Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR KLINIS BRONCHITIS AKUT

No. Dokumen : SOP-015/UKP-BPU/PANCORAN


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 24Juni 2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
drg. Melvin Sijabat
KECAMATAN NIP :196408141998031004
KEPALA PUSKESMAS :
PANCORAN

1. Pengertian 1. Bronkitis akut adalah Peradangan pada saluran pernapasan bawah / bronkus ( saluran
udara ke paru – paru ) yang bersifat akut. Bronkitis kronis adalah peradangan pada
saluran pernapasan bawah / bronkus yang bersifat kronis, peradangan tersebut dapat
ditandai dengan hipersekresi mukus, batuk produktif kronis yang berulang minimal 3
bulan pertahun selama 2 tahun berturut – turut pada pasien yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Faktor Resiko
2.1. Asap rokok dan asap kendaraan bermotor.
2.2. Polusi udara
2.3. Infeksi
3. Diagnosis :
3.1 Anamnesa
3.1.1 Batuk lama ( dahak / tidak berdahak ) selama 2 – 3 minggu.
3.1.2 Dahak dapat berwarna putih, kuning, hijau dan makin lama makin
bertambah banyak.
3.1.3 Demam
3.1.4 Sesak nafas, sering disertai dengan mengi terutama setelah batuk.
3.2 Pemeriksaan Fisik
3.2.1 Pasien tampak kurus dengan Barrel Chest ( diameter anteroposterior dada
meningkat )
3.2.2 Fremitus taktil dada berkurang / tidak ada
3.2.3 Perkusi dada hipersonor, batas paru hepar lebih rendah
3.2.4 Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang, terdapat Rhonki
basah kasar, Wheezing, Krepitasi.
3.3 Pemeriksaan Penunjang
3.3.1 Sputum dengan pengecatan Gram : leukosit PMN >> dan Bakteri
3.3.2 Rontgen Thorax : Corakan bronkovaskular meningkat, tubular shadow (
garis – garis pararlel dari hilus menuju apex ) meningkat.
3.3.3 Tes Fungsi Paru : memperlihatkan obstruksi jalan nafas yang reversible
dengan menggunakan bronkodilator.
4 Diagnosis banding :
4.1 Epiglositis
4.2 Bronkiolitis

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Pancoran
4.3 Sinusitis
4.4 PPOK
4.5 Faringitis
4.6 Asma bronkiale
4.7 Bronkiektasis
4.8 Emfisema
5 Komplikasi
5.1 Pneumonia
5.2 Pleuritis
5.3 Bronkiektasis
5.4 Hipertensi
5.5 Penyakit jantung
6 Penatalaksanaan
6.1 Pemberian oksigen bila diperlukan
6.2 Istirahat yang cukup
6.3 Pemberian Antitusif : Untuk menekan pusat batuk di otak. Kodein 3 x 10 mg /
hari ( Antitusif tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak < 6
tahun, serta pasien yang makin mengalami sesak bila minum antitusif)
6.4 Pemberian Ekspektoran : Untuk mengencerkan dahak. GG ( Glyseril Guaiacolate
) 3 x 1 tablet, Ambroksol 3 x 1 tablet.
6.5 Pemberian antipiretik : Paracetamol 3 x 500 mg
6.6 Bronkodilator : Diberikan apabila terdapat sesak nafas berat. Salbutamol 3 x 4
mg atau aminofilin 3 x 100 mg bila sesak.
Efek samping : jantung berdebar, lemas, gemetar, dan keringat dingin.
6.7 Antibiotik : Kotrimoksasol 2 x 960 mg selama 14 hari atau Cefixime 2 x 100 mg
selama 5 – 7 hari.
6.8 Edukasi pasien untuk menghindari merokok dan asap kendaraan bermotor.
7 Kriteria rujukan
7.1 Adanya Komplikasi bronchitis akut.
7.2 Keadaan pasien makin buruk.
2. Tujuan ProsedurinisebagaiacuandalampenatalaksanaanBronkitis Akut di Puskesmas Kecamatan
Pancoran.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 347 Tahun 2016 Tentang Penyusunan
Rencana Layanan Medis
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 262 Tahun 2016 Tentang Hak dan
Kewajiban Pengguna
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 365 Tahun 2016 Tentang Layanan Klinis
yang menjamin Kesinambungan Layanan
4. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 180 Tahun 2016 Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan Yang Tersedia di Puskesmas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor tahun 2014TentangPuskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor tahun 2015 TentangPanduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Pelayanan Primer
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Tahun 2016 Tentang Jenis Pelayanan
2/3

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Pancoran
Kesehatan Yang Tersedia di Puskesmas Kecamatan Pancoran

5. Langkah-langkah 1. Doktermelakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik.


2. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang jika memungkinkan : Laboratorium dan
Rontgen Thorax PA.
3. Dokter mendiagnosa Bronkitis Akut.
4. Dokter memberikan tata laksana / resep sesuai dengan diagnosis
5.1 Pemberian Antitusif : DMP 3 x 30 mg mg / hari ( Antitusif tidak boleh diberikan
pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak < 6 tahun, serta pasien yang makin
mengalami sesak bila minum antitusif). Hanya diberikan pada pasien sesuai
indikasi yang jelas.
5.2 Pemberian Ekspektoran :GG ( Glyseril Guaiacolate ) 3 x 1 tablet, atau Ambroksol 3
x 1 tablet.
5.3 Pemberian antipiretik : Paracetamol 3 x 500 mg
5.4 Pemberian Bronkodilator : Salbutamol 3 x 4 mg atau aminofilin 3 x 100 mg hanya
bila sesak.
5.5 Antibiotik : Kotrimoksasol 2 x 960 mg selama 14 hari atau Cefixime 2 x 100 mg
selama 5 – 7 hari
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Bronkitis Akut dan menjelaskan
tentang rencana pengobatan.
6. Doktermelakukanrujukanjikasudah terjadi komplikasi dan keadaannya semakin berat.
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.
6. Unit Terkait Poli Umum, poli BPJS lansia, laboratorium, apotek

3/3

Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seijin WMM Puskesmas Kecamatan Pancoran

Anda mungkin juga menyukai