Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

Tahap orientasi kancah memiliki tahapan dilalui untuk mendapatkan

pengenalan yang lebih jauh mengenai area penelitian yang spesifik dan

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang akan

dilakukan. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

mengenai fenomena permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan

pada kesempatan ini adalah mengenai Pengaruh Asertivitas Terhadap Perilaku

Konformitas Pada Remaja Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Banda Aceh.

Sekolah ini didirikan pada tanggal 22 februari 1978, dengan alamat Jalan Tgk.

Lam Oe Nomor 1, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, sekolah ini memiliki

hamper seribu siswa dan juga sekolah yang dijuluki sebagai sekolah unggu di Banda

Aceh dengan banyaknya fasilitas, serta memiliki tingkat disiplin yang tinggi.

Orientasi kancah dilakukan melalui beberapa hal mulai dari fasilitas sekolah yang

tersedia seperti ekstrakulikuler, lapangan untuk olahraga, laboratorium, perpustakaan,

ruang cinema dan lainnya. Sekolah juga memberikan guru pendamping setiap

angkatan atau guru yang mengawasi siswa selain guru wali disetiap kelasnya.

Kebutuhan siswa dari lingkungan sekolah sangat memadai sehingga tidak ada

kekurangan secara fisik yang dirasakan oleh siswa atau remaja yang berada SMP

Negeri 06 Banda Aceh tersebut.


Visi dan Misi SMP Negeri 06 Banda Aceh

a. Visi Sekolah SMP Negeri 06 Banda Aceh

Visi dari Sekolah SMP Negeri 06 Banda Aceh adalah “Mewujudkan Generasi

Berprestasi dan Berkarakter Berdasarkan Imtaq, Iptek, Berwawasan Lingkungan, dan

Berdaya Saing dalam Kompetensi Global”.

b. Misi Sekolah SMP Negeri 06 Banda Aceh

1. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien, relevan , berdaya saing

tinggi, dan peduli terhadap lingkungan hidup.

2. Mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah untuk memberdayakan

sekolah secara kemandirian, keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi

stackholder, fleksibilitas, dan keberlanjutan.

3. Meningkatkan kinerja sekolah (prestasi akademis dan non akademis) melalui

inovasi dalam proses dan hasul pembelajaran.

4. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman untuk

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

5. Mengembangkan kenerja profesional guru dan karyawan (berdisiplin,

memiliki komitmen, memiliki pemahaman dan kemampuan dalam

melaksankan tugas).

6. Menggalang partisipasi masyarakat dalam input, proses, dan output.

7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa di

dalam maupun di luar lingkungan sekolah


8. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan manusia

yang tersedia secara efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal bagi

perkembangan peserta didik dan mutu tamatan

9. Meningkatkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja

keras, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif ,mandiri dan

berbudaya lingkungan hidup.

10. Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih,sehat, dan rapi

11. Meningkatkan disiplin dengan menciptakan suasana belajar yang menantang,

menyenangkan, komunikatif, tanpa takut gagal dan tetap demokratis.

12. Menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta tanah air, semangat

kebangsaan, dan mempertahankan hidup demokratis sebagai perwujudan budi

pekerti luhur

13. Mengupayakan dan memberi pelayanan prima kepada semua stake holders.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan peneliti yang pertama kali adalah mempersiapkan diri dengan baik

untuk meminimalisir kesalahan yang tidak diinginkan selama proses penelitian.

Persiapan penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara pada

beberapa subjek yang menjadi sasarannya di lokasi penelitian yang akan dilakukan.

Setelah melakukan observasi dan wawancara awal, peneliti menyusun instrumen

pengukuran yang akan digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, serta

mengurus surat izin untuk melakukan uji coba (try out) instrumen pengukuran dan
izin untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti akan melakukan proses

penelitian hingga selesai.

1. Pengurusan Surat Izin Penelitian

Peneliti memperoleh izin melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh dengan nomor surat

250/UM.M6/F/2023 pada tanggal 17 Mei 2023. Surat tersebut ditunjukan kepada

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh. Kemudian pada tanggal 22

Mei 2023 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh (KABID

Pembinaan SMP) mengeluarkan surat balasan izin penelitian dengan nomor surat

074/A.4/1889.

