Namun takdir berkata lain. Cinta baru itu tak lama menemaninya.
Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa sang kekasih. Ketika rasa
kehilangan tak juga sirna dari kehidupan, sahabat masa kecilnya senantiasa
menemani. Diantara serpihan rindu akan kekasihnya yang telah pergi,
sahabat masa kecilnya mengungkapkan perasaannya. Ai tak tau harus
berbuat apa. Yang bisa dilakukannya hanyalah menghindar karena tak mau
merasa bersalah terhadap kekasihnya yang telah pergi. Ketika ia sudah
benar-benar sadar dan akhirnya kembali, tak ditemuinya sosok sahabat
masa kecilnya itu. Pesan kekasihnya yang mengucapkan selamat tinggal di
mimpi mengingatkannya akan sesuatu. Dia tak ingin kehilangan lagi orang
yang di sayanginya. Kemudian ia mencari sahabat masa kecilnya itu dan
menemukan kembali cinta pertamanya.
Dengan beberapa kelebihan tadi, novel ini adalah buku yang sangat
menarik dan mampu mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa
diwujudkan dengan penantian dan kesetiaan. Didalam novel ini pengarang
menyelipkan petikan kalimat yang dapat kita jadikan pedoman antara lain :
Hal terpenting dalam cinta adalah persahabatan dan hal terpenting dalam
persahabatan adalah cinta.
Di dunia ini, ada beberapa hal yang disebut takdir - sisanya adalah pilihan.
Jangan sesali sesuatu yang sudah ditentukan oleh takdir, karena tanpa
kesulitan dan kesedihan, kita tidak akan benar-benar menghargai
kebahagiaan.