Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

NOMOR 17 TAHUN 2001


TENTANG
PEMBERIAN IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TARAKAN,

Menimbang : a. bahwa untuk ketertiban penyelenggaraan reklame di wilayah Kota


Tarakan, maka perlu diatur tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan
Reklame;

b bahwa untuk maksud pada huruf a tersebut diatas, perlu menetapkan


Pemberian Ijin Penyelenggaraan Reklame dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan jo. Peraturan


Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1980
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186 jo. Lembaran
Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3293);
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3501);
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3711);
5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952);
8. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan Nomor 04
Tahun 1998 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kota Tarakan
Tahun 1998 Nomor 04 Seri A-03);
9. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 1999
Nomor 11 Seri C-01);
10. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Ketertiban dan Kebersihan Kota Tarakan jo. Peraturan Daerah Kota
Tarakan Nomor 11 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Peraturan
Daerah Kota Tarakan Nomor 18 Tahun 1999 tentang Ketertiban dan
Kebersihan Kota Tarakan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 1999
Nomor 14 Seri C-02 );
11. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 24 Tahun 2000 tentang
Bangunan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2000 Nomor 23 Seri
D).

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG PEMBERIAN


IJIN PENYELENGGARAAN REKLAME.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kota Tarakan;
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah
Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah
badan legislatif daerah;
4. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan;
5. Dinas Tata Kota adalah Dinas Tata Kota Tarakan;
6. Pajak Reklame yang selanjutnya disebut Pajak adalah pungutan Daerah
atas penyelenggaraan reklame;
7. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk
susunan dan corak ragamnya dipergunakan untuk memperkenalkan,
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun
untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang
yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari
suatu tempat oleh umum;
8. Penyelenggaraan Reklame adalah perorangan atau badan yang
menyelenggarakan reklame, baik untuk dan atas namanya sendiri atau
untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya;
9. Ijin Penyelenggaraan Reklame yang selanjutnya disebut Ijin adalah Ijin
yang diberikan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;
10. Surat Ijin Penyelenggaraan Reklame yang selanjutnya disebut Surat Ijin
adalah naskah dinas yang berisi pemberian ijin kepada seseorang atau
badan untuk menyelenggarakan reklame.

BAB II
IJIN PENYELENGGARAAN DAN JENIS-JENIS REKLAME

Pasal 2

(1) Setiap penyelenggaraan reklame dan alat peraga menyerupai reklame di


wilayah Daerah, harus mendapatkan Ijin Kepala Daerah;

(2) Dalam memberikan Ijin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Kepala
Daerah dapat menunjuk instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

(3) Dalam menetapkan ijin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Kepala
Daerah atau Pejabat yang ditunjuk berpedoman pada master plan
reklame;

(4) Master plan reklame sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 3

Ijin sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini adalah
untuk jangka waktu tertentu dan dituangkan dalam Surat Ijin.

Pasal 4

Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan


Daerah ini adalah penyelenggaraan reklame melalui media televisi, radio,
surat kabar, majalah dan sejenisnya.

Pasal 5

Jenis-jenis reklame yang diijinkan adalah :


1. Reklame Papan/Billboard;
2. Reklame Megatron;
3. Reklame Baliho;
4. Reklame Cahaya;
5. Reklame Kain;
6. Reklame Melekat (Stiker);
7. Reklame Selebaran;
8. Reklame Berjalan, termasuk pada kendaraan;
9. Reklame Udara;
10. Reklame Suara;
11. Reklame Film;
12. Reklame Peragaan.

Pasal 6

Biaya perijinan penyelenggaraan reklame diatur dengan Keputusan Kepala


Daerah dengan persetujuan DPRD.

BAB III
SYARAT-SYARAT PENGAJUAN IJIN

Pasal 7

(1) Untuk mendapatkan Ijin sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan


Daerah ini, harus memenuhi syarat-syarat:
a. mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Daerah
dengan menggunakan blangko yang disediakan;
b. dilengkapi gambar-gambar dan atau surat-surat lain yang diperlukan;
c. untuk jenis reklame tertentu wajib memberikan jaminan biaya
pembongkaran yang besarnya ditentukan oleh Kepala Daerah atau
Pejabat yang ditunjuk;
d. tata cara dan pemberian jaminan diatur oleh Kepala Daerah atau
Pejabat yang ditunjuk;
e. apabila berada didepan halaman pihak lain, harus dengan persetujuan
dari pihak lain tersebut.

