Anda di halaman 1dari 2

https://www.jogloabang.

com/kesehatan/standar-pelayanan-kefarmasian-apotek

Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu :

1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, meliputi :
 Perencanaan  diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan
masyarakat.
 Pengadaan  Pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Penerimaan  Kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
 Penyimpanan 
 Pemusnahan dan penarikan
- Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan
- Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan
- Penarikan sediaan farmasi yang tidak ketentuan peraturan perundang-undangan
- Penarikan alat Kesehatan dan BMH dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh
Menteri.
 Pengendalian  Bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan,
kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan
 pencatatan dan pelaporan
- Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, meliputi pengadaan
(surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok), penyerahan (struk penjualan)
- Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal.
Pelaporan internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen
Apotek (keuangan, barang).
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (pelaporan narkotika, psikotropika)

1. pelayanan farmasi klinik, meliputi :


- Pengkajian Dan Pelayanan Resep  administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan
klinis
- Dispensing  penyiapan, penyerahan dan pemberian informasi Obat.
- Pelayanan Informasi Obat (Pio)
- Konseling
- Pelayanan Kefarmasian Di Rumah (Home Pharmacy Care);
- Pemantauan Terapi Obat (PTO)
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
- Cara kerja antioksidan
- Metabolit
- Flavonoid
- Nama ilmiah tumbuhan
- Enzim
- Analgetic dan antipiretik
- Contoh interaksi obat makanan (Jika obat harus diminum sebelum makan,
untukmemperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat
dalam pemberian antibiotic tidak boleh diberikan Bersama susu karena susu dapat
mengikat)
-
Frekuensi obat  Bila tertulis 2x sehari, maka pengertiannya adalah obat diminum
dalam 24 jam dibagi dalam 2x pemberian, jadi setiap 12 jam sekali. Bila obat
pertama diminum pada jam 17.00 sore maka obat kedua seharusnya diminum pada
jam 5.00 pagi pada hari berikutnya.
- Desain pelepasan obat. Beberapa obat didesain untuk maksud pelepasan tertentu
seperti controlled release, delayed release, extended release  sehingga penggerusan
akan merusak desain obat
- Lanso dan sucralfate

Anda mungkin juga menyukai