama, komitmen pada demokrasi, serta pemberdayaan masyarakat dan
kewirausahaan harus menjadi poin utama dalam upaya mewujudkan Indonesia yang
maju, berkeadilan, dan berkebhinekaan. Dengan profil muslim negarawan yang
kuat, Indonesia dapat meraih masa depan yang gemilang dan membanggakan
sebagai bangsa yang emas di mata dunia.

Anda mungkin juga menyukai