Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta pelayanan
pembedahan darurat bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis.
Pelayanan pasien gawat darurat adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan
segera, yaitu cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan.
Pelayanan ini bersifat penting (emergency) sehingga diwajibkan untuk melayani
pasien 24 jam sehari secara terus menerus serta IGD memiliki peran sebagai
gerbang utama masuknya penderita gawat darurat (Ali, 2014).
IGD memiliki tujuan utama yaitu untuk menerima, melakukan triage,
menstabilisasi, dan memberikan pelayanan kesehatan akut umtuk pasien,
termasuk pasien yang membutuhkan resusitasi dan pasien dengan tingkat
kegawatan tertentu (Australian Collegefor Emergency Medicine, 2014).
Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke
IGD sangat diperlukan standar sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya
sehingga dapat menjamin suatu penanganan kegawatdaruratan dengan response
time yang cepat dan penanganan yang tepat. Salah satu masalah yang dapat terjadi
di IGD yaitu kondisi overcrowding.
Kondisi overcrowding di IGD telah menjadi issue global di seluruh sistem
pelayanan kesehatan di seluruh dunia lebih dari dua dekade. IGD overcrowding
didefinisikan sebagai kondisi di mana permintaan layanan darurat melebihi
kemampuan instalasi gawat darurat untuk memberikan perawatan berkualitas
dalam kerangka waktu yang tepat. Kondisi crowding dikaitkan dengan
meningkatnya kejadian yang tidak diharapkan, penundaan pelayanan,
meningkatnya angka kematian dan lama hari perawatan (Yarmohammadian,
2017). Penyebab kondisi overcrowding di IGD dibagi menjadi tiga faktor yaitu
input, throughput dan output. Faktor input mengacu pada peningkatan jumlah
kunjungan dan tingkat keparahan (acuity) pasien yang berkunjung ke IGD. Faktor
throughput mengacu pada proses pelayanan mulai dari pendaftaran sampai adanya
disposisi dari dokter untuk MRS, KRS atau tindakan khusus. Faktor output
mengacu pada hambatan alur pasien yang keluar dari IGD setelah ada disposisi
dari dokter.
Faktor input dan output dikaitkan dengan masalah kesehatan yang lebih luas di
luar kewenangan IGD, oleh karena itu faktor throughput menjadi fokus utama
penanganan overcrowding di IGD, dan indikator penting dari proses throughput
pasien di IGD adalah length of stay (LOS). Hambatan pada proses throughput di
atas berpotensial menimbulkan kondisi crowding di IGD. Penelitian McCarthy
(2009) dan Pines (2010) telah mengidentifikasi length of stay (LOS) IGD yang
memanjang sebagai penyebab sekaligus akibat dari kondisi crowding di IGD, oleh
karena itu identifikasi faktor yang berhubungan dengan proses throughput dan
length of stay pasien di IGD di perlukan untuk mengatasi permasalahan crowding
dan memanjangnya LOS di IGD.
Overcrowding di ruang IGD menyebabkan banyak kejadian yang merugikan
seperti yang diungkapkan Australian College of Emergency Medicine (2013)
diantaranya meningkatnya beban kerja, kelelahan staf, kecemasan pasien, medical
eror, inefficiency, terabaikannya patient safety, dan terhambatnya pelayanan.
Selain itu Australasian College For Emergency Medicine (2014) menyimpulkan
dampak dari overcrowding yaitu terganggunya kehormatan dan privacy pasien
sebab ruang IGD dirancang sebagai ruangan terbuka. Menurut Olshaker (2009),
overcrowding dapat berpotensi meningkatnya rujukan, menurunkannya kepuasan
pasien, buruknya hasil akhir perawatan pasien dan frustasi pada pasien, keluarga
serta petugas di IGD. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
analisis terhadap jurnal “Emergency Department Escalation in Theory and
Practice: A Mixed-Methods Study Using a Model of Organizational Resilience”.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari analisis jurnal ini adalah :
a. Tujuan Umum
Untuk melakukan analisis jurnal yang berjudul “Emergency Department
Escalation in Theory and Practice: A Mixed-Methods Study Using a
Model of Organizational Resilience”.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui hasil telaah dan sintesis jurnal menggunakan
metode SWOT
2) Untuk mengetahui implikasi keperawatan intervensi dalam jurnal
terhadap pelayanan keperawatan gawat darurat

Ali, U. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Mutu Pelayanan


Keperawatan Di Ruang IGD RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar.
Diakses dari http://library.stikesnh.ac.id (Diakses pada 27 Maret 2020).