2. Penyusunan Alat Ukur

Penelitian ini, menggunakan skala likert sebagai alat ukur untuk mengukur

Asertivitas dan Perilaku Konformitas. Untuk skala Asertivitas, peneliti menyusun 30

aitem berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Alberti & Emmons (2017).

Sedangkan untuk skala Perilaku Konformitas, peneliti menyusun 30 aitem

berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Sears (Mardison, 2016).

C. Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data di SMP Negeri 6 Banda Aceh sekitar 2 (dua) hari.

Sebanyak 31 siswa dipilih secara acak oleh guru pendamping kelas 7 untuk tahap try

out skala penelitian yang ada. Setelah itu, penelitian dilanjutkan dengan melibatkan

101 siswa dari SMP Negeri Banda Aceh yang dipilih secara acak.
Penelitian ini turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyebaran skala

penelitian. Caranya adalah menyebarkan angket yang sudah di cetak kepada siswa

yang sudah selesai ujian pada sesinya dengan total 101 siswa SMP Negeri 6 Banda

Aceh. Setelah skala terkumpul dan terisi, data selanjutnya dianalisis oleh peneliti

menggunakan program SPSS (Statistic Program for Social Science) versi 26.0 for

Windows.

Hambatan yang ditemui pada saat menyebar kuesioner adalah siswa sedang

melaksanakan ujian semester serta guru-guru sedang sibuk, membuat siswa yang

dapat menjadi subjek hanya sedikit dan sebagian besar siswa kelas 7 dengan beberapa

sesi, siswa lain tidak bisa diganggu karena ada bebrapa mahasiswa yang melukan

penelitian di tempat yang sam namun berbeda Universitas. Oleh sebab itu peneliti

hanya dapat mengambil subjek semaksimalnya dengan kondisi yang tidak dapat

diprediksi sebelumnya sehingga peneliti juga mengubah teknik pengambilan sampel

dengan accidental sampling .

D. Hasil Analisa Data Penelitian

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengevaluasi kecocokan sebuah item. Penelitian

ini, dapat diarahkan dengan cara validitas diuji yang menggunakan penilaian ahli

yaitu berperan sebagai dosen pembimbing. Dosen pembimbing akan mengevaluasi

dan memberikan saran terhadap item-item yang akan diuji, tepat atau tidaknya suatu

item dapat diberikan sudut padang yang berbeda. Setelah peneliti menyusun dan
memperbaiki aitem-aitem tersebut, dosen pembimbing akan menyatakan validitas

aitem pada variabel tersebut dan jika item dianggap valid, maka penelitian dapat

dilakukan, bukan hanya itu peneliti juga menggunakan dosen lain untuk menjadi

expert judgement agar item yang digunakan lebih akurat.

b. Diskriminasi Aitem Uji Coba

Mengevaluasi item yang cocok, dilakukan diskriminasi item dengan

memeriksa nilai Item-Total Correlation yang kurang dari < 0,3. Penelitian ini, aitem-

aitem yang memiliki nilai Item-Total Correlation lebih besar dari > 0,3 dianggap

cocok untuk digunakan pada penelitian selanjutnya, sesuai dengan Azwar (2011).

Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa sebanyak 19 item dari 30 item

pada skala Asertivitas yang dapat digunakan yaitu 2, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16,

18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, dan 27, sedangkan 11 item tidak dapat digunakan dan harus

dikeluarkan yaitu 1, 3, 8, 10, 11, 17, 22, 23, 28, 29, dan 30. Detail hasil analisis item

skala Asertivitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4
Skala Asertivitas Sebelum Aitem Tidak Valid Dibuang

Indikator Nomor Aitem


No Aspek Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
Kemempuan mengambil
Melakukan sesuai keputusan
1 dengan kemauan 1,10, 19 4,15, 24 6 20%
Memiliki inisiatif
sendiri
Mampu beradaptasi
Mampu berkata tidak
Memiliki
2 Mampu mempertahankan 9, 17, 25 6, 16, 26 6 20%
pertahanan diri
pendapat
Bisa memberikan Mampu memberikan ide-ide
3 3, 12, 20 8, 27, 30 6 20%
pendapat yang tidak monoton
Tidak melupakan Mampu mencapai tujuan
4 5, 14, 22 11,18, 29 6 20%
hak-hak orang lain tanpa menyakiti orang lain
Memperlihatkan Mampu berkata jujurdalam
5 perasaan dengan mengungkapkan perasaan 7, 28, 23 2, 13, 21 6 20%
jujur dan santai
15 15 30 100%
Ket : Nomor yang dicetak tebal merupakan aitem yang tidak valid

Tabel 5
Skala Asertivitas Valid Gugur
Indikator Nomor Aitem
No Aspek Jumlah
Valid Gugur
Kemempuan mengambil
Melakukan sesuai keputusan
1 dengan kemauan 4, 15, 19, 24 1, 10 6
Memiliki inisiatif
sendiri
Mampu beradaptasi
Mampu berkata tidak
Memiliki pertahanan 6, 9, 16, 25,
2 Mampu mempertahankan 17 6
diri 26
pendapat
Bisa memberikan Mampu memberikan ide-ide yang
3 12, 20, 27 3, 8, 30 6
pendapat tidak monoton
Tidak melupakan Mampu mencapai tujuan tanpa 11, 22,
4 5, 14, 18 6
hak-hak orang lain menyakiti orang lain 29
Memperlihatkan Mampu berkata jujurdalam
5 perasaan dengan jujur mengungkapkan perasaan 2, 7, 13, 21 28, 23 6
dan santai
19 11 30

Tabel 6
Blue Print Baru Skala Asertivitas
Indikator Nomor Aitem
No Aspek Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
Kemempuan mengambil
Melakukan sesuai dengan keputusan
1 13 2, 10, 16 4 20%
kemauan sendiri Memiliki inisiatif
Mampu beradaptasi
Mampu berkata tidak
2 Memiliki pertahanan diri Mampu mempertahankan 6, 17 4, 11, 18 5 30%
pendapat
Mampu memberikan ide-
Bisa memberikan
3 ide yang tidak monoton 7, 14 19 3 15%
pendapat
Mampu mencapai tujuan
Tidak melupakan hak-hak
4 tanpa menyakiti orang 3, 9 12 3 15%
orang lain
lain
Mampu berkata
Memperlihatkan perasaan
5 jujurdalam 5 1, 8, 15 4 20%
dengan jujur dan santai
mengungkapkan perasaan
8 11 19 100%

Setelah dilakukan analisis, ada sisa item 20 dari 30 item yang masih dapat

digunakan pada skala Perilaku Konformitas yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 13, 15, 16,

18, 20, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30, sementara 10 item lainnya dianggap tidak dapat

digunakan dan harus dihapus dari penelitian yaitu 7, 11, 12, 14, 17, 19, 201, 22, 26,

dan 27. Detail hasil analisis item skala Perilaku Konformitas tersedia pada tabel di

bawah ini.

Tabel 7
Skala Perilaku Konformitas Sebelum Aitem Tidak Valid Dibuang

No Indikator Nomor Aitem


Aspek Jumlah Bobot
. Favorable Unfavorable
Penyesuaian diri
1 Kekompakan Perhatian terhadap 1, 7, 12, 19 6, 10, 16, 23 8 30%
kelompok
Kepercayaan diri
Persamaan pendapat 5, 11, 17, 22, 3, 8, 15, 20, 26,
2 Kesepakatan 12 40%
Penyimpangan terhadap 28, 25 29
pendapat kelompok
Keikhlasan 2, 13, 18, 24,
3 Ketaatan 4, 9, 14, 21, 27 10 30%
30
15 15 30 100%
Ket : Nomor yang dicetak tebal merupakan aitem yang tidak valid

Tabel 8
Skala Perilaku Konformitas Valid Gugur
Indikator Nomor Aitem
No. Aspek Jumlah
Valid Gugur
Penyesuaian diri
1 Kekompakan 1, 6, 10, 16,23 7, 12, 19 8
Perhatian terhadap kelompok
Kepercayaan diri
Persamaan pendapat 3, 5, 8, 15, 20,
2 Kesepakatan 11, 17, 22, 26 12
Penyimpangan terhadap 25, 28, 29
pendapat kelompok
Keikhlasan 2, 4,9, 13, 18,
3 Ketaatan 14, 21, 27 10
24, 30
20 10 30

Tabel 9
Blue Print Baru Skala Perilaku Konformitas
No Indikator Nomor Aitem
Aspek Jumlah Bobot
. Favorable Unfavorable
Penyesuaian diri
1 Kekompakan 1 6, 9, 12, 15 5 30%
Perhatian terhadap kelompok
Kepercayaan diri
Persamaan pendapat
2 Kesepakatan 5, 17, 18 3, 7, 11, 14, 19 8 50%
Penyimpangan terhadap
pendapat kelompok
Keikhlasan
3 Ketaatan 4, 8 2, 10, 13, 16, 20 7 30%
Merelakan
6 14 20 100%

Setelah memisahkan item-item yang valid dan tidak valid, sehingga

dilakukannya penghapusan pada item-item yang tidak valid. Namun, penghapusan

item-item ini tidak akan berdampak pada representasi aspek yang telah ditentukan

pada kisi-kisi sebelumnya. Dengan kata lain, setiap pernyataan pada skala Asertivitas

dan Perilaku Konformitas tetap mencakup setiap aspek yang telah dirumuskan dalam

kisi-kisi atau blueprint, meskipun item-item yang tidak valid telah dihapus.
c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dengan menggunakan koefisien formula Alpha Cronbach.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa skala Asertivitas yang terdiri dari 30 aitem

memiliki nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,823, yang menunjukkan tingkat

reliabilitas yang baik. Setelah dilakukan penghapusan item-item yang tidak valid,

jumlah item yang tersisa menjadi 19 dan koefisien reliabilitas skala Asertivitas

menurun menjadi 0,779, menunjukkan tingkat reliabilitas yang baik. Selanjutnya,

skala Perilaku Konformitas yang terdiri dari 30 item juga menunjukkan hasil

reliabilitas yang baik dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,869. Setelah dilakukan

penghapusan aitem-aitem yang tidak valid, jumlah item yang tersisa menjadi 20 dan

koefisien reliabilitas skala Perilaku Konformitas menurun menjadi 0,792, namun

tetap menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa skala Asertivitas dan Perilaku Konformitas pada penelitian ini

memiliki tingkat reliabilitas yang sangat baik dan layak digunakan sebagai instrumen

penelitian.

Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas ( Tryout)
Skala Formula Alpha Cronbach Jumlah
Asertivitas 0,823 30
Perilaku Konformitas 0,869 30
Sumber : Olah data SPSS 26.0 for Windows, tahun 2023

Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas (Penelitian)
Skala Formula Alpha Cronbach Jumlah
Asertivitas 0,779 19
Perilaku Konformitas 0,792 20
Sumber : Olah data SPSS 26.0 for Windows, tahun 2023

2. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian

a. Deskripsi Subjek Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 06 Banda Aceh.

Populasi dari penelitian ini terdiri dari 511 siswa di SMP Negeri 06 Banda Aceh.

Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan teknik simple random sampling

dimana sampel diambil secara acak dari populasi yang terdiri dari 101 siswa.

Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah


VII 26 28 54
VIII 17 30 47
Jumlah 43 58 101
b. Diskripsi Data Penelitian

Penjelasan tentang data penelitian diberikan untuk menggambarkan

karakteristik data yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini, kategori

Asertivitas dan Perilaku Konformitas dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah,

sedang, dan tinggi. Deskripsi data diperoleh dari nilai rata-rata (mean) dan standar

deviasi (SD). Nilai mean dan SD untuk variabel Asertivitas adalah sebagai berikut :

Tabel 12
Nilai Mean dan SD
Statistics
Asertivitas_X Perilaku Konformitas_Y
N Valid 101 101
Missing 0 0
Mean 54,34 58,63
Std. Deviation 8,155 5,601
Minimum 34 49
Maximum 75 74
Sumber : Olah data SPSS 26.0 for Windows, tahun 2023

Kategori skor asertivitas dan perilaku konformitas dibagi kedalam tiga

kategori rendah, sedang dan tinggi. Untuk menentukan ketiga kategori tersebut,

peneliti menggunakan rumus (Azwar, 2010), yaitu sebagai berikut:

Rendah = X < ( X -1.SD)

Sedang = X < ( X -1.SD) ≤ X ( X +1.SD)

Tinggi = ( X +1.SD) ≤ X

1) Asertivitas

Rendah = X < (54,34 – 8,15)

= X < 46

Sedang = (54,34 – 8,15) ≤ X (54,34 + 8,15)

= 46 ≤ X 62

Tinggi = (54,34 + 8,15) ≤ X

= 62 ≤ X

2) Perilaku Konformitas

Rendah = X < (58,63 – 5,60)

= X < 53

Sedang = (58,63 – 5,60) ≤ X (58,63 + 5,60)

= 53 ≤ X 64

Tinggi = (58,63 + 5,60) ≤ X

= 64 ≤ X
Berdasarkan deskripsi di atas, maka rentang frekuensi deskripsi data penelitian

asertivitas dan perilaku konfrmitas peneliti jabarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 13
Kategori Data Penelitian
Variabel Rentang Frekuensi Persentase Data Penelitian Total
Rendah Sedang Tinggi
(34-46) (46 - 62) (63 -75 ) 101
Asertivitas
(100%)
16(16%) 69 (68%) 16 (16%)
Perilaku Rendah Sedang Tinggi
Konformitas (49 - 53) (53 - 64) (65-74) 101
11 (11%) 72 (71%) 18 (18%) (100%)
Sumber : Olah data SPSS 26.0 for Windows, tahun 2023

Berdasarkan hasil deskripsi variabel Asertivitas diatas, diketahui rentang

frekuensi deskripsi data masing-masing kategori yaitu diperoleh kategori rendah

sebanyak 16 orang dengan persentase 16%, kategori sedang sebanyak 69 orang

dengan persentase 68% dan kategori tinggi sebanyak 16 orang dengan persentase

16%. Dari 101 orang siswa yang diteliti didapatkan 69 orang siswa memiliki

Asertivitas dengan kategori sedang dengan persentase sebanyak 68%. Hal ini

menunjukkan bahwa Asertivitas pada sebagian besar siswa dikatakan tidak tinggi dan

juga tidak rendah.

Sedangkan dari hasil deskripsi variabel Perilaku Konformitas di atas, dapat

diketahui rentang frekuensi deskripsi data untuk masing-masing kategori. Ditemukan

bahwa terdapat 11 orang dengan persentase 11% dalam kategori rendah, 72 orang

dengan persentase 71% dalam kategori sedang, dan 18 orang dengan persentase 18%

dalam kategori tinggi. Dari total 101 siswa yang diteliti, sebanyak 72 siswa atau 71%
di antaranya memiliki Perilaku Konformitas pada kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki Perilaku Konformitas yang tidak

terlalu tinggi maupun rendah.

3. Uji Asumsi

1) Uji Normalitas

Pada penelitian ini, dilakukan pengujian normalitas menggunakan metode

Kolmogorov Smirnov Test untuk mengevaluasi sebaran data dalam suatu kelompok

dan menentukan apakah distribusinya bersifat normal atau tidak. Untuk menentukan

apakah data berdistribusi normal, digunakan nilai p<0,05 sebagai batas. Jika nilai

p>0,05, maka data dianggap berdistribusi normal, sedangkan jika nilai p<0,05, maka

data dianggap tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas penelitian ini dijelaskan

dalam tabel berikut :

Tabel 14
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov
Variabel Sig (P) Keterangan
Smirnov Test
Asertivitas 0,064 0,200 Normal
Perilaku Konformitas 0,110 0,004 Normal

Sumber : Olah data SPSS 26.0 For windows, tahun 2023

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas, terlihat bahwa uji normalitas

pada variabel Asertivitas menunjukkan nilai sebesar 0,064 dengan tingkat signifikansi

p=0,200. Begitu pula dengan variabel Perilaku Konformitas yang menunjukkan nilai

sebesar 0,110 dengan tingkat signifikansi p=0,004. Hal ini mengindikasikan bahwa

hanya satu data tersebut terdistribusi secara normal, karena nilai signifikansi p>0,05.
Dengan demikian, asumsi normalitas data pada kedua variabel penelitian ini dapat

terpenuhi.

