Session 2
Session 2
BADAN
2
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI &
MELAPORKAN USAHA PASAL 2 AYAT (1) DAN (2) UU KUP
1. K E W A J I B A N M E N D A F T A R K A N D I R I U N T U K M E N D A P A T K A N N P W P :
a. O r a n g P r i b a d i
yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
yang tidak menjalankan u sah a atau pekerjaan bebas, m e m p e r o l e h penghasilan
yang jumlahnya telah melebihi P T K P Setahun (PER-16/PJ/2007)
Wa n i t a K a w i n y g d i k e n a k a n p a j a k s e c a r a t e r p i s a h k a r e n a h i d u p t e r p i s a h
b e r d a s a r k a n k e p u t u s a n h a k i m a t a u d i k e h e n d a k i s e c a r a tertulis b e r d a s a r k a n
perjanjian p emisah an penghasilan d a n harta
b. S e m u a B a d a n
S e t i a p Wa j i b P a j a k H a n y a D i b e r i k a n S a t u N P W P.
2. M E L A P O R K A N U S A H A U N T U K D I K U K U H K A N M E N J A D I P K P :
P e n g u s a h a yg telah melamp au i batasan p en g u s a h a Kecil p ad a suatu m a s a dalam
suatu tahun buku.
P e n g u s a h a Kecil yang memilih menjadi P K P
3. S A N K S I P E R P A J A K A N
Wa j i b p a j a k y a n g t i d a k m e n d a f t a r k a n diri a t a u m e l a p o r k a n u s a h a n y a a k a n d i k e n a k a n
sanksi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP
PASAL 2 AYAT (5) UU KUP JO.
KEP- 161/PJ./2001 JO PER-160/PJ./2007
NPWP PPKP
Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundangan-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan pajak berdasarkan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPn
BM).
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada WP sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban Wajib Pajak.
Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah nomor yang diberikan kepada
Pengusaha yang memenuhi syarat sebagai PKP.
FUNGSI NPWP / NPPKP (Pasal 2 ayat (1))
JELAS memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur
lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan;
PENGISIAN
SPT
LENGKAP melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain
yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.
APABILA WP :
TELAH DIPERIKSA,
MENGUNGKAPKAN KETIDAK BENARAN
TETAPI BELUM
SPT TELAH TIDAK ATAS KEMAUAN SENDIRI
DISIDIK SEHUBUNGAN
DISAMPAIKAN TINDAK PIDANA DISIDIK MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR
DAN DENDA 150% DARI JUMLAH PAJAK
PASAL 38 YANG KURANG DIBAYAR
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS KESADARAN SENDIRI,
DENGAN LAPORAN TERSENDIRI (PASAL 8 AYAT (4) DAN (5) UU KUP)
Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi
administrasi berupa denda dan atau bunga.
Fungsi STP :
a) Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT WP
b) Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga dan atau denda
c) Sarana untuk menagih pajak
Sebab diterbitkan STP :
a) Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar
b) Berdasar penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran akibat salah tulis dan atau salah hitung
c) WP dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga
d) Pengusaha yang dikenakan pajak tidak melapor untuk dikukuhkan sebagai PKP
e) Pengusaha yang tidak/bukan PKP membuat Faktur PAJAK
Jenis-jenis Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan bahwa masih terdapat
kekurangan pembayaran pajak yang terutang
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) yang menyatakan bahwa masih
terdapat kekurangan pembayaran pajak yang terutang walaupun telah diterbitkan surat ketetapan pajak
(merupakan koreksi atas ketetapan pajak sebelumnya)
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang menyatakan terdapat kelebihan pembayaran
pajak daripada yang seharusnya terutang
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) yang menyatakan bahwa pajak yang telah dibayar besarnya
sama dengan pajak yang seharusnya terutang
E. UTANG PAJAK
Utang Pajak adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun
Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Apabila WP tidak melunasi pajak terutang yang tercantum dalam STP/SKPKB/SKPKBT, akan
dilakukan tindakan penagihan :
Surat Teguran adalah surat peringatan kepada Wajib Pajak agar segera melunasi utang pajak. Surat Teguran dikirimkan kepada
WP apabila WP tidak melunasi utang pajak 7 hari setelah jatuh tempo.
Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan. Surat Paksa diterbitkan apabila WP belum
melunasi utang pajak setelah 21 hari sejak tanggal Surat Teguran. Surat Paksa disampaikan oleh Juru Sita Pajak Negara dengan
dibebani biaya penagihan paksa sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) dan WP harus melunasi utang pajak tersebut dalam
waktu 2x24 jam
Surat Sita, bila WP belum juga melunasi utang pajaknya dalam waktu 2 x 24 jam, dilanjutkan dengan penyitaan atas barang-
barang milik WP, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Lelang, bila jangka waktu 14 hari setelah penyitaan, utang pajak belum dilunasi juga, akan dilakukan tindakan pelelangan
melalui Kantor Lelang Negara.
Penagihan seketika dan sekaligus
Penagihan Seketika dan Sekaligus tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran
berdasarkan Surat Perintah Penagihan Seketika
dan Sekaligus yang diterbitkan oleh Pejabat (MK
561/00)
HAK MENDAHULU
Pemerintah untuk mendapatkan bagian Iebih
dahulu dan kreditur lain atas hasil pelelangan
barang-barang milik Penanggung Pajak di muka
umum guna menutupi atau melunasi utang
pajaknya (2101P/00).
F. KEWAJIBAN MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
DAN PENCATATAN
WP Badan
WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan/pekerjaan bebas. Khusus WP Orang Pribadi yang peredaran
brutonya kurang dari Rp 4.800.000.000,00 (Empat miliar delapan ratus juta rupiah) diperkenankan
menggunakan norma penghitungan penghasilan neto berdasarkan pencatatan (Peraturan Menteri Keuangan
no.01/PMK.03/2007)
Tujuan Pembukuan
a) Mempermudah pengisian SEPERTI
b) Mempermudah penghitungan Penghasilan Kena Pajak
c) Mempermudah penghitungan PPN dan PPnBM
d) Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas
H. IMBALAN BUNGA