Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR

DINAS KESEHATAN
Jl. Sam Ratulangi, Biak – Papua

SPESIFIKASI TEKNIS
Penyelesaian Pembangunan Gedung Administrasi Dinas Kesehatan

DAFTAR ISI

1. BAB I SPESIFIKASI BAHAN

2. BAB II SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA

3. BAB III SPESIFIKASI PROSES PELAKSANAAN

4. BAB IV SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

5. BAB V SPESIFIKASI JABATAN KERJA

6. BAB VI SPESIFIKASI KESELAMATAN KERJA

6. BAB VII PEKERJAAN YANG DI SUBKONTRAKKAN

TAHUN ANGGARAN 2023


BAB.I
SPESIFIKASI BAHAN

NO ITEM PEKERJAAN SATUAN SPESIFIKASI TEKNIK MERK ATAU TIPE

1 2 3 4 5
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Papan Nama Proyek ls Bener
2 Pembersihan Lokasi (pengupasan lumut dan kerak) ls
3 Penyediaan air kerja ls
4 Listrik Kerja Ls
5 Pekerjaan K3 Ls Sesuai analisa

II PEKERJAAN PADA LANTAI DASAR


1 PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Galian Tanah Pondasi Tanggul Ram Walk, planter dan Tangga Teras m3 Alat Bantu Jack Hammer
2 Urugan Pasir Bawah Pondasi m3 Pasir Urug lokal
3 Timbunan Karang Peninggian Peil Ram Walk m3 Karang timbun lokal
4 Urugan Pasir Bawah Lantai m3 Pasir urug lokal

2 PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN DAN LANTAI


1 Pasangan Pondasi Batu Gunung spesi 1:4 m3 Spesi 1 pc : 4 psr Semen Cons/Tonasa
2 Pas. Dinding Batu Tela, camp 1 PC : 3 PP m² Batu Tela uk. 8x19x22cm, spesi 1 pc : 3 psr Semen Cons/Tonasa
3 Pek. Plesteran Dinding m² Tebal 1,5 cm, Pasir tapis lokal, spesi 1 pc 3 psr Semen Cons/Tonasa
4 Pek.Acian dinding m² Semen Cons/Tonasa
5 Pek. Pasang Lantai Keramik 50x50 cm Motif m² keramik motif glossy marble blue 50x50 Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD
6 Pek. Pasang Lantai Keramik 50x50 cm Kasar/anti selip u teras, tangga luar,selasar m² keramik motif kasar/ anti selip 50x50 Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD
7 Pek. Pasang plint lantai tanam Keramik 10x50 cm m' keramik motif glossy marble blue 50x50 Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD
8 Pas. Keramik Step Nosing Tangga Dalam Bangunan 10x50 cm m² keramik 10x50 cm step nosing Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD
3 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1 Cor Beton K 175 Lantai Rabat Ram Walk tebal 15 cm m3 Pasir non lokal, batu pecah 2/3 non lokal Semen Cons/Tonasa
2 Cor Beton K 175 Pendukung Lantai Keramik tebal 7 cm m3 Pasir non lokal, batu pecah 2/3 non lokal Semen Cons/Tonasa
3 Cor Beton K 175 Kolom Paktis dan ring balok Planter m3 Pasir non lokal, batu pecah 2/3 non lokal Semen Cons/Tonasa
4 Begisting kolom praktis dan ring balok planter m² kayu matoa
5 Pembesian kolom praktis dan ring balok planter kg kayu matoa

4 PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


1 Pemasangan Pintu Framless Glass Tempered 12 mm unit Kaca Tempered 12 mm+ asesoris Dekson
2 Pasang Frame Pintu Utama dari ACP m² Rangka Hollow Galvanis 4x4 dan 2x4 Seven

5 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1 Pasang Lampu Essential Smart Bright LED 12 VA In Bow D 6" bh PHILLIPS Essential Smart Bright LED 12 VA
2 Pasang Stop Kontak AC 800 VA bh Broco

6 PEKERJAAN PENGECATAN ,ACP DAN TRALIS


1 Pek.Cat Tembok untuk Dinding dan Kolom Luar Dalam m2 Paragon
2 Pekerjaan Cat Kayu untuk Kusen, Pintu dan Jendela m2 Nippon Paint
3 Pek. Cat Plafond m2 Paragon
4 Pekerjaan Cat Pelapis Kedap Air pada Cor Lisplank Beton Beton m2 Sika deck
5 Pasang ACP Pelapis Listplank Beton Lantai 2 m² Rangka Hollow Galvanis 4x4 dan 2x4 Seven
6 Pasang Tralis Besi Pada Jendela unit Besi strip 30x3 mm

III PEKERJAAN PADA LANTAI II (DUA)


1 PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN DAN LANTAI
1 Pek. Pasang Lantai Keramik 50x50 cm Motif m² keramik motif glossy marble blue 50x50 Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD
2 Pek. Pasang plint lantai tanam Keramik 10x50 m' keramik motif glossy marble blue 50x50 Semen Cons/Tonasa, keramik IKAD

2 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1 Pasang Lampu Essential Smart Bright LED 12 VA In Bow D 6" bh PHILLIPS Essential Smart Bright LED 12 VA
2 Pasang Stop Kontak AC 800 VA bh Broco
3 PEKERJAAN PENGECATAN DAN ACP
1 Pek.Cat Tembok untuk Dinding dan Kolom Luar Dalam m2 Paragon
2 Pekerjaan Cat Kayu untuk Kusen, Pintu dan Jendela m2 Nippon Paint
3 Pek. Cat Plafond m2 Paragon
4 Pekerjaan Cat Pelapis Kedap Air pada Cor Lisplank Beton Beton m2 Sika deck
5 Pasang ACP Pelapis Liatplank Beton Lantai 2 m² Rangka Hollow Galvanis 4x4 dan 2x4 Seven

IV PEKERJAAN AKHIR
1 Pembesihan Akhir Ls
3 As Build Drawing, Laporan dan Dokumentasi Ls
BAB II
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah

1 Concrete Mixer 0,3-0,6 M3 2 Unit

2 Dump Truck 3-4 M3 3 Unit


900 watt
3 Jack Hammer 1 Unit

Poin 1 sampai 3 syarat untuk tender


BAB III
SPESIFIKASI PROSES PELAKSANAAN

No Uraian Pekerjaan Proses Pelaksanaan


1 PEMASANGAN DIREKSI KIT DAN 1.Pekerjaan Direksi KIT dilaksanakan sesuai
PAPAN NAMA PROYEK dengan luas area yang dibutuhkan baik
untuk penumpukan material dan barak
kerja. Yang mana dilaksanakan sesuai
direksi dan pengawas.
1. Direksi KIt menggunakan balok kayu
5/10 dan Papan dimana tiang tersebut
harus dicor kedalam tanah agar tidak
mudah goyang dalam pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kontraktor wajib menyediakan papan
nama proyek minimal berukuran 80 x
120 cm dipasang dengan tiang setinggi
250 cm dari permukaan tanah. Isi dan
warna tulisan/dasar akan ditentukan
kemudian dalam pelaksanaan.
2 PEMASANGAN BOUWPLANK 1. Menggunakan kayu matoa 5/5 atau 5/10
2. Benang yangdigunakan sebagai alat bantu
untuk semua pekerjaan harus benang
nelon
3. Semua ukuran ruang adalah as dinding
4. Apabila terdapat hal hal menyimpang dari
gambar perencanaan kontraktor segera
menghub direksi atau pengawas untuk
berkonsultasi
4 PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN 1. Pekerjaan Galian ini meliputi :
a. Galian Tanah Pondasi Foot Plat dan
Pondasi Batu Gunung.
b. Urugan Tanah Kembali,
2. Dimensi galian tanah lubang pondasi dibuat
sesuai gambar, dengan sepengetahuan
Direksi / Pengawas Lapangan. Dasar galian
harus dibuat rata air ( waterpass ), apabila
terjadi pendalaman harus dibuat secara
bertangga tegak lurus.
3. Urugan dengan pasir bawah pondasi foot
plat dan batu gunung dengan ketebalan
disesuaikan dengan gambar, dibuat
waterpass.
4. Penimbunan tanah dilakukan bilamana
pasangan pondasi batu gunung selesai
dilaksanakan.
5 PASANGAN PONDASI FOOT PLAT 1. Setelah urugan pasir pondasi foot plat lalu
DAN BATU GUNUNG di cor lantai kerja disesuaikan dengan
gambar rencana.
2. Pemasangan pembesian pondasi foot plat
dengan dimensi disesuaikan dengan
gamabr rencana.
3. Pemasangan Bekisting pada pondasi foot
plat menggunakan jenis kayu matoa
4. Pengecoran dilakuan dengan menggunakan
material Semen tonasa, pasir palu / maruni
yang sudah tapis, ciping
5. dimensinya 1 sampai 2 cm menggunakan
mutu beton K 250.
6. Peralatan yang digunakan meliputi: molen,
vebrator.
7. Urugan pasir di bawah pondasi batu
gunung dimensinya disesuaikan dengan
gambar rencana.
8. Pemasangan batu gunung dengan dimensi
disesuaikan dengan gamabr rencana.
9. Pemasangan batu gunung dilakuan dengan
menggunakan material Semen tonasa,
pasir lokal dan batu karang adaukan yang
digunakan campuran 1 : 4.
10. Peralatan yang digunakan meggunakan
cangkul dan sekop.
6 PASANGAN BATA TELA • Adukan yang dipakai baik untuk
pemasangan pada daerah basah dan daerah
kering mempunyai perbandingan volume 1
PC : 3 Pasir atau 14,37 kg berat semen
Portland dicampur dengan 0,043 meter
kubik pasir pasang .
• Pasir yang digunakan adalah pasir local.
• Pasir untuk adukan, sebelum diaduk harus
diayak dengan ayakan kawat kasa dengan
ukuran 0,5 cm dan diletakkan dengan sudut
paling kecil 50o terhadap bidang horisontal.
• Batu tela yang dipergunakan untuk satu
bidang yang sama harus dari batu tela
dengan ukuran yang sama dan ketebalan
minimal 8 cm.
• Pasangan batu tela harus menggunakan
profil dari kayu kelas 2 yang diketam halus
dan lurus serta dipasang dengan posisi
tegak lurus.
• Pasangan batu tela harus dipasang dengan
ketebalan, ketinggian dan kualitas sesuai
gambar rencana.
• Hubungan antara dinding batu tela dengan
beton harus diberi angkur.
• Pasangan batu tela harus disiram hingga
jenuh setiap hari.
• Permukaan dinding yang dihasilkan harus
benar-benar vertikal, datar, rata, tidak
melengkung dan tidak bergelombang.

7 PEKERJAAN PLESTERAN 1. Pekerjaan plesteran dinding hanya akan


diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk
semua adukan plester.
2. Untuk bidang pasangan dinding batu tela
dan beton bertulang yang akan difinishing
dengan cat dipakai plesteran halus di atas
permukaan plesterannya.
3. Untuk bidang pasangan dinding yang tidak
difinishing dengan cat dipakai plesteran
kasar camp. 1:2, dikemprot (warna semen).
4. Untuk membedakan / pembatas antara
plesteran halus dan kasar, pada dinding di
buat relief timbul pembatas dengan lebar 5
cm dengan beda ketebalan 1,5 cm lebih
tebal dari plesteran halus.
5. Ketebalan plesteran harus mencapai
ketebalan permukaan dinding / kolom yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil
– peil yang diminta gambar. Tebal plesteran
rata – rata 1,5 cm.
6. Jika terjadi keretakan sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Direksi / Pengawas Lapangan dengan biaya
atas
7. tanggungan Penyedia Jasa. Selama 7 (tujuh)
hari setelah pengacian selesai Penyedia Jasa
harus selalu menyiram dengan air, sampai
jenuh sekurang – kurangnya 2 kali setiap
hari.
8 PEKERJAAN BETON TUMBUK DAN 1. Pekerjaan beton tumbuk meliputi Cor
RABAT BETON bawah keramik Tebal 5 cm dan lantai rabat
tebal 5 cm.
2. Untuk kanstin sebelum pengecoran terlebih
dahulu dipasang pasir urug setebal 3 cm,
disiram air dan dipadatkan hingga kondisi
water pass dan siap pengecoran.
3. Pada permukaan tanah yang akan dipasang
rabat beton harus dipadatkan untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan
padat sehingga diperoleh daya dukung
tanah yang maksimum sebelum diadakan
pekerjaan urugan pasir bawah lantai rabat.
4. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan
harus merupakan permukaan yang keras,
bersih dan bebas alkali, asam maupun
bahan organic lainnya dapat mengurangi
mutu pasangan diatasnya. Tebal lapisan
pasir urug sesuai dengan gambar, disiram
air dan ditimbris sehingga diperoleh
kepadatan yang maksimal.
5. Di atas pasir urug dilakukan pekerjaan
beton cor / rabat beton setebal 5 cm atau
sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar detail dengan campuran 1PC : 3PS :
5 Koral.
9 PEKERJAAN BETON BERTULANG 1. Pelaksana Pengecoran harus mengacu pada
SK. SKI T – 15 – 1991 yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah.
2. Dimensi beton bertulang sesuai gambar
rencana.
3. Menggunakan semen tonasa
4. Adapun pekerjaan beton bertulang ini
meliputi :
- Pondasi Foot Plat
- Sloof
- Kolom
- Kolom Praktis
- Balok latei
- Ring Balok
semuanya menggunakan mutu beton K250.
5. Adapun jenis pembesiannya meliputi:
✓ Besi Ø 12 SNI
✓ Besi Ø 10 SNI
✓ Besi Ø 8 SNI
✓ Besi Ø 6 SNI

