Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN INTERNAL

PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA

Oleh : Imas Saribanon,Am.Keb


NIP. 19820720 200312 2 002

UPT PUSKESMAS MUNJUL JAYA


TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan
kesehatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan mutu dan daya
saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu upaya kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat dan kebugaran jasmani melalui
aktivitas fisik dan atau olahraga. Program kesehatan olahraga merupakan
salah satu program dari pokok program perilaku hidup sehat dan
pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olahraga telah ditetapkan sebagai
salah satu indikator keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Aktivitas fisik dan atau olahraga dapat memberikan dampak
positif bila dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur. Sebaliknya
bila tidak sesuai dengan kaidah tersebut dapat menimbukan gangguan
kesehatan atau cedera yang mungkin akan berakibat fatal.
Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di perkotaan
maupun pedesaan sudah melakukan kegiatan aktivitas fisik dan atau
olahraga, baik olahraga kelompok atau perorangan. Hal ini terlihat dari
banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan sarana olahraga
terutama pada saat libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam
memanfaatkan berbagai peralatan sederhana maupun moderen untuk
menunjang kegiatan olahraga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness
center) maupun di rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum
sesuai dengan yang diharapkan.
Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya
dengan perilaku gayn hidup, seperti poln makan tidak seimbang, kurang
melakukan aktivitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu
dampak negatif dari perkembangan IPTEK di berbagai bidang.
Hasil penelitian Dede Kusman tahun 2002 memperlihatkan bahwa
orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok. berolahraga
secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluatng lima kali
lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang
bergaya hidup sebaliknya. Data SKIRT tahun 2001 menunjukan 61 %
penduduk Indonesia tidak aktif dalam melakukan aktivitas fisik dimana
presentase perempuan yang tidak aktif (73%) lebih tinggi dari pada laki-
iaki (63%). Baik disetiap kelompok umur ataupun di perkotaan. Dari data
diatas. Upaya kesehatan olahraga mempunyai peran penting dalam
mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan
olahraga dapat dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan kesehatan
seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOIA).
Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah maupun
swasta. Pada tahun1995 telah diterbitkan petunjuk pelaksanaan upaya
kesehatan olahraga untuk digunakan sebagai bahan rujukan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga di puskesmas. Terjadinya
perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan
kebijakan – kebijakan termasuk di Departemen Kesehatan, yaitu reformasi
di bidang kesehatan.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan metalui puskesmas
tersebut. puskesmas bertarggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan
wajib harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas dan upaya kesehatan
pengembangan ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas. Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu upaya
kesehatan pengembangan. Atas dasar tersebut diatas, maka buku
petunjuk pelaksanaan kesehatan Olahraga di puskesmas perlu
disesuaikan.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga di
puskesmas adalah untuk menunjang terwujudnya kota sehat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga
b. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program,
lintas sector, LSM, organisasi profesi dan media massa
c. meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan olahraga di puskesmas
d. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya
kesehatan olahraga.
C. Ruang Lingkup Pedoman
Kesehatan olahraga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan
olahraga dan pemanfaatan olahraga untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani yang diselenggarakan secara terpadu
dan menyeluruh melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran
jasmani dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya
penyakit atau penyulit akibat kurang gerak serta memperlambat
proses penuaan.
3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif
untuk upaya penyembuhan penyakit (exercise is medicine).

D. Batasan Operasional
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olalraga agar mencapai
tujuan yang berhasil dan berdayaguna, maka perlu ditetapkan kebijakan
operasional dan strategi sebagai berikut:
1. Kebijakan Operasional
Upaya kesehatan olahraga diselenggarakan
a. Sesuai standar operasional prosedur yang berlaku
b. Secara menyeluruh dengan mengutamakan pendekatan
promotif, preventif. tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitative.
c. Berdasarkan kemitraan melalui jelaring kerjasama dengan
lintas program dan lintas sektor
d. Dengan memberdayakan masyarakat baik perorangan,
keluarga dan kelompok
e. Dengan memberikan bantuan pembinaan prestasi olahraga
di Wilayah kerja melalui tahapan pelayanan sesuai stardar
operasional yang berlaku
2. Strategi
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas
kesehatan dan non kesehatan di bidang kesehatan olahraga
b. Menyebarluaskan informasi tentang kesehatan olahraga
c. Memberikan pelayanan kesehatan olahraga sesuai standar
pelayanan yang berlaku
d. Memanfaatkan forum koordinasi yang ada sebagai wadah
pembinaan upaya kesehatan olahraga
e. Menghimpun potensi / sumber daya masyarakat dalam
pelaksanaan upaya kesehatan olahraga
f. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
kesehatan olahraga.

