Ad options Kirim
Keripik masukan
Kentang Mengapa
Lucu-lucuan iklan ini?
Lucu Lucuan ×
Rp 5rb Belanja sekarang
BRAINBERRIES
BRAINBERRIES
-34%
TURUN HARGA
-34%
TURUN HARGA
Ragnarok Origin
Ragnarok Hadir Kembali
Pra-Da&ar
roglobal.com
Varises akan
Menghilang dalam 1
Hari! Catatlah
Resepnya!
Varicozy
DISKON 5%
Penokohan:
Adi
Banu
Budi
Sita
Dini
Sinopsis Drama
Dialog Drama
Banu:
“Din, aku minta jawaban soal
nomor 5 dan 6!”
Dini:
“A dan C”
Sita:
“kalau soal nomor 10,11 dan 15
jawabannya apa Ban?
Banu:
“10 A, 11 D, nomor 15 aku
belum”
Adi:
“Huss, jangan kencang-kencang
nanti gurunya dengar”
Sita:
“soalnya sulit sekali, masih
banyak yang belum aku
kerjakan”
Banu:
“Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:
“Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:
“Aku minta jawaban nomor 15
sampai 20 Bud!”
Budi:
“Tidak Bisa Ban,”
Banu:
“Kenapa? Kita sahabat bud, kita
harus kerjasama”
Dini:
“Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:
“Iya, kamu kan yang paling pintar
disini bud”
Budi:
“tapi bukan kerjasama seperti ini
teman-teman”
Sita:
“Kenapa memang Bud? Hanya 5
soal saja!”
Budi:
“Mencontek atau pun memberi
contek adalah hal buruk, yang
dosa nya sama.
Dini:
“Iya Bud, bantu kami”
Budi:
“tetap tidak bisa”
Adi:
“yasudah, biarkan. Urus saja
dirimu sendiri Bud, dan kami
urus diri kami
sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:
“biarkan, kita lihat di buku saja”
Sita:
“Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:
“ada, kalian dengar ya. 15 A, 16
D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Guru:
“Kalian ini, mencontek terus.
Keluar kalian”
Banu:
“Aku tidak menyangka akan
seperti ini”
Dini:
“Aku juga tidak menyangka, akan
dihukum”
Sita:
“Seharusnya kita belajar ya”
Adi:
“Iya, Budi benar”
Banu:
“Disaat seperti ini, baru kita
menyadarinya yah!”
Sita:
“Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:
“Aku juga” bersama
Dini:
“kenapa bud? Kamu di hukum
juga?”
Budi:
“Tidak, aku ingin menjalani
hukuman kalian juga. Kita
sahabat kan? Aku ingin kita
bersama”
Sita:
“aku berharap ini menjadi
pelajaran kita semua”
Dini:
“dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:
“Kita sahabat sejati”
VARICOZY
PELAJARI LEBIH
Penokohan:
Nuri : Baik
Ahsan : Tidak Baik
Iba : Tidak Baik
Sandi : Baik
Tasya : Jujur
Ragnarok Origin
Ragnarok Hadir Kembali
Pra-Da&ar
roglobal.com
Sinopsis Drama
Dialog Drama
Nuril :
San, kamu kemarin lihat dompet
aku, tidak? soalnya dompet aku
hilang, dan sepertinya dompet
tersebut jatuh disekitar taman.
Ahsan :
Tidak, aku tidak menjumpai
dompet kamu.
Iba :
Iya, aku juga tidak melihat
dompet. Dompet kamu ada
uangnya banyak?
Nuril :
Tidak banyak, tapi kan ada
banyak barang berharga dalam
dompet tersebut.
Sandi :
Apa benar kalian tidak melihat
dompetnya Nuril? bukankah
kemarin yang terakhir ditaman itu
cuma ada kalian berdua.
Ahsan :
Jadi kamu nuduh aku?!
Sandi :
Tentu saja aku tidak menuduh
kamu! aku kan cuma mau
memastikan apakah kamu
melihat atau tidak.
Iba :
Kalau kamu tidak nuduh, ya
nadanya jangan seperti itu! kamu
kan bisa nanya baik-baik.
Nuril :
Ya sudah.. sudah.. tidak usah
dibahas lagi, mungkin dompetku
memang tidak jatuh ditaman.
Lagian kalau Ahsan dan Iba
yang menemukannya pastinya
mereka juga kan ngasih tahu
aku.
Nuril :
Sudah mau malam.. ayo kita
pulang…
Sandi :
Ya, mari kita pulang.
Tasya :
Kalian sedang apa? sepertinya
baru ada “pertemuan penting?”
