Teori Makro
Teori Makro
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri pada Mata Kuliah Teori Ekonomi
Makro Kelas 4E Manajemen
Oleh :
Dosen Pengampu :
NURLASERA,S.E.,M.Si
PROGRAM S1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan
manusia dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap
mantap dilubuk hati kita. Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadirat-Nya yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Tenaga Kerja dan
Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskian dan Distribusi Pendapatan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa dillimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh
umatnya yang istiqomah mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman.
Tugas ini selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurlasera S.E.,M.Si selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Teori Ekonomi Makro, Teman-teman yang telah memberikan semangat dan membantu
dalam penyelesaian makalah ini.Semua Pihak yang telah membantu terselesainya tugas ini
yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan,oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan penulis agar penyusunan
maakalah menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak
khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Akhir kata, semoga segala dan upaya yang kami
lakukan dapat bermanfaat, Aamiin
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang mendasar yang dihadapi oleh
Bangsa Indonesia.Hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan
ketidakberdayaan diri.Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya.Berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan tersebut disebabkan
baik faktor internal maupun eksternal yang membelenggu, seperti adanya keterbatasan
untuk memelihara dirinya sendiri, tidak mampu memanfaatkan tenaga maupun fisiknya
untuk memenuhi kebutuhan dll.
Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara sedang
berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini.
Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka
kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas
wilayah dan jumlah penduduk suatu negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin
tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan
pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil dibanding negara sedang
berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan GNP mereka
relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalah internal
suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.
Berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh dunia internasional, baik berupa
bantuan maupun pinjaman pada dasarnya (walaupun masih tanda tanya) merupakan upaya
sistematis untuk memperkecil kesenjangan pendapatan dan tingkat kemiskinan yang terjadi
di negara-negara miskin dan sedang berkembang. Beberapa lembaga internasional seperti
IMF dan Bank Dunia serta lembaga lembaga keuangan internasional lainnya berperan
dalam hal ini. Kesalahan pengambilan kebijakan dalam pemanfaatan bantuan dan/ atau
pinjaman tersebut, justru dapat berdampak buruk bagi struktur sosial dan perekonomian
negara bersangkutan.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang perlu di bahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja dan pengangguran
2. Jenis jenis pengangguran
3. Bagaimana strategi untuk mengurangi pengangguran?
4. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
5. Jenis jenis kemiskinan
6. Apa tujuan pemerataan pendapatan?
7. Bagaimana strategi untuk mengatasi kemiskinan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di banyak negara termasuk Indonesia,
yang dapat berdampak pada stabilitas sosial hingga ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian pengangguran adalah keadaan menganggur atau tidak
melakukan apa-apa atau tidak bekerja.Pengangguran dikaitkan dengan terbatasnya lapangan
pekerjaan dan mutu pendidikan. pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan saat
seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara
aktif tidak sedang mencari pekerjaan.Atau dengan kata lain, penganggur merujuk pada orang
yang tidak bekerja sama sekali.Sementara itu, pengertian pengangguran menurut Sukirno
(2004:28) adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan
tetapi belum memperolehnya.
1. Pengangguran musiman yang terjadi pada sektor pertanian seperti saat musim paceklik
sehingga banyak petani menganggur menunggu musim tanam selanjutnya.
5
2. Pengangguran friksional atau peralihan yang terjadi karena penawaran tenaga kerja
lebih banyak daripada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja
dan ingin pindah kerja tetapi belum mendapatkannya.
3. Pengangguran karena upah terlalu tinggi yang terjadi karena para pekerja atau pencari
kerja menginginkan gaji terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak mampu
memenuhinya.
Pengangguran struktural yang terjadi karena terdapat perubahan struktur kehidupan
masyarakat, contohnya agraris menjadi industri.
4. Pengangguran voluntary yang terjadi karena seseorang secara sukarela tidak bekerja
karena merasa sudah memiliki kekayaan yang cukup.
5. Pengangguran teknologi terjadi karena pergantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin.
6. Pengangguran potensial (potential underemployment) yang terjadi saat pekerja suatu
sektor ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output, contohnya perubahan dari tenaga
manusia menjadi tenaga mesin.
