Anda di halaman 1dari 3

PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB) PREMATUR

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/04.73/431.518.2/2019 1 1/3
UPT RSUD dr. Abdoer Rahem
Ditetapkan oleh;
Direktur

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit


OPERASIONAL 31 Maret 2019 dr.TONY WAHYUDI, M.Kes
Pembina Tk. I
NIP. 19630210 199011 1 001

PENGERTIAN Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg yang terjadi pada kehamilan lebih dari 20
minggu dan kurang dari 37 minggu, dengan proteiuria ≥ 2 gr/ 24 jam
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah di dalam penatalaksanaan kasus kehamilan
dengan preeklamsi berat prematur.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Nomer :
445/04.02/431.518.2/2016 tentang Pedoman Pelayanan Maternal
Neonatal.
2. SK Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Nomer :
445/04.01/431.518.2/2016 tentang Pedoman Pelayanan PONEK.
3. SK Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Nomer :
445/04.03/431.518.2/2016 tentang Pedoman Pelayanan RSIB.
PROSEDUR 1. Lakukan kebersihan tangan
2. Lakukan persiapan klien/pasien
2.1 Lakukan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)
2.2 Perkenalkan diri dan dokter yang merawat
2.3 Identifikasi pasien
2.4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Siapkan lingkungan
3.1 Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
3.2 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
4. Penatalaksanaan
Perawatan Konservatif, Ekspektatif
4.1 Tujuan :
 Mempertahankan kehamilan, sehingga mencapai umur kehamilan
yang memenuhi syarat janin dapat dilahirkan
 Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa mempengaruhi
keselamatan ibu
4.2 Indikasi : usia kehamilan < 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda dan
PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB) PREMATUR

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/04.73/431.518.2/2019 1 2/3
UPT RSUD dr. Abdoer Rahem
gejala-gejala impending eklampsi atau HELLP Syndrome (tanpa
komplikasi).
4.3 Terapi Medikamentosa
4.3.1 Tirah Baring/ tidur miring ke kiri
4.3.2 Infus RD5 60-125 cc/ jam
4.3.3 SM terapi : loading 10 mg MgSO4 40% drip dalam 6 jam
4.3.4 Maintenance 5 gr MgSO4 40% drip dalam 6 jam
4.3.5 Maturasi paru : betametason 1x24 mg IM atau Deksametason
4x6 mg IV
4.3.6 Antihipertensi : NIfedipin 3x5 mg, Bila terjadi krisis
hipertensi (systole > 180 mmHg atau diastole 110 mmHg)
diberikan catapres titrasi 0,2-0,5 mcg/kgbb/mnt
4.3.7 Diet : rendah KH/ tinggi protein
4.3.8 Pasang Douwer Catheter
4.4 Monitoring :
4.4.1 Pemeriksaan dan monitoring setiap hari terhadap gejala klinik
impending eklampsia sebagai berikut : nyeri kepala,
penglihatan kabur, nyeri perut kuadran kanan atas, nyeri
epigastrium, kenaikan berat badan dengan cepat
4.4.2 Menimbang berat badan pada waktu masuk rumah sakit dan
diikuti tiap hari
4.4.3 Mengukur proteinuri ketika masuk rumah sakit dan diulangi
setiap 2 hari
4.4.4 Pengukuran desakan darah sesuai standar yang telah
ditentukan
4.4.5 Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan ketentuan (Urine
lengkap)
4.4.6 Pemeriksaan USG (Fetal Well Being)
4.4.7 Pemeriksaan NST dilakukan setiap hari
4.5 Perawatan Konservatif gagal jika didapatkan :
 Impending eklampsia
 Hellps Syndrome
 Tekanan darah tidak terkontrol dengan antihipertensi
 FWB jelek
 Penurunan fungsi ginjal
PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB) PREMATUR

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/04.73/431.518.2/2019 1 3/3
UPT RSUD dr. Abdoer Rahem
 Pertumbuhan janin terhambat
 IUFD (intra uterine fetal demised)
 Inpartu
4.6 Kriteria KRS : bila penderita telah bebas dari gejala-gejala
preeklampsi berat, masih tetap dirawat 3 hari kemudian baru diijinkan
pulang
4.7 Cara Persalinan
4.7.1 Bila penderita tidak inpartu, kehamilan dipertahankan sampai
kehamilan aterm
4.7.2 Bila penderita inpartu, perjalanan persalinan diikuti seperti
lazimnya
4.7.3 Bila penderita inpartu, maka persalinan diutamakan
pervaginam, kecuali ada indikasi untuk SC
5. Lakukan evaluasi dan dokumentasi
5.1 Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
5.2 Dokumentasi tindakan pada rekam medik pasien
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. VK (Ruang seruni)

Anda mungkin juga menyukai