Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN ISPA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS
dr. ANNIS ULANA
WINONGAN
NIP.197603242006041010
KABUPATEN
PASURUAN

1. Pengertian ISPA adalah infeksi yang mengenai saluran pernafasan bagian atas dan saluran
pernafasan bagian bawah beserta adneksanya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan saluran pernafasan atas akut.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2016
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
3. Buku Standar Pelayanan Puskesmas tahun 2014
5. Prosedur Alat :
1. Peralatan TTV
2. Alat tulis
6. Langkah-langkah 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam
buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:
Ada tidaknya panas badan, sudah berapa lama. Batuk dan jenis batuk. Nyeri
tenggorokan, sakit menelan
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
3.1 meriksa rongga tenggorokan
3.2 Hiperemis paring
3.3 Petechine palatal
3.4 Hiperemi dan pembesaran Tonsil
4. Pemeriksaan thorax suara napas 1 paru :
4.1 Normal / tidak
4.2 Slem
4.3 Wheesing

1/4
4.4 Ronchi
5. Dokter melakukan diagnosa dan terapi
Kriteria diagnostic
5.1 Commmon Cold
5.1.1 Gejala Klinis
5.1.1.1 Pilek, bersin, hidung tersumbat
5.1.1.2 Disertai demam dan nyeri otot
5.1.1.3 Disertai demam dan nyeri otot
5.1.2 Pemeriksaan Fisik
5.1.2.1 Oedem concha
5.1.2.2 Rhinorea ( ingus bening s/d hijau )
5.1.3 Terapi
5.1.3.1 Symptomatik :
o Anti pyretic ( paracetamol di usia 6 – 12 tahun : 150 –
300 mg / x, max : 1,2 gr / hari
o Anti alergi, dosis : 300 – 1000 mg / x
o Ctm dosis 2 – 4 mg / hari, maksimal : 4 gr / hari
o Coratadine : 1 x tab
o Multivitamin
5.1.3.2 Asupan Cairan Cukup
5.1.3.3 Menghindarkan paparan asap rokoK
5.2 Faringitis – Naso Faringitis – Tonsilo Faringitis Akut
5.2.1 Gejala Klinis
5.2.1.1 Batuk, pilek, panas badan dan nyeri tenggorokan
5.2.1.2 Mual dan muntah
5.2.2 Pemeriksaan Fisik
5.2.2.1 Eritemia Tonsilofaring
5.2.2.2 Eksudat
5.2.2.3 Petechiae di
5.2.2.4 Pembesaran KGB servikal anterior
5.2.3 Terapi
5.2.3.1 Pemberian Antibiotik
5.2.3.1 Rekomendasi AAP terhadap pemberian antibiotic
5.2.4 Terapi Symptom
5.2.4.1 Antipiretik untuk demamnya
5.2.4.2 - Cough medicine

2/4
o Paracetamol dosis anak : 6 – 12 tahun 150 – 300 mg /
x , dewasa : 250 – 1000 mg / x dibagi dalam 3 – 4 dosis
o DMP anak : 1 mg / kg BB / hari dibagi dalam 3 – 4
dosis, dewasa : 15 – 130 mg / hari
o GG anak : 2 – 3 x, 100 – 200 mg / hari, dewasa 2 – 3 x,
200 – 400 mg / hari
5.2.4.3 Anti alergi
o CTM : 2 – 4 mg / hari
o Dexametharme anak : 4 x 6 mg / hari, dewasa : 4 x 6 –
10 mg / hari
5.2.4.4 Dekongestan
5.2.5 Asupan cairan cukup
5.2.6 Penghindaran paparan terhadap asap rokok
5.2.7 Jenis antibiotic yang dipergunakan untuk ISPA
5.2.7.1 Golongan penicillin
 Amoxcylin dosis : 20 – 50 mg / kg bb / hari dalam 3
dosis
 Ampicillin dosis : 20 – 50 mg / kg bb / hari dibagi
dalam 3 dosis
5.2.7.2 Golongan Makrolid
 Erytomicin dosis : anak 6 – 12 tahun 200 mg / kali tiap
6 jam, dewasa : 4 x 250 – 500 mg / hari
5.2.7.3 Golongan quinolon
• Ciproflokacin dosis : dewasa 2 x 500 mg / hari
5.2.7.4 Golongan Tetraciklin

3/4
7. Diagram Alir

Perawat melakukan TTV serta mencatat


dalam buku pasien

Pelaksanaan anamnesa oleh dokter

Pemeriksaan fisik oleh dokter

Dokter menentuksn diagnosa dan terapi


pasien

8. Unit Terkait Poli Umum


9. Dokumen terkait 1. Rekam medik
2. SOP Askep ISPA
10. Rekaman Historis
Perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai