Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KEBIDANAN

Vol 4, No 3, Juli 2018 : 110-118

KAJIAN PEMBUATAN MARSHMALLOW DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN


KERSEN (Muntingia calabura L)

Aulia Hardiyanti1), Arie Nugroho2), Sefanadia Putri2)

ABSTRAK

Daun Kersen merupakan salah satu tanaman tinggi antioksidan, sedangkan salah satu permen
seperti marshmallow merupakan produk yang tinggi produktivitasnya, diharapkan dengan diversifikasi
ekstrak daun kersen dapat meningkatkan pemanfaatan dari daun kersen bersamaan dengan
meningkatannya produksivitas marshmallow di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
diketahuinya pengaruh penambahan ekstrak daun kersen terhadap sifat organoleptik (warna, aroma,
rasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan) marshmallow serta aktivitas antioksidan pada
marshmallow yang paling disukai. Penelitian ini menggunakan metode berupa Rancangan Acak
Kelompok Lengkap (RAKL) dengan empat kali pengulangan dan 6 taraf, yaitu 0% sebagai kontrol
(R), 30% (F1), 60% (F2), 90% (F3), 120% (F4), dan 150% (F5) dari total air yang ditambahkan untuk
mendapatkan suatu produk yang dapat diterima berdasarkan uji organoleptik yang paling disukai
kemudian dibandingkan dengan kontrol, setelahnya dilakukan analisis aktivitas antioksidan. Hasil uji
statistik Kruskal-Wallis menunjukkan penambahan konsentrasi ekstrak daun kersen berpengaruh
secara nyata terhadap sifat organoleptik (warna, aroma, tekstur, rasa, dan penerimaan keseluruhan).
Marshmallow dengan penambahan ekstrak daun kersen yang paling disukai yakni formula 1 dengan
penambahan daun kersen sebesar 30% memiliki aktivitas antioksidan 96,191%.

Kata kunci : Marshmallow, Ekstrak Daun Kersen, Organoleptik, Antioksidan

LATAR BELAKANG 4000 kg permen per hari tetapi pada saat


Kersen merupakan salah satu tanaman sekarang ini suatu pabrik dapat memproduksi
yang banyak dijumpai di Indonesia dan sekitar 25.000 kg permen.(5) Hal ini dapat
mengandung antioksidan. Namun belum ada disimpulkan bahwa adanya peningkatan minat
yang memanfaatkanapalagi membudidayakan anak sekolah dan remaja terhadap produk
sebagai tanaman pangan.(1) Hasil dari beberapa permen.
penelitian menyebutkan bahwa daun kersen Permen yang sedang popular sekarang
mengandung senyawa antioksidan seperti ini ialah soft candy berjenis aerated candies.
tanin, triterpene, saponin, alkaloid, polifenol, Produk ini disebutkan dengan aerated candies
dan senyawa flavonoid berupa auron, flavonol, dikarenakan adanya gas atau udara yang
dan flavon.(2) tertahan didalam produk permen tersebut.
Sebagian besar penyakit diawali oleh Salah satu produk permen jenis aerated
adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di candies adalah marshmallow.(5) Marshmallow
dalam tubuh. Adanya antioksidan dengan diversifikasi ekstrak daun kersen
menyebabkan terhambatnya reaksi oksidasi diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan
oleh radikal bebas, sehingga kerusakan sel dari daun kersen bersamaandengan
dapat dicegah.(3) Anak usia sekolah meningkatannya produksi permen di
danremaja memiliki kebiasaan jajan masyarakat.
yang didominasi dengan jenis-jenis junk food. Hasil penelitian Widyaningrum (2014)
Sebagian besar ahli gizi menggambarkan junk daun kersen tua lebih banyak mengandung
food sebagai makanan ringan seperti keripik, Vitamin C dibandingkan dengan daun kersen
permen, cokelat, beberapa jenis biscuit, kue muda. Hal ini pun diperkuat dengan penelitian
tart, dan minuman bersoda.(4) Mintowati; dkk (2013) yang menyebutkan
Pada mulanya suatu pabrik permen bahwa aktivitas antioksidan pada daun kersen
hanya dapat memproduksi sekitar 2500 sampai tua lebih besar dibanding daun kersen muda.

