Anda di halaman 1dari 2

Nama: Alexander Wijaya

Kelas : XI IPA 3

Judul : Ai (Cinta Tak Pernah Lelah Menanti)

Pengarang: Winna Efendi

Tema : Pesahabatan dan Percintaan

Tahun Terbit : 2009

Penerbit: GagasMedia

Tokoh : Sei Matsumoto, Ai, Shinichi Matsuoka, Bapak Shin, Ibu Shin, Bapak Ai, Risa, Kenta Fukuda,
Chiharu, Natsu

ISBN: 978-979-780-307-0

Sinopsis :
Ai dan Sei adalah sepasang sahabat yang tinggal di sebuah desa kecil di Jepang. Rumah mereka
bersebelahan, keluarga Ai memiliki usaha pemandian air panas sedangkan keluarga Sei memiliki usaha
rumah makan. Sejak SD sampai SMU mereka selalu bersekolah di sekolah yang sama, di kelas yang
sama, dan bangkunya bersebelahan. Mereka tak pernah terpisahkan.

Semua berubah sejak kehadiran Shin di sekolah mereka. Diam-diam Ai menyukai Shin begitu pula
dengan Shin. Kedekatan mereka membuat Sei yang juga memiliki perasaan yang sama terhadap Ai
berusaha menjauh, bahkan ia berpikiran untuk tidak bersama Ai dan Shin untuk melanjutkan sekolah di
Tokyo.

Namun, Ai berhasil memaksa Sei untuk pergi bersama ke Tokyo. Mereka bertiga mengejar mimpi
bersama, dan tinggal di appartment yang sama. Di sana, Ai dan Shin semakin kuat mengikat cinta dan di
sisi lain Sei semakin sakit melihat keduanya. Ia tahu bahwa kehadirannya bersama dengan mereka
berdua akan mengganggu Ai dan Shin. Saat itu ia juga tahu bahwa tak ada lagi ruang yang bisa
dimasukinya, meski semua atas nama persahabatan. Kini, Ai seolah hanya memiliki Shin dan keberdaan
Sei tak dirasakannya lagi. Di Tokyo, Ai dan Shin hidup bahagia. Bahkan, Sei tidak langsung pulang bila
mengetahui Ai dan Shin belum tidur. Saat itu pula, Sei mencoba menutup perasaannya dengan menjalin
asmara dengan Natsu, salah satu teman seprofesi di rumah makan tempatnya bekerja. Tapi, hubungan
mereka tidak bertahan lama karena Sei tidak benar-benar menyukai Natsu meski ia mencoba untuk
lebih dekat dengannya.
Kebahagiaan Ai mendadak sirna saat ia mengetahui kalau Shin meninggal karena kecelakaan. Sejak
kepergian Shin, Sei kembali memperhatikan Ai. Meskipun butuh waktu yang lama bagi Ai untuk
merelakan kepergiaan Shin.

Namun, pada akhirnya Ai bisa lepas dari Shin. Ia mulai menerima kehadiran Sei di sisinya. Dan di saat itu
pula ia sadar bahwa Sei yang lebih dulu mencintainya, jauh sebelum ia mencintai Shin. Padahal Ai juga
tahu, ia merasakan hal yang sama pada Sei. Dan, rasa yang mempersatukan mereka menyadarkan
bahwa Cinta Tak Pernah Lelah Menanti.

Kelebihan :
Novel ini bersetting di luar negeri yaitu Jepang, membuat cerita biasa ini menjadi tidak biasa karena Kak
Winna sangat cermat dalam mendeskripsikan setting negara Sakura. Hal ini membuat pembaca merasa
mengikuti dan menikmat setting yang diceritakan. Selain itu, cerita ini mungkin sering diangkat dalam
sebuah novel sahabat dan cinta. Tapi, dengan kecerdasan Kak Winna, ia berhasil membuat cerita ini jauh
dari kesan stereotype.

Kekurangan :
Alur ini menggunakan didasarkan pada point of view dari Ai, tokoh utama dan Sei. Menurut saya, novel
ini akan lebih berkesan lagi bila ditulis dalam point of view orang ketiga sehingga pembaca akan semakin
tahu bagaimana perasaan yang dialami oleh Ai, Sei, Shin dan Natsu.

Amanat :
Jagalah persahabatan kita jangan sampai ada konflik, dan jalani persahabatan kita dengan penuh cinta.

Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang menyayangi kita karena suatu hari nanti dia akan pergi
meninggalkan kita tanpa sepengetahuan kita.

Anda mungkin juga menyukai