Anda di halaman 1dari 2

- 1491 -

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan C5H5N30 dan etambutol hidroklorida C10H24N202.
uji dan Larutan baku; C adalah kadar Rifampisin 2HCl yang terlarut menggunakan filtrat Larutan uji
BPFI, dalam mg per mL yang dihitung terhadap zat dan menggunakan prosedur seperti tertera pada
yang telah dikeringkan, atau Isoniazid BPFI atau Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan
Pirazinamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku. Pirazinamida, dan Penetapan Kadar Etambutol
Hidroklorida.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak
rapat, tidak tembus cahaya, dan pada suhu ruang kurang dari 75% (Q) rifampisin, C43H58N4012,
terkendali. isoniazid, C6H7N30, pirazinamida, C5H5N30 dan
etambutol hidroklorida C10H24N202.2HCl dari jumlah
yang tertera pada etiket.
TABLET RIFAMPISIN, ISONIAZID,
PIRAZINAMIDA DAN ETAMBUTOL Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 3%;
lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler
HIDROKLORIDA
dalam hampa udara, pada suhu 60º selama 3 jam,
Rifamycin, Isoniazid, Pyrazinamide, and menggunakan lebih kurang 100 mg tablet yang
Ethambutol Hydrochloride tablets diserbukkan.

Tablet Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamida dan Penetapan kadar Rifampisin, Isoniazid dan
Etambutol Hidroklorida mengandung rifampisin, Pirazinamida Lakukan penetapan dengan cara
C43H58N4012, isoniazid, C6H7N30, pirazinamida, Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
C5H5N30 dan etambutol hidroklorida, C10H24N202. Kromatografi <931>.
2HCl tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari Dapar fosfat Larutkan 1,4 g natrium fosfat dibasa
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. anhidrat P dalam 1 liter air, atur pH hingga 6,8 dengan
penambahan asam fosfat P.
Baku pembanding Rifampisin BPFI; tidak boleh Larutan A Buat campuran Dapar fosfat-asetonitril
dikeringkan. Hindari paparan oksigen. Simpan dalam P (96:4), saring dan awaudarakan.
wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan Larutan B Buat campuran asetonitril P–Dapar
kelembapan, dalam lemari pendingin. Isoniazid BPFI; fosfat (55:45), saring dan awaudarakan.
lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 4 jam Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A
sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup dan Larutan B seperti tertera pada Sistem
rapat, terlindung cahaya. Pirazinamida BPFI; lakukan Kromatografi.
pengeringan diatas silika gel P selama 18 jam sebelum Larutan baku Timbang saksama sejumlah
digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Rifampisin BPFI, Isoniazid BPFI dan Pirazinamida
Etambutol Hidroklorida BPFI; lakukan pengeringan BPFI, larutkan dalam campuran Dapar fosfat-metanol
pada suhu 105º selama 2 jam sebelum digunakan. P (96:4) hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,16
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung ; 0,08 dan 0,43 mg per mL. [Catatan Gunakan larutan
cahaya. ini dalam 10 menit].
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang
Identifikasi dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk
A. Waktu retensi puncak utama rifampisin, tablet setara dengan lebih kurang 8 mg isoniazid,
isoniazid, dan pirazinamida pada kromatogram masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL dan
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang tambahkan lebih kurang 90 mL Dapar fosfat. Sonikasi
diperoleh pada Penetapan kadar Rifampisin, Isoniazid selama lebih kurang 10 menit, biarkan mencapai
dan Pirazinamida. kesetimbangan pada suhu ruang, encerkan dengan
B. Waktu retensi puncak utama etambutol Larutan Dapar fosfat sampai tanda. [Catatan Gunakan larutan
uji sesuai dengan Larutan baku yang diperoleh pada ini dalam waktu 2 jam].
Penetapan Kadar Etambutol Hidroklorida. Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 238 nm dan kolom 4,6 mm
Disolusi < 1231> x 25 cm berisi bahan pengisi L1dideaktivasi dengan
Dapar natrium fosfat 10 mM pH 6,8 Larutkan 7 g basa dengan ukuran partikel 5m. Laju alir lebih
natrium fosfat dibasa anhidrat P dalam 5 liter air, atur kurang 1,5 mL per menit. Kromatograf diprogram
pH hingga 6,8 dengan penambahan asam fosfat P. sebagai berikut:
Media disolusi: 900 mL dapar natrium fosfat 10
mM pH 6,8. Waktu Larutan Larutan B Eluasi
Alat tipe 2: 100 rpm. (menit) A (%) (%)
Waktu : 45 menit. 0 100 0 kesetimbangan
Prosedur Lakukan penetapan jumlah rifampisin 0-5 100 0 isokratik
C43H58N4012, isoniazid C6H7N30, pirazinamida 5-6 100→0 0→100 gradien linier
6-15 0 100 isokratik
- 1492 -

