Kimia Zat Padat Kelompok 6 Keramik
Kimia Zat Padat Kelompok 6 Keramik
Keramik
Kimia Zat Padat
Kelompok 6
Karbida – silikon karbida, SiC (industri kimia, kowi, pelindung keramik), silikon nitrida, Si3N4
(corong untuk aluminium cair, bantalan temperatur tinggi), boron nitrida (kowi, batu gerinda
untuk baja kekuatan-tinggi).
Sialon – berbasis Si-Al-O-N dan M-Si-Al-O-N di mana M = Li, Be, Mg, Ca, Sc, Y, tanah
jarang (mata pahat untuk pemotongan kecepatan tinggi, die ekstrusi, sudu turbin).
Nisa
KERAMIK
Pemilihan Pembutira
Bahan Baku n
Pembentukan Pencampur
(pencetakan) an bahan
Pengering Penimban
an gan
Pendingin Pembakar
an an
Penimbang
Pemilihan Bahan Baku
Menentukan bahan baku sesuai dengan pembuatan keramik yang
diinginkan.
Pembutiran
Memisahkan ukuran material bahan baku menjadi seragam, ukuran yang
lazim digunakan adalah 60-100 mesh.
Pencampuran bahan
Bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam,
dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan blunger maupun mixer.
Pembentukan (pencetakan)
Bertujuan untuk mengubah bongkahan menjadi
benda yang diinginkan. Berikut ini beberapa metode
yang dapat digunakan :
Penimbangan
Bertujuan untuk mengetahui massa kering sampel
sebelum dilakukan proses pembakaran.
Pembakaran
Bertujuan untuk mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang
padat, keras, dan kuat. Proses pembakaran dilakukan dalam sebuah
tungku/furnace pada suhu tinggi.
Hal yang dapat mempengaruhi hasil pembakaran yaitu, suhu
sintering, atmosfer tungku dan kandungan material. Sebelum proses
pembakaran, padatan keramik dipisahkan oleh porositasnya (25%-60%).
Pada proses pembakaran pada suhu 700-800°C, bertujuan untuk
mengumpulkan partikel-partikel menjadi massa yang koheren, dan
menghilangkan porositasnya.
Pendinginan
Bertujuan untuk menghindari terjadinya degradasi partikel-partikel dari
luar yang akan mengganggu keramik yang telah dibuat. Proses pendinginan
dilakukan secara lambat, untuk menghindari keramik menjadi tidak bagus.
Penimbangan Massa
Bertujuan untuk mengetahui besarnya massa keramik yang akan
dibandingkan dengan besarnya massa keramik sebelum dibakar.
Pengujian
Bertujuan untuk mengetahi sifat fisis dan mekanik dari keramik
yang telah dibuat
Pengujian Karakteristik Keramik
1. X-Ray Diffraction (XRD)
Metode untuk mengetahui struktur kristal, perubahan fasa dan derajat
kristalinitas.
5. Kekuatan Patah
Evaluasi sifat mekanik untuk material keramik dilakukan pengujian kekuatan
patah (bending strength) untuk mengetahui ukuran ketahanan bahan terhadap
tekanan mekanis dan tekanan panas.
Pengaplikasian Material Keramik
Fungsi dan Struktur
Conventional Ceramic Advanced Ceramic
menggunakan bahan-bahaalam fasa amorf Advanced ceramics yang menggunakan
(dengan atau tanpa diolah). Keramik bahan baku artifikal murni yang mempunyai
konvensional dapat dibagi dalam 2 golongan fasa kristalin. Beberapa contoh keramik
masing-masing yaitu, industri keramik berat oksida ialah alumina (Al2O3), Silika (SiO2),
terdiri dari refraktori, mortar, abrasive, Zirkonia (ZrO2) dan Barium Titanat (BaTiO2).
industri semen, dan industri keramik halus Bahan jenis ini wujud secara alami di dalam
yang terdiri dari industri gerabah/keramik batu-batuan dan mineral. Keramik bukan
hias, porselen lantai, dan dinding, saniter, oksida termasuklah nitrida (Si3N4,TiN dan
tableware, dan isolator listrik. BN) dan karbida (SiC, TiC dan B4C).
Bioceramics
Salah satu material yang digunakan dalam bioceramics adalah Hidrioksiapatit (Hap).
Hap digunakan dalam pembuatan Scaffold untuk implan tulang. Scaffold pada aplikasi
implan tulang harus memiliki sifat biokompatibilitas, biodegradabel, sifat mekanik sesuai,
struktur arsitektural, dan dapat difabrikasi secara massal. Sifat biokompatibel adalah sifat
yang membuat sel dapat melekat dan tumbuh pada scaffold yang sudah terimplan di dalam
tubuh. Selain itu, scaffold juga harus biodegradable yaitu sifat mampu terserap oleh tubuh
pada rentang waktu tertentu.
Hidroksiapatit (HA) merupakan salah satu material keramik yang memiliki sifat
biokompatibel dan biodegradable. Rumus kimia dari HA adalah Ca5(PO4)3OH dan memiliki
sifat kimia yang sama dengan mineral tulang. Sehingga material tersebut dapat digunakan
sebagai material pengganti tulang.
Keuntungan dan Kerugian
1. Cepat bersesuaian kedalam 1. Tidak dapat digunakan untuk
tubuh manusia, saat bentuk yang besar (bulk)
bersamaan tubuh tidak khususnya beban fatik
merasakan apa-apa kalau ada (fatigue) karena tidak mampu
benda asing didalamnya. menahan beban yang besar.
2. Hidroxyapatite mempunyai Seperti dalam ilmu bedah
kemampuan pengikat ke tulang
tulang 2. Sifat perakat antara pelapis
kalsium pospate dan material
cangkoknya sangat
kurang/lemah