Kelompok 1
Kelompok 1
"Body Aligment"
KElOMPOK 1
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makala tentang "Body aligment".
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang "Body aligment" ini dapat memberikan
manfareflekxes inpirasi terhadap pembaca. Aamiin yarobbal alamiin
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................
Daftar Isi..........................................
BAB 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan..............................
BAB II
Pembahasan
2.5 struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan konsekuensi posisi tubuh yang kurang
baik................................
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan.............................
3.2 Saran......................................
Daftar pustaka............................
BAB 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan body alignment
2. Untuk mengetahui prinsip body alignment
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment
4. Untuk mengetahui yang di maksud dengan postural reflekxes dan opposing muscle
group
5. Untuk mengetahui struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan konsekuensi
posisi tubuh yang kurang baik?
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan BA
BAB II
PEMBAHASAN
Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.
a. Status kesehatan. Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal
pada organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga memengaruhi
pembentukan postur tubuh. Hal ini dapat di jumpai pada orang sakit yang banyak mengalami
ketidakseimbangan dalam pergerakan.
b. Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk menghasikan energi yang di gunakan dalam
membantu proses pengaturan keseimbangan organ otot, tendon, ligamen, dan persendian.
Apabila status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga
memengaruhi proses keseimbangan.
c. Emosi. Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendala dalam menjaga keseimbngan tubuh.
Hal tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, persendian, dan tulang.
d. Gaya hidup. Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lemah baik atau bahkan
sebaliknya, menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat, misalnya
selalu menggunakan alat bantu dalam malakukan kegiatan sahari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.
e. Perilaku dan nilai. Adapun perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat memengaruhi
pembentukan postur tubuh sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang
tempat dapat memengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk
selalu bersih dari sampah.
f. Gravity
Gravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi.
g. Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.
Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan
gravity.
2.5 Struktur abnormal yang mempengaruhi posisi dan Konsekuensi posisi tubuh yang
kurang baik
a. Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus
berkontraksi.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat
keparahan.
b. Kifosis
adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.
Diskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan.
Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat
berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara
lain :
1. Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam
posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus
dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
2. Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada
saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna
telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami
kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3. Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat
tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas
yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
4. Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien
diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X
per menit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat
pemakaian gips pada daerah ekstremitas
2. Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot
C. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat
2. Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan berbaring
secara optimal.
3. Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien melakukan
aktifitas sehari-hari
4. Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu pasien pada
saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.
5. Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatanuntuk mengatasi gangguan postur
tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu
melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
iNTERVENSI
Untuk masalah standing alignment:
• Jika kontraktur fleksi pada spina servikal: cegah kontraktur yang lebi lanjut lurangi kontraktur
yang ada
• Jika tidak mengalami kontraktur: cegah jangan sampai terjadi ontraktur
• Kondosis
• Latihan mengempeskan perut
• Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina
lumbaris dan otot-otot abdomen
Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:
• Berjalan
• Berenang
Intervensi Untuk masalah pada sitting alignment:
• Duduk dikursi
• Duduk dikursi roda
• mempengaruhi tulang belakang danàDuduk disamping tempat tidur berhubungan dengan
ukuran dan bentuk objek yangàekstremitas atas digunakan
Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebut:
• Tempat duduk tidak terlalu tinggi
• Tempat duduk tidak terlalu rendah
• Sandaran kursi tidak terlalu
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal
dan fungsi tubuh yang maksimal. Body alignment ini digunakan untuk mengajarkan kebiasaan yang
baik / sehat kepada klien, contohnya postur tubuh yang baik.
1. Posisi fowler
4. Posisi supinasi
5. Posisi pronasi
6. Posisi lateral
7. Posisi sims
8. Posisi trendelenbrug
9. Posisi lithotomy
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus memperhatikan dan
menerapkan posisi body alignment pada klien sesuai dengan masalah atau kondisi yang dialami.
Disamping itu perawat juga harus memahami primsip mekanika tubuh dalam membantu pasien dalam
bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan musculoskeletal perawat.
Sehingga dapat dicapai kesejajaran tubuh, keseimbangan, rentang gerak dan penampilan tubuh.
Daftar pustaka
https://www.scribd.com/mobile/document/358990321/Makalah-Body-Alignment
http://www.academia.edu/9236475/BODY_MEKANIK_DAN_MOBILISASI
http://studyshering.blogspot.co.id/2015/03/body-mekanik-dan-body-alligment.html
Alimul ,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
http://fadilahnursolehati.blogspot.co.id/2014/05/makalah-body-alignment.html