Anda di halaman 1dari 12

TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN

PERTUMBUHAN EKONOMI,KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI


PENDAPATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri pada Mata Kuliah Teori Ekonomi
Makro Kelas 4E Manajemen

Oleh :

RISKA AMELIA PUTRI (12170124645)

Dosen Pengampu :

NURLASERA,S.E.,M.Si

PROGRAM S1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan
manusia dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap
mantap dilubuk hati kita. Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadirat-Nya yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Tenaga Kerja dan
Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskian dan Distribusi Pendapatan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa dillimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh
umatnya yang istiqomah mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman.

Tugas ini selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurlasera S.E.,M.Si selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Teori Ekonomi Makro, Teman-teman yang telah memberikan semangat dan membantu
dalam penyelesaian makalah ini.Semua Pihak yang telah membantu terselesainya tugas ini
yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan,oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan penulis agar penyusunan
maakalah menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak
khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Akhir kata, semoga segala dan upaya yang kami
lakukan dapat bermanfaat, Aamiin

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................ 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN ............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh
negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah penduduk yang terus
meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan selalu menjadi pemicu
menjamurnya pengangguran.
Pada kenyataannya saat ini Indonesia sangat membutuhkan generasi penerus yang terampil,
mandiri dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber daya manusia berkualitas
yang berfungsi sebagai tenaga pembangun Indonesia. Dalam perencanaan pembangunan,
data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan yang sangat penting. Tanpa tenaga
kerja tidak mungkin proses pembangunan dapat terlaksana. Makin lengkap dan akurat data
ketenagakerjaan yang tersedia makin jelas dan tepatlah rencana pembangunan dapat dibuat.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang mendasar yang dihadapi oleh
Bangsa Indonesia.Hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan
ketidakberdayaan diri.Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya.Berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan tersebut disebabkan
baik faktor internal maupun eksternal yang membelenggu, seperti adanya keterbatasan
untuk memelihara dirinya sendiri, tidak mampu memanfaatkan tenaga maupun fisiknya
untuk memenuhi kebutuhan dll.

Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang
berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini.
Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka
kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas
wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin
tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan
pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil dibanding negara sedang
berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan GNP mereka
relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalah internal
suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.

Berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh dunia internasional, baik berupa
bantuan maupun pinjaman pada dasarnya (walaupun masih tanda tanya) merupakan upaya
sistematis untuk memperkecil kesenjangan pendapatan dan tingkat kemiskinan yang terjadi
di negara-negara miskin dan sedang berkembang. Beberapa lembaga internasional seperti
IMF dan Bank Dunia serta lembaga lembaga keuangan internasional lainnya berperan
dalam hal ini. Kesalahan pengambilan kebijakan dalam pemanfaatan bantuan dan/ atau
pinjaman tersebut, justru dapat berdampak buruk bagi struktur sosial dan perekonomian
negara bersangkutan.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang perlu di bahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja dan pengangguran
2. Jenis jenis pengangguran
3. Bagaimana strategi untuk mengurangi pengangguran?
4. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
5. Jenis jenis kemiskinan
6. Apa tujuan pemerataan pendapatan?
7. Bagaimana strategi untuk mengatasi kemiskinan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui maksud dari tenaga kerja dan pengangguran
2. Mengetahui jenis jenis pengangguran
3. Mengetahui bagaimana strategi untuk mengurangi kemiskinan
4. Mengetahui definisi dari kemiskinan
5. Mengetahui jenis jenis kemiskinan
6. Mengetahui tujuan dari pemerataan pendapatan
7. Mengetahui strategi untuk mengurangi kemiskinan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tenaga Kerja dan Pengangguran


Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Dalam
arti lain, tenaga kerja adalah penduduk yang bekerja aktif menghasilkan barang dan jasa,
kelompok yang siap bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa tenaga kerja
adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, pekerja, pegawai, dan sebagainya.

Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di banyak negara termasuk Indonesia,
yang dapat berdampak pada stabilitas sosial hingga ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian pengangguran adalah keadaan menganggur atau tidak
melakukan apa-apa atau tidak bekerja.Pengangguran dikaitkan dengan terbatasnya lapangan
pekerjaan dan mutu pendidikan. pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan saat
seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara
aktif tidak sedang mencari pekerjaan.Atau dengan kata lain, penganggur merujuk pada orang
yang tidak bekerja sama sekali.Sementara itu, pengertian pengangguran menurut Sukirno
(2004:28) adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan
tetapi belum memperolehnya.

