PEDOMAN
KESEHATAN OLAHRAGA
PUSKESMAS NGEMPLAK I
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kasih dan Anugerah Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Kesehatan olahraga
di Puskesmas Ngemplak I. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dalam meningkatkan Kesehatan olahraga di Puskesmas
Ngemplak I menjadi lebih baik lagi. Pada kesempatan ini perkenankan kami
menyampaikan ucapanterimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan Pedoman Kesehatan olahraga di Puskesmas Ngemplak I.
Semoga dengan digunakannya pedoman ini dapat menjadi acuan bagi setiap orang
yang terlibat dalam peningkatan mutu Puskesmas Ngemplak I.
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan olahraga adalah suatu upaya kesehatan yang
memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.
Menurut undang-undang no 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.Kesehatan olahraga pasal 80 adalah upaya kesehatan olahraga
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani
masyarakat,dan merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi
belajar,kerja,dan olahraga.dilaksanakan melaluia aktivitas fisik,latihan fisik
dan atau olahraga.
Menurut undang-undang no 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.Kesehatan olahraga pasal 81 adalah upaya kesehatan olahraga
lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif,tanpa
mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitative,penyelenggaraan
kesehatan olahraga di selenggarakan oleh pemerintah daerah dan
masyarakat.
Tujuan pengembangan upaya kesehatan olahraga supaya
meningkatnya budaya masyarakat berolahraga secara baik,benar,terukur
dan teratur (BBTT).meningkatnya kebugaran jasmani
masyarakat.meningkatnya kapasitas kelembagaan pelayanan spesialistik
kesehatan olahraga(BKOM).
Kelompok sasaran kesehatan olahraga meliputi karyawan
Puskesmas, Anak Sekolah SD, SMP dan SMA, calon jamaah haji, lansia
dan lintas sektoral.
Upaya kesehatan olahraga di puskesmas dalam dan luar gedung
berupa.
1. Promotif
a. Pengadaan media informasi
b. Pendataan kelompok olahraga
c. Pertemuan sosialisasi advokasi tentang kesehatan oalhraga
d. Penyuluhan kelompok
e. Pelatihan teknis kesehatan olahraga
2. Preventif
a. Pembinaan kelompok olahraga
b. Pengukuran kebugaran jasmani
c. Survailen kesehatan olahraga
3. Kuratif
a. Tim medis kegiatan olahraga(P3K)
b. Konsultasi individu tentang kesehatan olahraga
c. Pembentukan kelompok olahraga berdasarkan kelompok khusus
4. Rehabilitatif
a. Pembentukan kelompok latihan fisik pasca cedera
b. Kerjasama dengan RS / konsultan rehabilitasi medic /fisioterapi.
B. Tujuan Pedoman
1. Umum
Tersedianya pedoman bagi penyelenggara pelayanan upaya
kesehatan olahraga di Puskesmas Ngemplak I yang optimal dalam
mendukung pencapaian upaya pelayanan kesehatan prima.
2. Khusus
Bagi Penyelenggara pelayanan upaya keseahtan olahraga
a. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pengembangan
pelayanan upaya kesehatan olahraga di Puskesmas ngemplak 1.
b. Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan teknis (clinical
supervision) tentang upaya kesehatan olahraga
c. Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
tentang upaya kesehatan olahraga.
D. Batasan Oprasional
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga agar
mencapai tujuan yang berhasil dan berdaya guna, maka perlu ditetapkan
kebijakan operasional dan strategi sebagai berikut :
1. Kebijakan Operasional
Upaya kesehatan olah raga diselenggarakan :
a. Sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.
b. Secara menyeluruh dengan mengutamakan pendekatan
promotif,
preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
c. Berdasarkan kemitraan melalui jejaring kerja sama dengan
lintas program, lintas sektor, LSM, organisasi profesi serta dunia
usaha.
d. Dengan memberdayakan masyarakat baik perorangan, keluarga
dan kelompok.
Dengan memberikan bantuan pembinaan prestasi olah raga di
wilayah kerja melalui tahapan pelayanan sesuai standar operasional
yang berlaku.
2. Strategi
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
dan non kesehatan di bidang kesehatan olah raga.
b. Advokasi dan sosialisasi pada pembuat kebijakan dan pemegang
program terkait.
c. Menyebarluaskan informasi tentang kesehatan olah raga.
d. Memberikan pelayanan kesehatan olah raga sesuai standar
pelayanan yang berlaku.
e. Memanfaatkan forum koordinasi yang ada sebagai wadah
pembinaan upaya kesehatan olah raga.
f. Menghimpun potensi / sumber daya masyarakat dalam
pelaksanaan upaya kesehatan olah raga.
g. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
kesehatan olah raga.
E. Landasan Hukum
Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan olahraga dipuskesmas
ngemplak 1 ini di susun berdasarkan:
1. UU No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2019 tentang Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2016 tentang Promosi Kesehatan Melalui Kegiatan Olahraga
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1. Tenaga :
Untuk ketenagaan perlu memperhatikan :
a. Jenis ketenagaan
b. Kompetensi tenaga
Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan olah raga, petugas Puskesmas
Ngemplak I berfungsi sebagai provider, fasilitator dan motivator serta
bermitra dengan kelompok peduli olah raga di masyarakat.
2. Tempat
Upaya kesehatan olah raga dapat dilaksanakan di dalam atau di luar
gedung Puskesmas Ngemplak I dalam wilayah kerjanya.
3. Peralatan
Tersedianya peralatan yang mudah didapat dan tepat guna serta sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat.
4. Pembiayaan
Sumber biaya dapat berasal dari : swadaya masyarakat, donatur, sponsor,
PLN, APBD, APBN, dll.
5. Pedoman dan standarisasi
Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan olah raga diperlukan pedoman-
pedoman, petunjuk teknis, standarisasi, dll
B. Distribusi Ketenagaan.
Program kesehatan Olahraga di Puskesmas Negmplak I di penanggung
jawab oleh seorang Fisioterapis dimana memiliki tugas sebagai penanggung
jawab program kesehatan olahraga dan menjalankan setiap programnya seperti.
1. Mengikuti bimtek keolahragaan yang diadakan dinas kesehatan
2. Melakukan tes kebugaran kepada karyawan Puskesmas, Anak sekolah,
Calon jamaah Haji, lansia dan lintas Sektoral
3. Pemeriksaan dan Evaluasi: Melakukan pemeriksaan fisik dan evaluasi khusus
untuk mengidentifikasi potensi risiko cedera atau masalah fisik yang terkait
dengan olahraga. Ini meliputi penilaian struktur tubuh, gerakan, dan
kelenturan.
4. Pencegahan Cedera: Mengembangkan program latihan pemanasan dan
peregangan sebelum berolahraga untuk mengurangi risiko cedera otot dan
persendian. Fisioterapis juga memberikan edukasi tentang teknik olahraga
yang benar dan bagaimana menghindari gerakan yang berpotensi
menyebabkan cedera
5. Perawatan Cedera Olahraga: Menyediakan perawatan untuk cedera olahraga
seperti cedera otot, ligamen, atau persendian. Ini termasuk pemberian
perawatan fisioterapi, seperti pemijatan, mobilisasi, terapi modalitas, atau
teknik kinesio taping
6. Rehabilitasi Pasca-Cedera: Membantu atlet atau peserta olahraga dalam
pemulihan setelah cedera melalui program rehabilitasi yang disesuaikan
dengan kondisi fisik dan kebutuhan individu.
7. Pelatihan Kebugaran dan Penguatan: Membantu dalam merancang program
latihan kebugaran dan penguatan untuk meningkatkan kinerja atlet atau
peserta olahraga.
8. Pemulihan Setelah Latihan: Memberikan perawatan pemulihan setelah
latihan atau kompetisi untuk mengurangi kelelahan otot dan mempercepat
proses pemulihan.
9. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada atlet, pelatih, dan staf
puskesmas tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan olahraga dan cedera
pencegahan.
10. Kolaborasi dengan Tim Medis: Bekerja sama dengan tim medis lainnya di
puskesmas, termasuk dokter dan perawat, untuk menyediakan perawatan
yang komprehensif bagi atlet atau peserta olahraga.
C. Jadwal Kegiatan
Tahun 2023
No Kegiatan Jan Feb Ma Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
r
1 Pembinaan X XX
kebugaran
pada Anak
Sekolah
2 Pembinaan X X
kebugaran
bagi jamaah
haji
3 Tes
kebugaran
bagi
Karyawan
BAB III
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
KOMPUTER
BED BED
TROLI
TOILET ALMARI
B. Standar Fasilitas
1. Ruangan pelayanan kesehatan olahraga terdapat fasilitas yang mendukung
kegiatan kesehatan olahraga seperti adanya tempat konsultasi lengkap
dengan sarana dan prasarana penyuluhan
2. Kondisi ruangan yang bersih dan nyaman serta dilengkapi dengan sarana
penerangan dan ventilasi yang baik.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup Kesehatan Olahraga (Kesorga) di Puskesmas
mencakup berbagai aspek yang terkait dengan promosi, pembinaan,
rehabilitasi melalui kegiatan olahraga. Berikut adalah beberapa poin
penting yang mencakup ruang lingkup Kesorga di Puskesmas:
1. Promosi Kesehatan:
Puskesmas berperan dalam menyosialisasikan manfaat olahraga
bagi kesehatan kepada masyarakat secara luas. Mereka
mengadakan kampanye, sosialisasi, atau penyuluhan tentang
pentingnya olahraga dan aktivitas fisik secara teratur untuk
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
2. Penyuluhan kesehatan Olahraga: Puskesmas melakukan
pemeriksaan kesehatan yang terkait dengan partisipasi dalam
aktivitas olahraga. Ini bisa meliputi pemeriksaan fisik, tes
kesehatan tertentu, atau konsultasi dengan dokter untuk
mengevaluasi kesiapan seseorang dalam berolahraga.
3. Pelatihan dan Pembinaan Olahraga: Puskesmas berperan dalam
memberikan pelatihan dan pembinaan olahraga bagi masyarakat,
termasuk pelatih atau fasilitator olahraga lokal. Dengan demikian,
mereka mendorong dan membantu masyarakat untuk
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga dan rekreasi
yang bermanfaat untuk kesehatan.
B. Langkah kegiatan
Langkah pertama diacu dari RUK yang sudah disusun, lalu dilaksanakan
dengan bekerjasama dengan PJ Promkes dan PJ UKM serta PJ Haji saat
pengukuran test kebugaran haji. Membuat undangan yang diawali
penomroan bagian administrasi. Serta menyiapkan konsumsi yang
berkoordinasi dengan bendahara.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pelayanan kegiatan kesehatan
olahraga, sumber dananya berasal dari Dinas Kesehatan, melalui dana BOK
Perlangkapan Kegaiatan Upaya Kesehatan Olahraga adalah sebagai berikut
No Jenis Jumlah
1 Buku register 1 buah
2 Nomor dada 40 lembar
3 Kartu Menuju Bugar anak 50 lembar
sekolah
4 Kartu menuju bugar dewasa 100 buah
5 lembar par-Q 10 lembar
6 Stopwatch Via HP
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan olahraga, perlu memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat kesalahan
diagnosa dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap
kegiatan pelayanan kesehatan olahraga, dengan memperhatikan keadaan umum
peserta, umur dan jenis olahraga yang dilakukan peserta dalam melakukan kegiatan
kesehatan olahraga.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA