Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota : 1.

) Dike Salvia Sari ( sebagai teman Tio )

2.) Dinda Tamara Maharani ( sebagai pengawas ujian dan Wali kelas Tio )

3.) Intan Widiya Savidri ( sebagai Ibu Alif )

4.) M. Alif Daffa Rifqy ( sebagai Alif )

5.) Rati Mahisa ( sebagai Ibu Tio )

6.) Tio Mumtazul Azmi ( sebagai Tio )

Kelompok : 2

Tema : Menyikapi takdir dengan ikhtiar dan tawakal

Judul : Sukses Tidak Datang Pada Orang Yang Pemalas

Skenario :

Pada suatu pagi yang cerah, ada 2 anak remaja yang rajin dalam semua hal kita sebut saja dia Alif dan
anak ramaja yang pemalas adalah Tio. Setiap paginya meraka berdua dibangunkan Ibu nya untuk sholat
subuh, agar tidak terlambat pergi kesekolah. Hari ini adalah hari pertama Tio dan Alif mengikuti ujian
sekolah setelah lamanya libur sekolah.

Ibu Alif : Nak,.. bangunlah ini sudah subuh nanti kamu kesiangan dan tidak mengerjakan sholat. Hari ini
juga hari pertama kamu ujian sekolah.

Alif : ( segera bangun dari tempat tidurnya ) Iya bu Alif sudah bangun ini.

Ibu Alif : Rapikan dulu tempat tidurmu itu, lalu mandi dan sholat lah.

Alif : ( segera merapikan tempat tidur nya dan melaksanakan sholat subuh ) Iya bu.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6 : 30, Alif pergi kesekolah dengan berjalan kaki karena
rumahnya dekat dengan sekolah.Alif pergi berpamitan dengan Ibu nya dengan mencium telapak
tangannya.

Alif : Bu,.. ( sambil mencium telapak tangan Ibu nya ) Alif pergi sekolah dulu ya bu, doa kan Alif agar bisa
dengan lancar menjawab soal - soal ujian nanti.

Ibu Alif : Iya nak, Ibu akan doa kan.

Setelah sampai disekolahan Alif langsung menemui temannya Tio dikelasnya, sambil bertanya apakah
Tio sudah belajar semalam dan apakah sudah siap mengikuti ujian sekolah ini.

Alif : ( dari depan pintu kelas Tio, Alif sudah berteriak memanggil - manggil Tio ) Tio,.. Ya ampun kamu itu
masih saja menyempatkan waktu untuk tidur di kelas. Kamu sudah belajar belum semalam?
Tio : ( terbangun dari tidurnya ) Ah,.. kamu Alif menggkagetkan saja. Belum aku belum belajar semalam,
aku sibuk bermain game karena semalam aku bertanding dengan sepupuku.

Alif : Kamu itu bener - bener ya!!! Kamu lebih mementingkan bermain game, kamu membuang waktu
belajar mu untuk bermain game nanti kamu menyesal.

Tio : Cuma sekedar kesenangan aja kok.

Alif : Belajar sana jangan main terus.

Tio : Iya siap Bapak Alif. ( sambil tertawa ).

Bel berbunyi ( kring, kring, kring,.) menandakan bahwa ujian telah dimulai. Alif menuju kursinya..

Bu Dinda : Baik lah anak - anak disini sudah masuk semua ya, oke saya akan mengawas kalian selama
ujian ini berlangsung, hari ini kalian akan menjawab soal bahasa inggris., sebelumnya silahkan berdoa
terlebih dahulu.

Alif dan siswa/i lain : Baik bu.

Setelah bedoa Bu Dinda membagikan lembar jawaban dan soal

Bu Dinda : Ini lembar jawaban dan soal silahkan di isi

Alif dan siswa/i lain : Baik bu, terima kasih.

Di sisi lain Tio kebingungan mengisi jawaban soal ujian, sedangkan Alif begitu mudah mengisi jawaban
soal ujian itu.

Tio : Aduh,. Ini jawabannya apa ya?

Tak terasa ujian sekolah telah usai, Tio menjawab soal ujian dengan jawaban yang asal - asalan.

Bu Dinda : Ayo anak - anak silahkan pulang dengan tertib.

Tio menjumpai Alif di depan sekolah karena jalur rumah Tio dan Alif satu arah. Mereka sering pulang
bersama.

Tio : Nah datang juga kamu, ayo

Alif : Iya sebentar.

Saat di perjalanan pulang Tio bertanya kepada Alif tentang soal - soal ujian tadi.

Tio : Lif,. Bagaimana tadi soal - soal ujiannya mudah tidak? Aku tadi kebingungan saat mengisi jawaban,
jadi aku isi asal - asalan saja. ( sambil tertawa )

Alif : Jawabannya mudah - mudah kok,. Makanya kamu itu belajar supaya bisa dengan mudah menjawab
soal - soal ujian.
*Saat sampai dirumah Tio bukan belajar namun bermain game bersama Dike yg merupakan sepupunya.

Dike : Duh,, musuh ngeselin banget jadi mati deh

Tio : [ konsentrasi ] sebentar lagi menang sabar

Dike : ayo cepet pushnya

Tio : Yess menang!!!

Dike : Akhirnyaa, ayo main lagi !

Tio : Oke

Hari - hari berikutnya Tio tetap saja bermain game dengan Dike, sedangkan Alif tetap belajar dengan
tekun.Tak terasa besok adalah hari terakhir ujian. Sebelum pulang sekolah Alif menghampiri Tio dan
menasehati Tio agar besok malam belajar karena besok adalah hari terakhir ujian, Alif mengkhawatirkan
Tio kalau tidak lulus nantinya.

Alif : Tio,. Besok hari terakhir ujian sekolah loh. Aku mau kamu belajar, aku takut nanti kamu tidak lulus
dan mengecewakan orang tua mu.

Tio : Iya siap Bapak Alif.

Tio selalu saja menjawab perkataan Alif dengan Iya Siap Bapak Alif. Hari kelulusan telah tiba, Tio tidak
lulus karena nilai ujiannya tidak mencapai rata - rata, bukan itu saja ternyata Tio juga sering tidak
mengumpulkan tugas - tugas dari guru Mata Pelajaran lain sebelum ujian sekolah.Tio hanya bisa
menangisi nasibnya, orang tua Tio pun kecewa dengan Tio. Di sisi lain Alif dan Ibu gembira karena Alif
bisa lulus dan mendapatkan nilai terbaik.

Bu Dinda : Mohon maaf sebelumnya Ibu Tio, kami tidak bisa maluluskan anak Ibu Tio. Dikarenakan Tio
sangat pemalas dalam mengerjakan tugas sekolah dan juga jawaban ujian Tio hanya 35% yang benar Bu
dari semua Mata Pelajaran.

Ibu Tio : ( sambil menangis meminta kapada Bu Dinda untuk meluluskan anak nya Tio ) Bu,. Saya mohon
untuk Ibu bisa meluluskan anak saya Tio. Kasihan jika ia harus sekolah 1 tahun lagi bu.

Bu Dinda : Maaf bu saya tidak bisa membantu, ini semua sudah keputusan dari pihak sekolah. Saya
harap Ibu dan Tio dapat memahami.

Ibu Tio : [ sedih ] baiklah kalau begitu, terima kasih ya bu, saya permisi [ meninggalkan ruangan dengan
murung ]

Setelah kelulusan Tio menyadari kesalahannya dan merubah perilakunya, yang akhirnya dia bisa lulus
SMA meskipun tidak bisa lulus bersamaan dengan temannya Alif.

Anda mungkin juga menyukai