Anda di halaman 1dari 2

Ai (Cinta Tak Pernah Lelah Menanti)

Judul buku : Ai (Cinta Tak Pernah Lelah Menanti)


Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Kedelapan, 2012
Tebal : vi + 282 halaman

Winna Efendi, seorang penulis berbakat kelahiran tahun 1986 silam.


Penulis dibawah naungan zodiac Capricorn ini telah menulis beberapa novel,
dan Ai merupakan karya keduanya setelah novel pertamanya berjudul
Kenangan Abu-Abu diterbitkan awal 2008 lalu.

Berlatar belakang negeri sakura, novel ini mengisahkan tentang


persahabatan yang terjalin antara Ai dan Sei sejak kecil. Keduanya merasa
saling memiliki satu sama lain. Getaran cinta mulai terasa namun mereka
masih belum berani untuk menyatakan perasaan masing-masing. Bagi
keduanya persahabatan yang indah diantara mereka sudah lebih dari cukup
dan mereka memiliki cara tersendiri untuk mencintai satu sama lain.

Waktu terus berlalu hingga suatu hari datanglah seorang pemuda


bernama Shin kedalam lingkaran persahabatan mereka lalu berhasil
membuat Ai jatuh cinta dan merasa dicintai. Cinta yang tak tersampaikan itu
kian hari kian memudar dan cinta yang baru mulai bersemi.

Namun takdir berkata lain. Cinta baru itu tak lama menemaninya.
Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa sang kekasih. Ketika rasa
kehilangan tak juga sirna dari kehidupan, sahabat masa kecilnya senantiasa
menemani. Diantara serpihan rindu akan kekasihnya yang telah pergi,
sahabat masa kecilnya mengungkapkan perasaannya. Ai tak tau harus
berbuat apa. Yang bisa dilakukannya hanyalah menghindar karena tak mau
merasa bersalah terhadap kekasihnya yang telah pergi. Ketika ia sudah
benar-benar sadar dan akhirnya kembali, tak ditemuinya sosok sahabat
masa kecilnya itu. Pesan kekasihnya yang mengucapkan selamat tinggal di
mimpi mengingatkannya akan sesuatu. Dia tak ingin kehilangan lagi orang
yang di sayanginya. Kemudian ia mencari sahabat masa kecilnya itu dan
menemukan kembali cinta pertamanya.

Kemampuan pengarang dalam memaparkan alur yang mengalir


dengan lancar dan menggali karakter tiap tokoh dengan baik merupakan
kelebihan dari novel ini. Pengarang juga mampu mengemas dan meramu
kisah sederhana ini dengan baik serta disajikan dengan bahasa yang mudah
dipahami sehingga dapat membuat pembacanya terdiam, tercengang, lalu
diakhiri dengan senyum.

Dengan membaca novel ini, pembaca akan mengetahui bahwa Winna


Efendi memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata, memiliki
wawasan yang sangat luas serta berhasil membuat cerita ini jauh dari kesan
stereotipe. Novel ini dapat dibaca oleh semua kalangan. Pembaca tidak akan
bosan membaca kehidupan para remaja yang menjalankan hubungan
persahabatan yang kemudian menjadi sepasang kekasih. Dengan memakai
teknik multiple point of view ( lebih dari satu sudut pandang ) dari pelaku
utama dan terpisah dalam dua bagian yang tidak tumpang tindih, secara
umum Winna Efendi bisa menjiwai dua tokoh berbeda itu dan menghasilkan
karya yang bagus.

Dengan beberapa kelebihan tadi, novel ini adalah buku yang sangat
menarik dan mampu mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa
diwujudkan dengan penantian dan kesetiaan. Didalam novel ini pengarang
menyelipkan petikan kalimat yang dapat kita jadikan pedoman antara lain :

Hal terpenting dalam cinta adalah persahabatan dan hal terpenting dalam
persahabatan adalah cinta.

Cinta seperti sesuatu yang mengendap-endap dibelakangmu. Suatu saat,


tiba-tiba, kau baru sadar, cinta menyergapmu tanpa peringatan.

Di dunia ini, ada beberapa hal yang disebut takdir - sisanya adalah pilihan.
Jangan sesali sesuatu yang sudah ditentukan oleh takdir, karena tanpa
kesulitan dan kesedihan, kita tidak akan benar-benar menghargai
kebahagiaan.

Terselip informasi mengenai kebudayaan Jepang serta tradisi mereka sehingga


menambah wawasan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai