Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DBD


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD KESEHATAN
dr. ANNIS ULANA
PUSKESMAS WINONGAN
NIP. 197603242006041010
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Demam berdarah dengue adalah penyakait infeksi yang disebabkan


oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam 2-7 hari disertai
gejala perdarahan.
2. Tujuan Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas winongan
No: tentang standar layanan klinis.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2016 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2016 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
3. Buku Standar Pelayanan Puskesmas tahun 2014
5. Prosedur Alat :
1. Peralatan TTV
2. Alat tulis
6. Langkah-langkah Perawat
1 Melakukan pemeriksaan pengukuran Tensi Darah, nadi,suhu
tubuh,pernapasan dan catat dalam buku status pasien
Dokter
Melakukana amnesa
1 Sudah berapa hari panas yang diderita dan gejala lain yang
diderita
2 Adakah manifestasi perdarahan yang diderita seperti :
2.1 Mimisan
2.2 Gusi berdarah
2.3 Muntah darah
2.4 Berak darah

3 Melakukan pemeriksaan fisik


3.1 Mencari ada tidaknya manifestasi perdarahan ( petechi,
mimisan, gusi berdarah, dan lain-lain )
3.2 Menginstruksikan perawat untuk melakukan uji bendungan
(rumple lead) dan menginterpretasikan hasilnya
3.3 Melakukan pemeriksaan terhadap pembesaran hati
4 Melakukan Pemeriksaan penunjang
4.1 Menginstruksikan pasien agar melakukan pemeriksaan darah
lengkap atau Hb dan trombosit.
4.2 Mengintepretasikan hasil laboratorium
5 Melakukan terapi sesuai dengan acuan diatas
6 Melakukan rujukan sesuai dengan acuan diatas.
1/4
Kriteria Diagnosis
1 Demam tinggi mendadak 2 – 7 hari
2 Manifestasi perdarahan, setidaknya uji bending positif dan salah
satu jenis perdarahan lain (petechiae, ekimosis, perdarahan gusi,
hematemesis, melena)
3 Pembesaran hati
4 Tanpa atau dengan renjatan seperti denyut nadi lemah dan cepat,
tekanan nadi turun (< 20 mmHg), kulit dingin dan lembab
terutama ujung tangan dan kaki, gelisah, sianosis di sekitar
mulut
5 Trombositopenia ( Trombosit< 100.000 )
6 Hemokonsentrasi, ematocrit meningkat 20 % ataulebih
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
1 Ditemukan 2 atau lebih gejala klinis + trombositopenia dan
hemokonsentrasi
2 Dikonfirmasi dengan uji serologi hemaglutinasi inhibisi (HI)
Pembagian derajat penyakit menurut WHO 1986
1 Derajat I
2.2 Demam disertai gejala tidak khas dan
satu-satunya manifestasi perdarahan
ialah uji bendung. Pemeriksaan
laboratorium : trombositopenia dan
hemokonsentrasi
2 Derajat II
2.3 Seperti derajat I disertai perdarahan
spontan di kulit atau perdarahan lain

3 Derajat III
2.4 Didapatkan kegagalan sirkulasi, nadi
cepat dan lembut, tekanan nadi turun
(hipotensi), sianosis di sekitar mulut
4 Derajat IV
2.5 Renjatan berat dengan nadi tak dapat
diraba dan tekanan nadi turun
Diagnosis Banding
1 Demam Chikungunya
2 Morbilli (stadium akut)
3 ITP (stadium akut)
4 Demam Tifoid (bila demam > 5 hari)
Pemeriksaan Penunjang
1 Pemeriksaan darah : Hb, Lekosit, hitung jenis, HT, Trombosit,
LED
2 Analisa Gas Darah (untuk DBD derajat IV)
Terapi
1 Minum banyak : 1,2 – 2 liter / 24 jam
2 Terapi simptomatik
2.1 Anti piretik dianjurkan paracetamol
2.2 Anti konvulsi untuk kejang demam
Kriteria Rujukan
1. Ensefalopati

2/4
7. Diagram Alir
Perawat melakukan TTV pada pasien serta mencatat di
buku pasien

Anamnesa serta pemeriksaan fisik oleh dokter

Melakukan pemeriksaan penunjang

Melakukan terapi sesuai acuan

8. Unit Terkait Poli Umum


9. Dokumenterkait Rekam medik
SOP Askep DBD
10. Rekaman
Historis
Perubahan

3/4

Anda mungkin juga menyukai