International Labor Organization (ILO) menyampaikan dua bentuk pengangguran, yaitu


pengangguran terbuka dan setengah pengangguran terpaksa.Pengangguran terbuka adalah
seseorang dalam kelompok penduduk usia kerja yang tidak bekerja selama periode tertentu dan
bersedia menerima atau mencari pekerjaan.Sedangkan setengah pengangguran terpaksa adalah
seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri yang selama periode
tertentu terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal.

2.2 Jenis Jenis Pengangguran


Pengangguran dapat digolongkan dalam beberapa jenis, sebagai berikut:

1. Pengangguran ketidakcakapan adalah seseorang yang sulit mendapatkan pekerjaan


karena keterbatasan fisik atau jasmani.
2. Pengangguran terselubung terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu
kerjanya secara penuh dalam pekerjaan tetapi dapat ditarik ke sektor lain tanpa
mengurangi output-nya.
3. Pengangguran kentara atau terbuka yang timbul karena kurangnya kesempatan kerja
atau tidak ada lapangan pekerjaan.

Selain itu, jenis pengangguran juga dibedakan dari sebabnya:

1. Pengangguran musiman yang terjadi pada sektor pertanian seperti saat musim paceklik
sehingga banyak petani menganggur menunggu musim tanam selanjutnya.

5
2. Pengangguran friksional atau peralihan yang terjadi karena penawaran tenaga kerja
lebih banyak daripada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja
dan ingin pindah kerja tetapi belum mendapatkannya.
3. Pengangguran karena upah terlalu tinggi yang terjadi karena para pekerja atau pencari
kerja menginginkan gaji terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak mampu
memenuhinya.
Pengangguran struktural yang terjadi karena terdapat perubahan struktur kehidupan
masyarakat, contohnya agraris menjadi industri.
4. Pengangguran voluntary yang terjadi karena seseorang secara sukarela tidak bekerja
karena merasa sudah memiliki kekayaan yang cukup.
5. Pengangguran teknologi terjadi karena pergantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin.
6. Pengangguran potensial (potential underemployment) yang terjadi saat pekerja suatu
sektor ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output, contohnya perubahan dari tenaga
manusia menjadi tenaga mesin.
7. Pengangguran konjungtur atau siklis, berkaitan dengan turunnya kegiatan
perekonomian suatu negara. Saat resesi, pengangguran siklis meningkat karena dua
faktor yaitu meningkatnya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan butuh waktu
yang lama untuk mendapatkannya.

2.3 Strategi Mengurangi Pengangguran


1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja

Bursa tenaga kerja merupakan penyampaian informasi kepada masyarakat luas terkait
lowongan kerja. Informasi tersebut disebarkan langsung oleh perusahaan-perusahaan maupun
pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja.Tujuan dari bursa kerja yaitu agar terjadinya
komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja di sebuah tempat secara
langsung.Selama ini banyak informasi lowongan kerja yang tidak tersampaikan kepada
masyarakat sehingga umumnya hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.

2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal

Salah satu caranya dengan mengembangkan industri rumah tangga di banyak tempat
sehingga menyerap tenaga kerja. Dalam upaya pengembangan sektor informal tersebut
diperlukan keberpihakan dari Pemda setempat.

3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja

Salah satu langkah terbaik sebagai cara menurunkan angka pengangguran dan dapat bersaing
dengan negara lain adalah dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi
internasional.

6
4. Meningkatkan mutu pendidikan

Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan akan mendorong meningkatnya kualitas


sumber daya manusia dan memungkinkannya untuk memperoleh kesempatan kerja yang
lebih luas.

5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja

Pusat-pusat latihan kerja mesti didirikan demi melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi formasi yang tersedia. Dengan begitu, SDM yang akan bekerja memiliki pengalaman
dan sertifikat bahwa dia bisa bekerja di bidang tertentu.

6.Mendorong investasi

Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi dari dalam negeri maupun luar negeri
sehingga semakin banyak peluang kerja di Indonesia.

7.Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan strategi pemerintah untuk memeratakan jumlah penduduk dari pulau
yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya. Adapun transmigran
dapat mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.

2.4 Pengertian Kemiskinan


Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas
hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu
layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan,
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

2.5 Jenis Jenis Kemiskinan


1. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia
merasa tidak puas dengan pendapatannya.
2. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau
keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
3. Kemiskinan relatif
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut
menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena
kurangnya pekerjaan.
4. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam.
Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.
5. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap orang-
orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka seperti
7
masyarakat modern.
6. Kemiskinan struktural
Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan masyarakat
dengan sumber daya yang tersedia.
Setelah memahami pengertian, penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan dapat
berpikir kritis terkait masalah sosial ini

2.6 Tujuan Pemerataan Pendapatan


Sebelumnya telah dijelaskan mengenai apa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan redistribusi
pendapatan bagi masyarakat. Dari tujuan tersebut, masyarakat akan mendapatkan beberapa
manfaat penting yang juga menjadi fungsi dari redistribusi pendapatan tersebut. Berikut ini
penjelasannya:

1. Menurunkan Tingkat Kemiskinan

Di awal telah disinggung tentang pengertian redistribusi yang bisa diartikan sebagai
pendistribusian kembali pendapatan yang dikelola pemerintah kepada masyarakat yang
membutuhkan. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat miskin dan rentan miskin.