1) Alumni Poltekkes Tanjungkarang


2) Dosen Program Studi D3 Gizi Poltekkes Tanjungkarang
Kajian Pembuatan Marshmallow Dengan Penambahan Ekstrak 111
Daun Kersen (Muntingia calabura L)

Berdasarkan hal tersebut dalam yang ditambahkan yaitu sebanyak 100 ml.
penelitian akan dipilih daun kersen yang tua Penilaian uji organoleptik menggunakan
dan sesuai klasifikasi. Penelitian Hayu (2016) metode uji hedonik dengan 5 skala numerik
dengan pengambilan ekstrak daun kersen pengujian meliputi warna, aroma, rasa, tekstur,
menggunaka metode dekok menunjukkan dan penilaian keseluruhan. Panelis yang
kualitas kandungan aktivitas antioksidan, digunakan adalah panelis semi terlatih
seperti flavonoid, tanin, triterpenoid, saponin, sehingga didapatkan marshmallow dengan
dan polifenol. Berdasarkan hal tersebut penambahan ekstrak daun kersen yang terbaik
pengambilan ekstrak daun kersen akan dintinjau dari marshmallow yang paling
dilakukan dengan metode dekok. disukai. marshmallow dengan penambahan
Pada penelitian Huda; dkk (2015) ekstrak daun kersen yang terbaik kemudian
kadar ekstrak daun kersen yang ditambahkan dilakukan analisis aktivitas antioksidan.
pada pembutan permen jelly sebanyak 100% Subyek penelitin ini adalah
ekstrak daun kersen dalam 100 ml air marshmallow dengan penambahan ekstrak
merupakan hasil formula yang paling disukai daun kersen (Muntingia calabura L). Daun
oleh panelis. Berdasarkan hal tersebut kersen (Muntingia calabura L) yang digunakan
penelitian akan dilakukan dengan 6 perlakuan adalah daun kersen tua dengan ciri memiliki
penambahan ekstrak daun kersen dengan trikoma (rambut/bulu daun) yang lebih banyak
formulasi yang digunakan sebesar 0% sebagai dan lebih berwarna hijau tua serta dipilih yang
kontrol (R), 30% (F1), 60% (F2), 90% (F3), berada di daerah Sukabumi, Bandar Lampung.
120% (F4), dan 150% (F5). Penelitian uji organoleptik
Berdasarkan uraian di atas, peneliti marshmallow dengan penambahan ekstrak
tertarik untuk mengkaji pembuatan daun kersen dilakukan di Laboratorium
marshmallow dengan penambahan ekstrak Penyelenggaraan Makanan Jurusan Gizi
daun kersen yang akan dilakukan analisis sifat Poltekkes Tanjungkarang. Sedangkan analisis
organoleptik serta analisis aktivitas antioksidan aktivitas antioksidan dilakukan di
marshmallow yang paling disukai. Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan
Tujuan penelitian ini adalah Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
diketahuinya pengaruh penambahan ekstrak UNILA. Penelitian dilaksanakan pada bulan
daun kersen terhadap sifat organoleptik Februari-Juli 2017.
(warna, aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan Pengolahan data hasil penelitian
keseluruhan) marshmallow serta aktivitas menggunakan analisis univariat, yaitu dengan
antioksidan pada marshmallow yang paling menampilkan hasil penilaian berupa rata-rata
disukai. (mean) kemudian dilanjutkan dengan analisis
bivariat menggunakan Uji Kruskal-Wallis.
METODE Analisis aktivitas antioksidan pada produk
Penelitian ini merupakan penelitian analisis marshmallow dengan penambahan
eksperimental laboratorium dengan design true ekstrak daun kersen yang paling disukai
experiment. Percobaan disusun dalam menggunakan univariat dan data akan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) disajikan dengan satuan persen.
dengan 4 pengulangan. Perlakuan penambahan
ekstrak daun kersen terdiri dari 6 taraf, yaitu HASIL
0% sebagai kontrol (R), 30% (F1), 60% (F2), Uji Organoleptik
90% (F3), 120% (F4), dan 150% (F5). Warna
Penambahan ekstrak dihitung dari total air

Tabel 1
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kersen terhadap Warna Marshmallow
Formulasi Median (minimum- maksimum) Rerata ± s.b P-value
F1 4 (1-5) 4,08 ± 0,87
F2 3 (1-5) 3,07 ± 0,91
F3 3 (1-5) 2,95 ± 1,01 0,0005
F4 2 (1-4) 2,38 ± 0,78
F5 2 (1-4) 2,36 ± 0,98

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


112 Aulia Hardiyanti, Arie Nugroho, Sefanadia Putri

Hasil univariat berdasarkan tabel 1 jika Hasil univariat berdasarkan tabel 2 jika
dibandingkan dengan kontrol rata-rata tertinggi dibandingkan dengan kontrol rata-rata tertinggi
terdapat pada formula 1 yaitu sebesar 4,08. terdapat pada formula yaitu sebesar 3,52.
Sedangkan rata-rata terendah ialah formula 5 Sedangkan rata-rata terendah ialah formula 5
sebesar 2,36. Hasil uji statistik Kruskal Wallis sebesar2,36. Hasil uji statistik Kruskal Wallis
didapatkan nilai p = 0,0005. Hal ini didapatkan nilai p = 0,0005. Hal ini
menunjukkan pada alfa 5% terdapat pengaruh menunjukkan pada alfa 5% terdapat pengaruh
secara nyata penambahan ekstrak daun kersen secara nyata penambahan ekstrak daun kersen
terhadap warna marshmallow. terhadap aroma marshmallow.

