TINJAUAN PUSTAKA
a. Primipara
Primipara adalah wanita yang pernah hamil sekali dengan janin mencapai
b. Multipara
Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan seorang anak lebih dari
Multipara adalah seorang ibu yang mengalami dua atau lebih kelahiran
yang telah mengalami dua kehamilan atau lebih dengan janin mencapai
1
2
c. Grandemultipara
kehamilan <28 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus, ditandai
dengan rasa nyeri, perdarahan pervaginam banyak, tanda syok (Salmah, 2006).
antaranya:
a. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang telah dilakukan ibu. Paritas 2-3
maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi pula angka
3
kematian maternal. Risiko pada paritas satu dan dua dapat ditangani
dengan asuhan obstetrik lebih baik, Sedangkan risiko pada paritas tinggi
2006)
angka paritas yaitu 6% pada paritas <2 berakhir dengan abortus, angka ini
meningkat menjadi 16% pada paritas >3 dan seterusnya (Llewellyn, 2002).
b. Usia Ibu
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk
pada wanita hamil dan melahirkan dibawah umur 20 tahun ternyata 2-5
kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada umur 20-29
(Prawirohadjo, 2006).
Prevalensi abortus meningkat sesuai usia ibu, yaitu 12% pada wanita usia
<20 tahun dan 50% pada wanita usia >45 tahun (Scott, 2002).
4
c. Faktor Janin
e. Penyakit Ibu
(Prawiroharjo, 2002).
5
kelainan bawaan pada fundus rahim, dan kelainan dapatan pada fundus
(Prawiroharjo, 2006).
a. Amenorhoe
plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.
antara minggu ke 10-12 korion tumbuh dengan cepat dan hubungan villi
koriolis dengan desidua makin erat hingga mulai saat tersebut sering sisa sisa
Pada pemeriksaan dalam pembukaan servik masih ada, jaringan sisa masih
2007).
a. Perdarahan
b. Perforasi
c. Infeksi
d. Syok.
2.2.6.1 Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa sisa hasil
2.2.6.2 Perforasi
Perforasi uterus dapat terjadi pada pelaksanaan kuret. Jika ada tanda
bahaya, perlu segera dilaksanakan laparotopi dan tergantung dari luas dan
2.2.6.3 Infeksi
inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa
2.2.6.4 Syok
Syok pada abortus terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena
dirawat dirumah sakit, harus segera dikirim kesalah satu rumah sakit. Sebelum
dikirim, dokter yang memeriksa boleh memberikan analgesic kepada pasien (jika
didapat menonjol keluar dari servik harus dikeluarkan dengan jari tangan atau
sponge forceps, karena jika ditinggalkan dapat mengakibatkan syok. Jika ibu
intramuscular.
tidaknya abortus, pasien harus dibawa kekamar operasi dan uterus dikosongkan
a. Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi) kenali dan atasi setiap
b. Hasil konsepsi yang masih tersisa pada servik yang disertai perdarahan
hingga ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum.
janin.
c. Bila tidak ada tanda tanda nfeksi, beri antibiotika profilaksis (ampisilin
d. Bila terjadi infeksi, beri ampisilin dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.
e. Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu, segera
f. Bila pasien tampak anemik, berikan sulfat ferosus 600 mg per hari selama
g. Pastikan tidak ada komplikasi berat seperti sepsis, perforasi uterus atau
kembung, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri tulang lepas).
h. Bersihkan ramuan tradisional, jamu, bahan kalistik, kayu atau benda benda
i. Berika boster tetanus toksoid 0,5 ml bila tampak luka kotor pada dinding
j. Bila riwayat pemberian imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus
kerangka teori adalah landasan dari suatu penelitian yang dapat memprediksi
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian
abortus inkomplit :
1. Paritas
2. Usia ibu Abortus Inkomplit
3. Faktor janin
4. Kelainan pada plasenta
5. Penyakit ibu
6. Kelainan pada rahim
7. Kelainan traktus genitalis
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau
(Notoatmojo,2010).
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Paritas Abortus
Inkomplit
12
2.5 Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara paritas pada ibu hamil dengan kejadian abortus
inkomplit
Ho : Tidak ada hubungan antara paritas pada ibu hamil dengan kejadian abortus
inkomplit.