10 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK 1. Keramik yang dipasang adalah keramik


LANTAI yang telah diseleksi dengan baik, warna,
motif tiap keramik harus sama tidak boleh
retak, gompal atau cacat lainnya.
2. Pemotongan keramik harus menggunakan
alat pemotong khusus untuk itu sesuai
petunjuk pabrik.
3. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu
harus direndam sampai jenuh.
4. Ketinggian peil tepi atas pola keramik
disesuaikan dengan gambar.
5. Bidang lantai keramik harus benar – benar
rata, garis – garis siar harus benar – benar
lurus, siar arah horizontal maupun vertical
pada dinding dan lantai yang berbeda
ketinggian peil lantainya harus merupakan
satu garis lurus.
6. Keramik harus disusun menurut garis –
garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm,
setiap perpotongan siar harus membentuk
dua garis tegak lurus.
7. Keramik yang sudah terpasang harus
dihindari dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul – betul
bersih.
8. Keramik yang terpasang harus dihindarkan
dar sentuan / beban selama 3 x 24 jam
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat
pekerjaan lain.
9. Menggunakan semen tonasa
10. menggunakan pasir lokal yang sudah di
tapis.
11. Adapun jenis jenis ukuran granitnya
meliputi:
✓ Lantai Granit Tile 60x60 cm, merek
“Vico Gross”. penempatannya sesuai
gambar rencana.
✓ Granit Tile Pelapis Dinding 30x60 cm
polished, “Vico Gross”.
penempatannya sesuai gambar
rencana.
✓ Granit Tile Pelapis Meja Beton 60x60
cm polished, “Vico Gross”.
penempatannya sesuai gambar
rencana.
✓ plint lantai tanam Granit Tile10x60 cm
“Vico Gross”. rata dinding polished
penempatannya sesuai gambar
rencana.
✓ Lantai Toilet Granit Tile uk. 60 X 60 cm
anti selip/unpolished, “Vico Gross”.
penempatannya sesuai gambar
rencana.
11 PEKERJAAN ATAP 1. Pekerjaan Rangka Atap
a. Pekerjaan ini menggunakan Rangka Baja
Ringan.
2. Permukaan Penutup Atap
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan
penutup atap seperti tampak pada
gambar rencana.
b. Penutup atap terdiri dari bahan Atap
Galvalum Spandek 0,3mm.
c. Sebelum mendatangkan barang kelokasi
pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan contoh bahan kepada
Direksi / Pengawas Lapangan untuk
mendapat persetujuan.
3. Pekerjaan Lisplank GRC
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan
bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan pemasangan
lisplank papan seperti tampak pada
gambar rencana.
b. Lisplank terbuat dari GRC tebal 4 mm
dan lebar 30 cm ( ukuran jadi ) atau
disesuaikan dengan gambar.
c. Lisplank diberi finishing cat kilap kayu
sebanyak 2 lapis dan menghasilkan
permukaan yang halus dan licin serta
mengkilap.
12 PEKERJAAN PLAFOND DAN RANGKA 1. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-
lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi
harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan
plafond meliputi volume pekerjaan, jumlah
tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan
dan alur pekerjaan, serta contoh material
yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan
Pengawas, di sertai gambar shop drawing.
2. Arah dan jarak seperti yang di tunjukkan
pada gambar.
3. Pola plafond harus sesuai dengan gambar
rencana.
4. Batas antara plafond dan tembok harus
membentuk sudut yang rapi dengan sudut
dan ukuran seperti pada gambar, dengan
menggunakan list profil gypsum dengan
lebar sampai 5 cm.
5. Opening untuk pekerjaan M&E harus sesuai
dengan gambar rencana.
6. Penyambungan antar Gipsum harus rapat
tidak menimbulkan goresan bekas
sambungan.
7. Penggantung antara rangka hollow dengan
penggantung atas menggunakan kawat
penggantung dengan diameter minimal 4
mm.
13 PEKERJAAN KUSEN, PINTU dan 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan,
JENDELA Penyedia Jasa diwajibkan untuk meneliti
gambar – gambar yang ada dan kondisi di
lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out
/ penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail – detail gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan
– bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku
/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatan
dengan memperhatikan / menjaga kerapian
terutama untuk bidang – bidang tampak
tidak boleh ada lubang – lubang atau cacat
bekas penyetelan / pemasangan.
4. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar
rencana dan merupakan ukuran jadi
14 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN 1. Engsel, Handle dan casement, pengunci
PENGUNCI sekualitas “Dekkson”..
2. Grendel tanam untuk pintu produk
“Dekkson”
3. Tipe kunci harus sesuai dengan fungsi
ruang, dipasang setinggi 100 cm dari lantai
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
4. Engsel pivot dipasang pada pintu bukaan 2
arah