Tabel 2
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kersen terhadap Aroma Marshmallow
Formulasi Median (minimum- maksimum) Rerata ± s.b P-value
F1 3 (2-5) 3,52 ± 0,89
F2 3 (1-5) 2,86 ± 0,79
F3 3 (1-5) 2,80 ± 0,87 0,0005
F4 3 (1-4) 2,48 ± 0,77
F5 2 (1-5) 2,36 ± 0,91

Rasa sebesar 2,03. Hasil uji statistik Kruskal Wallis


Hasil univariat berdasarkan tabel 3 jika didapatkan nilai p = 0,0005. Hal ini
dibandingkan dengan kontrol rata-rata tertinggi menunjukkan pada alfa 5% terdapat pengaruh
terdapat pada formula yaitu sebesar 3,72. secara nyata penambahan ekstrak daun kersen
Sedangkan rata-rata terendah ialah formula 5 terhadap rasa marshmallow.

Tabel 3
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kersen terhadap Rasa Marshmallow
Formulasi Median (minimum- maksimum) Rerata ± s.b P-value
F1 4 (1-5) 3,72 ± 0,87
F2 3 (1-5) 3,15 ± 0,98
F3 3 (1-5) 3,11 ± 1,03 0,0005
F4 2 (1-4) 2,51 ± 0,82
F5 2 (1-5) 2,03 ± 0,94

Tekstur sebesar 2,23. Hasil uji statistik Kruskal Wallis


Hasil univariat berdasarkan tabel 4 jika didapatkan nilai p = 0,0005. Hal ini
dibandingkan dengan kontrol rata-rata tertinggi menunjukkan pada alfa 5% terdapat pengaruh
terdapat pada formula yaitu sebesar 3,25. secara nyata penambahan ekstrak daun kersen
Sedangkan rata-rata terendah ialah formula 5 terhadap tekstur marshmallow.

Tabel 4
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kersen terhadap Tekstur Marshmallow
Formulasi Median (minimum- maksimum) Rerata ± s.b P-value
F1 3 (1-5) 3,25 ± 1,03
F2 3 (1-5) 2,76 ± 1,02
F3 3 (1-5) 2,68 ± 1,01 0,0005
F4 2 (1-4) 2,25 ± 0,83
F5 2 (1-5) 2,23 ± 0,94

Penilaian Keseluruhan sebesar 2,20. Hasil uji statistik Kruskal Wallis


Hasil univariat berdasarkan tabel 5 jika didapatkan nilai p = 0,0005. Hal ini
dibandingkan dengan kontrol rata-rata tertinggi menunjukkan pada alfa 5% terdapat pengaruh
terdapat pada formula yaitu sebesar 3,83. secara nyata penambahan ekstrak daun kersen
Sedangkan rata-rata terendah ialah formula 5 terhadap penilaian keseluruhan marshmallow.

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


Kajian Pembuatan Marshmallow Dengan Penambahan Ekstrak 113
Daun Kersen (Muntingia calabura L)

Tabel 5
Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kersen terhadap Tekstur Marshmallow
Formulasi Median (minimum- maksimum) Rerata ± s.b P-value
F1 4 (2-5) 3,83 ± 0,77
F2 3 (1-5) 3,11 ± 0,96
F3 3 (1-5) 3,10 ± 1,12 0,0005
F4 2 (1-4) 2,43 ± 0,80
F5 2 (1-5) 2,20 ± 0,97

