Anda di halaman 1dari 5

Nomor : KG.03.04/B.

III/2515/2023 29 Agustus 2023


Lampiran : 1 berkas
Hal : Undangan Orientasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja
Bagi Tenaga Kesehatan
Yth. Daftar Terlampir

Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan
dukungan UNFPA telah menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan reproduksi remaja yang salah
satu outputnya adalah guru SMP di sekolah terpilih telah terlatih untuk menyampaikan materi pendidikan
kesehatan reproduksi remaja. Penyampaian materi tersebut terintegrasi dalam kurikulum pendidikan di
sekolah masingmasing.
Sejalan dengan itu, perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga kesehatan
puskesmas khususnya bagi puskesmas yang sekolah binaannya memiliki perwakilan guru yang dilatih mengenai
pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Hal tersebut dimaksudkan agar memudahkan guru dilatih dalam
berkoordinasi dengan nakes puskesmas dalam penyampaian materi kepada peserta didik
Oleh karena itu, melalui Direktorat Gizi dan KIA, akan dilaksanakan kegiatan Undangan Orientasi
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi Tenaga Kesehatan secara hybrid pada :
Hari, Tanggal : Kamis s/d Jumat, 31 Agustus – 1 September 2023
Waktu : Pukul 08.00 – 16.00 WIB
Platform : Zoom Meeting
Link : https://link.kemkes.go.id/kesproremajanakesPKMSept23
Meeting ID : 860 0010 7121
Password : 23kesmas
Sehubungan hal tersebut, kami mohon bantuan Saudara untuk menugaskan peserta dari puskesmas di
wilayah kerja Kabupaten/ Kota (terlampir) Saudara untuk ikut serta dan berpartisipasi aktif pada kegiatan
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Petugas Pengelola Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja di tingkat Puskesmas
2. Membina Posyandu dengan sasaran remaja (Posyandu Remaja)
3. Mengikuti kegiatan dengan menggunakan Perangkat Komputer (PC atau Laptop)
4. Berpartisipasi secara aktif dan mengikuti kegiatan secara utuh
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kerja Kesehatan Usia Sekolah dan
Remaja dengan narahubung Sdri. Ika Permatasari (081381430299) atau Sdri. Amirul Tejawati
(082327031379) atau melalui email subditusekrem@gmail.com
Atas perhatian dan kerjasama saudara, kami ucapkan terima kasih

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


Kementerian Kesehatan RI

dr. Lovely Daisy, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran
Nomor : KG.03.04/B.III/2515/2023
Tanggal : 29 Agustus 2023

Daftar Undangan Kepada Yth:

1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh


c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung
4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
6. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
7. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta
8. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
9. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB
10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali
11. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan
12. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
13. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
14. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua
15. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


Kementerian Kesehatan RI

dr. Lovely Daisy, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
JADWAL KEGIATAN
Orientasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas

WAKTU (WIB) MATERI JP Narasumber/Fasilitator

HARI I

08.00 – 08.30 Pembukaan Kementerian Kesehatan

08.30– 08.45 Pre Test 1

08.45 – 09.30 Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja 1 Kementerian Kesehatan

09.30 – 10.15 Kelembagaan dan Implementasi Posyandu 1 Kementerian Kesehatan


Remaja

10.15 – 11.00 Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan 1 Fasilitator Nasional


Reproduksi yang Komprehensif dan BLC

11.00 – 11.45 Bagian 1. Nilai, Norma dan Batasan Diri 1 Fasilitator Nasional

11.45 – 12.30 Bagian 2. Hubungan dengan Orang Lain 2 Fasilitator Nasional

12.30 – 13.30 ISTIRAHAT

13.30 – 15.00 Bagian 3. Pertumbuhan dan Perkembangan 2 Fasilitator Nasional


Remaja

15.00 – 15.30 Penjelasan kegiatan hari ke II Fasilitator Nasional

HARI II

08.00 – 08.45 Bagian 4. Masalah Kesehatan Reproduksi dan 1 Fasilitator Nasional


dukungan dan layanan

08.45 – 09.30 Bagian 5. Gender dan Pencegahan 1 Fasilitator Nasional


Kekerasan
09.30 – 10.15 Bagian 6. Peran Teknologi Informasi dan 1 Fasilitator Nasional
Komunikasi dalam Kesehatan Reproduksi

10.15 – 11.00 Teknik Fasilitasi 1 Fasilitator Nasional

11.00 – 11.45 RTL 1 Fasilitator Nasional

11.45 – 12.00 Post Test Fasilitator Nasional

12.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 15.15 Praktik Fasilitasi 3 Fasilitator Nasional

15.15 – 15.30 Review Fasilitator Nasional

15.30 – 14.00 Penutupan Kementerian Kesehatan


Powered by TC PDF ( www.tc pdf.org)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
TERM OF REFERENCE
Orientasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja
bagi Tenaga Kesehatan di Puskemas
Tahun 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak.
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.
d. Permenkes No. 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaran Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