(2) Bentuk dan tata naskah blangko permohonan dan blangko Surat Ijin
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 8

Penyerahan Surat Ijin dilakukan setelah melunasi Pajak menurut peraturan


perundang-undangan yang berlaku dan menyerahkan jaminan biaya
pembongkaran untuk jenis reklame tertentu, kecuali penyelenggaraan alat
peraga menyerupai reklame yang bertujuan non komersial;

Pasal 9

Permohonan ijin sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (1) huruf a Peraturan


Daerah ini dapat ditolak apabila reklame yang diselenggarakan menurut
pertimbangan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk akan mengurangi
keindahan atau akan mengganggu ketertiban, keamanan, kenyamanan, rasa
kesusilaan, kesehatan umum dan kepentingan Pembangunan Daerah.
BAB IV
PENYELENGGARAAN REKLAME

Pasal 10

(1) Penyelenggaraan reklame dilaksanakan setelah Surat Ijin sebagaimana


dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini diterbitkan;

(2) Penyelenggaraan reklame harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan


di dalam Surat Ijin ;

(3) Penyelenggaraan reklame mendapatkan perlindungan dan pembinaan dari


Pemerintah Daerah sepanjang memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan;

(4) Bentuk, sifat dan jenis perlindungan penyelenggaraan reklame


sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah.

Pasal 11

Penyelenggaraan reklame berkewajiban untuk :


1. memelihara benda / alat reklame agar selalu dalam keadaan baik;
2. segera meniadakan benda / alat reklame setelah jangka waktu ijinnya
berakhir atau setelah ijinnya dicabut;
3. menanggung resiko bila terjadi kecelakaan yang diakibatkan karena
penyelenggaraan reklame dilapangan.

BAB V
PENCABUTAN IJIN

Pasal 12

Kepala Daerah berhak untuk mencabut ijin sebagaimana dimaksud Pasal 2


ayat (1) Peraturan Daerah ini, apabila:
1. diadakan perubahan pada suatu reklame sedemikian rupa sehingga
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang dicantumkan dalam Surat
Ijin;
2. penyelengaraan reklame tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud Pasal 11 huruf a Peraturan Daerah ini.

Pasal 13

Pencabutan ijin sebagaimana dimaksud Pasal 12 Peraturan Daerah ini,


dilaksanakan setelah pemegang ijin diberi peringatan terlebih dahulu.
Pasal 14

Pencabutan ijin sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan Daerah ini dapat


disertai perintah untuk menghentikan, mencabut, menyingkirkan atau
menurunkan reklame atas biaya pemegang ijin.

Pasal 15

(1) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk berhak untuk menghentikan,
mencabut, menyingkirkan atau menurunkan reklame yang tidak berijin.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk berhak untuk menghentikan,
mencabut, menyingkirkan atau menurunkan reklame yang jangka waktu
ijinnya berakhir atau ijinnya dicabut, atas biaya penyelenggaraan
reklame;

(3) Untuk kepentingan Daerah, Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk
dapat memindahkan reklame yang tempatnya ditentukan oleh Pemerintah
Daerah.

Pasal 16

(1) Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) kali 24 (dua puluh empat)


jam, penyelenggaraan reklame yang tidak berijin sebagaimana dimaksud
Pasal 15 ayat (1) Peraturan Daerah ini dapat mengambil bongkaran
reklame dengan mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh Kepala
Daerah atau Pejabat yang ditunjuk untuk menghentikan, mencabut,
menyingkirkan atau menurunkan reklame;

(2) Apabila jangka waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud


Pasal 16 ayat (1) Peraturan Daerah ini telah lewat maka reklame yang
tidak berijin tersebut menjadi milik Pemerintah Daerah.

BAB VI
PENGAWASAN

Pasal 17

Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditugaskan kepada


Dinas Tata Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII
KETENTUAN PIDANA

Pasal 18

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2, Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan


Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau
denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah
pelanggaran.

BAB VIII
KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 19

(1) Selain oleh Penyidik POLRI, penyidikan atas tindak pidana pelanggaran
dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Kota yang pengangkatannya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang Ijin
Penyelenggaraan Reklame agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
pribadi dan atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana dibidang Ijin Penyelenggaraan
Reklame;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi dan atau
badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Ijin
Penyelenggaraan Reklame;
d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana dibidang Ijin Penyelenggaraan
Reklame;
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan
penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana dibidang Ijin Penyelenggaraan Reklame;
g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang dan atau dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf
e;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang
Ijin Penyelenggaraan Reklame;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa
sebagai tersangka atau saksi;
j. Menghentikan penyidikan;
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana dibidang Ijin Penyelenggaraan Reklame menurut
hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 20

Ijin Penyelenggaraan Reklame yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya


Peraturan Daerah ini, masih tetap berlaku sampai dengan jangka waktu
ijinnya berakhir.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala
Daerah .

Pasal 22

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota
Tarakan.

Ditetapkan di Tarakan
pada tanggal 9 Oktober 2001

WALIKOTA TARAKAN

ttd.

dr. H. JUSUF S.K

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan


Tahun 2001 Nomor 17 Seri C-05 Tanggal 17 Oktober 2001

SEKRETARIS DAERAH,

H. SAUKANI DAIK, SE. MM


Pembina Utama Muda
NIP. 550 004 736
PENJELASAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

NOMOR TAHUN 2001

TENTANG

IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME

I. PENJELASAN UMUM

Penyelenggaraan reklame disamping menyangkut kegiatan perekonomian, juga erat


kaitannya dengan tata ruang kota khususnya dari segi ketertiban, keindahan,
kenyamanan, dan kerapian serta kesusilaan. Penyelenggaraan reklame dikota Tarakan
juga harus sesuai dengan tata nilai kehidupan masyarakat.

Peraturan Daerah ini secara garis besar mengatur tentang hak dan kewajiban
penyelenggaraan reklame agar dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, kesusilaan dan ketertiban umum. Hal-hal teknis tidak
diatur dalam Peraturan Daerah ini tetapi diatur oleh Kepala Daerah sebagai aturan
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat.

Pelaksanaan Peraturan Daerah ini tidak dapat dipisahkan dengan Peraturan Daerah Kota
Tarakan tentang Pajak Reklame, karena keduanya saling mendukung dan melengkapi
dalam rangka pengaturan penyelenggaraan reklame di Kota Tarakan.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas.

Pasal 2 ayat (1) dan (2) : Cukup jelas.

Pasal 2 ayat (3) : Master plan reklame sekurang - kurangnya


memuat bentuk, ukuran, teknis dan lokasi
penyelenggaraan reklame secara garis besar.

Pasal 2 ayat (4) : Dalam menetapkan master plan reklame


Kepala Daerah harus berpedoman kepada
Rencana Umum tata Ruang Kota sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3 : Untuk menentukan jangka waktu izin, Kepala


Daerah mempertimbangkan permohonan
penyelenggara, jenis reklame, kontruksi dan
bahan.
Pasal 4 : Cukup jelas.

Pasal 5 huruf a : Yang dimaksud dengan Reklame papan /


Billboard adalah reklame yang berbentuk
bidang, dengan bahan terbuat dari kayu, logam,
fiberglas / kaca, plastik dan bahan lain yang
sejenis sesuai perkembangan jaman, yang
pemasangannya berdiri sendiri, menempel
bangunan dengan kontruksi tetap dan reklame
tersebut bersifat permanen.

Pasal 5 huruf b : Yang dimaksud dengan Reklame Megatron


adalah reklame yang berbentuk bidang, dengan
komponen elektronik, yang pemasangannya
berdiri sendiri, menempel bangunan / diatas
bangunan, dengan kontruksi tetap dan bersifat
permanen.

Pasal 5 huruf c : Yang dimaksud dengan Reklame Baliho adalah


reklame yang berbentuk bidang, dengan bahan
terbuat dari kayu, logam. Fiberglas / kaca,
plastik dan bahan lain yang sejenis sesuai
perkembangan jaman yang pemasangannya
berdiri sendiri, dengan kontruksi sementara
dan bersifat semi permanen.

Pasal 5 huruf d : Yang dimaksud dengan Reklame Cahaya


adalah reklame yang berbentuk bidang, dengan
bahan plastik, fiberglas / kaca, tabung lampu,
komponen elektronik, yang pemasangannya
berdiri sendiri, menempel bangunan dengan
kontruksi tetap dan bersifat permanen.