Analisis Aktivitas Antioksidan penambahan ekstrak daun kersen yang


Hasil uji organoleptik berwarna kuning akibat kandungan tanin
Secara keseluruhan marshmallow mempengaruhi perubahan warna marshmallow
dengan penambahan ekstrak daun kersen yang yang awalnya putih menjadi kekuningan.
paling disukai oleh panelis adalah F1 dengan Berdasarkan nilai rata-rata pada hasil
penambahan ekstrak daun kersen sebanyak uji organoleptik, F1 dengan penambahan
30%.Hasil analisis didapatkan aktivitas ekstrak daun kersen konsentrasi 30% pada
antioksidan ekstrak daun kersen sebesar pembuatan marshmallow merupakan yang
100,955%. Aktivitas antioksidan pada kontrol paling banyak disukai panelis. F1 dinyatakan
sebesar 70,191% dan pada formula 1 sangat disukai dari pada kontrol (R) dengan
didapatkan aktivitas antioksidan sebesar nilai rata-rata 4,08. Hal ini dikarenakan
96,191%. Hasil aktivitas antioksidan dapat marshmallow F1 memiliki warna yang lebih
dilihat pada tabel 6. menarik dan terlihat bersih dibandingkan
marshmallow F2, F3, F4 dan F5. Marshmallow
Tabel 6 F5 dengan konsentrasi 150% merupakan
Hasil Analisis Aktivitas Antioksidan pada produk yang paling tidak disukai dengan rata-
Marshmallow dengan Penambahan Ekstrak rata 2,36 dinyatakan agak kurang disukai
Daun Kersen daripada kontrol. Hal ini disebabkan
Aktivitas marshmallow F5 memilikiwarna yang kurang
Sampel
antioksidan (%) menarik dibandingkan F1, F2, F3 dan
Ekstrak Daun Kersen 100,955 F4.Peningkatan konsentrasi ekstrak daun
Kontrol (R) 96,191 kersen dalam marshmallow membuat warna
Formula 1 70,191 yang dihasilkan akansemakin berwarna kuning
dan menyebabkan semakin menurun tingkat
PEMBAHASAN kesukaan panelis terhadap warna
Hasil uji statistik menunjukkan adanya marshmallow. Hal tersebut dapat dinyatakan
pengaruh signifikan pada penambahan ekstrak bahwa panelis menyukai warna marshmallow
daun kersen terhadap warna marshmallow. Hal dengan penambahan ekstrak daun kersen pada
ini diduga karena adanya kandungan tanin batas perlakuan F1 dan dari perlakuan F2
yang terkandung di dalam daun kersen. mulai mengalami penurunan minat panelis.
Berdasarkan penelitian Hayu (2016) secara
kualitatif terlihat jelas adanya keberadaan tanin Aroma
dalam dekok daun kersen. Tanin sendiri Pada produk marshmallow dengan
merupakan komponen organik yang berwarna penambahan ekstrak daun kersen memiliki
kekuningan yang biasanya terdapat dalam aroma yang khas. Intensitas aroma semakin
tumbuhan.(6) meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
Marshmallow merupakan produk ekstrak daun kersen yang ditambahkan dalam
dengan tujuan membentuk busa yang stabil. pembuatan marshmallow. uji statistik
Setiap busa akan menghasilkan warna yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan pada
putih. Hal ini terkait pada kandungan air serta penambahan ekstrak daun kersen terhadap
udara yang terdapat didalam semua bahan yang aroma marshmallow. Hal ini diduga karena
membentuk busa. Busa sendiri merupakan adanya senyawa polifenol yang terkandung di
udara yang dikelilingi oleh air dan akan dalam daun kersen. Daun kersen mengandung
menghamburkan cahaya serta terlihat berwarna senyawa polifenol yang merupakan asam
putih.(7) Hal ini menunjukkan bahwa fenolik dan banyak ditemukan dalam buah,
sayur, serta bijian. Senyawa fenol memiliki

