Anda di halaman 1dari 14

No.

Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

PEDOMAN PELAYANAN
PELAKSANAAN KESEHATAN OLAHRAGA

PUSKESMAS DINOYO
DINAS KESEHATAN KOTA MALANG
TAHUN 2019
PEDOMAN PELAYANAN
PELAKSANAAN KESEHATAN OLAHRAGA

PUSKESMAS DINOYO
DINAS KESEHATAN KOTA MALANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman pelayanan pelaksanaan kesehatan
olahraga. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan
kemudahan dalam pelaksanaan program kesehatan olahraga di Puskesmas Dinoyo.

Pelayanan kesehatan olahraga mempersyaratkan adanya pedoman internal yang


mengacu kepada kebijakan penyelenggaraan kesehatan kerja dan olahraga. Akreditasi
mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan melalui
dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh kegiatan harus
tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai, dengan mengacu kepada
pedoman program kesehatan olahraga Ini.

Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman
kesehatan olahraga.Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah semua
pihak terkait dalam melaksanakan pelayanan…di Puskesmas Dinoyo.

Malang,
Kepala Puskesmas Dinoyo

dr. Rina Istarowati


Judul

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup


sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat dan kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan atau olahraga. Program
kesehatan olahraga merupakan salah satu program dari pokok program perilaku hidup sehat dan
pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olahraga telah ditetapkan sebagai salah satu indikator
keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aktivitas fisik dan atau olahraga dapat
memberikan dampak positif bila dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur. Sebaliknya
bila tidak sesuai dengan kaidah tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera
yang mungkin akan berakibat fatal.

Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di perkotaan maupun pedesaan sudah
melakukan kegiatan aktivitas fisik dan atau olahraga, baik olahraga kelompok atau perorangan.
Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan sarana olahraga terutama
pada hari libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam dalam memanfaatkan berbagai
peralatan sederhana maupun moderen untuk menunjang kegiatan olahraga bbaik di pusat
kebugaran jasmani ( fitness center ) maupun di rumah tangga, namun proses dan hasilnya belum
sesuai dengan yang diharapkan.

Di sisi lain peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan perilaku gaya
hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang melakukan aktivitas fisik dan merokok yang
merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan IPTEK di berbagai bidang.

Hasil penelitian Dede Kusman tahun 2002 memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai
gaya hidup seperti tidak merokok, berolahraga secara teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata
berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang
bergaya hidup sebaliknya. Data SKRT tahun 2001 menunjukakan61% penduduk Indonesia tidak
aktif dalam melakukan aktivitas fisik dimana presentase perempuan yang tidak aktif (73%) lebih
tinggi dari pada laki-laki (63%), baik disetiap kelompok umur ataupun di perkotaan.

Dari data diatas, Upaya kesehatan olahraga mempunyai peran penting dalam mencegah dan
menanggulangi keadaan tersebut. Upaya kesehatan olahraga dapat dilaksanakan di berbagai
institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat
(BKOM), Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah maupun swasta. Pada tahun
1995 telah diterbitkan petunjuk pelaksanaan upaya kesehatan olahraga untuk digunakan sebagai
bahan rujukan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga di puskesmas. Terjadinya
perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan – kebijakan
termasuk di Departemen Kesehatan, yaitu reformasi di bidang kesehatan. Sejalan dengan itu
disusun kebijakan dasar puskesmas, dimana visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
oleh puskesmas adalah “dengan semangat revolusi mental mewujudkan pelayanan Puskesmas
kahu yang unggul, dalam mencapai kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas tersebut, puskesmas


bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas dan upaya kesehatan
pengembanga ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
serta disesuaikan ddengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan olahraga merupakan salah
satu upaya kesehatan pengembangan. Atas dasar tersebut diatas, maka buku petunjuk
pelaksanaan kesehatan Olahraga di puskesmas perlu disesuaikan.

B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga di puskesmas adalah


untuk menunjang terwujudnya kota sehat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga
b. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor.
c. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan olahraga di
puskesmas
d. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olahraga.

C. Ruang Lingkup Pedoman

Kesehatan olahraga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga dan


pemanfaatan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani
yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh melalui pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan daya
tahan tubuh terhadap penyakit.
2. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit atau penyulit
akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
3. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya
penyembuhan penyakit (exercise is medicine).
4. Pendekatan rehabilitative diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi tubuh akibat
penyakit dan kecacatan.
D. Batasan Operasional

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga agar mencapai tujuan yang


berhasil dan berdayaguna, maka perlu ditetapkan kebijakan operasional dan strategi
sebagai berikut :
1. Kebijakan Operasional
Upaya kesehatan olahraga diselenggarakan :
a. Sesuai standart operasional prosedur yang berlaku
b. Secara menyeluruh dengan mengutamakan pendekatan promotif, preventif, tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitative
c. Berdasarkan kemitraan melalui jejaring kerjasama dengan lintas program dan
lintas sektor
d. Dengan memberdayakan masyarakat baik perorangan, keluarga dan kelompok
e. Dengan memberikan bantuan pembinaan prestasi olahraga di wilayah kerja
melalui tahapan pelayanan sesuai standart operasional yang berlaku
2. Strategi
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dan non
kesehatan di bidang kesehatan olahraga
b. Menyebarluaskan informasi tentang kesehatan olahraga
c. Memberikan pelayanan kesehatan olahraga sesuai standart pelayanan yang berlaku
d. Memanfaatkan forum koordinasi yang ada sebagai wadah pembinaan upaya
kesehatan olahraga
e. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olahraga

E. Landasan Hukum

1. Undang - Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. Kualitas Sumber Daya Manusia


Adalah petugas yang menyelenggarakan atau melakukan kegiatan sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya di bidang kesehatan olahraga.
Untuk mendukung terselenggaranya upaya kesehatan olahraga di puskesmas
diperlukan sumber daya sebagai berikut :
1. Tenaga
Untuk ketenagaan perlu mnemperhatikan :
a. Jenis ketenagaan
b. Kompetensi tenaga
2. Tempat
Upaya kesehatan olahraga dapat dilaksanakan di dalam atau di luar gedung puskesmas
dalam wilayah kerjanya
3. Peralatan
Tersedianya peralatan yang mudah di dapat dan tepat guna serta sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat
B. Distribusi Ketenagaan
1. Dokter umum
a. Tugas
Membuat perencanaan, melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan indera,
mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi hasil pelayanan di poli umum
b. Fungsi
1) Perencanaan kebutuhan alat dan bahan untuk pelayanan di poli umum
2) Pengkoordinasian pelayanan
3) Pelaksanaan tindakan
4) Penegakan diagnose
5) Pencatatan diagnose dan tindakan yang dilakukan
6) Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan
c. Uraian tugas
1) Melakukan pemeriksaan
2) Melakukan tindakan
3) Memberikan resep obat
4) Konseling
5) Penyuluhan untuk program kesehatan olahraga
d. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat dan bahan yang
diperlukan untuk program kesehatan olahraga
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan olahraga
3) Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan program
olahraga
4) Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan
2. Pemegang Progaram Kesehatan Olahraga
a. Tugas
Membantu kegiatan pelayanan kesehatan olahraga luar gedung dan dalam gedung,
mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan di lapangan.
b. Fungsi
1) Melakukan kunjungan lapangan dengan melakukan koordinasi dengan kepala
puskesmas, kemudian melakukan tes kebugaran jasmani atau kesehatan
olahraga
2) Melakukan koordinasi dengan program lain untuk tercapainya target
3) Melaporkan hasil kegiatan kesehatn olahraga dan di catat dalam buku visum
dan format kesehatan olahraga
4) Mencatat data sasaran yang tercatat dalam buku register dan di laporkan ke
dinas kesehatan olahraga dan di rekap dalam format laporan bulanan
c. Uraian tugas
1) Mencatat registrasi / data sasaran
2) Melaksanakan kegiatan tes kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi
4) Penyuyluhan tentang kesehatan olahraga
d. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab atas perencanaan kebutuhan alat dan bahan yang
diperlukan untuk program kesehatan olahraga
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan olahraga
3) Bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan program
olahraga
4) Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan tahunan
e. Wewenang
Melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga luar gedung dan dalam gedung

C. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan kesehatan olahraga dilakukan sesuai dengan rencana bulanan yang sudah
di buat dalam rencana tahunan.
BAB III
STANDART FASILITAS

A. Standart fasilitas
1. Ruangan pelayanan kesehatan olahraga masih bergabung dengan ruang pertemuan dan
belum mempunyai ruangan sendiri
2. Kondisi ruangan yang bersih dan nyaman serta dilengkapi dengan sarana penerangan dan
ventilasi yang baik

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan

Untuk terselenggaranya upaya kesehatan olahraga di puskesmas perlu ditunjang dengan


manajemen yang baik. Manajemen kesehatan olahraga di puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien
di bidang kesehatan olahraga.

