Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA


DI KALANGAN REMAJA”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KELOMPOK II
ARINI
ARIF RAMADHAN
TERAJANA
RISTA DAMAYANTI
TAUFIK HIDAYAT
TITA NATASYA
RAFIKA
ANDI MUH. IRSAL
AMIRUDDIN

YAYASAN AL-MA’ARIF
MADRASAH ALIYAH POMPANUA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah
Sosiologi ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru Bidang Studi
Sosiologi yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun Makalah ini.
Makalah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Bahayanya Narkoba, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.
Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga Makalah kami Dapat bermanfaat bagi Para Pelajar, Umum
Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Makalah kami ini, Dan 
mudah mudahan juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.

Pompanua, 24 Juni 2020


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Bahaya Narkoba Bagi Pelajar........................................................... 2
B. Jenis-jenis Narkoba .......................................................................... 2
C. Upaya Pencegahan ........................................................................... 5

BAB III
PENUTUP............................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun
masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka,
menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya.
Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah
paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak
diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah
dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan
kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak
mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli,
mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan
setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul
dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
2. Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.

C. Tujuan
Penulisan Makalahini bertujuan :
1. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya
narkoba.
3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahaya Narkoba Bagi Pelajar


Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar
di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
(pelajar-red) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
2. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
3. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4. Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5. Tidak memedulikan kesehatan diri,
6. Suka mencuri untuk membeli narkoba.

B. Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja Bahaya-Bahayanya


1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi
dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap
bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari
buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga
mengeluarkan getah putih yang lengket.

2
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan
mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak
lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir
dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari
hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya
tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan
sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan
menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan
nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat
badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan
(kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus
mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk
memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan
hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami
kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan
mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan
dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang
berujung pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang
dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling
mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan)
dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia
akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang.
Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar
untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-

3
megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak
untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan
otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang
cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus
dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi
sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data
statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin
mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini
digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-
perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat
batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang,
codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang
di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-
selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu,
penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput
lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara
kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana,
yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah
menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak
menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling
bayak menyebabkan ketagihan psikis.

4
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar
dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika
mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka
pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun
beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga
halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis
membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu
ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar
selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga
mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung
mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual.
Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang.
Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”.
Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal
prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350
nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;
mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam
ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

C. Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah
peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
1. Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
2. Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.

5
3. melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutin.
4. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang.
5. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi
di sekitar lingkungan sekolah.
6. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa.
7. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan
8. Keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
9. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab
peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil
penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya
adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
10. Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram
11. Sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
12. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh
Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh
agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba
2. Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin
buruk
4. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umum.
5. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.

B. Saran
1. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak
terjadi lagi
3. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran
setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka
serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Fitriani,Suci.2008.Pintar Berbahasa Indonesia.Jakarta:Bumi Aksara.


 Hardianti,Siti.2012.Hasil Pemikiran Sendiri
 http://tejahtc.blogspot.com/2011/02/contoh-karya-ilmiah-tentang-bahayanya.html
 http://kabarindonesia.com/berita.php?
pil=4&jd=Bahaya+Narkoba+di+Masyarakat&dn=20100304125156

Anda mungkin juga menyukai