15 PEKERJAAN PENGECATAN 1. Standard Pengujian.


a. Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia
Jasa harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang dipergunakan. Bidang – bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang – bidang yang akan
dipakai sebagai mock up ini harus
disetujui dan ditentukan oleh Direksi.
b. Pelaksanaan pekerjaan harus
dilaksanakan oleh aplikator yang
berpengalaman.
2. Contoh dan Bahan Untuk Perawatan.
a. Jenis cat yang digunakan adalah merk
Paragon.
b. Penyedia Jasa harus mempersiapkan
contoh pengecatan tiap warna dan jenis
cat pada bidang – bidang transparan
ukuran 100 x 100 cm.
c. Dan pada bidang – bidang contoh
tersebut harus dicantumkan dengan
jelas warna, formula cat, jumlah lapisan
dan jenis lapisan ( dari cat dasar sampai
lapisan akhir ).
d. Semua bidang contoh tersebut harus
diperlihatkan pada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan. Jika contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis
barulah Penyedia Jasa melanjutkan
dengan pembuatan mock up.
e. Kaleng – kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan
dengan jelas identitas cat yang
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai
cadangan. Sesudah betul – betul bersih,
digosok dengan amplas kayu agar
seluruh permukaan rata dan licin.
3. Pekerjaan Cat Dinding.
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding
adalah pengecatan seluruh dinding
bangunan baik bagian dalam maupun
luar bangunan.
b. Sebelum diplamur, plesteran sudah
harus betul – betul kering, tidak ada
retak – retak dan Penyedia Jasa harus
meminta persetujuan Direksi /
Pengawas Lapangan.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan
pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
d. Sesudah 7 ( tujuh ) hari terpasang dan
dihaluskan dengan amplas besi,
kemudian diberdihkan dengan bulu
ayam sampai bersih betul. Selanjutnya
dinding di cat dengan menggunakan
roller.
e. Lapisan pengecatan dinding terdiri dari 2
( dua ) lapis dengan kekentalan cat
sebagai berikut : Lapisan I encer (
tambahan 20 % air ). Lapisan II kental
f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang
dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin tidak ada bagian yang belang
dan bidang dinding dijaga terhadap
kotoran – kotoran.
g. Cat Dinding Dalam Rumah menggunakan
Bahan Cat kualitas Vinilex dan Cat
Dinding luar Rumah menggunakan
Bahan Cat Tahan Cuaca Paragon atau
sesuai yang dipersyaratkan.
h. Untuk Bagian bawah 1m< menggunakan
warna Merah Maron dan Bagian Atas
1m> warna Putih.
4. Pekerjaan Cat Plafond ( langit – langit ).
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat
plafond ( langit – langit ) adalah plafond
gypsum atau bagian lain yang ditentukan
dalam gambar.
b. Cat plafond menggunakan cat tembok
dengan system / cara pengecatan
seperti pada pekerjaan cat dinding.
c. Sambungan – sambungan gypsum harus
diberi dempul / plamur agar tidak
terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
16 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Pekerjaan instalasi listrik ini meliputi
pemasangan jaringan ( instalasi ) dalam
bangunan dan pemasangan lampu.
1. Pemasangan jaringan harus menggunakan
bahan yang memenuhi persyaratan PLN,
untuk jaringan plafond harus inbow.
2. Semua kabel yang digunakan untuk
instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan SII dan SPLN. Semua kabel
harus baku dan jelas ditandai mengenai
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kabel dengan
penampang minimal 2,5 mm.
3. Pemasangan listrik, meliputi :