2. Gambaran Umum
Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja mengalami banyak tantangan baik dari
diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak
memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai
masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 dan GSHS tahun 2015, situasi kesehatan anak usia sekolah
dan remaja masih belum sesuai harapan. Tercatat 65% anak usia sekolah dan remaja tidak sarapan, 97%
kurang konsumsi sayur dan buah, 64% kurang melakukan aktivitas fisik, kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun pada waktu-waktu yang dianjurkan masih rendah. Status gizi remaja juga mengkhawatirkan remaja
15-24 tahun anemia sebesar 32 % konsumsi alkohol dan merokok yang tinggi, tawuran, bullying, serta
banyaknya anak usia sekolah yang merasa kesepian dan mengalami rasa khawatir berlebihan sehingga
menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Berdasarkan data SITT 2019, per 20 Maret 2020, tercatat sebanyak
31.299 anak usia 5 – 14 tahun menderita TB.
Berdasarkan hasil Susenas 2019 pada kelompok usia 20-24 tahun yang sudah menikah dan disurvei
ditemukan secara nasional yang menikah diusia dibawah 18 tahun adalah 10,82%. Terdapat 23 provinsi diatas
angka nasional dengan range 11,2 – 21,2% dan sepanjang tahun 2022 terdapat 52.095 pengajuan dispensasi
kawin anak perempuan dan laki-laki usia < 19 tahun kepada Pengadilan Tinggi Agama dimana 13.457
diantaranya diajukan karena asalan hamil (Badilag, 2022). Data GSHS 2015 juga menunjukkan bahwa
sebesar 3,8% remaja perempuan dan 6,9% remaja laki – laki pernah melakukan hubungan seksual pranikah,
hanya 20,4% siswa yang menyatakan pernah diajarkan di kelas apa yg dilakukan jika dipaksa melakukan
hubungan seksual; hanya 36,3% pernah diajarkan cara menolak berhubungan seksual; hanya 10% memiliki
pengetahuan komprehensif mengenai HIV-AIDS. Guru dan teman sebaya merupakan orang yang diajak
remaja untuk berdiskusi mengenai kesehatan reproduksi. Berdasarkan gambaran data – data tersebut,
masalah kesehatan reproduksi anak usia sekolah dan remaja cukup mengkhawatirkan dan perlu adanya
upaya untuk mengatasinya. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan seks pra nikah pada remaja dan
pentingnya mulai melaksanakan pendidikan kesehatan reproduksi.
Sejak tahun 2013, Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta Kementerian Agama yang didukung oleh UNFPA telah menyusun modul pendidikan
kesehatan reproduksi remaja untuk disampaikan kepada peserta didik merngikuti metode pembelajaran di
sekolah sesuai kalender pendidikan. Pendidikan kesehatan reproduksi termasuk dalam pendidikan kesehatan
yang merupakan salah satu dari tiga pilar program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M). Tiga pilar
tersebut adalah pendidikan kesehatan, penerapan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat. Oleh karena itu, penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada satuan pendidikan adalah bagian
dari pemenuhan persyaratan terwujudnya sekolah sehat. Kementerian Kesehatan bersama Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi peserta didik di
jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat yang diadaptasi dari ITGSE dan telah disesuaikan
dengan konteks Indonesia. Modul ini diharapkan dapat dijadikan panduan/pegangan bagi semua unsur yang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
terkait dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi sebagai bagian dari pendidikan kesehatan di
satuan pendidikan.
Guru dan tenaga kependidikan adalah mitra yang sangat strategis dalam menerapkan pendidikan
kesehatan reproduksi di satuan pendidikan. Peningkatan kapasitas dan keterampilan guru dalam
menyampaikan materi dalam pendidikan ini adalah sangat penting. Dengan demikian diharapkan setiap
satuan pendidikan yang menerapkan pendidikan ini dapat sesuai dengan standar, berdasarkan nilai dan
berpandangan pada pendidikkan kesehatan reproduksi yang kompehensif dan transformatif. Peningkatan dan
standarisasi kompetensi guru harus dibarengi dengan peningkatan dan standarisasi bagi para fasilitator
nasional yang berperan besar dalam pelatihan guru.
Pada bulan Juli 2022 telah diselenggarakan pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi bagi guru
dalam skala yang cukup besar dan diterapkan dengan sistem kemitraan. Kegiatan tersebut akan diteruskan
dengan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berkesinambungan. Untuk meningkatkan koordinasi dalam
pemberian pelayanan kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah dan remaja pada guru sekolah yang telah
mendapatklan orientasi pendidikan kesehatan reproduksi perlu dilakukan peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan di Puskemas yang membina sekolah dengan kegiatan Orientasi Pendidikan Kesehatan
Reproduksi bRemaja Bagi Tenaga Kesehatan di Puskemas.

B. Tujuan
1. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam memberikan matei pendidikan kesehatan reproduksi
remaja
2. Mensosialisasikan Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Tingkat SMP sederajat

C. Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan secara hybrid dan dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Kamis-Jumat, 31 Agustus – 1 September 2023
Waktu : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat : The Grove Suites Hotel
Alamat : Kawasan Rasuna Epicentrum Jl. H.R Rasuna Said RT02/RW 05, Kuningan,
Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12690
Meeting Id : 860 0010 7127
Passcode : 23kesmas

Peserta dari kegiatan ini terdiri dari


- Peserta Pusat
Direktorat Gizi KIA, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Usia
Produktif dan Lansia, PMO Ditjen Kesmas, Fasilitator Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja,
Peserta perwakilan dari Puskesmas di wilayah DKI Jakarta

- Peserta Daerah
Pelaksana program kesehatan anak usia sekolah dan remaja dari Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh,
Sumut, Lampung, Jatim, Jabar, Jateng, Banten, DKI Jakarta, NTB, Bali, Kalsel, Sulteng, Maluku, Papua,
dan Papua Barat

D. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan berasal dari dana UNFPA Satker Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak tahun
anggaran 2023.

Pejabat Penanggung Jawab


Ketua Tim Kerja Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja

dr. Lovely Daisy, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Anda mungkin juga menyukai