Dengan adanya distribusi kembali pendapatan yang diperoleh dari pungutan pajak maupun
jenis pungutan lainnya, maka hal itu akan membantu menurunkan tingkat kemiskinan di
masyarakat. Karena masyarakat miskin bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak.

2. Mengurangi Kesenjangan Sosial

Adanya kesenjangan sosial antara masyarakat dari kalangan ekonomi kuat dengan masyarakat
dari kalangan ekonomi lemah bisa menimbulkan permasalahan sosial yang cukup kompleks.
Dampak buruk dari adanya kesenjangan sosial antara lain adalah tingginya angka kriminalitas,
meningkatnya angka pengangguran hingga kemiskinan yang terlihat jelas di depan mata.
Kesenjangan sosial sendiri terjadi akibat adanya kondisi masyarakat yang tidak seimbang.

Dengan adanya redistribusi pendapatan nasional, maka diharapkan bisa mengurangi


kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satunya bisa dilihat dari adanya
redistribusi pendapatan berupa subsidi maupun bantuan pangan dari pemerintah.

Dalam hal ini negara memberikan jaminan sosial bagi masyarakat miskin sehingga kebutuhan
dasarnya bisa terpenuhi dengan baik. Untuk jangka panjang, diharapkan bisa terjadi perubahan
pola pikir dan perilaku masyarakat sehingga bisa memperbaiki taraf hidupnya.

3. Investasi Sosial Jangka Panjang

Fungsi redistribusi pendapatan ekonomi selanjutnya adalah sebagai bentuk investasi jangka
panjang. Dalam hal ini pungutan seperti pajak yang dibebankan kepada masyarakat mampu
akan menjadi investasi sosial jangka panjang yang menguntungkan.

4. Memperluas Pemerataan Kesejahteraan

Fungsi redistribusi pendapatan Indonesia diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang


sejahtera dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya redistribusi pendapatan dari

8
pemerintah, maka hal itu akan membantu memperluas pemerataan kesejahteraan. Pemerataan
kesejahteraan yang terjadi di masyarakat akan sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan
sosial yang terjadi. Seperti yang diketahui, kesenjangan sosial muncul akibat adanya perbedaan
status sosial, perbedaan pendapatan yang sangat mencolok dan lainnya.

2.7 Strategi Mengatasi Kemiskinan


Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar.Namun nyatanya
program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu menyentuh pokok yang menimbulkan
masalah kemiskinan. Beberapa program pemerintah yang sudah dijalankan untuk mengatasi
masalah kemiskinan diantaranya adalah program Bantuan Langsung Tunai serta bantuan
dibidang kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun kedua hal
tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan, bahkan
beberapa pakar kebijakan Negara menganggap bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan
pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan dalam rangka
menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Diantaranya yaitu:
1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga
mengurangi pengangguran, karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab
kemiskinan terbesar di Indonesia.
2. Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia sehingga setiap masyarakat bisa
menikmati makanan yang berkualitas, hal ini akan berdampak pada meningkatnya
angka kesehatan masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari paparan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa bertambahnya pertumbuhan


manusia, maka semakin banyak manusia membutuhkan lapangan pekerjaan untuk
kelangsungan hidup sedangkan ketenagakerjaan tidak memadai dalam pengalokasian potensi
dari tenaga kerja sehingga mengakibatkan pengangguran. Maka dari itu, sangat diperlukan
untuk negara berkembang meningkatkan sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan
dan pelatihan.
Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan, yang berarti bahwa semakin
meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin
banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah,
melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis
baik dari pemerintah, non pemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal
ini, kemungkinan kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.

3.2 Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif,
inovatif, dan eksploratif.Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi
zaman globalisasi ke depan mau tidak mau harus meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.
Sebaiknya pemerintah mengeluarkan kebijakan tertentu yang dapat mengurangi jumlah
pengangguran dan memberikan penyuluhan, pembinaan serta pelatihan kerja kepada
masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus
ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim,Zain. 2013. Pengantar Ekonomi Makro . Serang: LP2M IAIN.


Sukirno,Sadono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali.
Todaro, Michael P. 1994. Ekonomi Untuk Negara Berkembang. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Arsyad, L., (2004). Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai