DAFTAR UNDANGAN
Daring
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
3. Ketua PP dan PD IDI Seluruh Indonesia
4. Ketua PP dan PD POGI Seluruh Indonesia
5. Ketua PP dan PD IDAI Seluruh Indonesia
6. Ketua PP dan PD IBI Seluruh Indonesia
7. Ketua DPP dan DPD PERSAGI seluruh Indonesia
8. UNFPA
9. JHPIEGO
10. USAID
11. WHO
Luring
1. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
2. Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat
3. Perwakilan Unicef Indonesia
4. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Direktur Usia Produktif dan Lansia
6. Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
7. Direktur Kesehatan Jiwa
8. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
9. Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
10. Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita Anak Pra Sekolah
11. Ketua Tim Kerja Standar Mutu Kecukupan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
12. Ketua Tim Kerja Stunting
13. Ketua Tim Kerja Surveilan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
14. Kasubbag ADUM Direktorat Gizi dan KIA
15. Tim Kerja Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
16. Subbag ADUM
JADWAL TENTATIVE
PERTEMUAN SOSIALISASI RE-ORIENTASI KELAS IBU HAMIL
Quiz: 15”
14.45 -15.30 RTL: • Matneo G form
(45’) • Laporan jumlah ibu hamil • PJ Lomba/ Faradyta
mendapatkan kelas ibu dari
seluruh faskes
• Lomba pengisian Buku KIA
• Lomba pelaksanaan kelas ibu
hamil
15.30 – 16.00 Penutupan Direktorat Gizi KIA MC
UNICEF
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SOSIALISASI DAN RE-ORIENTASI PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL
TAHUN 2022
A. Latar Belakang
Masalah gizi dan kesehatan pada ibu hamil dan balita di Indoensia masih cukup
tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018 masih terdapat 17,3% ibu hamil mengalami KEK dan
48,9% ibu hamil menderita anemia. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
angka kematian Ibu (AKI) adalah 305/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi
(AKB) 24/1.000 kelahiran hidup.
Masih tingginya prevalensi KEK dan anemia pada ibu hamil serta tingginya AKI dan
AKB dapat disebabkan karena karena asupan gizi yang tidak adekuat, rendahnya
pengetahuan ibu dalam perawatan gizi dan kesehatan ibu serta pengenalan tanda-tanda
bahaya maternal dan neonatal. Ketidaktahuan tersebut dapat menghambat suatu
keputusan mendapatkan pertolongan apabila terjadi permasalahan pada kehamilan dan
bayinya. Dalam RPJMN 2020-2024, salah satu kebijakan dan strategi dalam rangka
mewujudkan SDM berkualtas adalah dengan meningkatkan pelayanan kesehatan ibu,
anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. RPJMN dan Renstra Kemenkes
2020-2024 menetapkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan kematian anak
serta dan stunting sebagai indikator pembangunan SDM.
Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dilakukan melalui pemeriksaan kehamilan
(ANC) serta peningkatan pengetahuan yang dilakukan di puskesmas maupun di posyandu.
peningkatan pengetahuan ibu yang cukup kepada ibu hamil dan keluarga juga dapat
dilakukan melalui kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui sarana belajar kelompok tentang kesehatan ibu hamil dengan
memanfaatkan buku KIA. Kegiatan kelas ibu hamil melibatkan suami dan keluarga
sehingga dapat memahami kondisi ibu hamil sampai dengan melahirkan dan merawat bayi.
Melalui kelas ibu hamil diharapkan ibu hamil mampu memahami dan menerapkan isi dari
buku KIA. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui
kelas ibu hamil, tenaga kesehatan, perlu dibekali informasi menyeluruh dan utuh mengenai
gizi dan kesehatan ibu hamil serta penyelenggaraan kelas ibu hamil sehingga mampu
menyampaikan kembali kepada Ibu hamil.