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


114 Aulia Hardiyanti, Arie Nugroho, Sefanadia Putri

kesan aromati seperti obat cair. Hal tersebut memiliki kandungan tanin mempengaruhi
dikarenakan terdapatnya cincin aromatik dalam perubahan rasa marshmallow yang awalnya
fenol.(8) Marshmallow beraroma harum akibat manis menjadi pahit.
pemanasan gula yang merupakan bahan dasar Berdasarkan nilai rata-rata pada hasil
marshmallow. Produk berbahan dasar gula uji organoleptik, F1 dengan penambahan
apabila dipanaskan akan meleleh dan bila gula ekstrak daun kersen konsentrasi 30% pada
cair terus dipanaskan akan memiliki rasa unik pembuatan marshmallow merupakan yang
serta harum.(9) Hal ini menunjukkan bahwa paling banyak disukai panelis. F1 dinyatakan
penambahan ekstrak daun kersen yang disukai sama dengan kontrol (R) dengan nilai
mengandung senyawa polifenol mempengaruhi rata-rata 3,75. Hal ini dikarenakan
aroma marshmallow. Berdasarkan nilai rata- marshmallow F1 memiliki rasa yang manis
rata pada hasil uji organoleptik, F1 dengan dibandingkan marshmallow F2, F3, F4 dan F5.
penambahan ekstrak daun kersen konsentrasi Marshmallow F5 dengan konsentrasi 150%
30% pada pembuatan marshmallow merupakan merupakan produk yang paling tidak disukai
yang paling banyak disukai panelis. F1 dengan rata-rata 2,03 dinyatakan agak kurang
dinyatakan disukai sama dengan kontrol (R) disukai daripada kontrol. Hal ini disebabkan
dengan ilai rata-rata 3,52. Hal ini dikarenakan marshmallow F5 memiliki rasa yang paling
marshmallow F1 memiliki aroma yang lebih pahit dibandingkan F1, F2, F3 dan
harum dibandingkan marshmallow F2, F3, F4 F4.Peningkatan konsentrasi ekstrak daun
dan F5. Marshmallow F5 dengan konsentrasi kersen dalam marshmallow membuat rasa
150% merupakan produk yang paling tidak yang dihasilkan akan semakin pahit dan
disukai dengan rata-rata 2,36 dinyatakan agak menyebabkan semakin menurun tingkat
kurang disukai daripada kontrol. Hal ini kesukaan panelis terhadap rasa marshmallow.
disebabkan marshmallow F5 memiliki aroma Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa panelis
berbau seperti obat dibandingkan F1, F2, F3 menyukai rasa marshmallow dengan
dan F4. penambahan ekstrak daun kersen pada batas
Peningkatan konsentrasi ekstrak daun perlakuan F1 dan dari perlakuan F2 mulai
kersen dalam marshmallow membuat aroma mengalami penurunan minat panelis.
yang dihasilkan akan semakin khas obat dan Marshmallow yang dihasilkan
menyebabkan semakin menurun tingkat menimbulkan efek after taste yaitu rasa khas
kesukaan panelis terhadap aroma pati terasa setelah panelis mengonsumsi
marshmallow. Hal tersebut dapat dinyatakan produk marshmallow. Ketepatan pemilihan
bahwa panelis menyukai aroma marshmallow bahan pelapis marshmallow harus diperhatikan
dengan penambahan ekstrak daun kersen pada agar tidak merubah rasa marshmallow. Bahan
batas perlakuan F1 dan dari perlakuan F2 pelapis marshmallow yang digunakan dalam
mulai mengalami penurunan minat panelis. penelitian ialah pati jagung, dimana bahan
pelapis tersebut memberikan efek after taste
Rasa pada produk yang dihasilkan. Oleh karena itu
Pada produk marshmallow dengan jika ingin membuat marshmallow sebaiknya
penambahan ekstrak daun kersen memiliki rasa menggunakan pati jagung termodifikasi seperti
manis. Rasa manis lama kelamaan menjadi dextrin atau maltodextrin.
sedikit pahit dengan meningkatnya konsentrasi
ekstrak daun kersen yang ditambahkan dalam Tekstur
pembuatan marshmallow. Hasil uji statistik Pada produk marshmallow dengan
menunjukkan adanya pengaruh signifikan pada penambahan ekstrak daun kersen memiliki
penambahan ekstrak daun kersen terhadap rasa tekstur lembut. Tekstur menjadi sedikit kasar
marshmallow. Hal ini diduga karena adanya dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak daun
kandungan tanin di dalam daun kersen. Ekstrak kersen yang ditambahkan dalam pembuatan
daun kersen berasa pahit karena adanya marshmallow. Hasil uji statistik menunjukkan
kandungan tanin.(10) Marshmallow merupakan adanya pengaruh signifikan pada penambahan
produk permen dimana gula sebagai bahan ekstrak daun kersen terhadap tekstur
dasarnya. Rasa manis pada marshmallow marshmallow. Hal ini diduga karena adanya
disebabkan kandungan gula yang mendominasi kandungan tanin dalam daun kersen. Tanin
produk. Hal ini menunjukkan bahwa merupakan senyawa yang berasa pahit yang
penambahan ekstrak daun kersen yang dapat mengikat dan mengendapkan protein.(11)

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


Kajian Pembuatan Marshmallow Dengan Penambahan Ekstrak 115
Daun Kersen (Muntingia calabura L)

Gelatin merupakan bahan yang berperan marshmallow.Berdasarkan nilai rata-rata pada