3. Landasan Hukum
a. Undang - Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
b. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. Kualitas Sumber Daya Manusia


Adalah petugas yang menyelenggarakan atau melakukan kegiatan
sesuai dengan keahlian dan kewenangannya di bidang kesehatan
olahraga. Untuk mendukung terselenggaranya upaya kesehatan olahraga
di puskesmas diperlukan sumber daya sebagai berikut:
1. Tenaga
Untuk ketenagaan perlu mnemperhatikan
a. Jenis ketenagaan
b. Kompetensi tenaga
2. Tempat
Upaya kesehatan olahraga dapat dilaksanakan di dalam atau di
luar gedung puskesmas dalam wilayah kerjanya
3. Peralatan
Tersedianya peralatan yang mudah di dapat dan tepat guna serta
sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

B. Distribusi Ketenagaan
1. Dokter Umum
a. Tugas
Membuat perencanaan, melakukan pelayanan pemeriksaan
kesehatan indera, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi hasil pelayanan di polli umum
b. Fungsi
a) Perencanaan kebutuhan alat dan bahan untuk
pelayanan di poi u m u rn
b) Pengkoordinasian pelayanan
c) Pelaksanaan tindakan
d) Penegakan diagnose
e) Pencatatan diagnose dan tindakan yang dilakukan
f) Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan
c. Uraian tugas
a) Mencatat registrasi atau data pasien
b) Melakukan pemeriksaan
c) Melakukan tindakan
d) Memberikan resep obat
e) Konseling
f) Penyuluhan untuk program kesehatan olahraga
d. Tanggung jawab
a) Berlanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat
dan bahan yang diperlukan untuk program kesehatan
olahraga
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan
kesehatan olahraga
c) Bertanggunig jawab atas terlaksananya pencatatan dan
pelaporan program olahraga
d) Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan
2. Fisioterapis
a. Tugas
Membantu kegiatan pelayanan kesehatan olahraga luar
gedung dan dalam gedung, mengendalikan dan
mengevaluasi hasil kegiatan di lapangan.
b. Fungsi
a) Melakukan kunjungan lapangan dengan melakukan
koordinasi dengan kepala puskesmas. kemudian
melakukan tes kebugaran jasmani atau kesehatan
olahraga
b) Melakukan koordinasi dengan program lain untuk
tercapainya target
c) Melaporkan hasil kegiatan kesehatan olahraga dan di
catat dalam buku visum dan format kesehatan olahraga
d) Mencatat data sasaran yang tercatat dalam buku register
dan di laporkan ke dinas kesehatan olahraga dan di
rekap dalarn format laporan bulanan
c. Uraian tugas
a) Mencatat registrasi / data sasaran
b) Melaksanakan kegiatan tes kebugaran jasmani sesuai
dengan kebutuhan
c) Melakukan pemantauan dan evaluasi
d) Penyuluhan tentang kesehatan olahraga
d. Tanggung jawab
a) Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat
dan bahan yang diperlukan untuk program kesehatan
olahraga
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan
kesehatan olahraga
c) Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan
pelaporan program olahraga
d) Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan
e. Wewenang
melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga luar gedung dan
dalam gedung

C. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan kesehatan olahraga dilakukan sesuai dengan
rencana bulanan yang sudah di buat dalam rencana tahunan.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas
1. Ruangan pelayanan kesehatan oiahraga terdapat fasilitas yang
mendukung kegiatan kesehatan olahraga seperti adanya tempat
konsultasi lengkap dengan sarana dan prasarana penyuluhan
2. Kondisi ruangan yang bersih dan nyaman serta dilengkapi
dengan sarana penerangan dan ventilasi yang baik
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan
Untuk terselenggaranya upaya kesehatan olahraga di puskesmas
perlu ditunjang dengan manajemen yang baik. Manajemen kesehatan
olahraga di puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan
efisien di bidang kesehatan olahraga.
Ada tiga fungsi manajemen kesehatan olahraga di puskesmas yakni:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan dan pengendalian
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban.
Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait
dan berkesinambungan.

B. Langkah Kegiatan
Adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian
terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas. Langkah-
langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Di tingkat puskesmas dilakukan dengan 2 cara yaitu
a) Penentuan para penanggung jawab dan para pelaksana
untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan Wilayah
kerja / binaan wilayah kerja
b) Penggalangan kerja sama tim secara rintas sektor seperti
puskesmas dengan sector pendidikan, sector agama, kantor
kelurahan dalam penyelenggaraan usaha kesehatan sekolah
(kegiatan pendidikan jasmani dan kesehatan bagi anak usia
sekolah), kegiatan olahraga di masyarakat
b. Penyelenggaraan
Dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun,
mencakup jadwal pelaksanaan target pencapaian, lokasi dan
rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksana
b) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas
sesuai dengan rencana pelaksanaan
c) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berkala, mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a) Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai
b) mengumpulkan masalah, hambatan dan saran – saran untuk
peningkatan penyelenggaraan serta memberikan umpan
balik
d. Penilaian
Penilaian dilakukan pada akhir tahun, mencakup:
a) Pelaksanaan dan basil kegiatan yang telah dicapai,
dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar
pelayanan
b) Menyusun saran – saran sesuai pencapaian, masalah dan
hambatan yang ditemukan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan kesehatan olahraga dan rencana tahun
berikutnya
c) Melakukan survey kesehatan olahraga untuk mengetahui
tingkat kebugaran jasmani masyarakat dan perubahan
perilaku masyarakat.
e. Pengawasan dan pertanggung jawaban
Adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian
penyelenggaraan dan pencapaian tujuan upaya kesehatan
olahraga, meliputi kegiatan sebagai berikut :
a) Pengawasan
Terdiri dari pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan
internal dilakukan oleh atasan langsung. sedangkan
pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat.
b) Pertanggungjawaban
Pada akhir tahun, penanggung jawab upaya kesehatan
olahraga di puskesmas membuat laporan mencakup
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan berbagai sumber
daya yang disampaikan kepada kepala puskesmas.
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pelayanan kegiatan


kesehatan olahraga, sumberdananya berasal dari Dinas Kesehatan.
melalui dana BOK yang disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan


pelayanan kesehatan olahraga, perlu memperhatikan keselamatan pasien
dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi akibat kesalahan diagnose dan Lainnya. Upaya pencegahan
resiko terhadap sasaran dilakukan setiap kegiatan pelayanan kesehatan
olahraga, dengan memperhatikan keadaan umum peserta, umur, dan
jenis olahraga yang dilakukan peserta dalam melakukan kegiatan
kesehatan olahraga.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan


kesehetan olahraga perlu diperhatikan keselamatan kerja pegawai
puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap – tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini setiap kegiatan kesehatan
olahraga atau tes kebugaran jasmani harus memperhatikan sarana dan
prasarana yang mendukung sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga harus di monitor


dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan ( TUPOKSI )
3. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku
4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan sebagai
bentuk pelayanan prima, diantaranya adalah frekuensi
penyuluhan kesehatan olahraga, presentase kelompok olahraga
yang dibina dan jumlah orang yang mendapat pelayanan
kesehatan olahraga.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi pegawai puskesmas diantaranya


dokter, fisloterapi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam
melakukan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kegiatan kesehatan
olahraga. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi
pelaksana dalam melaksanakan kegiatan olahraga bagi pengelola
program dalam membina, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
kesehatan olahraga di sasaran kesehatan.
Demikian Pedoman pelayanan kegiatan kesehatan olahraga diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang kegiatan kesehatan olahraga yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas Munjul jaya, dan untuk tercapainya
kegiatan kesehatan olahraga yang lebih baik diperlukan adanya
kerjasama, keterpaduan, dukungan lintas program dan Iintas sektor serta
masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional.

Mengetahui, Purwakarta,………………2019
Kepala UPTD Pelaksana Program Kesehatan Olahraga
Puskesmas Munjul Jaya

Hj, Atik Hayati,SKM,M.MKes Imas Saribanon,Am.Keb


NIP. 19650118198501 2 001 NIP. 19820720 200312 2 002
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas karuia dan Hidayah-Nya


sehingga penyusunan Pedoman Kesehatan Olahraga Puskesmas
Kanigoro dapat terselesaikan.
Pedoman ini berisikan rencana kerja selama tahun 2018 yang
meliputi latar belakang pelaksanaan program pada Progam Kesehatan
Olahraga, tujuan pelaksanaan program dengan sasaran masyarakat
Kanigoro, gambaran situasi umum Puskesmas Pasrepan, Definisi
Operasional Program Kesehatan Olahraga, Profit Program Kesehatan
Olahraga, Perencanaan Kegiatan dan Penutup.
Penyusunan Pedoman Program Kesehatan Olahraga merupakan
tanggung jawab pemegang program Kesehatan Olahraga dan
melaporkannya kepada Kepala Puskesmas Kanigoro dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bitar.
Dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran demi kesempurnaan
Pedoman Program Kesehatan Olahraga ini.
Kami berharap dengan penyusunan Pedoman program Kesehatan
Olahraga Puskesmas Kanigoro Ini bisa menjadi bahan acuan dalam
pencapaian target dan pelayanan kepada masyarakat lebih baik.

Kanigoro, …………………2018
Pelaksana

Henik Sri Rahayu


NRPTT. 13.4.4021031

Anda mungkin juga menyukai