Nuril :
Tidak ada, kamu ini ada-ada
saja. Ya biasa, sesama teman
kan biasa saling kumpul dan
mengobrol.
Sandi :
Begini, dompet Nuril itu jatuh.
Perkiraan Nuril jatuhnya ditaman,
dan setahu aku kemarin itu yang
terakhir terlihat ditaman itu cuma
ada Ahsan dan Iba, jadi Nuril
menanyakannya kepada Ahsan
dan Iba, tapi mereka tidak
melihat dompet tersebut.
Tasya :
Kalian benar tidak melihat
dompetnya Nuril?
Ahsan :
Tidak, aku tidak melihat. Kan
kalau aku melihat pasti aku
kembalikan ke dia.
Iba :
Iya, benar kami tidak melihatnya.
Tasya :
Terus yang kalian pegang dan
kalian cek isinya kemarin itu
dompet siapa? setahuku kalian
selama ini tidak pernah memakai
dompet, iya kan?
Penokohan:
Mimi
Ami
Linda
Jovan
Dion
Sinopsis Drama
Dialog Drama
Mimi :
Ami, kamukenapa? kok wajahmu
terlihat sangat gelisah sekali?
kamu ada masalah apa?
Ami :
Nggak kok, aku nggak ada apa-
apa. Aku cuma nnggak cukup
tidur aja, makanya mukaku
terlihat pucat.
Mimi :
Masalahnya, muka kamu nggak
cuman terlihat pucat, tapi kamu
seperti orang yang sedang
kebingungan. Ami pun berusaha
mengelak.
Ami :
Ah kamu bisa aja sih! aku nggak
kenapa-kenapa kok. Bener aku
cuma nnggak cukup tidur
aja.Mimi pun terdiam, dan tidak
lama kemudian datanglah Linda.
Linda :
Hai, kalian lagi pada ngapain
disini? Oww… kamu kenapa,
Ami? kok kamu kelihatan pucat
amat?
Mimi :
Nah, benarkan, kalau kamu tuh
terlihat nggak kayak biasanya.
Udahlah, kamu ngomgong aja,
ada apa sebenarnya?
Linda :
Iya Ami, kita ini kan sahabat.
Kalau kamu ada masalah, coba
ceritake kami berdua. Kami pasti
akan berusaha untuk membantu.
Ami :
Udahlah, aku nggak kenapa-
kenapa kok. Kantadi aku udah
bilang, akunggak cukup tidur.
Mimi :
Hi, guys.. kalian padadarimana?
Jovan :
Emm.. kami abis main dari
rumah tante aku.
Dion :
Iya, tadi aku sama Jovan main
sebentar kerumah tante si Jovan.
Linda :
Oh.. emang kalian pada ngapain
disana?
Jovan :
Nggak papa, cuman
silaturrahimaja, cuma udah lama
nggak kesana.
Linda :
Oh.. gitu, baguslah!
Jovan :
Eh.. Ami, kamu kenapa?
Ami :
Aku kenapa emang?
Dion :
Yah.. kamu, orang ditanya bener-
bener malah jawabnya gitu lagi!
Linda :
Nggaktahusi Ami nih.. aku yakin
dia pasti lagi ada masalah, tapi
nggak tahu kenapa dianggak
mau ngomong, padahal kita
nihkan sahabat. Jadi gimana gitu
kalau ada seorang sahabat yang
nggak terbuka gini.
Ami :
Sebenarnya aku nggak mau
ngomong masalahaku, karena
aku nggak mau kalian ikut
terlibat dalam masalahaku, tapi
karena kalian memaksa aku
untuk ngomong, maka aku nggak
punya pilihan.
Mimi :
Iya, nggapapa-apa, kamu
ngomong aja!
Ami :
Aku akan berhent isekolah.
Jovan :
Ha… berhenti sekolah? maksud
kamuapaan?
Dion :
Iya, maksud kamu berhenti
gimana, Ami?
Ami :
Aku nggak bisa menambah
beban orangtuaku. Mereka
bekerja siang-malam demi bisa
menyekolahkan aku. Pas aku
lihat ibuku sakit semalam, aku
nggak mungkin lagi bergantung
pada ibuku.
Jovan :
Ok Ami, gimana kalau aku coba
tanyakan ketante aku barang kali
dia butuh karyawan part time.
Dion :
Iya, tante kamukan punya
supermarket.
Linda :
Kyaknya itu ide bagusdeh. Kalau
tante Jovan emang butuh
karyawan part time, kamu kan
bisa simpan uang kamu untuk
biaya sekolah. Kamu maukan,
Ami? Ami menerima penawaran
Jovan.