Australian College for Emergency Medicine. (2014). Emergency Department


Design Guidelines, G15. Third Section,Australian College For Emergency
Medicine.

Yarmohammadian, M. H. et al. (2017). Overcrowding in emergency departments:


A review of strategies to decrease future challenges. Journal of Research in
Medical Sciences, (1). doi: 10.4103/1735-1995.200277

Australian College of Emergency Medicine. (2013). The Australian Triage


Scale. Carlton Vic.: Publisher

Olshaker, J. S. (2009). Managing emergency department overcrowding.


Emergency medicine clinics of North America, 27(4), 593–603.

Anda mungkin juga menyukai

  • Documents - Tips Pathway-Tonsilitis
    Documents - Tips Pathway-Tonsilitis
    Dokumen2 halaman
    Documents - Tips Pathway-Tonsilitis
    lidya
    Belum ada peringkat
  • Ada Golongan Obatnya Tapi Lebih Lengkap
    Ada Golongan Obatnya Tapi Lebih Lengkap
    Dokumen35 halaman
    Ada Golongan Obatnya Tapi Lebih Lengkap
    niken retno
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFF
    Dokumen3 halaman
    FFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • WKWKWKWKWK
    WKWKWKWKWK
    Dokumen17 halaman
    WKWKWKWKWK
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen13 halaman
    FFFFFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • LP TUMOR MEDULA SPINALIS Fix
    LP TUMOR MEDULA SPINALIS Fix
    Dokumen17 halaman
    LP TUMOR MEDULA SPINALIS Fix
    Fitri Kristiani
    Belum ada peringkat
  • RRRRRRRRRRRR
    RRRRRRRRRRRR
    Dokumen15 halaman
    RRRRRRRRRRRR
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Akut
    Akut
    Dokumen22 halaman
    Akut
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen37 halaman
    FFFFFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Sap Posbindu
    Sap Posbindu
    Dokumen17 halaman
    Sap Posbindu
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Ringkasan Jurnal
    BAB 2 Ringkasan Jurnal
    Dokumen10 halaman
    BAB 2 Ringkasan Jurnal
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFF
    Dokumen16 halaman
    FFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • WWWWWWWWWWWWWW
    WWWWWWWWWWWWWW
    Dokumen8 halaman
    WWWWWWWWWWWWWW
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Sap Posbindu
    Sap Posbindu
    Dokumen17 halaman
    Sap Posbindu
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • GGGGGGGGGGGGGGG
    GGGGGGGGGGGGGGG
    Dokumen8 halaman
    GGGGGGGGGGGGGGG
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • DDDDDDDDDDDDD
    DDDDDDDDDDDDD
    Dokumen5 halaman
    DDDDDDDDDDDDD
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen23 halaman
    FFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen2 halaman
    FFFFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • HHHHHHHHHHHHHHH
    HHHHHHHHHHHHHHH
    Dokumen1 halaman
    HHHHHHHHHHHHHHH
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Soal Pre Post Rokok
    Soal Pre Post Rokok
    Dokumen3 halaman
    Soal Pre Post Rokok
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen4 halaman
    FFFFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • FFFFFFFFFFFFFF
    FFFFFFFFFFFFFF
    Dokumen23 halaman
    FFFFFFFFFFFFFF
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • HHHHHHHHHH
    HHHHHHHHHH
    Dokumen3 halaman
    HHHHHHHHHH
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Jurnal
    Pembahasan Jurnal
    Dokumen2 halaman
    Pembahasan Jurnal
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • HSHNDDDDDDDDDDDDDDD
    HSHNDDDDDDDDDDDDDDD
    Dokumen3 halaman
    HSHNDDDDDDDDDDDDDDD
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • DJDDHJDJ
    DJDDHJDJ
    Dokumen3 halaman
    DJDDHJDJ
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • GGGGGGGGGGGGGGG
    GGGGGGGGGGGGGGG
    Dokumen7 halaman
    GGGGGGGGGGGGGGG
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • HHHHHHHHHHHHHHHHHHH
    HHHHHHHHHHHHHHHHHHH
    Dokumen9 halaman
    HHHHHHHHHHHHHHHHHHH
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat
  • DDDDDDDDDDDDDDDDDD
    DDDDDDDDDDDDDDDDDD
    Dokumen2 halaman
    DDDDDDDDDDDDDDDDDD
    Putu Utami T. Saraswati
    Belum ada peringkat