Anda di halaman 1dari 3

YAYASAN AL-MADANI SYARIF ABDURRAHMAN

MADRASAH TSANAWIYAH TEKNOLOGI INFORMATIKA


AL-MADANI PONTIANAK
NSM/NPSN : 121261710027/69726426
Alamat Jln. Sungai Raya Dalam II Komp.Mitra Indah Utama III No,16 B Pontianak Tenggara

TATA TERTIB GURU DAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN


MADRASAH TSANAWIYAH TEKNOLOGI INFORMATIKA AL-MADANI
PONTIANAK

A. Mentaati dan Menjalankan :

1. Menjaga dan memelihara norma-norma agama.


2. Menjaga dan menghormati kode etik ke-guru-an.
3. Selambat-lambatnya hadir 15 menit sebelum bel masuk (guru yang mengajar jam 1-2),
4. Mengikuti upacara bendera / apel yang dilaksanakan di Madrasah setiap hari Senin
(07.00-07.45 Wib.).
5. Mengikuti upacara hari-hari besar Nasional yang diadakan di Madrasah.
6. Mempersiapkan kelengkapan perangkat pembelajaran, seperti; Silabus, RPP dan
program-programnya.
7. Mengisi daftar hadir dan jurnal kegiatan sehari-hari.
8. Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang ada.
9. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung-jawabnya maasing-masing.
10. Mentaati dan menjalankan ketentuan jam kerja.
11. Masuk dan keluar kelas tepat waktu.
12. Menyerahkan perangkat pembelajaran pada setiap semester dan akhir tahun pelajaran.
13. Tenaga Pendidik wajib membuat administrasi guru sesuai dengan mata pelajaran yang
ditugaskan.
14. Membantu menegakkan disiplin Madrasah.
15. Harus peduli dan memelihara K5L (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan
Kenyamanan Lingkungan).
16. Menjalin hubungan kekeluargaan sesama warga Madrasah dan saling menghormati.
17. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
18. Menjaga nama baik profesi dan organisasi Madrasah.
19. Dapat menyimpan rahasia Negara / Madrasah.
20. Membuat terobosan baru / inovasi dalam program pembelajaran agar siswa belajar
menyenangkan, atau ide-ide kreatif untuk kemajuan madrasah.
21. Selalu memberikan contoh dan panutan dalam bertindak, baik di Madrasah maupun
dilingkungan masyarakat.
22. Apabila berhalangan hadir dalam dinas / tugas, harus:
-Ada pemberitahuan (surat atau telepon)
-Ada surat dokter (sakit lebih dari 3 hari)
-Memberikan / mengirimkan tugas/bahan ajar, melalui guru piket.
23. Memakai seragam:
-Hari Senin dan Selasa seragam madrasah
-Hari Rabu dan Kamis memakai Seragam Batik (rapi dan sopan)
- Hari Jum’at memakai pakaian bebas (rapi dan sopan)
24. Mengawal jalannya KBM melalui pemahaman Tatib Madrasah dengan benar.
25. Melaksanakan tugas sebagai pembina upacara sesuai jadwalnya.
B. Larangan-larangan Yang Harus Diingat:
1. Melanggar norma-norma Islam, baik ketika bertutur-kata maupun disaat bertindak.
2. Meninggalkan tempat tugas atau kelas tanpa seizin dari pimpinan.
3. Melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat merusak nama baik / citra madrasah
dan organisasi.
4. Memakai atau mengambil milik siswa (kecuali penyitaan) yang berhubungan dengan
skorsing dan sanksinya, atau milik sesama tanpa seizin pemiliknya.
5. Memungut / mengutip uang atau barang kepada siswa tanpa sepengetahuan dan seizin
pimpinan.
6. Memelihara sifat kurang terpuji terhadap sesama / kelompok lain.
7. Menyebar gosib, fitnah, menaruh dendam, mengadu domba, dan atau sifat-sifat tidak
terpuji lainnya.
8. Menerima tamu pada saat mengajar, kecuali keadaannya darurat.
9. Merokok saat mengajar atau dilingkungan Madrasah.
10. Membentuk grup / organisasi ditempat unit kerjanya, kecuali untuk kepentingan dan
kemajuan madrasah dan atas persetujuan pimpinan.
11. Melanggar HAM, bertindak rasis terhadap oknum atau kelompok.
12. Menindak siswa atau memberikan sanksi diluar aturan / ketentuan yang telah dibuat
dan tidak diskriminatif atau memarginalkannya.
13. Tidak kooperatif dalam organisasi, baik yang berkenaan dengan program-program
madrasah, maupun dalam persoalan sosial.
14. Mungkir dan lari dari tugasnya.
15. Berpakaian, tetapi tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik.

C. Sanksi-sanksi
1. Sanksi-sanksi Bagi Guru
Pemberian sanksi kepada guru disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh
oleh setiap guru, mulai dari sanksi ringan (teguran), sedang (peringatan tertulis, hingga
sanksi berat (pemutusan hubungan kerja atau pemecatan dari tugas dan profesinya)).
Sanksi-sanksi yang diberikan kepada guru harus mengacu pada Kode Etik Guru
Indonesia yaitu; bagian keenam tentang; Pelaksanaan, Pelanggaran dan Sanksi :
a. Pasal 7 ayat 1 dan 2 :
1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik
Guru Indonesia.
2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan
pemerintah.
b. Pasal 8 ayat 1, 2 dan 3 :
1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode
Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan
dengan guru.
2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat.

c. Pasal 9 ayat 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 :


1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan
Guru Indonesia.
2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus objektif
3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan
kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan
martabat profesi guru.
5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia
wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi
guru, atau pejabat yang berwenang.
6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
d. Pasal 11 ayat 1, 2 dan 3 :
1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan serta
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang
telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

2. Sanksi-sanksi bagi Pegawai / Karyawan


Pemberian sanksi kepada karyawan/pegawai disesuaikan dengan pelanggaran
yang dilakukan oleh oleh setiap karyawan/pegawai, mulai dari sanksi ringan (teguran),
sedang (peringatan tertulis), hingga sanksi berat (pemutusan hubungan kerja atau
pemecatan dari tugas dan jabatannya).
Pemberhentian pegawai / karyawan yang bekerja di instansi atau perusahan-
perusahan milik Pemerintah atau milik swasta dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Karena permintaan sendiri;
2) Karena mencapai batas usia maksimum;
3) Karena adanya penyederhanaan organisasi;
4) Karena melakukan pelanggaran, atau tindak pidana kejahatan atau penyelewengan;
5) Karena tidak cakap jasmani atau rohani;
6) Karena meninggalkan tugas;
7) Karena meninggal dunia atau hilang;
8) Karena habis masa kontraknya;
9) Karena tidak profesional dalam bekerja;
10) Karena tidak mencapai target yang ditetapkan oleh instansi atau perusahan tempat
yang bersangkutan bekerja;
11) Karena hal-hal lain yang dianggap menyalahi prosedur yang berlaku pada instansi
atau perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja.
12) Khusus poin 6 (enam), yaitu; pemberhentian pegawai / karyawan “karena
meninggalkan tugas” dalam batas waktu tertentu (diatur secara khusus oleh instansi
atau perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja), berbeda ketentuannya dengan
PNS yang bekerja pada lembaga-lembaga Pemerintahan.

Catatan   :
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut.

Pontianak, 17 Juli 2023


Kepala Madrasah,

H. Waskur,S.Pd,S.H.I, MM
NIP.196510121992031005

Anda mungkin juga menyukai