Ami :
Baiklah kalau begitu, aku pasti
mau kalau tante Jovan emang
butuh karyawan part time.
Jovan :
Sip! kamu tenang aja, aku yakin
tante kubutuh karyawan
tambahan soalnya pas aku maen
kesana kemarin ada salah satu
karyawannya yang keluar.
Penokohan:
Yubi
Sonny
Chika
Silvi
Tyas
Sinopsis Drama
Dialog Drama
Sony :
Yub, bisakah kau menolongku
untuk menggeser meja ini?
Yubi :
Apa? Menolongmu? Kau pikir
kau itu siapa?
Sony :
Ada apa denganmu, Yub?
Bukankah kita sahabat? Apa kau
sudah lupa ?
Yubi :
Sahabat? Maaf ya, aku tidak
punya sahabat seperti mu yang
miskin. Aku hanya mau
bersahabat dengan orang yang
kaya.
Tyas :
Kenapa dengan kalian berdua?
Sepertinya sedang bermasalah.
Sony :
Tidak ada apa-apa. Kita berdua
baik-baik saja. Ya kan Yubi?
Yubi :
Baik-baik saja? tadi anak miskin
ini meminta bantuan ke aku. Tapi
sayang, aku tak ingin membantu
orang seperti dia, Mana dia
mengaku jadi sahabat aku lagi?
Eww.
Tyas :
Jangan begitu Yub. Bukannya
kau dan Sony memang
bersahabat dari kecil? Masa’
karena sekarang Sony dan
keluarganya jatuh miskin, kau
tidak mau lagi bersahabat
dengannya? Bukannya saat-saat
seperti ini kau bisa tunjukkan ke
dia, kalau kau memang
sahabatnya. Bukan malah
meninggalkannya.
Chika :
Betul kata Tyas. Seharusnya kau
sekarang mendukung dia, bukan
menghina dia seperti itu. Kasihan
Sony.
Silvi :
Betul itu. Sahabat seperti apa
kau ini?
Yubi :
Kalian pikir siapa kalian yang
berani menasehatiku? Terserah
aku mau berbuat apa. Urus saja
diri kalian.
Silvi :
Kita bukannya bermaksud
menasehati kamu. Tapi kita tidak
mau persahabatan kamu dan
Sony berakhir seperti ini.
Yubi :
Aargh, itu bukan urusan kalian.
Chika :
Bisa-bisanya dia berbuat begitu
kepada Sony. Bukankah selama
ini dia yang selalu saja membela
Sony ketika ada masalah?
Tyas :
itu hanya dia yang tahu. Tapi
satu hal yang akhirnya kita tahu,
Yubi hanya mau berteman
dengan orang yang Kaya.
Chika :
Pantas saja.
Silvi :
Pantas apanya?
Tyas :
sudahlah jangan dibahas lagi,
lebih baik kita pulang saja.
Chika :
betul itu.
Silvi :
Let’s Go !!!
Tyas :
Hey bukannya itu Sony?
Chika:
iya benar itu Sony. Sedang apa
dia? Bukannya masuk sekolah
tapi jalan-jalan.
Tyas :
iya benar.
Tyas :
Lihat itu? Apa yang sahabatmu
lakukan?
Yubi :
haha… Pasti sedang mencari-
cari sampah. Dia kan orang
miskin.
Silvi :
Apa’an sih. Ayo kita kesana.
Tyas :
Sony, apa yang sedang kau
lakukan? Kenapa kau tidak
masuk sekolah selama 2 minggu
ini?
Sony :
(dengan Kaget) aku? Ya, seperti
yang kalian lihat.
Yubi :
Aku bilang juga apa?. Pasti dia
sedang mencari-cari sampah.
Seperti kalian tidak tahu saja
pekerjaan orang miskin.
Chika :
Sudahlah Yubi, meski begitu
Sony itu sahabatmu.
Tyas :
Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak
masuk sekolah Sony?
Sony :
Begini, orang tuaku tidak punya
uang untuk membiayai aku dan
adikku untuk sekolah.
Sedangkan adikku masih mau
sekolah, jadi aku mengalah saja
untuk adikku. Biar adikku yang
sekolah dan aku membantu
orang tua ku untuk menyambung
hidup.
Silvi :
Mulia sekali hati mu, Son.
Yubi :
Mulia apanya? Dia cuma mau
cari simpati tahu? kalian ini
mudah sekali dibodohi sama dia.
Sony :
Tega sekali kau berkata begitu
pada ku. Aku memang sekarang
sudah miskin, tapi aku masih
punya perasaan. Kalau kamu
tidak mau bersahabat lagi
dengan ku, ya sudah, itu tidak
jadi masalah buat ku, tapi jangan
kau hina aku dengan kata-
katamu itu. Satu lagi, aku tidak
pernah menyesal berkenalan
dengan mu.Tapi itu merupakan
pembelajaran bagi ku. Terima
kasih Yubi.
Tyas :
sudah puas kau menyakiti dia?
ingat Yub, suatu hari nanti kau
juga akan merasa apa yang
Sony rasakan sekarang. Silvi
dan Chika : Betul itu.
Yubi :
Apa? Itu tidak mungkin. Keluarga
ku tidak mungkin jatuh miskin
seperti dia. Keluargaku memiliki
banyak usaha yang
menghasilkan banyak uang. Dan
tidak akan habis untuk 5
generasi. Haha
Silvi :
Sombong sekali anak itu.
Semoga hidupnya baik-baik saja.
Tyas :
ya semoga saja. Memang
terkadang kita harus menyadari
bahwa ada orang tertentu yang
bisa tinggal dihati kita, namun
tidak dalam kehidupan kita
Chika: ya betul itu. Dan semoga
suatu hari nanti kita bisa bertemu
lagi dengan Sony.
Chika :
Siapa sih yang kalian bicarakan?
Silvi &Tyas :
Itu !
Chika :
HAAH???? ITU BUKANNYA
SONY??
Tyas :
Ohh, iya, iya itu Sony !!
Silvi :
Hey !! Sony, kemarilah !!
Sony :
Haah, kalian bertiga?? Kalian
sekolah disini?
Chika :
Iya
Sony :
Wah, aku tidak menyangka akan
bertemu kalian lagi. Mana Yubi?
Silvi :
Kami sudah tidak bertemu dia
sejak 2 tahun lalu.
Tyas :
Iya, sepertinya dia pindah rumah.
Chika :
Sudahlah, ayo kita ke kelas.
Kelasmu sama dengan kelasku
kan?
Sony :
Emm, Iya
Silvi :
Let’s Go !!!
Chika :
Yub, sedang apa kau?
Yubi :
Lohh, kalian? Aku…, aku… aku
sedang bekerja untuk
menghidupi diriku sendiri.
Silvi :
Kemana orang tuamu?? Kenapa
bisa kamu bekerja?
Yubi :
Orangtuaku meninggal 2 tahun
lalu karena kecelakaan, dan
usaha mereka tidak ada yang
meneruskannya. Jadi semua
harta orangtuaku sudah habis,
dan aku hanya hidup sendirian
sekarang.
Tyas :
Oh begitu, Yub. Aku jadi teringat
kata-kata yang aku ucapkan
dulu. Maafkan aku, yub.
Yubi :
Seharusnya aku yang meminta
maaf. Dulu aku terlalu sombong
kepadamu, Son. Sekarang aku
merasakan apa yang kamu
rasakan, aku tahu Tuhan
memang adil. Aku menyesal,
Son. Maafkan aku.
Sony :
Sudahlah, yub. Lupakan saja,
aku sudah melupakan semuanya
yang kau katakan dulu.
Sekarang kita ber-empat
bersahabatkan?
Chika :
Iya. Apapun yang terjadi kita
akan tetap bersama, iya kan?
Sony,Silvi,Tyas :
Setuju !
Yubi :
emm, apa kalian benar-benar
memaafkan aku?
Sony :
Tentu saja, Yub. Aku yakin
sekarang kau sudah berubah.
Yubi :
Baiklah, terima kasih teman-
teman. Ternyata persahabatan
itu segala-galanya.
Chika :
Bagaimana kalau kita
membantumu mengamen, yub?
Silvi :
Ide bagus itu!
Tyas :
Aku setuju, pasti sangat
menyenangkan.
Sony :
Ayo! Mengamen dimana yub?
Yubi :
di pertigaan Purwosari saja,
disana kan ramai?
Silvi :
Let’s Go!!!!!!
Sebarkan ini:
Pos-pos Terbaru
i Dimensi Besaran
i Alur Plot
i Sosial Budaya
Artikel Pilihan
Rukun Shalat
Teks Eksplanasi
Teks Eksposisi
Teks Deskripsi
Teks Prosedur
Contoh Gurindam
Tabel Periodik
Contoh Makalah
Proposal
Gb WhatsApp
Naskah Drama
Memphisthemusical.Com