Ada tiga fungsi manajemen kesehatan olahraga di puskesmas yakni :

1. Perencanaan
2. Pelaksanaan dan pengendalian
3. Pengawasan dan pertanggungjawaban.

Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan


berkesinambungan.
B.Langkah kegiatan

Adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan


rencana tahunan puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah
sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Di tingkat puskesmas dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1) Penentuan para penanggung jawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta
untuk setiap satuan wilayah kerja / binaan wilayah kerja
2) Penggalangan kerja sama tim secara lintas sektor seperti puskesmas dengan sector
pendidikan, sector agama, kantor kelurahan dalam penyelenggaraan usaha
kesehatan sekolah ( kegiatan pendidikan jasmani dan kesehatan bagi anak usia
sekolah), kegiatan olahraga di masyarakat ( PROLANIS ).
b. Penyelenggaraan
Dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun, mencakup jadwal
pelaksanaan, target pencapaian, lokasi dan rincian tugas para penanggungjawab
dan pelaksana
2) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana
pelaksanaan
3) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
c. Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berkala, mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
2) Mengumpulkan masalah, hambatan dan saran – saran untuk peningkatan
penyelenggaraan serta memberikan umpan balik
d. Penilaian
Penilaian dilakukan pada akhir tahun, mencakup :
1) Pelaksanaan dan hasil kegiatan yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana
tahunan dan standart pelayanan
2) Menyusun saran – saran sesuai pencapaian, masalah dan hambatan yang
ditemukan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan kesehatan olahraga dan
rencana tahun berikutnya
3) Melakukan survey kesehatan olahraga untuk mengetahui tingkat kebugaran
jasmani masyarakat dan perubahan perilaku masyarakat.
e. Pengawasan dan pertanggung jawaban
Adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan upaya kesehatan olahraga, meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Pengawasan
Terdiri dari pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan
oleh atasan langsung, sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh
masyarakat.
2) Pertanggungjawaban
Pada akhir tahun, penanggung jawab upaya kesehatan olahraga di puskesmas
membuat laporan mencakup pelaksanaan kegiatan dan penggunaan berbagai
sumber daya yang disampaikan kepada kepala puskesmas.

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pelayanan kegiatan kesehatan olahraga, sumber
dananya berasal dari Dinas Kesehatan , melalui dana BOK maupun tanpa pembiayaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan olahraga,


perlu memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi akibat kesalahan diagnose dan lainnya. Upaya pencegahan
resiko terhadap sasaran dilakukan setiap kegiatan pelayanan kesehatan olahraga, dengan
memperhatikan keadaan umum peserta, umur, dan jenis olahraga yang dilakukan peserta dalam
melakukan kegiatan kesehatan olahraga.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga perlu


diperhatikan keselamatan kerja pegawai puskesmas dan lintas sector terkait dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap – tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dalam hal ini setiap kegiatan kesehatan olahraga atau tes kebugaran jasmani harus
memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga harus di monitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP


2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan ( TUPOKSI )
3. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku
4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan sebagai bentuk pelayanan
prima, diantaranya adalah frekuensi penyuluhan kesehatan olahraga, presentase
kelompok olahraga yang dibina dan jumlah orang yang mendapat pelayanan
kesehatan olahraga.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi pegawai puskesmas diantaranya dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kegiatan
kesehatan olahraga.

Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi pelaksana dalam
melaksanakan kegiatan olahraga bagi pengelola program dalam membina, mengawasi dan
mengevaluasi kegiatan kesehatan olahraga di sasaran kesehatan.

Demikian pedoman pelayanan kegiatan kesehatan olahraga, diharapkan dapat


memberikan gambaran tentang kegiatan kesehatan olahraga yang telah dilaksanakan oleh
Puskesmas Dinoyo, dan untuk tercapainya kegiatan kesehatan olahraga yang lebih baik,
diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan lintas program dan lintas sektor serta
masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Dinoyo Koordinator Program

Dr.Rina Istarowati Untung Pribadi Amd,Kes.Gi


NIP.197510252003122005 NIP.198011092005011008

Anda mungkin juga menyukai