2) Uji Linearitas

Pada penelitian ini, dilakukan uji linieritas menggunakan metode Test for

Linearity untuk mengevaluasi apakah terdapat hubungan linier yang signifikan antara

dua variabel. Hubungan antara kedua variabel dianggap linier jika nilai signifikansi p

< 0,05, sedangkan jika nilai signifikansi p > 0,05, maka hubungan dianggap tidak

linier. Hasil uji linieritas penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 15
Hasil Uji Linearitas

Variabel F Sig (P) Kesimpulan


Asertivitas
6,265 0,015 Linier
Perilaku Konformitas

Sumber : Olah data SPSS 26.0 For windows, tahun 2023

Dari tabel hasil uji linieritas di atas, terlihat bahwa kedua variabel

menunjukkan nilai F sebesar 6,265 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015 atau p <

0,05. Hal ini menandakan adanya hubungan linier yang signifikan antara kedua

variabel tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier

antara variabel Asertivitas dan Perilaku Konformitas.

e. Uji Regresi

Setelah memenuhi uji asumsi, peneliti melanjutkan dengan melakukan uji regresi

linear sederhana untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruh variabel Asertivitas dan

Perilaku Konformitas.
Tabel 16
Persamaan Regresi
Model Unstandardized Coefficients Unstandardiz t Sig.
ed
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 68.410 3.660 18,691 ,000
Asertivitas -.180 .067 -,262 -2,701 ,008
a. Dependent Variable: Konformitas

Sumber : Olah data SPSS 26.0 For windows, tahun 2023

Berdasarkan output SPSS di atas, dapat dirumuskan model persamaan regresi

untuk Asertivitas memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,180, dapat disimpulkan

untuk setiap penurunan sebesar 1% dalam tingkat Asertivitas, Perilaku Konformitas

akan penurunan sebesar -0,180. Hasil dari nilai regresi pada tabel diatas adalah ,008

dimana asertivitas memiliki pengaruh pada perilaku konformitas karena hasil dari

signifikasi dibawah 0,05, semakin besar asertivitas maka semakin kecil konformitas

begitu juga sebaliknya.

Tabel 17
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .262a .069 .059 5.433
a. Predictors: (Constant), Asertivitas
b. Dependent Variable: Konformitas

Sumber : Olah data SPSS 26.0 For windows, tahun 2023

Hasil dari olah data yang dilakukan pada SPSS diatas menunjukkan bahwa

nilai R Square adalah 0,262, artinya adalah Asertivitas mempengaruhi Perilaku

Konformitas sebesar 26,2%, sedangkan sisanya 73,8% dipengaruhi oleh variabel lain
seperti kekompakan dalam kelompok, kesepakatan, keterikatan, ukuran kelompok,

norma sosial, kehadiran teman, usia, jenis kelamin dan lainnya yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah koefisien

regresi tersebut signifikan atau tidak.

Ho = Tidak ada pengaruh Asertivitas terhadap Perilaku Konformitas

Ha = Ada pengaruh Asertivitas terhadap Perilaku Konformitas

1. Nilai signifikansi 0,008 < 0,05


2. Nilai t-hitung > t-tabel (-2,701 < 1,660)

Berdasarkan dari 2 pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

Asertivitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Konformitas, hal ini

menunjukkan bahwa Asertivitas memiliki pengaruh negatif terhadap Perilaku

Konformitas. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat Asertivitas, maka

kemungkinan untuk memiliki perilaku yang lebih besar dalam konformitas akan

menurun.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis, nilai koefisien regresi menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0,008 < 0,05. Selain itu, nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel

senilai -2,701 > 1,653. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh negatif dan

signifikan antara Asertivitas (X) dan Perilaku Konformitas (Y) pada siswa kelas VII
dan VIII SMP Negeri 06 Banda Aceh. Kemudian pengaruh variabel asertivitas

terhadap perilaku konformitas adalah sebesar 26,2%, sedangakan 73,8% dipengaruhi

oleh faktor lain. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat Asertivitas maka Perilaku

Konformitas cenderung menurun yang bermakna keberadaan asertivitas memiliki

pengaruh negative yang signifikan terhadap perilaku siswa yang konformitas dan juga

semakin tinggi asertivitas maka semakin rendah perilaku konformitas begitu juga

sebaliknya semakin rendah asertivitas maka semakin tingg perilaku konformitas.