penting dalam pembentukan busa pada hasil uji organoleptik, F1 dengan penambahan
marshmallow sehingga menjadikan produk ekstrak daun kersen konsentrasi 30% pada
memiliki tekstur yang halus. Gelatin pembuatan marshmallow merupakan yang
merupakan protein, sedangkan tanin dapat paling banyak disukai panelis. F1 dinyatakan
mengikat dan mengendapkan protein disukai sama denagn kontrol (R) dengan nilai
sehingganya tanin pada ekstrak marshmallow rata-rata 3,83. Hal ini dikarenakan
diduga dapat mengubah tesktur marshmallow marshmallow F1 memiliki warna yang lebih
yang lembut menjadi lebih kasar. menarik, terlihat bersih, aroma harum, rasa
Berdasarkan nilai rata-rata pada hasil manis serta tekstur yang lembut dibandingkan
uji organoleptik, F1 dengan penambahan marshmallow F2, F3, F4 dan F5. Marshmallow
ekstrak daun kersen konsentrasi 30% pada F5 dengan konsentrasi 150% merupakan
pembuatan marshmallow merupakan yang produk yang paling tidak disukai dengan rata-
paling banyak disukai panelis. F1 dinyatakan rata 2,20 dinyatakan agak kurang disukai
disukai sama dengan kontrol (R) dengan nilai daripada kontrol. Hal ini disebabkan
rata-rata 3,25. Hal ini dikarenakan marshmallow F5 memiliki warna yang kurang
marshmallow F1 memiliki tekstur yang lebih menarik, aroma khas obat, rasa pahit, serta
lembut dibandingkan marshmallow F2, F3, F4 tekstur kasar dibandingkan F1, F2, F3 dan F4.
dan F5. Marshmallow F5 dengan konsentrasi Peningkatan konsentrasi ekstrak daun
150% merupakan produk yang paling tidak kersen dalam marshmallow membuat warna
disukai dengan rata-rata 2,23 dinyatakan agak yang dihasilkan akansemakin berwarna
kurang disukai daripada kontrol. Hal ini kuning, aroma semakin khas obat, rasa
disebabkan marshmallow F5 memiliki tekstur semakin pahit, tekstur semakin kasar dan
yang lebih kasar dibandingkan F1, F2, F3 dan menyebabkan semakin menurun tingkat
F4. kesukaan panelis terhadap warna
Peningkatan konsentrasi ekstrak daun marshmallow. Hal tersebut dapat dinyatakan
kersen dalam marshmallow membuat tekstur bahwa panelis menyukai marshmallow dengan
yang dihasilkan akan semakin kasar dan penambahan ekstrak daun kersen pada batas
menyebabkan semakin menurun tingkat perlakuan F1 dan dari perlakuan F2 mulai
kesukaan panelis terhadap tekstur mengalami penurunan minat panelis.
marshmallow. Hal tersebut dapat dinyatakan
bahwa panelis menyukai tekstur marshmallow Analisis Aktivitas Antioksidan
dengan penambahan ekstrak daun kersen pada Antioksidan merupakan senyawa yang
batas perlakuan F1 dan dari perlakuan F2 mampu mengaktivasi berkembangnya reaksi
mulai mengalami penurunan minat panelis. oksidasi. Akibatnya kerusakan sel akan
dihambat. Antioksidan terbagi menjadi dua
Penilaian Keseluruhan yaitu enzimatis dan non enzimatis. Senyawa
Penilaian keseluruhan yaitu nilai yang antioksidan non-enzimatis dapat berupa
diberikan dari panelis terhadap sampel senyawa nutrisi maupun non-nutrisi. Kedua
marshmallow yang diuji berdasarkan seluruh kelompok antioksidan non-enzimatis ini juga
parameter yang ada sebelumnya yaitu warna, disebut antioksidan sekunder karena dapat
aroma, rasa, dan tekstur. Hasil dari rata-rata diperoleh dari asupan bahan makanan.(12)
penerimaan keseluruhan menunjukkan sampel Analisis aktivitas antioksidan
yang paling disukai dari segi warna, aroma, dilakukan pada marshmallow yang paling
rasa maupun tekstur. Maka dari itu hasil dari disukai (F1) dan kontrol. Hal tersebut
penilaian keseluruhan dipakai sebagai acuan dilakukan agar dapat membandingkan aktivitas
untuk memilih formulasi yang paling disukai antioksidan pada produk. Analisis aktivitas
panelis. antioksidan juga dilakukan sebagai upaya
Hasil uji statistik menunjukkan adanya dalam pencantuman informasi aktivitas
pengaruh signifikan pada penambahan ekstrak antioksidan pada label pangan. Uji DPPH
daun kersenterhadap penilaian keseluruhan merupakan uji yang digunakan dalam analisis
marshmallow. Hal ini diduga karena adanya aktivitas antioksidan.
kandungan tanin yang mempengaruhi warna, Aktivitas antioksidan pada F1 yang
rasa, dan tesktur marshmallow serta senyawa merupakan marshmallow dengan penambahan
polifenol yang mempengaruhi aroma ekstrak daun kersen konsentrasi 30% lebih