Ketersediaan tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan orientasi kelas ibu hamil
belum menjangkau seluruh kabupaten/ kota, mengingat orientasi kelas ibu hamil terakhir
dilakukan sebelum tahun 2018. Pelaksanaan kelas ibu hamilpun sempat terkendala pada
masa pandemi COVID-19 dan memerlukan penyesuaian kebiasaan baru. Tenaga
kesehatan yang sudah mendapatkan orientasi masih perlu ditingkatkan kapasitasnya, oleh
karena itu orientasi kelas ibu hamil perlu dilakukan agar peserta mampu memberikan
edukasi terkait gizi dan kesehatan ibu hamil melalui kelas ibu hamil.
B. Tujuan:
Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pengelolaan kelas ibu hamil
C. Peserta
1. Sosialisasi
a. Daring
1 34 orang pengelola program kesehatan kesga dan gizi yang berasal dari dinkes
provinsi seluruh Indonesia
2 514 pengelola program kesehatan kesga dan gizi yang berasal dari dinkes
Kabupaten/kota seluruh Indonesia
3 PP dan PD IDI
4 PP dan PD IDAI
5 PP dan PD POGI
6 PP dan PD IBI
7 DPP dan DPD PERSAGI
8 UNFPA
9 JHPIEGO
10 USAID
11 WHO
b. Luring
Kemenkes
1 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
2 Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat
3 Perwakilan Unicef Indonesia
4 Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5 Direktur Usia Produktif dan Lansia
6 Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
7 Direktur Kesehatan Jiwa
8 Kepala Pusat Komunikasi Publik
9 Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
10 Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita Anak Pra Sekolah
11 Ketua Tim Kerja Standar Mutu Kecukupan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
12 Ketua Tim Kerja Stunting
13 Ketua Tim Kerja Surveilan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
14 Kasubbag ADUM Direktorat Gizi dan KIA
15 Tim Kerja Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
16 Subbag ADUM
c. Narasumber
1 Direktorat Gizi dan KIA
2 Unicef
2 Re-Orientasi
a. Daring
1 Dinkes Provinsi Seluruh Indonesia
2 Dinkes Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia
3 Puskesmas seluruh Indonesia
4 Direktur RSUD seluruh Indonesia
5 PP dan PD IDI
6 PP dan PD IDAI
7 PP dan PD POGI
8 PP dan PD IBI
9 DPP dan DPD PERSAGI
11 UNFPA
12 JHPIEGO
13 USAID
14 WHO
b. Luring
1 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
2 Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat
3 Perwakilan Unicef Indonesia
4 Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5 Direktur Usia Produktif dan Lansia
6 Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
7 Direktur Kesehatan Jiwa
8 Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
9 Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
10 Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita Anak Pra Sekolah
11 Ketua Tim Kerja Standar Mutu Kecukupan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
12 Ketua Tim Kerja Stunting
13 Ketua Tim Kerja Surveilan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
14 Kasubbag ADUM Direktorat Gizi dan KIA
15 Tim Kerja Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI AKB
16 Subbag ADUM
c. Narasumber
1 Dinkes Kabupaten Kediri Jawa Timur
2 Dinkes Kabupaten Belitung Timur Bangka Belitung
3 Dinkes Kota Banyumas Jawa Tengah
4 Dinkes Kota Jakarta Pusat
5 RSUD A Yani Kota Metro
6 Dr. dr. Arietta Pusponegoro, Sp.OG
7 dr. Dhika Prabu Armadhanu SpOG (K)
8 dr. Dwirani Amelia, Sp.OG
9 dr.Noviardi, SpOG
10 dr. Deborah, SpA
11 dr. Yosellina, MKM
12 Risang Rimbatmaja
13 Tri Setyoningsih, SSiT Bid
14 Rosmini H, Amd.Keb
D. Metode
Kegiatan sosialisasi dan re-orientasi kelas ibu hamil dilaksanakan selama 3 hari ( hari
pertama sosialisasi, hari kedua dan ketiga orientasi) secara hybrid, dengan metode
pembelajaran orang dewasa yang diberikan dalam bentuk ceramah dan diskusi aktif. Materi
orientasi berpedoman pada pedoman kelas ibu hamil (2019) dan buku KIA 2020, materi
tambahan terkait COVID-19, media KIE gizi kelas ibu hamil. Pelaksanaan kegiatan meliputi
pembelajaran, quiz serta rangkuman dan rencana tindak lanjut.
F. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan bersumber dari UNICEF