Pasal 5 huruf e : Yang dimaksud dengan Reklame Kain / Plastik


adalah reklame yang berbentuk spanduk,
umbul-umbul, barner, rontek dengan bahan
kain, plastik dan yang sejenisnya yang
pemasangannya berdiri sendiri, menempel
bangunan / diatas bangunan, dengan kontruksi
sementara dan bersifat semi permanen.

Pasal 5 huruf f : Yang dimaksud dengan Reklame Melekat


(stiker) adalah reklame yang berbentuk bidang,
dengan bahan kertas, plastik, logam yang
pemasangannya dengan cara ditempelkan dan
bersifat semi permanen.

Pasal 5 huruf g : Yang dimaksud dengan Reklame Selebaran


adalah reklame yang berbentuk lembaran
dengan bahan kertas, plastik dan sejenisnya,
yang pemasangannya dengan cara ditempelkan
atau disebarluaskan dan bersifat semi
permanen.

Pasal 5 huruf h : Yang dimaksud dengan Reklame Berjalan


adalah reklame yang berbentuk bidang, dengan
bahan terbuat dari kayu, logam, plastik,
fiberglas / kaca, dan bahan lain yang sejenis
sesuai dengan perkembangan jaman, yang
pemasangannya pada kendaraan yang berjalan
atau pejalan kaki dan bersifat berpindah-pindah
tempat.

Pasal 5 huruf i : Yang dimaksud dengan Reklame Udara adalah


reklame yang berbentuk tertentu, dengan bahan
plastik, kain, kertas dan sejenisnya sesuai
dengan perkembangan jaman yang
pemasangannya berdiri sendiri, dikaitkan
diatas bangunan atau dikaitkan pada pesawat
udara dan bersifat semi permanen.

Pasal 5 huruf j : Yang dimaksud dengan Reklame Suara adalah


reklame yang berbentuk penyiaran atau
ucapan, dengan alat audio elektronik,yang
bersifat semi permanen.

Pasal 5 huruf k : Yang dimaksud dengan Reklame Film / Slide


adalah reklame yang berbentuk penayangan,
dengan bahan film / slide, yang
penyelenggaraannya didalam gedung bioskop
atau gedung pertunjukan baik didalam ruang
maupun di luar ruang dan bersifat semi
permanen.

Pasal 5 huruf l : Yang dimaksud dengan Reklame Peragaan


adalah reklame yang berbentuk pertunjukan,
dengan bahan tertentu, yang
penyelenggaraannya dengan dibawa,
diperagakan atau dikenakan dan bersifat semi
permanen.

Pasal 6 : Cukup jelas.

Pasal 7 ayat (1) huruf a dan b : Cukup jelas.

Pasal 7 ayat (1) huruf c : Jaminan biaya pembongkaran tersebut dalam


bentuk jaminan Bank yang dikeluarkan oleh
Bank Pemerintah. Jaminan ini dipergunakan
apabila penyelenggaraan reklame tidak
bersedia untuk menghentikan, mencabut,
menyingkirkan atau menurunkan reklame
setelah jangka waktu izinnya berakhir atau
izinnya dicabut.

Pasal 7 ayat (2) : Cukup jelas.

Pasal 8 : Bagi penyelenggaraan alat peraga menyerupai


reklame yang bertujuan non komersial,
penyelenggara diwajibkan membuat surat
kesanggupan untuk membongkar sendiri alat
peraganya apabila jangka waktu izinnya
berakhir atau izinnya dicabut.

Pasal 9 s/d Pasal 12 : Cukup jelas.

Pasal 13 : Waktu dan bentuk peringatan disesuaikan


dengan jenis reklame yang diselenggarakan.

Pasal 14 : Cukup jelas.

Pasal 15 ayat (1) : Cukup jelas.

Pasal 15 ayat (2) : Ketentuan dalam Pasal ini memberikan


kewenangan kepada Kepala Daerah untuk
menggunakan jaminan biaya pembongkaran
sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (1) huruf c
dalam Peraturan Daerah ini sebesar biaya yang
nyata-nyata telah dikeluarkan Kepala Daerah
dalam rangka menghentikan, mencabut,
menyingkirkan atau menurunkan reklame.

Pasal 16 s/d Pasal 22 : Cukup jelas.

Anda mungkin juga menyukai