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
pada Prosedur; waktu retensi relatif rifampisin, volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku dan
isoniazid dan pirazinamida berturut-turut adalah lebih Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kurang 1,8; 0,7 dan 1,0; dan resolusi, R, antara puncak kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
isoniazid dan pirazinamida tidak kurang dari 4; jumlah dalam mg etambutol hidroklorida,
efisiensi kolom untuk rifampisin, isoniazid dan C10H24N202.2HCl, dalam serbuk tablet yang digunakan
pirazinamida berturut-turut adalah tidak kurang dari dengan rumus:
50.000, 6000 dan 10.000 lempeng teoritis; faktor
ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif 𝑟𝑈
( ) 100𝐶
pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 𝑟𝑆
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam uji dan Larutan baku; C adalah kadar Etambutol
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku.
jumlah dalam mg rifampisin, C43H58N4012, isoniazid,
C6H7N30, dan pirazinamida, C5H5N302, dalam serbuk Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
tablet yang digunakan dengan rumus: rapat, tidak tembus cahaya, pada suhu ruang
terkendali.
𝑟𝑈
( ) 100𝐶
𝑟𝑆
RISEDRONAT NATRIUM
rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan Risedronate Sodium
uji dan Larutan baku; C adalah kadar baku
pembanding dalam mg per mL Larutan baku.

Penetapan kadar Etambutol hidroklorida Lakukan


penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja
tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Pengencer Larutkan 1,4 g natrium fosfat dibasa
anhidrat P dalam 1 liter air, atur pH hingga 6,8 dengan
penambahan asam fosfat P.
Dapar trietilamin Campur 1,0 mL trietilamina P Asam fosfonat,[1-hidroksi-2-(3-piridinil)etiliden]bis
dan 1 liter air, atur pH hingga 7,0 dengan penambahan C7H10NNaO7 P2 BM 305,09
asam fosfat P. Natrium trihidrogen [1-hidroksi-2-(3-
Fase gerak Buat campuran asetonitril P-Dapar piridil)etiliden]difosfonat
trietilamin (50:50), saring dan awaudarakan. Jika Hemipentahidrat [329003-65-8] BM 350,13
perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem Monohidrat[353228-19-0] BM 323,12
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah Risedronat Natrium mengandung satu atau dua dan
Etambutol Hidroklorida BPFI, larutkan dalam setengah molekul hidrasi. Bentuk monohidrat
Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL. mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 102,0% C7H10NNaO7P2, dihitung terhadap zat
dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk yang dikeringkan.
setara dengan lebih kurang 30 mg etambutol Bentuk hemi-pentahidrat mengandung tidak kurang
hidroklorida, masukkan ke dalam labu tentukur 100- dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%
mL, tambahkan lebih kurang 90 mL Pengencer. C7H10NNaO7P2, dihitung terhadap bentuk anhidrat.
Sonikasi selama lebih kurang 10 menit, biarkan
mencapai kesetimbangan pada suhu ruang, encerkan Baku pembanding Risedronat Natrium BPFI,
dengan Pengencer sampai tanda. Saring, buang 10 mL Senyawa Sejenis A Risedronat BPFI, Senyawa Sejenis
filtrat pertama. B Risedronat BPFI.
Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja
tinggi dilengkapi dengan detektor 200 nm dan kolom Identifikasi
4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L10 dideaktivasi A. Spektrum serapan inframerah zat yang
dengan basa, ukuran partikel 5 m. Laju alir lebih didispersikan dalam polimer trifluorovinil klorida dan
kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi minyak mineral P, menunjukkan maksimum berturut-
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur turut pada daerah 4000 sampai 1350 cm-1 dan 1350
respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor sampai 450 cm-1 , hanya pada bilangan gelombang
ikutan tidak lebih dari 3; dan simpangan baku relatif yang sama seperti pada Risedronat Natrium BPFI.

Anda mungkin juga menyukai