Terkait hasil kategorisasi data penelitian yang didapatkan dari total 101 siswa

yang diteliti, dapat diamati bahwa tingkat asertivitas dan tingkat perilaku konformitas

beragam. Hasil kategorisasi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

memiliki tingkat asertivitas dan perilaku konformitas yang baik. Hal ini ditentukan

berdasarkan hasil kategorisasi penelitian dimana, 16 siswa atau 16% memiliki tingkat

asertivitas yang rendah, sedangkan 69 siswa atau 68% memiliki tingkat asertivitas

sedang, dan 16 mahasiswa atau 16% memiliki tingkat asertivitas tinggi. Kemudian,

untuk kategorisasi penelitian pada variabel perilaku konformitas terdapat 11 atau 11%

siswa yang rendah, sedangkan sisanya 72 atau 71% memiliki tingkat perilaku

konformitas sedang, dan 18 siswa atau 18% tinggi. Hal ini dapat diinterpretasikan

sebagai indikasi bahwa siswa memiliki lingkungan sosial yang berpengaruh dalam

berperilaku asertivitas maupun konformitas.

Mayoritas siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 06 Banda Aceh memiliki

tingkat perilaku konformitas yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat perilaku konformitas siswa kelas VII dan VIII tidak
begitu baik. Asertivitas dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat

perilaku konformitas siswa atau remaja. Kehadiran asertivitas pada remaja dapat

berperan penting untuk mengurangi perilaku konformitas serta berdampak baik bagi

lingkungan sekitar seperti sekolah dan rumah. Lingkungan sekolah, asertivitas

memiliki pengaruh yang signifikan dan dapat memengaruhi perilaku siswa dalam

memilih setiap keputusan. Seperti perilaku asertif menurut Alberti & Emmons (2017)

adalah perilaku yang memungkinkan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan keinginan, mempertahankan diri tanpa khawatir, mengekspresikan perasaan

secara terang-terangan dan nyaman meskipun menggunakan hak-hak pribadi tanpa

melanggar hak orang lain.

Aryani (2019) Mengatakan bahwa pengaruh yang diberikan oleh teman

sebaya seperti saling mendukung dalam hal kebaikan akan berdampak positif. Tetapi

apabila teman sebaya cenderung mengajak pada hal-hal yang buruk, maka akan

berdampak negatif kecuali remaja tersebut memiliki sikap asertif yang tinggi. Sebab

itu memiliki sikap asertif dapat mencegah remaja ikut serta dalam konformitas negatif

karena remaja mampu menolak dengan tegas. Asertivitas diperlukan agar remaja

dapat menyesuaikan diri, baik dalam konformitas positif maupun konformitas negatif.

Dengan demikian, tingkat perilaku konformitas siswa kelas VII dan VIII dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya termasuk pengaruh dari Asertivitas.

Pengaruh teman sebaya seringkali memiliki dampak yang lebih besar daripada

pengaruh keluarga, terlihat dari sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku

yang dipengaruhi oleh teman sebaya. Khususnya dalam hal memutuskan mau makan
atau gabung organisasi apa, banyak remaja yang masih terpengaruh oleh teman

sebayanya. Adanya pengaruh dari teman sebaya dapat menyebabkan kerugian bagi

remaja bila tidak memiliki perilaku asertivitas sehingga remaja dapat terlena dengan

yang tidak baik jika lingkungan sekolah atau pertemanan buruk, begitu sebaliknya

bila remaja dapat mengontrol diri dan mengetahui batas yang diberikan kepada teman

sebanya itu akan berdampak baik. Seperti, definisi Sears (Pradipta, 2018)

menyebutkan bahwa secara keseluruhan konformitas sebagai bentuk pengaruh sosial

di mana seseorang dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan

aturan sosial.

Asertivitas memiliki kemampuan untuk memengaruhi seseorang dalam

membuat keputusan, termasuk dalam menentukan teman seperti apa yang diperlukan

dan bisa berkata tidak jika remaja tidak nyaman dengan permintaan teman sebaya.

Perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan siswa ada yang sesuai dengan

keinginan dan ada yang bertentangan dengan keinginannya sehingga mereka

mengalami masalah konformitas, Mardison(2016). Pada konteks ini, asertivitas

berperan penting untuk mengendalikan perilaku konformitas dan juga berdampak

pada lingkungan sekitar.

Hasil wawancara prapenelitian beberapa waktu lalu, terlihat bahwa adanya

perilaku konformitas yang membuat remaja sulit untuk mengambil keputusan dan

lebih memilih mengikuti teman-teman daripada harus berpikir serta menentang taman

sebaya yang akan berdampak dijauhkan bahkan tidak memiliki teman. Ada yang ragu

dalam memilih keinginan sendiri karena disebabkan dari pengaruh teman sebaya, dan
ada juga yang dapat menolak keinginan temannya karena lebih mementingkan diri

remaja itu sendiri.

Berdasarkan dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa adanya

pengaruh negatif dan signifikan antara asertivitas (X) dengan perilaku konformitas

(Y) pada siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 06 Banda Aceh. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima (Ha) yang berarti semakin tinggi

pengaruh dari asertivitas , maka semakin menurun pula peilaku konformitas pada

remaja dan begitu juga sebaliknya semakin menurun asertivitas maka semakin tinggi

perilaku konformitas tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat

menunjukkan bahwasannya terdapat pengaruh dari memiliki asertivitas terhadap

perilaku konformitas pada siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 06 Banda Aceh.

Dari olah data yang ada maka peneliti mendapatkan nilai signifikansi dari kedua

variabel yaitu sebesar 0,008 atau p>0,05 yang bermakna keberadaan asertivitas

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap perilaku konformitas. Sedangkan

nilai R Square menunjukkan nilai 0,262 menjelaskan bahwa pengaruh yang diberikan

ketika memiliki asertivitas membuat siswa memiliki pendirian atau konsisten dalam

berperilaku sehingga tidak membuat siswa tersebut mejadi konformitas sebesar

26,2%. Dengan demikian dapat membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat pengaruh

memiliki asertivitas, maka semakin rendah pula perilaku konformitas dalam diri

seorang remaja atau siswa pada kelas VII dan VIII SMP Negeri 06 Banda Aceh.

B. Saran

Berlandaskan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti

memiliki beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Saran dari peneliti untuk para siswa kelas VI dan VII yang sedang di masa

remaja atau fase bingung atas kemauan diri sendiri untuk menentukan bagaimana
berperilaku yang benar sesuai dengan lingkungan keluarga dan sekolah, mulai untuk

bisa berkata tidak kepada teman yang membuat tidak nyaman dan juga pada hal

negative yang merugikan, memfilter teman atau kelompok, konsisten dalam bertidak

dan berperilaku serta mencoba untuk memiliki jiwa asertif seperti berani

memberitahu pada kelompk bila ada kesalahan dilingkungan tersebut.

2. Pihak Sekolah

Kepada pihak sekolah peneliti menyarankan untuk menambah ekstrakulikuler

bagi siswa untuk membangun diri siswa lebih aktif dalam melakukan kemauan

dengan wadah yang diberikan sekolah serta memberikan dampak positif untuk siswa

dan sekolah dengan memperbanyak kegiatan produktif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Menjadikan skripsi ini referensi penelitian selanjutnya sehingga dapat

melengkapi dan berkontribusi pada pengembangan penelitian selanjutnya dalam

bidang ini.

b. Diharapkan bisa membandingkan pengaruh asertivitas denga factor-faktor

atau dampak yang lain serta menambah beberapa variable-variabel tambahan agar

habil penelitian selanjutnya dapat memberikan gambaran dan maksimal tentang

bagaimana asertivitas berperan dalam mempengaruhi perilaku konformitas.

Anda mungkin juga menyukai