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


116 Aulia Hardiyanti, Arie Nugroho, Sefanadia Putri

besar sebanyak 96,191% dari pada kontrol daun kersen dan marshmallow merek ‘X’ tidak
yang merupakan marshmallow tanpa mengandung lemak. Terkandung 1,75 g
penambahan ekstrak daun kersen sebanyak karbohidrat dalam marshmallow dengan
70,191%. Hal ini disebabkan pada pembuatan penambahan ekstrak daun kersen. Sedangkan
mashmallow dilakukan penambahan ekstrak marshmallow merek ‘X’ mengandung 11,6
daun kersen yang mengandung aktivitas gram karbohidrat. Dilihat dari kandungan
antioksidan 100, 955%. Penelitian yang energi, protein, lemak serta karbohidrat,
dilakukan Akbar (2015) menunjukkan aktivitas marshmallow dengan penambahan ekstrak
antioksidan yang terkandung dalam kontrol daun kersen memiliki keunggulan yaitu
sebesar 0,005%. Hal ini berbanding terbalik kandungan energi dan kandungan karbohidrat
dengan aktivitas antioksidan pada lebih rendah serta kandungan protein yang
marshmallow kontrol yang diteliti. Hal ini lebih tinggi.
diduga perbedaan bahan yang digunakan
terutama pada gula menjadi faktor yang Analisis Biaya
membedakan. Pada penelitian marshmallow Berdasarkan tabel 12 biaya produksi
dengan penambahan ekstrak daun kersen produk marshmallow dengan penambahan
menggunakan sukrosa dan glukosa. Sedangkan ekstrak daun kersen yaitu Rp. 9.720. Sebanyak
pada penelitian Akbar (2015) menggunakan 240 g akan dihasilkan dari 1 resep atau
gula kastor dan stevia cair. Hal ini sebanyak 16 porsi marshmallow. Saat ini
mempengaruhi konsentrasi marshmallow jika produk permen masih memiliki prospek yang
dijadikan larutan saat akan dilakukan uji baik jika dijadikan produk dagang. Maka dari
DPPH. Dimana aktivitas antioksidan pada uji itu marshmallow dengan penambahan ekstrak
DPPH ditetapkan dengan cara menghitung daun kersen dapat dijual dengan segala
absorbansi larutan. Berdasarkan hukum Beer khasiatnya. Jika produk dijual
absorbansi larutan berbanding lurus dengan dengankeuntungan 20%, maka harga jual
konsentrasi larutan.(13) Diduga konsentrasi menjadi 12.000 untuk 16 porsi. Jadi 1 porsi
marshmallow dengan penambahan ekstrak marshmallow dapat dijualdengan harga Rp.
daun lebih besar dibandingkan dengan 750 dengan berat 15 gram.
marshmallow pada penelitian Akbar (2015). Pada pembuatan marshmallow dengan
Aktivitas antioksidan pada marshmallow penambahan ekstrak daun kersenmemiliki
dengan penambahan ekstrak daun kersen beberapa kelemahan. Ketepatan dalam
konsentrasi 30% sebesar 96,191% sedangkan menggunakan alat diperlukan agar
aktivitas antioksidan pada marshmallow tanpa mengasilkan marshmallow yang berkualitas
penambahan ekstrak daun kersen sebesar dengan cara yang efektif dan efisien.
70,191%. Hal ini menunjukkan bahwa Penelitian memiliki keterbatasan alat berupa
penambahan ekstrak daun kersen dapat mixer, dimana alat yang digunakan berjenis
meningkatkan aktivitas antioksidan pada hand mixer sehingga membutuhkan waktu
marshmallow. yang lama untuk membuat produk. Oleh
karena itu jika ingin membuat marshmallow
Nilai Gizi dan Analisis Harga dengan penambahan ekstrak daun kersen
Nilai Gizi dalam jumlah yang banyak sebaiknya
Kandungan gizi dalam 1 porsi menggunakan mixer berjenis planetary mixer.
marshmallow dengan penambahan ekstrak Marshmallow dengan penambahan
daun kersen yang beratnya 15 g dihitung ekstrak daun kersen dengan marshmallow
menggunakan metode TKPI. Energi yang merek ‘X’ (yang beredar di pasaran)
terkandung dalam 1 sajian marshmallow memiliki sifat organoleptik yang hampir
dengan penambahan ekstrak daun kersen sama sebagaimana disajikan pada Gambar 1.
sebanyak 7,34 kkal. Sedangkan dalam produk Kedua berwarna putih, memiliki aroma
pasaran dengan merek ‘X’ mengandung 50 harum, rasa yang manis. Namun tesktur
kkal. Marshmallow dengan penambahan marshmallow dengan penambahan ekstrak
ekstrak daun kersen mengandung protein lebih daun kersen tidak sepadat dengan
tinggi yakni sebesar 1,25 gram bila marshmallow merek ‘X’ (yang beredar di
dibandingkan dengan produk serupa yang pasaran). Hal ini dikarenakan marshmallow
hanya mengandung 0,8 gram protein. yang beredar di pasaran pembuatannya
Marshmallow dengan penambahan ekstrak

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


Kajian Pembuatan Marshmallow Dengan Penambahan Ekstrak 117
Daun Kersen (Muntingia calabura L)

dilakukan dengan mesin ekstruder dan Knighton & Larkum. 2014. Why shouldn’t I
pengeringan menggunakan oven vakum. Eat Junk Food. London. Usborne
Publisher. 48 halaman.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi
Pembuatan Permen. Ebookpangan.com
Gosling, Peter J. 2005. Dictionary of
Parasitology. USA. CRC Press. 408
halaman.
A b Lynch, David K. 2001. Color and Light in
Nature. USA. Cambridge University
Gambar1. Press. 277 halaman.
Penampakan Marshmallow dengan Yuli, Sugeng & Wasis. 2008. Ilmu
Penambahan Ekstrak Daun Kersen (a) dan pengetahuan Alam SMP dan
Marshmallow merek ‘X’ yang Beredar di MTsKelas VIII. Jakarta. PT
Pasaran (b) Gramedia. 274 halaman.
Wolke, Robert L. 2002. Kalau Einsteinjadi
KESIMPULAN Koki Sains di Balik
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : UrusanDapur, diterjemahkan oleh
1. Terdapat pengaruh secara nyata Lestari,Rahayu. Jakarta. PT Gramedia
penambahan ekstrak daun kersen terhadap Pustaka Utama. 351 halaman.
sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, Chooi, Hean. 2004. Buah Makanan dan
tekstur, dan penilaian keseluruhan) Obatan. Kuala Lumpur. Utusan
marshmallow dengan formula 1 sebagai publication. 167 halaman.
marshmallow yang paling disukai. Utami; dkk. 2013. Umbi Ajaib Tunta.Penyakit.
2. Analisis aktivitas antioksidan Jakarta. Penebar SwadayaGrup. 178
marshmallow yang paling disukai (F1) halaman.
sebesar 96,191% dimana dalam 1 porsi (15 Muchtadi, Deddy. 2013. Antioksidan dan Kiat
gram) marshmallow yang paling disukai Sehat di Usia Produktif. Bandung.
(F1) memiliki harga Rp. 750 serta Alfabeta 198 halaman.
mengandung 7,34 kkal energi , 1,25 g Hadi, Anwar. 2007. Pemahaman dan
protein, 0 g lemak dan 1,75 g penerapan ISO/IEC17025: 2005. PT
karbohidrat. Gramedia Utama. Jakarta.59
Akbar, Rizka. 2015.AktivitasAntioksidan,
SARAN Sifat Fisik, dan TingkatPenerimaan
Perlu penggunaan planetary mixer PermenMarshmallowdenganPenambah
agar dalam pembuatan marshmallow dengan an Brokoli. Fakultas kedokteran
penambahan ekstrak daun kersen dalam Universitas Diponegoro. Semarang.
jumlah yang banyak lebih efektif dan Hayu, Jacqueline. 2016. Dekok Daun Kersen
efesien. Perlu penggunaan bahan pelapis pati (Muntingia Calabura L) sebagai Cairan
jagung termodifikasi seperti dextrin atau Sanitasi Tangan dan Buah Apel
maltodextrin agar rasa marshmallow dengan Manalagi (Malus sylvestris). Fakultas
penambahan ekstrak daun kersen tidak Teknobiologi Universitas Atma Jaya.
menimbulkan efek after taste. Yogyakarta.
Huda, dkk. 2015. Pemanfaatan Daun Kersen
DAFTAR PUSTAKA (Muntingia calabura) sebagai Permen
Andareto, Obi. 2013. Apotik Herbal diSekitar Jelly Terhadap Daya Terima
Anda. Jakarta. Pustaka Ilmu Semesta. Konsumen. Jurnal Teknologi Pangan
192 halaman. Vol. 6 No.1, Pasuruan.
Arum & Sudarmin. 2012. Isolasi dan Uji Daya Imeson, Alan (Ed). 2010. Food Stabilisers,
Antimikroba Ekstrak Daun Kersen Thickeners and Gelling Agents. West
(Muntingia calabura). Jurnal Unnes. Sussex. Wiley-Blackwell. 368
Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan halaman.
Radikal Bebas. Yogyakarta. Kanisius Isnarianti, dkk. 2013. Ekstrak Daun Kersen
(Anggota IKAPI). 280 halaman. Menghambat Aktivitas
Glukosiltransferase pada Streptococcus

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018


118 Aulia Hardiyanti, Arie Nugroho, Sefanadia Putri

Mutans, Journal of Dentistry Mintowati, Evi, dkk. 2013.


Indonesia. Vol. 20 No. 3, Yogyakarta. StrukturAnatomi dan Uji
Kanisius. 2002. Kamus Itilah Pangan dan AktivitasAntioksidan Ekstrak Metanol
Nutrisi. Yogyakarta. Kanisius. 388 DaunKersen (Muntingi
halaman. calabura),Prosiding semirata
Kanisius. 2007. Kesemek. Yogyakarta. FMIPA Unila,Lampung.
Kanisius (Anggota Ikapi). 185 Widyaningrum, Mey Maya. 2014. Penentuan
halaman. Kandungan Zat Gizi dalam
Katan, L.L. 2012. Migration from Food Kandungan Zat Gizi dalam Daun
Contact Material. London. Springer Kersen (Muntingia Calaburayang
Science and Business Media. 304 Diolah dengan Metode Pengeringan
halaman. Sangrai. S1 Thesis. Fakultas
Lim, T.K. 2012. Edible Medicinal and Non- Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Medicinal Plants: Volume 3, Fruits. Alam UNY. Yogyakarta.
London. Springer Science and
Business Media. 898 halaman.

Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai