Anda di halaman 1dari 13

Makalah

"Body Aligment"

KElOMPOK 1
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makala tentang "Body aligment".

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang "Body aligment" ini dapat memberikan
manfareflekxes inpirasi terhadap pembaca. Aamiin yarobbal alamiin

Gorontalo, maret 2018

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................

Daftar Isi..........................................

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang.................

1.2 Rumusan Masalah...........

1.3 Tujuan..............................

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Body Alignment.............

2.2 Prinsip Body Alignment..................

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment..............

2.4 Postural reflekxes dan opposing muscle group.............

2.5 struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan konsekuensi posisi tubuh yang kurang
baik................................

2.6 Asuhan keperawatan gangguan BA

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan.............................

3.2 Saran......................................

Daftar pustaka............................
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam hidup ini manusia perlu mempertahankan keseimbangan tubuh. Akan tetapi,
terkadang manusia juga mengalami penurunan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
Maka dari itu, kita perlu mempelajari kebutuhan mekanika tubuh dan postur tubuh yang baik.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot
tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam
menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang
pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi
dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang
terutama digunakan unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.
Manusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai keinginannya. Gerak bebas tersebut
terjadi sebagia hasil kerja sama antara dua sistem organ, yaitu kerangka atau rangka dan otot.
Rangka yang tersusun atas tulang-tulang dapat bergerak karena di gerakkan otot. Jadi sebenarnya
rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh sebab itu, rangka
disebut alat gerak pasif.
Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berlelaksasi atau
mengendur. Jika otot memendek akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang
dilekati atau pun organ disekitarnya kearah tertentu. Bila otot mengendur maka organ-organ akan
bergerak kearah yang berlawanan. Berdasarkan ini maka otot disebut alat gerak aktif.
Postur tubuh/body aligment merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang
berhubungan dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah
persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian tersebut digunakan dengan benar
dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi
duduk, berdiri dan berbaring yang benar.
Body alignment yang buruk dapat mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik.
Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik, mengurangi
jumlah energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan,
memperluas ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa yang dimaksud body alignment?
2. Apa prinsip body alignment?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment?
4. Apa yang dimaksud dengan postural reflekxes dan opposing musclegroup?
5. Apa saja struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan konsekuensi posisi
tubuh yang kurang baik?
6. Bagaimna asuhan keperawatan gangguan BA?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan body alignment
2. Untuk mengetahui prinsip body alignment
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment
4. Untuk mengetahui yang di maksud dengan postural reflekxes dan opposing muscle
group
5. Untuk mengetahui struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan konsekuensi
posisi tubuh yang kurang baik?
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan BA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian body alignment


Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan
yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body
alignment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligament.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat.
– Status kesehatan
– Fisikal fitness
– Daya tarik seseorang.

Postur tubuh dapat menunjukkan:


– perasaan hati
– Harga diri
– Kepribadian.

Body Alignment yang baik dapat:


• Meningkatkan fungsi tangan yang baik
• Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
• Mengurangi kelelahan
• Memperlyas ekspansi paru
• Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal

Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.

2.2 Prinsip Body Alignment

Prinsip body alligment adalah sebagai berikut:


1.Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.
2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan
lebih besar.
3.Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk
mempertahankan keseimbangan.
4.The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat
energi dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.
6.Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan
otot dan kontraktur.
7.Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual
dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
8.Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament ketika
body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment

a. Status kesehatan. Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal
pada organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga memengaruhi
pembentukan postur tubuh. Hal ini dapat di jumpai pada orang sakit yang banyak mengalami
ketidakseimbangan dalam pergerakan.
b. Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk menghasikan energi yang di gunakan dalam
membantu proses pengaturan keseimbangan organ otot, tendon, ligamen, dan persendian.
Apabila status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga
memengaruhi proses keseimbangan.
c. Emosi. Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendala dalam menjaga keseimbngan tubuh.
Hal tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, persendian, dan tulang.
d. Gaya hidup. Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lemah baik atau bahkan
sebaliknya, menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat, misalnya
selalu menggunakan alat bantu dalam malakukan kegiatan sahari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.
e. Perilaku dan nilai. Adapun perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat memengaruhi
pembentukan postur tubuh sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang
tempat dapat memengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk
selalu bersih dari sampah.
f. Gravity
Gravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi.
g. Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.
Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan
gravity.