a. Pas. Instalasi lampu penerangan


b. Pas. Instalasi titik stop kontak
c. Pas. Instalasi Saklar Tunggal
d. Pas. Instalasi Saklar Ganda
e. Pas. Instalasi Downlight inbow 18 watt
f. Pas. MCB
Instalasi Saklar dan Accessories lainnya yang
tidak termuat dalam spesifikasi ini telah
dimasukkan dalam Instalasi penerangan
pertitik instalasi penerangan.
17 PEKERJAAN SANITASI 1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
a. Jenis pipa yang digunakan adalah PVC
dengan diameter seperti tertera dalam
gambar dan rab.
b. Kran air digunakan jenis yang
disesuaikan dengan system pemipaan.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan
contoh material sesuai jenis dan kepada
Direksi / Pengawas Lapangan.
d. Pipa – pipa di dalam tanah yang
dipasang sejajar bangunan harus
mempunyai jarak 1 m dari pondasi dan
tertanam minimal 60 cm dibawah
permukaan tanah.
e. Pemadatan penimbunan pipa harus
dilakukan tanpa merusak jaringan pipa
di bawahnya.
f. Penggantungan pipa memakai bahan
tahan karat, mudah dipasang dan dibuka
kembali serta kuat menahan beban pipa.
Penggantungan pipa dipasang setiap 150
cm.
g. Pengujian pipa dilakukan setelah
jaringan dibersihkan dengan
mengalirkan air ke dalam jaringan.
h. Pasang Fibertank 1050ltr dan Instalasi
Talang
2. Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas
a. Pekerjaan ini meliputi pemasangan baru
instalasi air kotor dan Air Bekas,
pembuatan septictank dan peresapan.
b. Air kotor dari Kloset dibuang ke
septictank kemudian diresapkan dalam
peresapan.
c. Air Bekas dari floor drain langsung
dibuang kedalam peresapan.
d. Pipa – pipa yang digunakan adalah pipa
PVC 4” dan 3” atau sesuai dengan
gambar rencana.
e. Pipa – pipa ventilasi menggunakan pipa
PVC dengan diameter sesuai gambar
rencana dengan pemasangan tidak
boleh membentuk U – trap.
f. Septictank dan penutup septictank
dibuat dari beton bertulang sesuai
dengan persyaratan pekerjaan beton.
g. Septictank dilengkapi dengan pipa
ventilasi dari GIP dan pipa pengurasan
dari PVC dengan diameter sesuai dengan
gambar rencana.
3. Pekerjaan Perlengkapan Sanitair
a. Pekerjaan ini meliputi pemasangan
kloset, floor drain, kran air, kitchen sink
dan pembuatan bak air yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan
gambar rencana.
b. Semua material dari merk dan type yang
digunakan harus memenuhi ukuran dan
standard pabrik pembuatannya.
c. Semua material yang digunakan harus
dalam keadaan baru dan tidak ada cacat
– cacat lainnya.
d. Penyedia Jasa harus menyerahkan
material contoh kepada Direksi /
Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan penggunaannya.
e. Selama pelaksanaan harus dilakukan
pengujian untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
f. Penyedia Jasa wajib memperbaiki,
mengulangi atau mengganti bila ada
kerusakan material atau ketidak
sempurnaan fungsi material.

18 PEKERJAAN BAJA STRUKTUR PEMASANGAN PERCOBAAN/TRIAL


ERECTION
Bila dipandang perlu, dapat diwajibkan
melaksanakan pemasangan percobaan
dari sebagian atau seluruh pekerjaan
Konstruksi atas biaya pemborong.
Komponen yang tidak cocok atau yang
tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi dapat ditolak oleh Direksi
atau Pengawas.
Pemasangan percobaan ini tidak
boleh dibongkar sebelum
mendapat persetujuan Direksi atau
Pengawas.

PEMASANGAN AKHIR/FINAL
ERECTION
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
KERJA
Peralatan untuk pemasangan Akhir harus
sesuai dan sebanding dengan
pekerjaannya dan dalam kondisi kerja
yang baik.

BAGIAN YANG TIDAK PAS


Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi
yang tidak dapat dipasang atau
ditempatkan sebagaimana mestinya
sebagai akibat dari kesalahan fabrikasi
atau perubahan maka keadaan itu harus
segera dilaporkan kepada MK untuk
diperoleh cara perbaikannya.

PERBAIKAN BAGIAN YANG TIDAK PAS


Perbaikan kesalahan harus dilakukan
dihadapan MK, dan pekerjaan perbaikan
tersebut adalah menjadi tanggungan
Kontraktor.

PERALATAN YANG DIPERLUKAN


menyediakan peralatan pemasangan
dalam jumlah yang cukup. Termasuk
sebagai peralatan pemasangan adalah
sabuk pengaman dan tali-tali harus
digunakan oleh para pekerja
khususnya pada saat bekerja ditempat
yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa "platform" atau jaringan ("net").

