Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) di dunia berdasarkan data Badan Organisasi

Kesehatan Dunia WHO (Whorld Health Organization)WHO tahun 2010

didapatkan bahwa dalam setiap menit seorang perempuan meninggal karena

komplikasi yang terkait dengan proses kehamilan dan persalinannya. Peneliti dari

University of Washingtondan di Brisbane, Australia, diperkirakan kematian ibu

dunia pada tahun 2010 sebesar 536.000 (WHO, 2010).

Sebagaimana dinyatakan oleh WHO melalui Laporan Kesehatan Dunia

2007 beberapa penyebab kematian ibu adalah perdarahan (25%), infeksi (13%),

aborsi tidak aman (13%), eklampsia (12%), partus lama (37%). Tenaga kerja

terhambat (8%), penyebab langsung lainnya (8%), dan penyebab tidak langsung

(20%). Penyebab tidak langsung seperti malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit

kardiovaskuler, mempersulit kehamilan. (Child Info, 2011).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi

dibandingkandengan negara ASEAN lainnya. berdasarkan hasil Survey Demografi

dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI)

yaitu 228 per 100 ribu kelahiran hidup . Sedangkan pada tahun 2010/2011 dari

data SDKI terjadi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 112 per 100 ribu

kelahiran dan masih jauh dari target. Hal ini menunjukkan bahwa AKI cenderung

1
2

mengalami penurunan. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai

secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup,

maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan

target tersebut di masa mendatang sulit dicapai( sarwono, 2005).

Persalinan lama merupakan persalinan yang terjadi lebih dari 24 jam yang

menyebabkan banyak pembuluh darah ibu yang tersumbat akibat dari janin yang

belum keluar, sehingga otot otot rahim yang akan berkontraksi terhambat

diakibatkan oleh gangguan saluran darah di pembuluh darah sehingga hormone

estrogen yang seharusnya bertindak sebagai pemicu kontraksi tidak dapat

berfungsi sehingga dapat menyebabkan perdarahan terjadi (Yuwardi, 2008).

Persalinan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan proses

persalinan tidak berjalan lancar dan persalinan berlangsung lebih lama atau terjadi

partus lama. Partus lama dapat menyebabkan perdarahan postpartum dini, yang

merupakan penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia (wahyuningsi,

2007)

Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada

ibu. Pada partus lama juga dapat terjadi perdarahan postpartum yang dapat

menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia

yang dapat meningkatkan kematian bayi (Wahyuningsih, 2010).


3

Menurut Wahyuningsih (2010), partus lama adalah persalinan yang

berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. partus

lama bisa menyebabkan pendarahan post partum bervariasi dari 1 hingga 7%.

Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8% dan di

Indonesia sebesar 9%. Penelitian yang dilakukan Soekiman di RS Mangkuyudan

di Yogyakarta didapatkan bahwa dari 3005 kasus partus lama, terjadi kematian

pada bayi sebanyak 16,4 % (50 bayi), sedangkan pada ibu didapatkan 4 kematian.

Pada tahun 2011, dari 1864 persalinan pervaginam di Rumah Sakit Umum dr.

Saiful Anwar Malang didapatkan partus lama sebanyak 455 persalinan.

Dari penjelasan di atas partus lama juga menyebabkan perdarahan

postpartum, yang merupakan penyebab terpenting kematian maternal di

Indonesia. Penyebab kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan 40-60%,

infeksi 20-30% dan keracunan kehamilan 20-30%, sisanya sekitar 5%

disebabkan penyakit lain yang memburuk saat kehamilan atau persalinan

(Wiludjeng. 2007).

Perdarahan pascapersalinan primer merupakan kehilangan darah lebih dari

500 ml melalui jalan lahir yang terjadi selama atau setelah persalinan kala III.

Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-

kadang hanya setengah dari yang sebenarnya. Darah tersebut tercampur dengan

cairan amnion atau dengan urin. Darah juga tersebar pada spons, handuk, dan

kain, di dalam ember dan di lantai. Volume darah yang hilang juga bervariasi

akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu. Seseorang ibu dengan kadar
4

hemoglobin normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang

akan berakibat fatal pada yang anemia (Sari, 2001).

Perdarahan pascapersalinan merupakansebab penting kematian ibu 25%

kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan (perdarahan pascapersalinan,

placenta previa, solutio plasenta, kehamilan ektopik, abortus, dan ruptura uteri)

disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan. Selain itu, pada keadaan dimana

perdarahan pascapersalinan tidak mengakibatkan kematian, kejadian ini sangat

mempengaruhi morbiditas nifas karena anemia dapat menurunkan daya tahan

tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan hellen tahun 2005 tentang

Hubungan Partus Lama dengan Kejadian Perdarahan Postpartum primer. Pada

penelitian ini Ibu yang mengalami lama persalinan dengan kategori partus lama

lebih banyak mengalami kejadian perdarahan post partum primer dibandingkan

yang bukan partus lama. Probabilitas ibu dengan partus lama yang mengalami

perdarahan postpartum primer yaitu 72% sedangkan probabilitas ibu yang bukan

partus lama yang mengalami perdarahan postpartum primer yaitu 34,29%.

Dengan demikian diperoleh rasio prevalensi sebesar 2,1, yang menunjukkan

bahwa partus lama merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan

postpartumprimer.Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui bahwa

terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara partus lama dengan

kejadian perdarahan post partum primer.


5

Hal ini didapatkan melalui perbandingan chi square hitung dengan chi

square tabel dan signifikansi dengan alpha 0.01 yaitu didapatkan bahwa chi

square hitung yaitu 8,287 > chi square table yaitu 6,64 dan signifikansi yaitu

0,004 < alpha 0.01 sehingga hubungan tersebut terbukti signifikan secara statistik.

Ibu dengan partus lama mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami

perdarahan postpartum dini.

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad merupakan sebuah Rumah

Sakit rujukan yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai, juga sebagai

rumah sakit pendidikan yang memiliki Rekam Medik yang lengkap. Berdasarkan

hasil survey penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit hn Daerah Arifin

Achmad, ibu bersalin dengan kasus perdarahan postpartum tahun 2012 sebanyak

90 kasus dan menempati urutan pertama dari 5 besar kasus penyakit obstetric dan

tindakan, sedangkan angka kejadian partus lama tahun 2012 sebanyak 32 kasus

dan menempati urutan ke 13 dari 15 besar penyakit obstetric dan tindakan di

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru.

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas maka peneliti

ingin melanjutkan penelitian tentang “Hubungan Persalinan Lama Dengan

Kejadian Perdarahan Postpartum Primer Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin

Achmad Pekanbaru Tahun 2012”.


6

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti

merumuskan masalah yaitu : `apakah adaHubungan Persalinan Lama Dengan

Kejadian Perdarahan Postpartum Primer Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin

Achmad Pekanbaru Tahun 2012?`

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Diketahuinya Hubungan Persalinan Lama Dengan Kejadian Perdarahan

Postpartum Primer Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

Tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya Distribusi Frekuensi Persalinan Lama Di Rumah Sakit Umum

Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2012.

2. Diketahuinya Distribusi Frekuensi Perdarahan Postpartum Primer Di Rumah

Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2012.

3. Diketahuinya Hubungan Persalinan Lama Dengan Kejadian Perdarahan

Postpartum PrimerDi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

Tahun 2012.
7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1.Bagi Peneliti

Memberikan tambahan pengetahuan peneliti mengenai apa yang

menyebabkan proses persalinan yang lama dapat menjadi salah satu faktor

yang menyebabkan perdarahan postpartum pada ibu bersalin.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagaibahan masukan bagi tenaga

kesehatan, agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya tentang

persalinan lama dengan kejadian perdarahan postpartum primer.

1.4.3 Bagi Institusi pendidikan

Untuk menambah referensi di perpustakaan Akademi Kebidanan

Sempena Negeri Pekanbaru. Dan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi

mahasiswi Akademi Kebidanan Sempena Negeri Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii BCG
    Bab Ii BCG
    Dokumen21 halaman
    Bab Ii BCG
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • BAB III (Laila)
    BAB III (Laila)
    Dokumen11 halaman
    BAB III (Laila)
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • BAB V Tari
    BAB V Tari
    Dokumen3 halaman
    BAB V Tari
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab I BCG
    Bab I BCG
    Dokumen7 halaman
    Bab I BCG
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii BCG
    Bab Iii BCG
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii BCG
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Oke
    Bab Ii Oke
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii Oke
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 New
    BAB 5 New
    Dokumen8 halaman
    BAB 5 New
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • BAB II Dan BAB III
    BAB II Dan BAB III
    Dokumen34 halaman
    BAB II Dan BAB III
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • BAB III (Dahlena)
    BAB III (Dahlena)
    Dokumen12 halaman
    BAB III (Dahlena)
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Vernando
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Vernando
    Belum ada peringkat