7. Pengangguran konjungtur atau siklis, berkaitan dengan turunnya kegiatan
perekonomian suatu negara. Saat resesi, pengangguran siklis meningkat karena dua
faktor yaitu meningkatnya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan butuh waktu
yang lama untuk mendapatkannya.
Bursa tenaga kerja merupakan penyampaian informasi kepada masyarakat luas terkait
lowongan kerja. Informasi tersebut disebarkan langsung oleh perusahaan-perusahaan maupun
pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja.Tujuan dari bursa kerja yaitu agar terjadinya
komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja di sebuah tempat secara
langsung.Selama ini banyak informasi lowongan kerja yang tidak tersampaikan kepada
masyarakat sehingga umumnya hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
Salah satu caranya dengan mengembangkan industri rumah tangga di banyak tempat
sehingga menyerap tenaga kerja. Dalam upaya pengembangan sektor informal tersebut
diperlukan keberpihakan dari Pemda setempat.
Salah satu langkah terbaik sebagai cara menurunkan angka pengangguran dan dapat bersaing
dengan negara lain adalah dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi
internasional.
6
4. Meningkatkan mutu pendidikan
Pusat-pusat latihan kerja mesti didirikan demi melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi formasi yang tersedia. Dengan begitu, SDM yang akan bekerja memiliki pengalaman
dan sertifikat bahwa dia bisa bekerja di bidang tertentu.
6.Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi dari dalam negeri maupun luar negeri
sehingga semakin banyak peluang kerja di Indonesia.
7.Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan strategi pemerintah untuk memeratakan jumlah penduduk dari pulau
yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya. Adapun transmigran
dapat mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
Di awal telah disinggung tentang pengertian redistribusi yang bisa diartikan sebagai
pendistribusian kembali pendapatan yang dikelola pemerintah kepada masyarakat yang
membutuhkan. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat miskin dan rentan miskin.
Dengan adanya distribusi kembali pendapatan yang diperoleh dari pungutan pajak maupun
jenis pungutan lainnya, maka hal itu akan membantu menurunkan tingkat kemiskinan di
masyarakat. Karena masyarakat miskin bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak.
Adanya kesenjangan sosial antara masyarakat dari kalangan ekonomi kuat dengan masyarakat
dari kalangan ekonomi lemah bisa menimbulkan permasalahan sosial yang cukup kompleks.
Dampak buruk dari adanya kesenjangan sosial antara lain adalah tingginya angka kriminalitas,
meningkatnya angka pengangguran hingga kemiskinan yang terlihat jelas di depan mata.
Kesenjangan sosial sendiri terjadi akibat adanya kondisi masyarakat yang tidak seimbang.
Dalam hal ini negara memberikan jaminan sosial bagi masyarakat miskin sehingga kebutuhan
dasarnya bisa terpenuhi dengan baik. Untuk jangka panjang, diharapkan bisa terjadi perubahan
pola pikir dan perilaku masyarakat sehingga bisa memperbaiki taraf hidupnya.
Fungsi redistribusi pendapatan ekonomi selanjutnya adalah sebagai bentuk investasi jangka
panjang. Dalam hal ini pungutan seperti pajak yang dibebankan kepada masyarakat mampu
akan menjadi investasi sosial jangka panjang yang menguntungkan.
8
pemerintah, maka hal itu akan membantu memperluas pemerataan kesejahteraan. Pemerataan
kesejahteraan yang terjadi di masyarakat akan sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan
sosial yang terjadi. Seperti yang diketahui, kesenjangan sosial muncul akibat adanya perbedaan
status sosial, perbedaan pendapatan yang sangat mencolok dan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif,
inovatif, dan eksploratif.Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi
zaman globalisasi ke depan mau tidak mau harus meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.
Sebaiknya pemerintah mengeluarkan kebijakan tertentu yang dapat mengurangi jumlah
pengangguran dan memberikan penyuluhan, pembinaan serta pelatihan kerja kepada
masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus
ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
11