Kak Kelas Ibu Balita Fix
Kak Kelas Ibu Balita Fix
A. Pendahuluan
Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia saat ini masih sangat penting
untuk ditingkatkan serta mendapat perhatian khusus. Menurut data terakhir
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperkirakan sekitar 1
orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin dan nifas serta setiap
hari 401 bayi meninggal. Masih tingginya angka kematian yang berkaitan dengan
masalah kehamilan, seperti AKI dan AKB di berbagai belahan dunia. WHO
(World Health Organization) melaporkan bahwa AKI secara global sebesar
220/100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia AKI sebesar 210/100.000
kelahiran hidup. AKB tahun 2010 secara global 40/1.000 kelahiran hidup,
sedangkan di Indonesia sebesar 27/1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator
pembangunan kesehatan dalam RPJMN (2015-2019) dan SDGs dengan
mengurangi AKI hingga dibawah 70 per 100.000 KH. Mengakhiri kematian bayi
yang dapat dicegah, dengan menurunkan Angka Kematian Bayi hingga 12 per
1.000 KH pada tahun 2030. (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena bermacam
penyakit gangguan kesehatan, oleh karna itu Depkes telah meluncurkan
berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini. Ada banyak program
kesehatan yang telah diimplementasikan Depertemen kesehatan mulai dari
pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, misalnya Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Balita (SDIDTK), Manajemen terpadu balita sakit (MTBS),
Pengendalian Penyakit Menular maupun Tidak Menular salah satu program yang
diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan pada
anak balita.
Dalam memberikan pelayanan kepada bayi harus terdokumentasi baik di
dalam fasilitas pelayanan kesehatan tersebut ataupun ke dalam buku Kesehatan
Ibu dan Anak (buku KIA) yaitu suatu buku yang berisi catatan kesehatan ibu
mulai dari masa kehamilan hingga anaknya terlahir sampai berusia 5 tahun.
Namun tidak semua ibu mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab
atau alasan, misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca sulit
mengerti. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka sangat perlu mengajari ibu
balita tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu
solusinya yaitu melalui penyelenggaraan kelas ibu balita.
Kelas ibu balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59
bulan). Kegiatan bagi ibu yg mempunyai anak usia 0-5 tahun berdiskusi dan tukar
pengalaman untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi tumbuh kembang anak
dengan menggunakan Buku KIA yg difasilitasi petugas Kesehatan.
B. Latar Belakang
Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di
suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil,
bersalin, dan masa nifas (dalam 42 hari) setelah persalinan. Kematian yang
berkaitan dengan kehamilan merupakan masalah yang sampai saat ini belum
dapat diatasi. Sedangkan kematian bayi adalah kematian anak kurang dari satu
tahun. Kematian bayi diukur sebagai tingkat kematian bayi, yang merupakan
jumlah kematian anak di bawah satu tahun per 1000 kelahiran.
Banyak program kesehatan yang telah diimplomasikan pemerintah mulai
dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Salah satu program kesehatan yang
diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada anak balita (anak bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan Ibu
dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan
ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi berbagai informasi
tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara menjaga
kesehatan ibu dan anak. Sedangkan kelas ibu balita juga sangat penting untuk
para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun secara
bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya
dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif.
b. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi pada bayi.
c. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada balita.
d. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan balita.
e. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan
mencuci tangan yang benar.
f. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan balita.
F. Sasaran
Sasaran Peserta kelas ibu balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang
mempunyai anak usia antara 0-5 tahun, dengan jumlah perkelas maksimal 15
orang. Pada masa pandemi ini menyesuaikan dengan kapasitas ruangan.
Pengelompokan :
1) Kelompok 0 – 1 tahun
2) Kelompok 1 – 2 tahun
3) Kelompok 2 – 5 tahun
dr. Hendrixus Eko Surani Putro Nina Nur Izzati Zuhro, A.Md.Keb.