PEMBERIAN KODE (MARKING)


Untuk kemudahan pemasangan,
setiap komponen diberi
kode/marking yang sesuai dengan
gambar pemasan
IKATAN-IKATAN SEMENTARA
Bagian profil baja harus diangkat
dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk
mencegah terjadinya tegangan-
tegangan yang melewati tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu tetap dipasang sampai
keseluruhan konstruksi selesai.

PENGECATAN BAJA
1.1. UMUM
Semua bahan konstruksi baja harus
dilapis cat, kecuali baja yang akan
ditanam di dalam beton tidak
boleh di cat.
1.2. CAT DASAR
Cat dasar adalah jenis zink
chromate ICI atau Danapaints dan
pelaksanaan pengecatan
pengecatan dilakukan satu kali di
pabrik dan satu kali di lapangan.
1.3. SAMBUNGAN DENGAN BAUT
Untuk lubang baut kekuatan tinggi
(high strength bolt) permukaan
baja tidak boleh dicat.
Pengecatan harus dilakukan setelah
baut selesai dipasang.

GROUTING
Dibagian bawah dari base plate harus
digrout dengan bahan "Sika Grout
215", dengan tebal minimum 2.5 cm.
Cara pemakaian harus sesuia
spesifikasi.
BAB IV
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

No Uraian Pekerjaan Tenaga Kerja Bahan/Material Peralatan Metode Pelaksanaan


PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Beton • Pekerja • Semen tonasa • Concrete 1. Persiapan
Bertulang • Mandor • Pasir Palu/ Mixer • Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
• Petugas K3 maruni • Scafolding pekerjaan struktur beton tiap bagian.
• Ciping palu • Vibrator • Approval material yang akan digunakan
• Besi Beton • Theodolith • Persiapan lahan kerja
• Balok •Excavator • Persiapan material kerja, antara lain : besi beton,
• Multipleks •Jack Hammer kawat beton, semen tonasa, pasir, multiplek,
• Paku • Truk paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
• Kayu matoa • Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete
• inkalum pump, vibrator, kompresor, cutting well,
theodolith, waterpass, meteran, gergaji,
schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
2. Pengukuran
• Juru ukur dengan memakai theodolith
melaksanakan pengukuran dan marking area
untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta
leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai,
tangga dan dinding penahan tanah.
• Pekerjaan pengukuran dan marking area
dikerjakan secara berurutan mengikuti alur
pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.
3. Fabrikasi besi tulangan
• Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan
daerah yang cukup luas untuk menaruh,
memotong besi beton dan membengkoknya
sehingga sesuai dengan gambar yang telah
disetujui.
• Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu
dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan
gambar kerja dan RKS.
• Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran
sesuai gambar kerja.
• Rangkai besi beton dengan memakai kawat beton.
• Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda
sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan/membuang waktu untuk ketika
akan dipasang.
• Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih
dahulu gres sehabis itu dilanjutkan dengan
pemasangan bekesting.
• Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga
bekesting dikerjakan dahulu gres sehabis itu
dilanjutan dengan pembesian tulangan.
4. Fabrikasi bekesting
a. Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek
untuk memudahkan pengukuran dan
mempercepat pelaksanaannya, alasannya yaitu
angkutan bekesting menjadi dekat.
b. Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah
permukaan tanah, maka bekesting sanggup
memakai multiplek atau pasangan batako :
• Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan
pengukuran dengan theodolith untuk kesikuan
dan leveling pondasi.
• Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan
lurus sehingga hasil pengecoran beton sanggup
baik.
• Perkuatan terhadap pasangan dinding batako,
supaya pada waktu pengecoran pasangan
dinding batako tidak ambruk/runtuh.
c. Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas
permukaan tanah menyerupai : kolom, balok, plat
lantai dan tangga memakai materi dari multiplek
dan perkuatan memakai balok/kaso dan alat
perancah schafolding :
• Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan
ukuran gambar kerja.
• Pasang dan rangkai potongan multiplek pada
area struktur yang akan dicor dengan perkuatan
balok/kaso dan schaffolding.
• Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat
kebocoran.- Pasangan bekesting harus rapih,
siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
sanggup menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
d. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom
dengan besi beton atau besi plat siku untuk
menjaga supaya kolom tetap tegak lurus dan siku.
e. Setting (pasang) besi tulangan yang telah
difabrikasi ke dalam bekesting.
f. Pasang beton decking dan cakar ayam secara
merata dan sesuai kebutuhan.
g. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
5. Pengecoran beton
• Sebelum melaksanakan pengecoran beton terlebih
dahulu kontraktor menciptakan Job Mix Formula
untuk memilih komposisi adonan yang diharapkan
sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai
dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang
telah dibentuk kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk
disetujui.
• Pengecoran beton dimulai sehabis
konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan contoh yang sudah dipasang
/difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan contoh
diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal
yang melintas area pengecoran.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi
pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran,
pada ketika pengecoran adukan beton diratakan
dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton
sanggup padat dan tidak ada sarang tawon.
6. Curring Beton
• Untuk bab horizontal yaitu sehabis buka
bekesting, bab luar disemprot air kemudian dicure
dengan curing compound.
• Untuk bab vertical yaitu web sehabis deshuttering
dinding disemprot air kemudian dicure dengan
curing coumpound construction joint dicure dengan
air.
• Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara
rutin selama ± 1 minggu.
• Bekesting sanggup dibongkar apabila beton sudah
mencapai umurnya.
BAB V
SPESIFIKASI JABATAN
KERJA

No Jabatan Kerja Pendidikan Pengalaman SKK Keterangan


minimal

1 Pelaksana Minimal SMA 2 Tahun SKT Pelaksana 1 Orang


Bangunan
Gedung
3 Petugas K3 Minimal SMA Sertifikat K3 1 Orang
Konstruksi
BAB VI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

................. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

[Logo & Nama Perusahaan] [digunakan untuk usulan penawaran]

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan PartisiMandori Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
D.2 Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Ket :
Penyedia sudah melengkapi format ini pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya ………… [pilih yang
dan atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada …………… [isi sesuai dengan
nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya
Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP);
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] 20…. [tahun]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan],
[nama lengkap]
1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3
Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..
Tabel 1 Contoh Format Tabel IBPRP*

Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko


Jenis Persyaratan Pengen Kemu Kemu
Identifikasi Bahaya Kepa Nilai Tingkat Pengendalia Kepa Nilai Tingkat
No Uraian Pemenuhan dalian ngkin ngkina Ket
Bahaya (Tipe Raha Risiko Risiko n lanjutan Raha Risiko Risiko
Pekerjaan Peraturan Awal an n
(skenario Bahaya) Kecelaka n (A) (FxA) (TR) n (A) (FxA) (TR)
(F) (F)
an)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
• Terluka oleh
potongan
besi/stek besi
1
Pekerjaan • Terjatuh dari
Struktur ketinggian saat
pengecoran,
Ring balok

Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi
bahaya dari yang sudah dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai
tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a".
5. Persyaratn Tender Uraian Pekerjaan dan identifikasi bahaya adalah no.1 pada tabel diatas.

Dibuat oleh,

Petugas K3
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)

Tabel Contoh Format Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus Nama Perusahaan : ..................

Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................
CONTOH

Pengendalian Sasaran Program


Risiko (Sesuai
No Tolak Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Kolom Tabel 6 Uraian
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
IBPRP)

Dibuat oleh,

Kepala Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Tabel. Contoh Jadwal Program Komunikasi

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety
Induction)
2 Pertemuan pagi hari
(safety morning)
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox
meeting)
4 Rapat Keselamatan Konstruksi
(construction safety meeting)

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Tabel Contoh Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : [Isi nama pekerja]


Nama Paket Pekerjaan : …….
Tanggal Pekerjaan : ….. s/d……

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

1 Helm/Safety Helmet √ 4. Rompi Keselamatan/Safety Vest √


2 Sepatu/Safety Shoes √ 5. Masker Pernafasan/Respiratory √
3 Sarung Tangan/Safety Gloves √ 6. …. Dst.
Urutan Langkah Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
Pekerjaan

E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan Evaluasi

Tabel Contoh Jadwal Inspeksi dan Audit

Bulan Ke-
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi Keselamatan
Konstruksi

2 Patroli Keselamatan
Konstruksi

3 Audit internal

No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety
Induction)

2 Pertemuan pagi hari


(safety morning)

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox


meeting)

4 Rapat Keselamatan Konstruksi


(construction safety meeting)
Biak, Juli 2022
Dibuat oleh :

Pejabat Pembuat Komitmen


Dinas Kesehatan
Kabupaten Biak Numfor

YUBELINA MARANDOF, S. SoS, M. Kes


NIP. 197000609 1999302 2 002

Anda mungkin juga menyukai