TUGAS UAS Manajemen Keuangan Wahyu Nudiya
TUGAS UAS Manajemen Keuangan Wahyu Nudiya
MARY
Jl. KH. Hasyim Ashari No. 54 – Jakarta Pusat Tel.
021-633 – 0555 ; 633 0556
Website :www.saintmary.com
Program Studi: Manajemen /
Aviasi
1. PT. AXX sedang mempertimbangkan untuk mendirikan suatu proyek investasi yang berlokasi di
Yogyakarta. Total investasi diperkirakan sebesar Rp. 1.050.000.000.- yang meliputi kebutuhan:
Investasi Modal kerja Rp. 150.000.000.-
Investasi Aktiva Tetap Rp. 900.000.000.- dengan nilai Residu Rp. 100.000.000.- umur ekonomis
5 tahun.
Proyeksi Penjualan selama 5 Tahun:
Struktur Biaya:
Biaya Variabel : 45%, Biaya Tetap (selain penyusutan) Rp. 30.000.000.- Biaya Tetap Penyusutan
dihitung dengan metode garis lurus.
1 100.000 1,17
2 150.000 1,16
3 125.000 1,11
4 150.000 1,15
5 100.000 1,05
6 200.000 1,09
7 100.000 1,19
Sifat Proyek:
a. Proyek 1 dan 4 merupakan proyek yang memiliki hubungan kontijensi.
b. Proyek 3 dan 7 memiliki hubungan mutually exclusive.
Berdasarkan informasi tersebut saudara diminta untuk melakukan analisis Profitability Index (PI)
dalam pemilihan proyek paling menguntungkan sesuai dengan dana yang tersedia, dengan langkah-
langkah penyelesaian sebagai berikut:
1. Lakukan pemilihan proyek berdasarkan sifat proyek yang ada
2. Susun ranking proyek terpilih setelah penganalisaan sifat proyek yang ada
3. Susun alternatif proyek berdasarkan ketersediaan dana, dan hitung Profitability Index (PI)
gabungan dari masing-masing alternatif
4. Buat keputusan pemilihan alternatif yang terbaik sesuai ketersediaan dana.
3. Data berikut adalah data budget Rugi Laba yang diperoleh dari sebuah usahamanufaktur PT.ABC :
Jawaban
1 A. Cashflow untuk Proyek Investasi PT. AXX:
Untuk menghitung cashflow proyek investasi PT. AXX, kita perlu menyusun aliran kas bersih
dari proyek selama 5 tahun. Aliran kas terdiri dari investasi awal, penerimaan dari penjualan, serta
pengeluaran untuk biaya variabel, biaya tetap, dan penyusutan.
- Tahun 2:
- Penjualan: Rp. 460.000.000
- Biaya Variabel (45% dari Penjualan): Rp. 207.000.000
- Biaya Tetap (Tetap selain Penyusutan): Rp. 30.000.000
- Penyusutan Aktiva Tetap: (Rp. 900.000.000 - Rp. 100.000.000) / 5 = Rp. 160.000.000
- Aliran Kas Bersih Tahun 2: Rp. 460.000.000 - Rp. 207.000.000 - Rp. 30.000.000 - Rp.
160.000.000 = Rp. 63.000.000
- Tahun 3:
- Penjualan: Rp. 499.500.000
- Biaya Variabel (45% dari Penjualan): Rp. 224.775.000
- Biaya Tetap (Tetap selain Penyusutan): Rp. 30.000.000
- Penyusutan Aktiva Tetap: (Rp. 900.000.000 - Rp. 100.000.000) / 5 = Rp. 160.000.000
- Aliran Kas Bersih Tahun 3: Rp. 499.500.000 - Rp. 224.775.000 - Rp. 30.000.000 - Rp.
160.000.000 = Rp. 84.725.000
- Tahun 4:
- Penjualan: Rp. 437.000.000
- Biaya Variabel (45% dari Penjualan): Rp. 196.650.000
- Biaya Tetap (Tetap selain Penyusutan): Rp. 30.000.000
- Penyusutan Aktiva Tetap: (Rp. 900.000.000 - Rp. 100.000.000) / 5 = Rp. 160.000.000
- Aliran Kas Bersih Tahun 4: Rp. 437.000.000 - Rp. 196.650.000 - Rp. 30.000.000 - Rp.
160.000.000 = Rp. 50.350.000
- Tahun 5:
- Penjualan: Rp. 422.500.000
- Biaya Variabel (45% dari Penjualan): Rp. 190.125.000
- Biaya Tetap (Tetap selain Penyusutan): Rp. 30.000.000
- Penyusutan Aktiva Tetap: (Rp. 900.000.000 - Rp. 100.000.000) / 5 = Rp. 160.000.000
- Aliran Kas Bersih Tahun 5: Rp. 422.500.000 - Rp. 190.125.000 - Rp. 30.000.000 - Rp.
160.000.000 = Rp. 42.375.000
a. Metode NPV (Net Present Value)** dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (Rate of
Return) 18%:
b. IRR (Internal Rate of Return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (Rate of Return)
18%:
Untuk menghitung IRR, kita menggunakan rumus NPV dengan IRR sebagai yang dicari, dan
kemudian mencari tingkat keuntungan yang membuat NPV sama dengan nol. Dalam kasus ini,
kita akan mencari IRR yang menghasilkan NPV = 0.
- Proyek 1: PI = 1.17
- Proyek 3: PI = 1.11
- Proyek 4: PI = 1.15
- Proyek 7: PI = 1.19
Kita akan mencoba berbagai kombinasi proyek yang mungkin sesuai dengan dana yang tersedia,
yaitu Rp. 600.000.000.
Proyek dengan PI gabungan tertinggi adalah Alternatif 3 dengan PI sebesar 2.34. Oleh karena itu,
Proyek 4 dan Proyek 7 harus dipilih.
3.. Menentukan Titik Impas dan Jumlah Penjualan untuk Laba Rp. 500.000.000:**
Untuk menentukan titik impas (break-even) dalam unit dan jumlah rupiah:
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel per unit x Jumlah Unit
2. Untuk mencapai laba Rp. 500.000.000, kita bisa menggunakan rumus berikut:
- Laba = (Harga Jual per unit - Biaya Variabel per unit) x Jumlah Unit - Biaya Tetap
- 500.000.000 = (Rp. 2.500 - Rp. 875) x Jumlah Unit - Rp. 375.000.000
- (Rp. 2.500 - Rp. 875) x Jumlah Unit = 875.000.000
- Jumlah Unit = 875.000.000 / (Rp. 2.500 - Rp. 875)
- Jumlah Unit = 875.000.000 / Rp. 1.625 = 538,461.54 unit
Jadi, perusahaan harus menjual sekitar 231.000 unit untuk mencapai titik impas dan sekitar
538.462 unit untuk mencapai laba sebesar Rp. 500.000.000.