2.4 Postural reflekxes dan opposing muscle group


Merupakan aksi dari otot postural (ekstensor) yang terus menerus menahan seseorang
pada posisi tegak melawan grafitasi bumi.
Jenis dari postural reflex :
a.Otot ekstensor: otot-otot anti gravity.
b. Kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus.
c.Numorous postural/Righting reflek merangsang dan mempertahankan postural tonus adalah:
1. Labryn sense
Organ sensor yang terdapat dalam organ telinga bagian dalam
2. Visual /optic reflek
Sensasi visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata ruang dan
hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.
3. Proprioceptor /kinestetik sense
Ini sering disebut sebagai indera keenam .
4. Ekstensor atau anti grafitasi reflex
Yang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah,otot-otot
abdomal,otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.
5. Plantar reflex
Tekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflex kontraksi otot-
otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah

2.5 Struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan Konsekuensi posisi tubuh yang
kurang baik
a. Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus
berkontraksi.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan.
b. Kifosis

Diskripsi : peningkatan kelengkungan pada kurva spinal torakal.


Penyebab : kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur,
memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
c.Kifolordosis
Diskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan
penyebab.
d.Skoliosis
Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak sama
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
e.Kifoskoliosis
Diskripsi: tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
f.Dysplasia Pnggung Kongenital
Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan kadang-kadang
kontraktur adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal
kedangkalan assetatbulum).

Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang). Penatalaksanaan:


mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur menekan ke bagian
tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.

g. Knock-knee (genu varum)


diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.
Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket.Penatalaksanaan: knee braces, operasi
jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.
H.Lordosis

adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.
Diskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan.
Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab.

2.6 Asuhan Keperawatan Gangguan BA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat
berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara
lain :
1. Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam
posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus
dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
2. Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada
saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna
telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami
kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3. Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat
tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas
yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
4. Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien
diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X
per menit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat
pemakaian gips pada daerah ekstremitas
2. Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot
C. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat
2. Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan berbaring
secara optimal.
3. Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien melakukan
aktifitas sehari-hari
4. Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu pasien pada
saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.
5. Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatanuntuk mengatasi gangguan postur
tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu
melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
iNTERVENSI
Untuk masalah standing alignment:
• Jika kontraktur fleksi pada spina servikal: cegah kontraktur yang lebi lanjut lurangi kontraktur
yang ada
• Jika tidak mengalami kontraktur: cegah jangan sampai terjadi ontraktur
• Kondosis
• Latihan mengempeskan perut
• Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina
lumbaris dan otot-otot abdomen
Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:
• Berjalan
• Berenang
Intervensi Untuk masalah pada sitting alignment:
• Duduk dikursi
• Duduk dikursi roda
• mempengaruhi tulang belakang danàDuduk disamping tempat tidur berhubungan dengan
ukuran dan bentuk objek yangàekstremitas atas digunakan
Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebut:
• Tempat duduk tidak terlalu tinggi
• Tempat duduk tidak terlalu rendah
• Sandaran kursi tidak terlalu
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal
dan fungsi tubuh yang maksimal. Body alignment ini digunakan untuk mengajarkan kebiasaan yang
baik / sehat kepada klien, contohnya postur tubuh yang baik.

Tindakan keperawatan yang termasuk dalam body alignment diantaranya:

1. Posisi fowler

2. Posisi semi fowler

3. Posisi dorsal recumbent

4. Posisi supinasi
5. Posisi pronasi

6. Posisi lateral

7. Posisi sims

8. Posisi trendelenbrug

9. Posisi lithotomy

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus memperhatikan dan
menerapkan posisi body alignment pada klien sesuai dengan masalah atau kondisi yang dialami.
Disamping itu perawat juga harus memahami primsip mekanika tubuh dalam membantu pasien dalam
bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan musculoskeletal perawat.
Sehingga dapat dicapai kesejajaran tubuh, keseimbangan, rentang gerak dan penampilan tubuh.

Daftar pustaka

https://www.scribd.com/mobile/document/358990321/Makalah-Body-Alignment

http://www.academia.edu/9236475/BODY_MEKANIK_DAN_MOBILISASI

http://studyshering.blogspot.co.id/2015/03/body-mekanik-dan-body-alligment.html

Alimul ,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

http://fadilahnursolehati.blogspot.co.id/2014/05/makalah-body-alignment.html

Anda mungkin juga menyukai