Menurut Damayanti, Jumaini dan Utami (2014), musik klasik Mozart mampu
memperbaiki konsentrasi, ingatan dan persepsi seseorang. Pada gelombang otak,
gelombang alfa mencirikan perasaan ketenangan dan kesadaran yang gelombangnya
mulai 8 hingga 13 herts. Semakin lambat gelombang, semakin santai, puas dan
damailah orang tersebut. Jika seseorang melamun atau merasa dirinya berada dalam
suasana hati yang emosional atau tidak terfokus, musik klasik dapat membantu
memperkuat kesadaran dan meningkatkan organisasi metal seseorang jika
didengarkan selama sepuluh hingga lima belas menit.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ayu, Arief dan Ulfa (2012) dengan judul
efektifitas terapi musik terhadap tingkat depresi pasien isolasi sosial di Rumah Sakit
Jiwa Dr. Amino Gondhohutomo Semarang, didapatkan hasil bahwa terapi musik
Mozart efektif terhadap penurunan tingkat depresi pasien isolasi sosial. Hal ini berarti
terapi musik Mozart dapat membantu meningkatkan kesehatan mental pada pasien
isolasi sosial. Selain itu penelitian yang dilakukan Rosiana, dkk (2017) dalam
jurnalnya yang berjudul efektivitas terapi musik mozart terhadap penurunan skor
halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.
Ayu, Arief, Ulfa. (2012). Efektifitas terapi music terhadap tingkat depresi pasien
isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondhohutomo Semarang. Tidak
dipublikasikan.
Damayanti, R., Jumaini, Utami, S. (2014). Efektivitas terapi musik klasik terhadap
penurunan tingkat halusinasi pada pasien halusinasi dengan di rsj tampan provinsi
riau. JOM PSIK, 1(2):1-8.
Rosiana, dkk. (2017). Efektivitas Terapi Musik Klasik Mozart terhadap Penurunan
Skor Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia. Tidak dipublikasikan.