Anda di halaman 1dari 3

REKLAMASI PANTAI

Reklamasi pantai, merupakan salah satu contoh dari upaya manusia untuk menjawab
keterbatasan lahan di perkotaan. Pengertian reklamasi berdasarkan pada Undang-Undang Nomor
27 Tahun 2007 ialah sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat
sumber daya lahan yang ditinjau dari aspek lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara
pengerukan, pengeringan lahan atau drainase. Dampak positif yang ditimbulkan dari adanya
kegiatan reklamasi ini antara lain yaitu terjadinya peningkatan kualitas dan nilai ekonomi
wilayah pesisir, pengurangan lahan yang diperkirakan kurang bermanfaat, pemeliharaan pantai
dari erosi, peningkatan kondisi habitat air, serta penyerapan tenaga kerja. Selain itu, terdapat
dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kegiatan reklamasi ini sepeti dampak fisik yang
meliputi perubahan hidrooseanografi, erosi dan sedimentasi, peningkatan kekeruhan air,
peningkatan potensi banjir dan genangan di wilayah pesisir, serta rusaknya habitat laut dan
ekosistemnya. Sedangkan dampak negatif lainnya yaitu berdampak pada perubahan sosial
ekonomi masyarakat seperti kesulitannya akses publik ke pantai serta berkurangnya mata
pencaharian nelayan.

Perairan pantai merupakan wilayah yang sangat dinamis. Berbagai aktifitas yang
dilakukan di wilayah pantai dapat menyebabkan perubahan struktur pantai dari kondisi aslinya,
baik secara alami seperti pendangkalan dan erosi atau secara tidak alami seperti reklamasi pantai.
Adanya ketidakseimbangan ekosistem perairan pantai yang terjadi dalam waktu yang relative
lama ini akan berdampak terhadap kerusakan ekosistem wilayah pantai, sehingga keadaan ini
akan mengakibatkan kerusakan pantai. Bahkan dalam jangka panjang dapat merusak ekosistem
perairan. Tujuan reklamasi di kawasan pesisir yaitu untuk menjadikan kawasan perairan yang
sebelumnya tidak berguna, diubah menjadi kawasan baru yang digunakan untuk kegiatan
pembangunan. Biasanya, kegiatan reklamasi ini membutuhkan material yang cukup besar dan itu
tidak dapat dioleh dari sekitaran wilayah pantai, sehingga perlu didapatkan dari wilayah lain
yang membutuhkan jasa angkutan. Pengangkutan inilah yang berpengaruh terhadap padatnya
arus lalu lintas, pengurangan kualitas udara, berdebu serta kebisingan yang dapat mengganggu
terhadap kesehatan masyarakat.

Masyarakat pesisir menjadi resah dan juga tidak terima akan adanya kebijakan-kebijakan
pemerintah terhadap kegiatan reklamasi ini, dikarenakan munculnya penggerusan-penggerusan
tempat tinggal masayarakat di wilayah pesisir, terganggunya mata pencaharian masyarakat yang
tinggal di sekitaran wilayah pesisir khususnya para nelayan serta terancamnya wilayah pesisir
akan rawannya bencana.

Seperti pada kegiatan Reklamasi di daerah Kalibaru, Jakarta, tidak ada dampak baik yang
dapat dinikmati oleh para nelayan dari adanya kegiatan reklamasi ini. Meskipun Indonesia
terkenal sebagai negara maritime yang kaya akan hasil lautan, terjadinya reklamasi ini
menyebabkan tanaman mangroves menjadi rusak dan membuat ikan-ikan tidak dapat
berkembang biak dengan baik yang dimana hal itu jelas akan mengakibatkan pada penurunan
hasil tangkapan ikan nelayan dan tentunya pendapatan nelayan pun akan semakin turun. Dengan
pendapatan yang semakin menurun itu mereka harus membeli bahan bakar dengan harga yang
tinggi, selain itu dari adanya pembangunan reklamasi ini tentunya akan menyebabkan
pemukiman nelayan tradisional menjadi tergusur. Penggusuran yang dilakukan ini dikarenakan
daerah komersil yang akan dibangunan mensyaratkan bahwa pantai disekitarnya harus bersih
dari berbagai aktivitas penangkapan ikan milik nelayan.

Masyarakat nelayan Kalibaru merupakan salah satu masyarakat nelayan yang mengalami
dinamika dampak sosial dan ekonomi seperti penggusuran rumah dan penurunan pendapatan
sebagai akibat dari adanya reklamasi pembangunan reklamasi di pesisir Jakarta. Yang dimana
adanya reklamasi ini melindungi aktivitas para nelayan yang mendasar di pinggir muara Cakung
Drain, tetapi disisi lain adanya reklamasi ini telah menghilangkan fishing ground para nelayan
tradisional dan masyarakat yang tinggal disekitaran wilayah pesisir Kalibaru sehingga mereka
tidak dapat lagi membudidayakan kerang hijau.

Sedangkan pada proyek reklamasi CPI Makassar beberapa waktu lalu sempat mendapat
kritikan dari WALHI, dikarenakan sebelum ada reklamasi, abrasi yang terjadi di Galesong hanya
menimpa beberapa desa dan bersifat musiman. Setelah Ada penambangan pasir untuk reklamasi,
abrasi terjadi secara merata di hampir semua desa pesisir Pantai Galesong. secara alamiah
reklamasi membawa dampak negatif di Sulsel. Pasalnya, pasir merupakan sala satu dari tiga
reduktor gelombang ombak di perairan Galesong selain karang. Penyedotan pasir untuk proyek
reklamasi menimbulikan rongga sedalam 10-20 meter yang dapat mengakibatkan perubahan
ekosistem. 
Nindita, R. D. Analisis Dampak Reklamasi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Pesisir di
Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara (Bachelor's thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai